NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Duda Kece

Terjerat Cinta Duda Kece

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Duda
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: emmarisma

Warning terdapat beberapa part area 21+ Harap bijak.

*Sekuel dari cerita MENIKAHI IBU SUSU BABY ZAFA.

Velia Agatha Hartanto (23) Putri seorang konglomerat. Hidupnya sejak kecil bergelimang harta. Semua keinginannya selalu dituruti oleh orang tuanya. Ia begitu dimanja. Namun bukan berarti dia gadis yang sangat manja. Justru gadis itu ratunya pembuat onar.

Rian Al Fares (33) seorang duda beranak satu yang selalu tampil menawan. Diusianya yang sudah berkepala tiga tak membuat dia ingin melepas status duda yang di sandangnya. Sampai suatu hari ia bertemu dengan Velia si gadis aneh versi pengamatan Rian.

Akankah bisa tumbuh benih-benih cinta di hati keduanya. Simak terus kisahnya disini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28. Aku Lelah

********

Velia tak sedikitpun beranjak dari dekat ayahnya. Bahkan sang ibu berkali-kali meminta dirinya untuk sekedar mengisi perutnya namun Velia enggan. Ia tak memperdulikan keadaan dirinya, bahkan ia melupakan masalahnya dengan Rian. Velia terlalu larut dalam rasa bersalah. Rasa yang membuatnya kian tenggelam dalam lamunannya sendiri.

"Sayang, makanlah dahulu ini sudah pukul 7!" Ujar Bianca. Velia hanya menggeleng dan tetap melekat di dekat ayahnya.

"Aku takut jika aku beranjak papa bangun dan mencariku." Kata Velia.

"Nanti jika papa mencarimu, mama akan memanggilmu. Setidaknya makanlah sesuatu agar perutmu terisi sayang. Kau memiliki penyakit asam lambung. Tidak baik untukmu menunda makan. Apa kau mau mama suapi?"

Bianca membelai rambut putrinya. Sekuat mungkin ia menahan agar air matanya tak menetes. Melihat putrinya dan suaminya membuat hati Bianca terasa disayat-sayat.

Rian sudah berada di luar ruang ICU setelah siang tadi sempat menitipkan Velia pada ibu mertuanya. Dia harus mengurus Zafrina dan memberikan pengertian pada gadis kecilnya. Dan beruntung Zafrina mau mengerti.

Rian menggigit bibir bawahnya. Rasanya ia ingin mendobrak pintu itu dan menarik istrinya kedalam pelukannya. Dan mengucapkan kata maaf berulang kali.

Rian benar-benar menyesal meluapkan emosi disaat yang tidak tepat. Ia melihat Velia begitu sedih di samping tubuh sang papa.

Bianca keluar dari ruang ICU dan mengusap air matanya. Ia tak tahan melihat putrinya seperti itu. Disaat itu ia tertegun melihat suami putrinya berdiri tak jauh dari pintu sedang menatap ke arah Velia.

"Kenapa tidak masuk Rian?" tanya Bianca.

"Aku juga baru saja datang ma." Jawab Rian --- "Apakah Velia sudah makan ma?" lanjutnya.

Bianca menggeleng dan terlihat semakin sedih.

"Belum, dia bahkan sejak kedatangannya tidak beranjak sejengkal pun dari sisi papanya." Kata Bianca memaksakan senyumannya. --- "Tolong bujuklah istrimu. Siapa tahu dia mau menuruti kata-katamu. Dia sangat dekat dengan papanya. Meskipun sibuk dan jarang di rumah, papa Veli selalu menyempatkan diri menanyakan kesibukan Veli, kabar Veli. Itulah mengapa meskipun sering bertentangan mereka memiliki kedekatan secara emosional."

"Aku akan membujuk Veli." ujar Rian. Ia mengenakan pakaian steril dan masuk ke ruang ICU.

