NovelToon NovelToon
Jodoh Yang Tertunda

Jodoh Yang Tertunda

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Patahhati / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Murni / Angst
Popularitas:8.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: embunpagi

Bagaimana jika dua orang yang pernah terlibat perasaan satu sama lain di masa lalu kini harus tinggal satu atap? Akankah cinta yang dulu pernah ada akan bersemi kembali? Atau justru hanya menyisakan luka dan kebencian diantara mereka berdua?

🌻🌻🌻

Setelah menghabiskan waktu enam tahun di negeri orang untuk kuliah dan bekerja, pada akhirnya Adelia memutuskan untuk kembali ke tanah air. Namun, untuk menghindari masa lalunya yang ia pikir sudah memiliki istri dan anak, ia memilih kota B sebagai pelarian.

Siapa sangka, di sana ia justru bertemu dengan pria yang paling ia hindari tersebut.

Varel, pria yang pernah mengisi hati Adelia di masa lalu, ternyata telah menetap di kota yang sama untuk beberapa tahun lamanya. Ditinggal pas sayang-sayange waktu itu membuat dunia Varel terasa jungkir balik kurang lebih dua tahun, hingga ia memutuskan untuk menepi dari orang-orang yang selalu mengingatkannya akan cinta masa lalunya dan memilih kota B sebagai pelariannya.

Dan yang paling mengejutkan adalah, Varel dan Adel ternyata menyewa rumah yang sama akibat miss komunikasi dari pemilik rumah. Sifat keras kepala yang dulu, masih melekat pada diri mereka hingga tak ada yang mau mengalah untuk pergi dari rumah tersebut.


"Pokoknya aku mau tetap tinggal di sini, titik!" ucap Adel kekeh.

"Aku juga! Titik titik titik!" Varel tak mau kalah.

Saat itu Adelia tahu jika ternyata Varel belum menikah dan dengan GeErnya dia berpikir jika pria itu masih menunggunya. Namun, ternyata ia salah. Kini semua tak lagi sama, dimana Varel ternyata sudah memiliki kekasih dan mereka akan segera menikah.


"Baguslah, setidaknya aku tidak perlu terlalu merasa bersalah karena dulu telah egois meninggalkannya," Adel mencoba menghibur hatinya yang ternyata sakit saat mendengar kenyataan tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Sore hari...

Di tempat lain, Adel pun sama. Sejak ia datang ke butik tadi, ia terus saja mengomel kepada pekerja yang merenovasi butiknya. Ada saja yang ia komplainkan kepada mereka.

"Ini kok warnanya begini sih, pak. Ini kan warna kesukaan om Varel, gantilah, saya tidak mau melihatnya," ucap Adel menunjuk salah satu dinding.

"Tapi ini sesuai permintaan anda, nona," sahut pekerja.

"Nggaklah, ganti aja. Pokoknya yang berbau Varel aku nggak mau, bikin sesak. Itu juga ganti, sama itu juga!" pekerja itu hanya melongo, emang ada cat bau Varel? Baru dengar rasanya, bukankah cat ya baunya cat, aneh, pikirnya

Tak hanya cat saja, tapi ada beberapa bagian yang adel minta di tata ulang dan di renovasi ulang dan itu tentu saja akan menambah biaya.

"Tapi, non. Jika di rubah lagi, akan membutuhkan tambahan biaya, saya harus konsultasi dulu dengan atasan saya karena ini jadi tidak sesuai perjanjian," kata pekerja.

Adel terdiam, benar juga, dia harus mengeluarkan uang lagi, sedangkan saat ini tabungannya sudah menipis. Jika habis, esok hari ia akan makan apa sebelum butiknya berjalan.

" Ya ampun gini amat ya mau belajar buat usaha sendiri, emang enak jadi adikny kak Bara aja, tinggal minta langsung kasih duit, tapi aku ingin buktikan kalau aku mampu. Malu dong kuliah di luar negeri dan kabur sampai sini tapi nggak berhasil, masih minta sama kakak," keluhnya dalam hati.

"Lakukan saja apa yang dia mau!" seru Gema seraya berjalan mendekat.

"Kak gema?". Gumam Adel.

"Soal biaya, tidak usah khawatir. Nanti biar saya bicara dengan atasan kalian," lanjut Gema dan pekerja itu hanya bisa mengangguk pasrah.

Gema menghampiri Adel, "Butuh teman ngobrol?" tanyanya.

"Refeshing,. Ke taman mungkin biar sedikit plong," sambungnya cepat dan Adel mengangguk setuju.

.

.

.

Adel tengah duduk bawah pohon di taman sambil melihat anak-ank bermain layangan di depan sana.

