NovelToon NovelToon
My Enemy Is My Dear

My Enemy Is My Dear

Status: sedang berlangsung
Genre:Enemy to Lovers
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Gegesthor

Berawal dari permusuhan, raisa dan Reyhan kini menjadi sepasang kekasih yang begitu romantis karna pendekatan mereka di awali dengan perdebatan Reyhan yang selalu menjahili raisa dan raisa yang menganggap Reyhan musuh terbesarnya

"Balikin sepatu gw reyhan!" Teriak Raisa

"Blee kejar aja kalau bisa" Ucap Reyhan sembari berlari menjauh dari raisa dengan sepatu pink ditangan nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gegesthor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 25

Reyhan, rangga dan Adnan kini sedang memainkan game nya, raisa melewati mereka begitu saja dengan mata sembab

rangga rela mematikan permainan nya "cha mau kemana?"

"gw mau ke toilet"

"gw anter disini hutan takut lo ada apa apa" tawar Reyhan yang ikut mem pause game nya

"emang lo peduli? bukannya lo benci gw?" ketus raisa membuat Reyhan terdiam

"yaudah gw aja yang anter cha" rangga menarik lengan raisa meninggalkan Reyhan yang sudah terdiam seribu bahasa

raisa dan rangga pergi mencari toilet "cha lo nangis? kenapa?" tanya rangga lembut

"gpp kok, udah biasa sih"

"kok udah biasa, jangan jadi kebiasaan kalau bagus tuh" rangga mulai menghapus air mata di pipi raisa

Reyhan yang sadari tadi mengikuti keduanya berdecak sebal lalu menghempaskan tangan rangga kesal membuat raisa dan rangga kebingungan

"lo jangan mau sama cowok brengsek kayak dia cha" ucap Reyhan

"dia baik kok, dia juga gak pernah ganggu gw kayak lo"

"please sekali aja lo nurut jangan sama dia" ucap Reyhan sembari menunjuk rangga tajam

rangga hanya menyunggingkan senyuman nya "gak usah percaya cha, yuk ke toilet" ucap Rangga lalu diangguki raisa

rangga mengacak rambutnya asal kesal dengan rangga "bajingan lo rangga, awas aja kalo lo berani sentuh sedikit pun badan dia" teriak Reyhan yang mungkin tidak terdengar oleh raisa dan rangga karna sudah sangat jauh

rangga lebih baik pergi dan menemui sang adik di tenda, setelah sampai Reyhan melihat Naura yang sembab dan hidung yang memerah. ia juga tadi melihat raisa sama hal nya dengan adik nya

"nau lo kenapa?" panik Reyhan

Naura menggeleng lemah lalu kembali menangis sesegukan

"nau ngomong donk jangan bikin khawatir abang lo yang cakep ini"

"abang pergi" teriak Naura lalu pergi dari hadapan Reyhan mood nya sangat jelek

"heh anak kunti gak usah kemana mana lo nanti ilang, nyasar lo" Reyhan membuntuti kemana Naura pergi

"gak usah ngikutin bisa gak?" tanya Naura tajam

"gak bisa, lo belum jelasin kenapa nangis"

"gak usah kepo"

"ayolah dek jangan egois lo sekarang lagi di hutan"

"ya terus?" Naura berhenti di hadapan Reyhan tajam

Reyhan merentangkan tangan nya kepada sang adik sangat paham jika sudah begitu, Naura berhambur ke pelukan Reyhan sembari menangis sesegukan

"Naura udah bikin raisa nangis, Naura salah" Adu Naura

sekarang Reyhan paham kenapa kedua sahabat itu menangis dan ternyata sudah ada perdebatan antara mereka

"kalau Naura salah berarti harus apa?"

Naura menatap Reyhan "minta maaf"

"bag_"

"tapi Naura malu" potong Naura lalu kembali memeluk Reyhan.

