NovelToon NovelToon
BENCI BENCI CEMBURU

BENCI BENCI CEMBURU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Enemy to Lovers
Popularitas:14.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Bekerja sebagai tim pengembangan di sekolah SMA swasta membuat Hawa Tanisha bertemu dengan musuh bebuyutannya saat SMA dulu. Yang lebih parah Bimantara Mahesa menjadi pemilik yayasan di sekolah tersebut, apalagi nomor Hawa diblokir Bima sejak SMA semakin memperkeruh hubungan keduanya, sering berdebat dan saling membalas omongan. Bagaimana kelanjutan kisah antara Bima dan Hawa, mungkinkah nomor yang terblokir dibuka karena urusan pekerjaan? ikuti kisah mereka dalam novel ini. Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

FRUSTASI

Uki mengendarai mobil dengan kecepatan penuh, ancaman papa Hawa membuatnya keder, tak terima tapi dia bisa apa. Kota ini bukan areanya lagi, tak berani bertindak lebih. Keluarga ibunya mana punya power, kalau harus menerima hatinya masih belum rela. Gak bisa dibayangkan hidup Uki tanpa Jawa bagaimana? Ia telah membuang mutiara hanya kenikmatan sesaat.

"Aaargh!" teriaknya frustasi di dalam mobil. Kini dia sudah berada di rumah ibu. Berniat balik saja, niat Uki setelah reuni tentu fokus ke Hawa, masa cutinya hampir 3 minggu, kalau tidak ada Hawa buat apa di sini. Dia juga tidak dekat dengan sang ibu.

Ting. Pesan masuk di ponsel Uki, berharap Hawa yang chat, pagi begini saja ia sudah kelimpungan tak ada kabar dari perempuan itu, bagaimana kalau selamanya. Ah memikirkan saja dia frustasi.

Ke hotel lagi, yuk. Sebelum lo balik, kasih gue kenangan manis dong, Ki. Kemarin kan udah lo batalin. Gue udah booking nih.

"Sial!" cetus Uki sembari menjambak rambutnya. Ia kesal setengah mati, kenapa harus terjebak dengan Diana. Benar kata orang, mantan dibuang saja karena bikin huru-hara saja. Sudah tahu dulu mereka putus karena Diana selingkuh, kenapa juga Uki mau menimpali ajakannya. Begini hasilnya.

Bukannya Hawa kerja sampai sore, Uki sayang?

"Bukan hanya sampai sore, tapi gak akan pernah gue miliki selamanya gara-gara lo!" teriak Uki sembari membaca chat Diana. Jalan hidup paling bodoh yang pernah dilakukan Uki adalah masuk jebakan pesona Diana sesaat. Pertahanan menjadi pria baik runtuh karena godaan Diana. Memang saat melakukan dia suka sama suka, terlebih rasa penasaran yang begitu menggebu setelah beberapa kali melakukan phone s*x.

"Perempuan baik tentu akan mendapatkan pria baik, dan aku bukan pria baik untuk Hawa," ucap Uki lalu menyalakan mobilnya menuju hotel yang dibooking Diana, sepertinya wanita itu sudah menginap di hotel tadi malam. Pikiran Uki kacau, logikanya sudah jalan kalau dia tidak bisa mendapatkan Hawa, ngapain jadi pria baik. Sudah kepalang basah juga.

Diana sudah menyambutnya di lobi hotel, wajahnya memang cantik, dan terlihat sebagai wanita polos. Apalagi penampilannya selalu sopan, tak tampak seperti wanita genit penggoda. Bahkan ia menyambut Uki begitu sopan, tak memeluk hanya melambaikan tangan saja, lalu beriringan naik lift menuju kamar Diana.

"Wajah lo suntuk amat," ucap Diana mulai beraksi setelah menutup pintu. Langsung memeluk dan melingkarkan tangan di leher Uki, kalau begini Uki bisa apa selain menyambut godaannya. Pria brengsek, ucap Uki menyebut dirinya.

"Gara-gara telepon lo, Hawa jadi tahu!" omel Uki sembari melepas rengkuhan lengan Diana. Perempuan itu tertawa lepas, kemudian melucuti kemeja dan celana jeansnya, menampilkan tank top dan celana pendek saja, dengan kulit putih mulus siapa pria yang menolak pesonanya, apalagi dalam satu kamar begini.

"Ya cewek lo aja yang kudet, Ki. Sok-sok an menjaga kehormatan. Padahal cowoknya hyper banget," ucap Diana sensual di telinga Uki. Sengaja memancing, bagi Diana Uki adalah mantan terindahnya, meski berkali-kali pacaran, Uki memiliki tempat tersendiri dalam hati Diana. Begitu tahu, Uki bisa digoda lewat chat bahkan phone s*x, Diana bahagia sekali. Kalau SMP dulu, Uki masih tak berani pacaran di luar batas, tapi kalau sekarang jelas tak mungkin. Keduanya sudah dewasa, pasti butuh penyaluran.

