Hidden Rich Twins

Dimas datang ke pesta dengan menggamit tangan istrinya. Semua mata tertuju pada wanita cantik yang sedang digandeng oleh Direktur Sanjaya Group. Sangat cantik dan elegan, melangkah diantara kerumunan orang yang datang di sana. Dimas memperkenalkan istrinya ke semua rekan bisnisnya. Salwa pun dengan santai menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman suaminya. Dimas semakin kagum dengan tutur bahasa istrinya yang berkelas, tanpa merasa curiga, Dimas juga memperkenalkan istrinya dengan Direktur Nusantara Sakti.

"Selamat Malam, Pak Bastian!" sapa Dimas kepada direktur utama PT Nusantara Sakti.

"Oh, Pak Dimas, Selamat datang!" ucap Pak Bastian. "Siapa wanita cantik yang datang bersama Anda?" tanya Pak Bastian.

"Perkenalkan, ini adalah istri saya," ucap Dimas memperkenalkan diri.

"Salwa." Salwa menjabat tangan Pak Bastian beserta istrinya.

"Silahkan nikmati pestanya, Pak!"

"Terimakasih banyak sudah mengundang kami,"

"Ah, Pak Dimas. Ini adalah suatu kehormatan besar, bisa mengundang Anda ke pesta yang kecil ini," ujar Pak Bastian.

"Ah, Pak Bastian suka merendah," ucap Dimas. Cukup lama mereka mengobrol, hingga tidak menyadari ada seseorang yang berdiri di belakang mereka.

"Selamat malam," sapa seseorang kepada Pak Bastian. Pak Bastian menoleh ke sumber suara, ternyata yang datang adalah tamu istimewanya.

"Pak Reyhan," serunya. Mereka saling berjabat tangan, menampilkan suasana keakraban sebagai sesama rekan bisnis. Dimas dan Halwa sangat terkejut melihat kedatangan Reyhan. Ternyata tamu spesial yang diceritakan oleh Pak Bastian adalah Reyhan. "Pak Dimas, perkenalkan, Ini adalah CEO dari Arsenio Group," ucap Pak Bastian. Reyhan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Begitu pula Dimas, dia menyambut uluran tangan CEO Arsenio Group dengan senyum yang dipaksakan.

"Reyhan," begitulah Reyhan memperkenalkan diri.

"Dimas,"

Mata Reyhan beralih ke wanita di samping Dimas. Wanita yang sangat cantik dan penampilannya sangat anggun malam ini. Namun Reyhan tidak berani untuk menyapa, dia hanya menganggukkan kepalanya saja.

Pak Bastian mempersilahkan tamu istimewanya untuk duduk di sebuah kursi jamuan. Sedangkan Dimas dan Salwa, duduk di kursi seberang yang berhadapan dengan meja, tempat Reyhan duduk.

Reyhan tidak berhenti menatap Salwa. Salwa yang merasa dirinya ditatap dengan intens, dia hanya menundukkan kepalanya. Dimas bisa melihat, kalau Reyhan terus menatap istrinya. Dia pun dengan sengaja bersikap mesra dengan sang istri. Salwa yang diperlakukan seperti itu, hanya diam dan tidak menolak. Membuat hati Reyhan terbakar oleh api cemburu. Dia hanya bisa meremas gelas yang ada didepannya untuk meluapkan segala emosi di dada.

Acara demi acara sedang berlangsung, hingga akhir acara mereka memutuskan untuk pulang. Mereka berdua berpamitan kepada Pak Bastian selaku pelaksana acara tersebut.

Mereka meninggalkan pesta yang belum usai, karena melihat hari sudah semakin malam. Salwa khawatir dengan putranya yang ia tinggal sendiri di rumah hanya dengan para pelayan. Mobil melaju dengan kecepatan sedang.

Ditengah perjalanan mereka dihadang oleh beberapa gerombolan bertubuh kekar, besar, berpakaian hitam dan memakai topeng. Terpaksa Dimas harus menghentikan mobilnya. Mereka menyerang Dimas secara brutal, membuat Dimas jatuh pingsan dan terluka. Salwa yang melihat Dimas kualahan, mau tidak mau ia harus turun tangan untuk membantu.

Aksi perkelahianpun terjadi, dikala Dimas tidak sadarkan diri. Gaun merah yang dikenakan Halwa menjuntai ke aspal, membuat pergerakan Halwa tidak bebas. Dia pun kena pukul oleh orang-orang tak dikenal tersebut. Halwa jatuh tersungkur. Seseorang sengaja akan menusukkan sebuah belati ke arah Halwa, namun ditahan oleh tangan kekar milik Reyhan.