Rian membelai puncak kepala Velia. Gadis itu menoleh sesaat lalu kembali merebahkan kepalanya. Rian berjongkok bertumpu pada satu lututnya di hadapan Velia.

"Maaf, jika tadi aku melukai hatimu. Aku hanya tidak bisa melihat orang yang aku cintai menangisi pria lain. Aku pria pencemburu, aku pria posesif. Maaf jika cemburuku menyakitimu." Kata Rian, ia mengecup punggung jemari Veli.

Velia semakin deras meneteskan air matanya. Tanpa kata tanpa suara. Hatinya benar-benar sakit. Rian menarik tubuh Velia kedalam dekapannya.

"Maaf, maafkan aku." Bisik Rian. Velia hanya ingin menangis dan terus menangis. Menumpahkan segala rasa sesak yang mengganjal di hatinya.

"Katakan sesuatu, jangan diam saja!" Ujar Rian.

"Aku lelah .." Ucap Veli lirih nyaris tak terdengar dan setelah itu ia terkulai.

Rian tertegun, saat kepala Velia terkulai di pundaknya. "Sayang .. Veli," Rian menggoyangkan tubuh Velia namun tak bereaksi apa-apa. Bianca masuk dengan panik melihat Veli terkulai.

"Sayang bangun ..!"

Rian langsung berdiri mengangkat tubuh Velia dan menidurkannya di sofa. Bianca memanggil seorang dokter untuk memeriksa Veli.

Beberapa saat kemudian tangan Veli kembali terpasang infus. Ia perlu cairan karena dehidrasi. Ranjang yang biasanya digunakan untuk penunggu dipake oleh Veli. Agar Bianca mudah mengawasi suami dan putrinya. Rian tampak duduk di sebelah ranjang Veli, sesekali tangannya menyingkirkan anak rambut yang ada di wajah Veli.

"Apa kau sudah makan Rian?" tanya Bianca.

"Sudah ma, tadi saat aku pulang mama memintaku untuk makan malam meskipun berulangkali aku menolaknya." Jawab Rian.

"Begitulah sifat seorang ibu, meskipun anak-anaknya telah dewasa, ibu tetap menganggap mereka masih anak-anak." Ujar Bianca --- maaf kami belum bisa bertemu dengan dengan orangtuamu Rian."

"Tidak apa-apa ma, lagipula seharusnya pihak kami yang datang mengunjungi kalian." Ujar Rian.

.

.

.

Keesokan harinya suara rintihan Velia membangunkan Rian.

"Sayang .." --- Rian

"Haus .." gumam Velia, Rian langsung mengambil gelas yang berisi air putih diatas nakas dan memberikannya pada Velia. Gadis itu meneguk tanpa terputus, sepertinya ia benar-benar sangat haus. Hingga air yang ada di gelas itu tandas.

"Apa kau mau lagi?" tanya Rian. Velia menggeleng. Ia terus menunduk tak berani menatap Wajah Rian.

"Ada apa .. hmm?" Rian meraih dagu Velia agar menatapnya.

"Maafkan aku lagi-lagi menyusahkan dirimu." Kata Velia. Rian terseyum hangat dan membelai rambut Velia.

"Bukankah kau yang berkata pada papa jika akan menyusahkanku? Maka lakukanlah, buatlah aku repot dan susah karena aku menyukainya." Ujar Rian.

"Ehm .."

Velia menoleh, ia tersenyum sambil menitikkan air matanya melihat sang papa menatapnya hangat dan terseyum kearahnya.

"Papa .." Desis Velia, Rian menoleh ia tak melihat jika mertuanya sudah sadar dari komanya.

"Kenapa menyiksa dirimu, papa hanya butuh istirahat saja." --- Daniel.

"Jangan sakit lagi pa ..!" Rian membantu Velia untuk menghampiri bed papanya. Velia duduk di kursi bekas Rian. Veli menggenggam jemari sang papa.

