NovelToon NovelToon
Cinta Semanis Madu

Cinta Semanis Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: mommy almira

Syahida gadis manis dan periang yang kerja di sebuah perusahaan bagian keuangan , harus dihadapkan pada dua lelaki tampan dan juga mencintainya. Siapakah yang akan Syahida pilih, Juna seorang lelaki dingin,disiplin dengan watak keras ataukah lebih memilih Raihan pemuda baik hati lemah lembut dan penyayang..?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Masa Lalu

Hari senin pagi Syahida sudah bersiap untuk berangkat kerja. Seperti biasa Juna akan menjemputnya. Tadi pagi Juna menelpon Syahida menanyakan apakah dia sudah kembali dari bandung atau belum. Tadi malam pukul tujuh Syahida sampai di kostannya.

Setelah menunggu sekitar lima menit Juna pun datang menjemput Syahida di tempat kost. Tanpa menunggu lama Syahida langsung masuk ke dalam mobil Juna.

"Selamat pagi pak Juna, apa kabar..?" tanya Syahida dengan penuh ceria.

Juna melirik sekilas ke arah Syahida lalu kembali fokus menyetir.

" Baik, ceria sekali kamu pagi ini.." sahut Juna.

"Iya dong pak, kan kemarin dua hari aku bertemu sama keluarga, yang selalu menyemangatiku jadi hari ini aku harus ceria dan juga semangat..." ucap Syahida.

"Baguslah.." jawab Juna.

"Oya pak, aku bawa oleh- oleh lho buat pak Juna.." ucap Syahida sambil mengambil sesuatu dari dalam paper bag.

"Nih, buat pak Juna. Cobain deh pasti pak Juna suka. Ini satu- satunya kue yang paling terkenal dan paling enak di kota Bandung. .." ucap Syahida sambil memberikan satu kotak kue bolu kepada Juna.

"Inget juga kamu sama aku membawakan oleh- oleh segala..?." tanya Juna sambil menerima kotak yang berisi kue tersebut.

"Iya dong pak, aku selalu ingat sama pak Juna hehe.." sahut Syahida.

Juna pun tersenyum tipis mendengar jawaban dari Syahida.

***

Syahida dan Juna pun sudah sampai di parkiran gedung Angkasa Group. Syahida lalu turun dari mobil. Syahida sengaja masuk ke gedung terlebih dulu dari Juna. Dia takut ada karyawan lain yang melihat jika dia berangkat dan pulang bersama Juna. Takut akan menjadi bahan gosip oleh mereka.

Syahida pun segera naik ke lantai tiga menggunakan lift. Sesampainya di ruangannya baru ada Agung yang juga baru datang.

"Selamat pagi mas Agung.." ucap Syahida sambil berjalan menuju meja kerjanya.

"Hallo Syahida, bawa apaan tuh..?" tanya Agung yang melihat Syahida membawa paper bag.

"Nih kue bolu kesukaan mas Agung dan teman- teman..." jawab Syahida meletakkan paper bagnya di atas meja.

"Loe habis pulang dari Bandung..?" tanya Agung.

"Iya..."

" Kok nggak bilang- bilang sih..?" tanya Agung.

"Memangnya kenapa..?" tanya Syahida.

"Mau nitip..."

"Nitip apaan..?" tanya Syahida.

"Nitip bawain satu cewek Bandung hehe.." jawab Agung sambil memakan kue bolu.

"ih apaan sih mas Agung..." ucap Syahida.

"Kan katanya cewek Bandung cakep- cakep putih- putih. Tapi kok loe nggak putih sih..?" tanya Agung.

"Biarin, aku kan emang bukan orang Bandung Asli.." sahut Syahida.

"Emang loe orang mana..?" tanya Agung.

"Orang Jawa..." jawab Syahida.

"Oh pantesan manis banget kalau senyum hehee.." ucap Agung.

Tak berapa lama datanglah Ridho bersama dengan Widya.

"Hai Ridho, mba Widya, ayo sini kita ngopi sambil makan kue..." ucap Syahida.

"Abis pulang kampung loe..?" tanya Widya.

"Iya mba.."

Widya dan Ridho pun lalu bergabung bersama Agung dan juga Syahida untuk makan kue sambil ngopi.

Beberapa menit kemudian Juna pun datang.

"Selamat pagi pak Juna.." ucap Syahida dan kawan- kawan.

"Pagi..." jawab Juna sambil terus jalan menuju ruangannya.

"Pak, ngopi dulu, ini Syahida bawa oleh-oleh dari Bandung, enak deh.." ucap Agung.

"Makasih, saya sudah kenyang..." jawab Juna lalu masuk ke ruangannya.

"Ah elu Gung, segala nawarin pak Juna ngopi bareng. Orang sombong kayak gitu mana mau gabung sama kita- kita. Beda banget sama pak Gunawan yang nggak pernah menjaga jarak sama kita- kita. Baik lagi..." ucap Widya.

"Tapi mba, biar pun pak Gunawan baik sama kita, tapi dia udah berbuat yang merugikan perusahaan kita lho.." sahut Ridho.

"Iya lho Mba, apa loe udah lupa kalau pak Gunawan dipecat gara- gara korupsi..?" tambah Agung.

"Gue kan lagi ngomongin sisi baiknya pak Gunawan , bukan lagi ngomongin sisi jahatnya...." jawab Widya.

"Udah ayo kita mulai kerja, nanti pak Juna ngomel kalau kita kebanyakan ngobrol.." lanjut Widya.

Lalu Widya dan teman- temannya pun duduk di meja masing- masing lalu memulai pekerjaan mereka.