" Sepertinya menjadi anak-anak itu jauh lebih menyenangkan. Tak punya banyak beban, hanya perlu bahagia," gumam Adel.

"Ada kalanya anak-anak juga ingin menjadi dewasa..." ucap Gema dari belakang Adel sambil menempelkan es krim ke pipi Adel.

Adel menoleh dan mendapati Gema membawa kantong kresek kecil berisi es krim di tangan kirinya. Sedangkan tangan kananya membawa sebuah es krim yang tadi di tempelkan di pipi waniya tersebut. Rupanya pria itu menghilang sejenak tadi untuk membeli es krim.

"Nih, biar pikiran lebih dingin?" ucap Gema menyodorkan es krim kepada Adel. Adel menerimanya dan langsung membukanya.

"Hem, enak," ucapnya. Ia memang suka makan es krim kalau lagi galau.

Gema duduk di samping Adel dan meletakkan kantok kresek berisi es krim di samping Adel persis. Adel mengulurkan kresek berwarna putih itu kepada Gema, "Mau?" tanyanya.

Gema menggeleng, "Buat kamu saja, saya tidak suka Es krim," tolaknya halus.

"Aku suka banget es krim, tapi kalau ini ku makan semua, bisa-bisa aku gendut. Kak gema belinya banyak," ucap gadis itu tersenyum lalu kembali memakan es krimnya.

Gema juga ikut tersenyum," Kamu tahu, anak-anak juga pasti ada titik dimana mereka merasa ingin menjadi dewasa secepatnya. Misalnya Saat mereka di tuntut untuk belajar ini itu yang terkadang membuat kepala mereka juga meras pusing. Dan saat mereka melihat orang dewasa yang tak perlu sekolah lagi, bisa mencari uang dan punya uang yang menurut mereka banyak. Bisa membeli apa yang mereka tidak bisa beli jika tidak minta kepada orang tua, minta pun di batasi tidak boleh beli ini itu, mereka pasti ingin sekali menjadi dewasa karena enak jadi dewasa bisa membeli apa saja," ujarnya oanjang lebar, melanjutkan kalimatnya yang tadi terpotong.

"Semuanya berproses, baik orang dewasa maupun anak-anak akan memiliki masalah dengan porsi masing-masing," sambungnya cepat.

Adel mendengarkan ucapan Gema seksama. Dan ia tahu maksud ucapan pria itu.

Saat menoleh, Gema langsung mengeluarkan sapu tangannya lalu mengusapkannya di bibir Adel, sontak wanita itu langsung sedikit menghindar karena terkejut.

"Maaf... Kamu makan es krim kayak anak kecil, belepotan," ucap Gema yang langsung menarik sapu tangannya.

Adel mengambil sapu tangan itu dari tangan Gema lalu mengelap sisa es krim di bibirnya, "Nanti aku cuciin sapu tangannya," ucapnya dan langsung memasukkan sapu tangan tersebut ke dalam tasnya. Gema hanya tersenyum menanggapinya.

Mereka kembali melihat anak-anak yang sedang bermain tersebut.

"Udah berkurang galaunya? Udah agak lega?" tanya Gema.

Adel hnya mengangguk," Sedikit," ucapnya dengan tatapannya tetap lurus kedepan sambil makan es krim ke-duanya.

"Mungkin dengan bercerita apa yang membuat kamu merasa kesal, marah dan suntuk hari ini, bisa sedikit lagi membuat lebih lega?"

Adel menoleh dan tatapannya bersirobok dengan mata cokelat milik Gema yang langsung tersenyum kepadanya. Adel langsung kembali menatap ke depan karena canggung.

" Tidak ada, kak. Aku hanya merasa sedikit lelah saja," ucap Adel berbohong.

"Ya sudah, kalu tidak mau cerita tidak apa-apa. Tapi, kalau ada apapun dan butuh teman cerita, saya siap menjadi pendengar yang baik," ucap Gema. Ada nada kecewa dari ucapnnya karena ternyata Adel masih belum bisa terbuka dengannya.

"Kak Gema benar, semua pasti juga memiliki masalah, termasuk anak-anak dengan segala tingkah lucunya," ucap Adel.

"Iya, seperti sekarang, mereka pasti sedang dalam masalah," ucap Gema smnil menunjuk ke atas, dimana layangan anak salah satu anak itu nyangkut di pohon tepat di atas mereka. Dan saat Adel mendongak, ia langsung terkekeh, "Kak Gema benar," ucapnya.

Gema menatap Adel yang terlihat sangat cantik saat tersenyum seperti itu.

Tiba-tiba saja, anak-anak itu mendekati mereka berdua Dengan salah satu anak yang sudah menangis. Sewrtinyabyang layangannya tersangkut.