"gak usah malu, harus nya malu udah punya salah"

"hmm iyah nanti Naura usahain"

"good Girl" Reyhan mengecup kening Naura gemas lalu kembali ke perkemahan tadi dan mendapati raisa yang sibuk memainkan HP nya

"gih minta maaf"

"gak ah besok aja, raisa harus tenang dulu" ucap Naura, tapi memang benar harus menunggu raisa tenang terlebih dahulu

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

keesokan harinya semua murid pun di suruh kembali untuk membawa kayu karna harus memasak terlebih dahulu untuk sarapan pagi

"bagi bagi tugas" ucap Reyhan lalu menunjuk satu satu sahabatnya ada yang stay dan ada juga yang harus mencari kayu

"eh cha lo sama gw yah ternyata nyari nya" ucap cantika so baik, mereka satu tim dan Naura bersama Alina sedangkan selena stay untuk membantu Adnan mempersiapkan masak

"ya" ucap raisa singkat sambil memunguti satu persatu kayu untuk menjadi bahan bakar

cantika membuntuti raisa tanpa memunguti kayu karna pagi ini adalah kesempatan dirinya untuk mencelakai raisa

"lo bantu gw kek" kesal raisa

"iyah gw bantuin, mendingan kita cari yang lebih banyak yuk ke dalam hutan yang itu" tunjuk cantika menunjukan hutan yang begitu menyeramkan dan terlihat berserakan

tapi di hutan itu memang terlihat banyak kayu mungkin karna ranting pohon yang sangat mudah berjatuhan

"oke yuk" raisa tertarik tanpa ada rasa curiga apapun pada cantika, cantika diam diam tersenyum menyeramkan, raisa berhasil ia jebak

di hutan itu cantika sudah menghafal jalan nya kemarin alhasil ia berbelok kemana saja akan mengingat dan memotret sesekali takut ia melupakan

saat sudah jauh dari perkemahan dan di rasa sudah cukup kayu untuk bahan bakar raisa berniat untuk kembali, saat membalikan badan dan

"cantika lo kemana?" teriak raisa panik pasalnya ia lupa jalan dan apakah cantika sengaja meninggal kan dirinya?

"cantika lo jangan bercanda deh" teriak raisa sembari menyusuri jalan kembali pulang tapi malah kembali ketempat dimana ia mencari cantika

"akhhh kok kesini lagi si" decak raisa mulai kesal dan gelisah ia mencari cantika pun belum ketemu alhasil ia berlari kencang lurus tapi karna ada seseorang yang menubruknya alhasil ia harus terpeleset ke jurang dan...

...----------------...

tim rangga kini sedang memanggang ikan yang sudah rangga dan Reyhan tangkap di sungai dan mereka tidak menyadari bahwa raisa tak kunjung datang hingga pukul 11 pagi

"cantika, lo beneran udah buat raisa tersesat kan" tanya selena memastikan pasalnya mereka bertiga sudah merencanakan dari jauh hari untuk membuat raisa tersesat

"udah donk sans aja" jawab cantika "gw juga jatuhin dia ke jurang hihi" ucap cantika dalam hati tersenyum kemenangan karna tidak ada lagi ada yang akan menghalangi hubungan ia dan Reyhan

Alina yang mendengar kedua temannya sudah berhasil membuat raisa tersesat pun cemas dan khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk akan menimpa nya

diam diam Alina merekam obrolan mereka berdua

di lain tempat Naura kini sedang menyusun strategi untuk perminta maafan kepada sahabatnya raisa, dan ide cemerlang pun datang

"okey gw harus buat dia tersenyum dengan cara gw bakalan masakin dia meskipun keadaan nya lagi di hutan" ucap Naura lalu memasak sesuatu untuk raisa untung saja dirinya membawa mie samyang kesukaan mereka berdua

dia masak dengan telaten sesekali meniup bahan bakar nya agar api nya tidak mati

"eh nau lo liat raisa gak, soalnya buku pembuatan tenda punya gw sama dia" ucap Adnan mendudukan badan nya di samping Naura

"gak tau, nanti cari bareng gw okey sambil mau ngasih dia mie ini" ucap Naura

"oke, cepetan donk nau udah mau hujan itu nanti api nya padam karna basah" omel Adnan

"iyah sabar ishh" Naura menyajikan mie nya ke taperwer milik nya lalu menutup nya dengan senang

"yuk"

Naura dan Adnan bangkit mencari Naura ke tenda "gak ada nan" panik Naura

"ke toilet kali, yuk chek" Adnan menarik tangan Naura pelan

" gw dari tadi pagi emang gak liat dia, terakhir pas disuruh nyari kayu" ucap Naura perasaan nya mulai tidak tenang ditambah cuaca yang kini mulai Gerimis