Reyhan menangkap tangan tersebut, dan memelintirnya hingga si pria bertopeng tersebut kesakitan. Barulah Reyhan menghajar mereka semua sampai babak belur. Mereka semua lari terbirit-birit, termasuk laki-laki yang hendak menusuk tadi.

Reyhan membantu Salwa berdiri. Dan nampak gaun merah itu agak rusak, hingga aset pribadi milik Halwa tersembul dengan jelas. Halwa pun langsung menutupinya dengan tangan.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Reyhan sambil melepaskan jas yang ia pakai, dan memakaikannya di tubuh Halwa.

"Tidak, Aku tidak apa-apa, Rey. Terima kasih banyak." jawab Salwa.

"Siapa mereka?" tanya Reyhan.

"Entahlah, aku tidak tahu," jawab Salwa. "Aku mau pulang! Tolong bantu aku mengangkat tubuh suamiku," tanya Salwa.

"Ehm, sebenarnya aku malas mengangkat tubuh pria ini. Biarkan saja dia mati disini," ucapnya.

"Reyhan," pekik Salwa, kesal.

"Baiklah, karena kau yang meminta, aku akan menolong mu!" ucapnya terkekeh. Reyhan mengangkat tubuh Dimas ke mobil dalam keadaan pingsan.

"Terima kasih banyak," ucap Salwa.

"Tunggu!" Reyhan menarik pinggang Salwa hingga jatuh tepat di pelukannya. Tatapan mereka saling bertemu, hembusan nafas yang tidak beraturan masih terasa di pipi keduanya.

"Hati-hati," ucap Reyhan sambil melepaskan pelukannya ke tubuh Salwa.

"Terima kasih, Rey," ucapnya sekali lagi.

Mobil Dimas melesat dengan kecepatan tinggi, Salwa yang mengemudikan mobilnya. Reyhan sampai dibuat terkejut, karena Salwa gadis yang polos. Dia dari keluarga ekonomi rendah, tidak mungkin juga Salwa bisa mengendarai mobil.

"Siapa wanita itu? Dia bukan Salwa," batin Reyhan. "Salwa tidak pernah bisa mengemudikan mobil, lalu siapa yang mengemudikan mobil?" heran Reyhan.

Sampai di rumah, Halwa meminta dua security untuk membopong tubuh suaminya. Dua security pun membopong tubuh majikannya ke kamar. Di ruang tamu, Anita sudah berdiri dengan menatapnya tajam.

"Ada apa dengan suamiku?" tanya Anita.

"Ada seseorang yang hendak mencelakai kami," Jawab Salwa.

"Minggir kau! Biar aku yang mengurus suamiku," ujarnya.

"Dia juga suamiku, kau jangan lupa itu!" ucap Salwa.

"Aku tidak perduli," jawab Anita menatap nyalang.

"Dasar nenek lampir," umpat Halwa.

Halwa langsung masuk ke kamar. Dia melihat Noah sudah tertidur sangat pulas. Tidak bertemu beberapa jam saja dengan Noah, rasanya dia sangat rindu. Ia mencium pipi Noah dan beralih ke matanya kemudian ke keningnya. Membuat Noah menggeliat, namun dia hanya merubah posisi tidurnya. Halwa terkekeh dibuatnya.

Tubuhnya terasa sangat letih, dia pun pergi ke kamar mandi untuk mandi dan bersih-bersih. Ia teringat dengan jas yang dipinjamkan Reyhan kepadanya. Terbitlah senyum yang mengembang di bibir manisnya. Dia pun menyimpan jas milik Reyhan dilemarinya.

to be continued.....

********************************

Hey, ketemu lagi dengan author recehan. Thank you very much sudah mau dukung karya Author yang tulisannya masih acak-acakan dan amburadul. Author masih dalam proses belajar. Abaikan PUEBI , yang terpenting isinya .... Yeeeaayyy....

Author mau promosiin novel Author yang lain nih, Novel Author yang romantis dan penuh dengan emosi. Jadi, kalau baca karya ini pengennya bejek-bejek tuh pemeran antagonisnya...🤣🤣🤣

Blurb:

Amelia adalah nama seorang gadis yang terlahir dari keluarga sederhana, namun sangat mandiri, ulet dan pekerja keras. Dia wanita cantik yang sangat baik hati. Memiliki tunangan bernama Arga Mahendra. Demi untuk membuat tunangannya sukses, dia rela mengorbankan waktu dan tenaganya untuk bekerja keras guna membiayai kuliah sang tunangan. Mereka berencana akan menikah. Namun empat hari sebelum pernikahan, dia telah direnggut kesuciannya oleh orang tidak dikenal.

Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah pernikahan Amelia akan bahagia bersama sang suami? Apa jadinya jika Amelia dipertemukan dengan pria yang sudah merenggut kesuciannya?

Happy Reading...💕💕💕