"Om, Tolong ambilkan layangan itu, dong," ucap salah satu dari anak-anak itu.

Gema mendongak, pohon itu cukup tinggi dan dia sebenarnya... Tidak bisa memanjat.

"Maaf, saya tidak bisa," tolak Gema halus.

"Yaaah, kasihan teman kami om, sudah menangis dia,"

Gema tampak bingung, ia lalu mengeluarkan uanh dari sakunya dan memberikannya kepada anak yang menangis tersebut, "Ini, beli lahi saja, ya?" ucapnya. Namun, anak tersebut menolak.

"Maunya yang itu, om. Nggak mau beli lagi,"

"Em, kalian nggak ada yang bisa manjat? Biasa anak cowok pada jahi manjat," tanya adel kemudian. Dan pertanyaannya asukses mencubit perasaan Gema yang hanya bisa meringis karena ia jug ayka bisa memanjat.

Anak-anak itu menggeleng serempak. Membuat Adel mengembuskan napasnya kasar," Baiklah, biar kakak yang ambilkan!" ucapnya.

Sontak, Gema langsung melotot tak percaya dengan ucapan Adel, "Ka-kamu mau manjat?"

Adel mengangguk mantab.

"Kamu pakai rok, bagaimana bisa..."

Adel menunduk, melihat rok spannya yang panjangnya sedikit di bawah lutut, "Aku bisa, dulu sering manjat juga waktu remaja, padahal pakai rok seragam sekolah. nggak tega juga lihat anak ini nangis terus. Sama kayak kita kalau lagi ad masalah nggak ada yang bantu rasanya pasti nyesek. Aku pakai celana di dalamnya, santai...."

Adel sedikt menarik roknya keatas dan mulai memanjat, sementara Gema hanya bisa melongo melihatnya sambil menahan napas. Bukannya apa-apa, takutnya wanita cantik itu jatuh dan lecet.

Sampai di atas, Adel langsung berusaha mengambil layangan yang nyangkut itu dan setelah berusaha beberapa saat dengan Gema yang terus meringis memperhatikannya, akhirnya Adel berhasil mengambilnya. Adel tersenyum senag begitupun anak pemilik layang-layang tersebut.

Setelah itu, Adel segera turun. Saat tinggal sedikit lahi sampai bawah, Adel. Memutuskan untuk melompat saja,. Namun sayang, ternyata roknya nyangkut di ranting dan...

SWeek!

Terdenagr buntik roknya yang sobek bersamaan dengan melompatnya Adel.

Baik Adel maupun Gema langsung melongo, terutama Adel matanya membulat sempurna karwn merasa sesuatu terjadi di belakanhnya. Ia langsung menoleh dan menutupinya menggunakan kedua tangannya.

Gema langsung melepas jasnya lalu melingkarkannya di pinggang Adel untuk menutupi rok Adel.

"Makasih, kak," ucap Adel. Dan gema hanya menganghui seraya tersenyum.

"Astaga! Di balik wajahnya yang cantik dan penampilannya yang girly, ternyata tersimpan jiwa bar bar juga," batin Gema.

1
yoongi kocheng
stop jika tidak diinginkan ndin, sakit juga bacanya.
Yulia
bagus sekali saya suka
FHR
Farel mempertanggung jawabkan janji kepada Rosa untuk menikahi Andini .😭
Mei Prw
luar biasa
Novano Asih
Hahaha dasar Rasel mulutnya minta diruqiah
Novano Asih
🤣🤣🤣mknya jangan suudzon dulu
Novano Asih
ini pasti gara"kado yg berisikan film blue😂😂😂itu mknya Rasel menghindar
Novano Asih
😃😃😃
Novano Asih
walah kukira hanya ciuman ternyata 🤣🤣🤣
Novano Asih
kayaknya adiknya deh anknya bu Lidya sama om Jhon😃😃😃
Novano Asih
Hahaha emang dasar Rasel somplak
Novano Asih
kayaknya Andini udah tahu deh
Novano Asih
Oo dasar ulet keket ternyata begini sifat aslinya Andini
Novano Asih
Andini itu kayak sengaja bikin Adel panas
Novano Asih
Oo ternyata balas budi tp kayaknya Andini sakit parah deh
Novano Asih
Hahaha ternyata Rasel hanya singkatan
Novano Asih
Lha ingin menghindari malah jd satu rumah 😀😀
Vitriani
Lumayan
Mesri Sihaloho
gak asih Thor ceritamu masa varel menikahi Andini jadinya..maaf Thor aku skip aja ceritamu yg ini
Deti Kurnia
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!