"gw juga terakhir gitu, tapi gw gak nyadar pas makan nya dia ada atau engga"

"gimana kalau raisa kenapa napa"

"suttt jangan gitu" ucap Adnan sesampainya di toilet, Naura tidak menemukan raisa alhasil ia bertanya tanya kepada murid lainnya, dan ber dominasi mereka tidak tahu

"emang raisa kemana?" tanya Reyhan panik terlihat dari wajahnya

"jangan bilang dia hilang" tebak rangga

"itu fakta, dia kagak ada udah gw cari" ucap raisa kini mata nya mulai memanas

cantika yang mendengar kegaduhan dari temannya hanya acuh seolah tidak tahu

"rasain lo" batin cantika

kehilangan raisa terdengar ke telinga panitia perkemahan membuat semua siswa ikut ketakutan dan cemas alhasil beberapa panitia dan kawan dari raisa mencari nya ke hutan meskipun cuaca semakin buruk

"raisa" teriak Naura pilu

"raisa lo dimana?" teriak Reyhan keras

"raisa bilang kalo lo ada di sekitar sini" teriak rangga juga semua berteriak memanggil raisa tapi tak kunjung menyahut dari raisa

"cuaca semakin buruk, bagaimana pencarian di lanjutkan besok saja?" tanya seorang panitia

"gak" tolak Reyhan keras dan Naura pun setuju

"jika mencarinya sekarang nanti yanga da kita ikut kena musibah"

"gw tetep nyari" kekeuh Reyhan

"udah lah kalian gak usah egois, besok aja dilanjut atau tunggu cuaca membaik" ucap rangga

Reyhan menatap sengit rangga "bajingan yah lo, gak khawatir sama sekali sama dia. padahal lo yang kayak suka sama dia"

"gw liat situasi rey"

"iyah bener apa kata rangga, kita balik aja dulu lagian kita udah puter puter di hutan ini sama sekali tidak ada tanda tanda ada nya raisa" ucap Adnan

panitia pun melenggang pergi tanpa mendengar perdebatan mereka karna takut tidak sopan

Reyhan hanya acuh ia tetep akan mencari raisa entah dorong dari mana yang ia harus bertekad sekuat itu

"bang rey jangan cari dulu yah, Naura takut abang kenapa napa" ucap Naura pelan pasalnya ia juga setuju dengan lainnnya karna cuaca semakin buruk, hujan yang deras dengan petir yang sangat kuat

"kamu pulang aja kaka mau tetep cari sahabat kamu" ucap Reyhan pergi ke dalam hutan kembali untuk mencari raisa

Naura beserta lainnya menatap Reyhan dengan doa karna pasalnya Reyhan keras kepala masih egois pada pendirian nya

"kita pergi ke tenda, berlindung dan berdoa" perintah rangga dan diangguki oleh teman temanya

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

duar

petir kini sudah merajalela di lingkungan hutan, Reyhan juga khwatir akan dirinya kenapa napa karna banyak nya pohon di hutan ini dan raisa masih tak kunjung ketemu

"kemana si lo, ceroboh amat" umpat Reyhan dan kembali meneriaki nama raisa

dan sudah beberapa putaran ia tidak menemukan raisa, tapi satu hutan yang menarik dirinya untuk kesana dan mencari

"apa mungkin yah Raisa di sana?" gumam nya

sebelum memasuki hutan ia potret jalan nya dan sesekali menancapkan kayu agar tidak melupakan jalan

" raisa" teriak Reyhan, hujan pun mulai reda membuat Reyhan menghembuskan nafas lega nya

"raisa lo dimana" teriak Reyhan

"to-long" ucap seseorang terbata seperti menahan sakit

suara itu sangat dekat dengan jarak Reyhan yang sudah jauh dari hutan

"cha apa itu lo?" tanya Reyhan memastikan

"to-long g-w, gw d-bawah" ucap seseorang terbata

Reyhan mencari sumber suara nya dan Yap

...----------------...

1
Rinjani Putri
lanjut yuk
Rinjani Putri
aku nyicil ya bacanya kk
Gestia Mustika adipraja: jadi pembaca yang setia yah kakak khehe
total 1 replies
Rinjani Putri
hy kk author ijin titip bintang di karya indahmu ya yuk saling dukung dan follow
Gestia Mustika adipraja: iyah kak
total 1 replies
Gestia Mustika adipraja
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!