Ketika Agung dan teman- temannya sedang sibuk dengan pekerjaan masing- masing lalu tiba- tiba Cindy masuk ke dalam ruangan mereka.

"Selamat pagi semua..." ucap Cindy dengan tersenyum ramah.

Agung dan teman- teman pun menoleh ke arah Cindy.

"Pagi mba Cindy.." jawab mereka kompak.

"Maaf mengganggu, saya mau ke ruangan pak Juna, ada perlu sebentar..." ucap Cindy.

"Oh silahkan mba, ruangannya ada di sebelah sana. Mari saya antar.." sahut Agung sambil menunjuk ke ruang kerja Juna.

"Oh terima kasih, tidak perlu repot- repot saya sendiri saja.." jawab Cindy kembali tersenyum.

Lalu Cindy pun berjalan menuju ruang kerja Juna dan langsung membuka pintu lalu masuk ke dalam.

"Aduh senyumannya manis sekali, nggak kuat aku.." ucap Agung sambil membayangkan wajah cantik Cindy.

"ih dasar laki- laki buaya, nggak bisa banget liat yang bening- bening..'' sahut Widya.

"Tapi mba Cindy itu memang terlihat lebih cantik kalau dari dekat. Apa lagi kalau lagi senyum.." ucap Syahida yang kagum dengan kecantikan Cindy.

" Udah cantik ramah lagi. Iya kan Syahida..?" sahut Agung.

"Loe nggak usah muji- muji dia deh Gung, dia nggak bakalan suka juga sama loe..." ucap Widya.

"Yah maka dari itu karena gue nggak mungkin dapetin dia, ya nggak ada salahnya gue puji- puji dia..." jawab Agung.

***

Sementara itu di dalam ruang kerjanya, Juna sedang sibuk dengan pekerjaanya. Tiba- tiba pintu terbuka. Dan tampak lah Cindy yang berdiri di depan pintu sambil tersenyum manis pada Juna.

Melihat Cindy yang berdiri di sana Juna nampak sedikit kaget karena pintu dibuka dengan tiba- tiba tanpa mengetuknya lebih dulu.

"Selamat pagi Jun, lagi sibuk ya..?" tanya Cindy.

Juna pun menghentikan pekerjaannya.

"Ada apa ke sini..?" tanya Juna.

"Aku mau bicara sebentar denganmu.." jawab Cindy.

"Soal apa..?" tanya Juna dingin.

"Soal kita...soal hubungan kita..." jawab Cindy.

"Ini masih jam kerja, tidak baik ngomongin masalah pribadi. Lagian aku sudah bilang sama kamu kan kalau di antara kita sudah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan..." ucap Juna sambil bangun dari kursinya.

"Sebentar saja Jun, lima menit. Lagian kamu susah sekali ditemui kalau bukan di kantor..." sahut Cindy.

"Jun, aku cuma mau menjelaskan dan meminta maaf sama kamu. Aku ingin hubungan kita kembali seperti dulu. Aku masih mencintai kamu Jun..." lanjut Cindy.

"Kalau kamu mencintaiku, kamu nggak mungkin meninggalkan aku tanpa mengabariku.." sahut Juna.

"Tapi Jun, aku terpaksa melakukan itu. Itu semua demi masa depan aku. Kamu tahu kan kalau aku ini anak tunggal. Aku satu- satunya harapan papah untuk memimpin perusahaannya..." ucap Cindy.

"Makanya aku pergi ke Amerika untuk melanjutkan S2 di sana. Aku takut kamu nggak mengijinkan aku pergi makanya aku pergi tanpa bicara dulu sama kamu Jun.." ucap Cindy sambil menggenggam telapak tangan Juna.

"Tapi kamu harus percaya sama aku Jun, biarpun aku pergi dari kamu, tapi sampai detik ini aku masih mencintai kamu Jun, bahkan cinta ini semakin besar.." lanjut Cindy.

Juna lalu melepaskan tangan Cindy. Lalu dia memasukkan ke dua tangannya ke dalam saku celananya.

"Dua tahun kamu pergi dariku, itu artinya sudah jelas kalau hubungan kita memang sudah berakhir.." ucap Juna.

"Juna, kamu jangan bicara seperti itu. Aku mohon... Beri aku kesempatan satu kali lagi. Apa kamu sudah lupa dengan semua yang sudah kita lalui bersama..? Delapan tahun Jun kita selalu bersama- sama dan menjalin cinta berdua. Kamu bilang kamu nggak bisa hidup tanpa aku, tapi kenapa kamu malah memutuskan hubungan kita yang sudah terjalin begitu lama hanya karena aku melanjutkan kuliah Jun.." ucap Cindy.

"Apa ? Hanya karena kamu melanjutkan kuliah katamu..? Hei apa kamu sudah lupa..? Kamu pergi diam - diam ke Amerika satu hari setelah acara pertunangan kita tanpa mengabariku terlebih dulu..." sahut Juna.

" Bahkan selama satu minggu lebih kamu tidak bisa dihubungi. Papah dan mamamu pun ikut menyembunyikan di mana keberadaanmu saat itu. Kamu tahu bagaimana perasaanku saat itu ketika mengetahui kamu ternyata sedang berada di Amerika...? Aku merasa kamu tidak menghargai aku..." lanjut Juna.

Bersambung...

🌺jangan lupa like dan dukungannya ya🌺🥰

1
Awang Rijan
suka dengan ceritanya. lanjut thor
Awang Rijan
Syahida lucu ya
Awang Rijan
ceritanya manarik
Rahayu Putri pratiwi
lanjut kak...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!