"Papa sudah jauh lebih baik. Tapi berjanjilah pada papa untuk selalu memperhatikan kesehatanmu sendiri."

Velia mengangguk, Rian berdiri dibelakang Velia tangannya terus mengusap pundak sang istri.

Veli dan papanya di pindahkan diruang VVIP mereka menyewa dua ruangan tapi hanya memakai satu ruangan saja. Atas permintaan Rian agar istrinya lebih leluasa memantau kondisi Daniel.

.

.

.

"Ayo pah kita jenguk besan kita." Bujuk nyonya Santika pada suaminya.

"Lalu Ina sama siapa ma?" ---- Anggara

"Nanti mama titipin lagi sama Dian." Jawab nyonya Santika.

"Mama ga kasian sama Dian? dia sedang hamil ma, dan anak yang harus dia urus saja ada 3. Masak iya mama mau nitip lagi kesana."

"Ya sudah, kalo gitu kita ajak saja pah. Sekalian kenalan sama besan kita." ---- Santika.

"Ya sudah, Tapi nanti kalo Rian marah mama yang tanggung ya." Ujar Anggara, Santika mengangguk setuju.

Kedua paruh baya itu akhirnya berangkat menuju rumah sakit dan Zafrina ikut serta. Gadis itu membawa bunga untuk maminya. Senyuman gadis itu sungguh sangat mempesona.

"Oma nanti aku panggil orang tua mami apa dong?" tanya Zafrina saat didalam mobil.

"Kita lihat saja nanti ya." ---- Santika.

Setelah beberapa saat mereka masuk kedalam lift menuju lantai dimana Daniel dirawat.

Setelah mengetuk pintu, dan dipersilahkan masuk Nyonya Santika dan Anggara masuk dengan menggandeng Zafrina.

"Papi, mami .." Teriak Zafrina kegirangan. Namun tidak bagi kedua orang tua Veli. Mereka terkejut mendapati seorang anak ada di antara mereka.

Bahkan Bianca sampai terbengong melihat putrinya terlihat begitu bahagia menciumi gadis kecil itu.

💌💌💌💌💌💌💌💌💌

1
Nur Azizah
suami "posesif yg begitu bucin sama istri"nyaa
Nur Azizah
langsung belah duren yaah joe
Nur Azizah
ngk mungkin kuat papa daniel ,,,
Nur Azizah
lkut bahagia pokoknyaa atas pernikahan joe dan Dina lanjut kak author
Nur Azizah
selamat pagi kak author lanjuut aktifitasnya semoga selalu di beri kelancaran dlm beraktifitas AAMIIN
Emma Risma: aamiin aamiin, doa terbaik untuk kakak juga 🙏🥰
Emma Risma: aamiin aamiin, doa terbaik untuk kakak juga 🙏🥰
total 2 replies
Nur Azizah
rasain tuh Dion kamu salah cari lawn
Nur Azizah
itulah persahabatan yg sejati jika sahabatnya sakit ikut merasakan sakit dan sedih
Nur Azizah
untung sayaangg mama biancaa,,,
Nur Azizah
kok ngk di lenyapin aja tuh David Rian kedepannya bikin masalah lagi nantinyaa
Nur Azizah
semoga kak author sehat selau
Nur Azizah
lanjuuttt kak author
Nur Azizah
lanjuutkaan kak author
Nur Azizah
pososeff bngt Riyan sampe"barang mati di cemburuin yaah kak author
selamat pagi dan selamat beraktifitas kak author moga sehat selalu
Nur Azizah
papamu pingsan velia
Nur Azizah
masih mesra"nya jd ngadon terus yah kak author
Nur Azizah
ngk mau kalah Sam pengantin baru yah mma bianca sama papa daniel
Nur Azizah
tunggu kehancuranmu david
Nur Azizah
kamu main"sama Rian ak fares david
Nur Azizah
ALHAMDULILLAH sudah bisa saling menerima
Nur Azizah
si ulat bulunya tumbuh lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!