"Tadi malam lo udah main sama siapa?" tanya Uki tiba-tiba, teringat ucapan Hawa soal penyakit menular. Diana tersenyum sinis, mengecup bibir Uki sekilas.

"Gak sama siapa-siapa, cuma melayani saja gak sampai main."

"Lo jual diri?"

"Bukan, sama pacar gue. Dia juga setipe sama lo, gak mau main sebelum nikah, selama pacaran gue pancing juga gak bisa alhasil cuma ciuman sama grebeh-grebeh gue doang!"

Uki tertawa mengejek, begini tingkah laku betina yang ia pilih, sangat jauh dengan Hawa bahkan Uki saja tidak punya hubungan apa-apa bisa bercinta, apalagi laki-laki lain. Benar-benar barang murah, diobral gratis.

"Santai saja, Ki. Gue bersih kok, meski gue udah gak gadis tapi gue main selama ini pakai pengaman, cuma sama lo aja yang enggak."

"Gak takut hamil?"

"Ck, gue bukan perempuan bodoh kali, pakai pil dong!"

"Gila! Kenapa lo jadi begini sih, Di?"

"Ya gue udah tahu enaknya, jadi ketagihan."

"Siapa yang membuat lo kenal dunia seperti ini? Pacaran gak harus sampai begini kali, Di."

Diana berdecak sebal, berasa diceramahi tau gak. Pacarnya saja tak pernah kasih nasehat begini. Pikir Diana, Uki langsung bisa diajak main. Tadi malam dia cuma digrebeh-grebeh sama sang pacar, tentu tak puas. Uki sudah datang ingin langsung main, malah diceramahi. Aish.

"Mantan pacar saat SMA," jawab Diana sembari merebahkan diri di paha Uki. Ia mulai menyentuh perut laki-laki itu, sudah tak tahan. Apalagi body Uki yang memang sangat bagus, mantan atlet voli sekolah begitu loh. "Udah, gak usah munafik, Ki. Lo juga terpancing kan, udah tahu rasanya juga ngapain ditahan. Gue jamin gue bersih," goda Diana sekali lagi. Ingin sekali Uki menepis tangan itu, tapi otaknya ngeblank seketika. Hati kecilnya mencegah, otak kotornya malah menyuruh menuntaskan hasratnya. Terlebih, Diana sudah sangat menggoda, bahkan perempuan itu sudah naik ke pangkuannya.

"Puasin gue dong, Ki. Gue akuin lo hebat banget tahu," ucapnya sembari menatap Uki dan mengecup bibir Uki sekilas. Secara perlahan saja memancing Uki, tak perlu grusah-grusuh, yakin deh habis ini langsung ekskusi.

"Gue bersih-bersih dulu," ucap Uki lalu meminta Diana turun, ia mau ke toilet dulu. Diana tahu, Uki ingin menghindar tapi godaan Diana juga cukup kuat.

"Kita buat Hawa semakin tak mau menerima kamu," ujar Diana sembari memotret Uki yang sedang berjalan ke kamar mandi, lalu mengirimkan foto tersebut ke Hawa, dan memberi share lok hotel. Misi Diana kali ini akan mendapatkan Uki seutuhnya.

Sedangkan Hawa yang sudah sibuk dengan pekerjaan tak berniat membuka ponsel, apalagi dia sedang rapat bersama kepala sekolah dan beberapa guru bersama Bima juga di kantor SMA, jelas tak memegang ponsel.

Rapat selesai menjelang makan siang, baru deh Hawa membuka ponselnya. Tangannya gemetar seketika, jangan sampai ia berteriak setelah mendapat pesan dari nomor tak dikenal itu.

"Ayo, Miss," ajak Bima, rapat mereka selesai dan saatnya kembali ke kantor yayasan. "Wa?" tanya Bima pelan, sembari menatap rekan kerjanya itu. Ditambah beberapa struktural SMA sudah bubar, bingung saja melihat Hawa yang diam terpaku menatap layar ponselnya.

"Bisa antar aku ke hotel X, Bim?" pinta Hawa dengan air mata yang mulai keluar. Meski dia sudah putus, tapi ingin melihat secara langsung kelakuan Uki yang sesungguhnya, dan meyakinkan diri untuk tidak berharap pada lelaki itu.

Bima pun mengambil ponsel Hawa karena gadis itu terduduk lemas. "Uki?"

"Tolong, Bim!" pinta Hawa sudah tidak melihat statusnya di kantor. Ia meminta sebagai teman saat SMA.

,,

1
Deera
Skrg giliranmu Wa buat blokir no Bimbim ehee
Auto bawa sperangkat alat solat sekalian akhlak nyaa
awokwook /Curse/
Lel: kalau resek sepertinya boleh juga
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
gumush aku nya liat pak bim tarik ulur soal perasaan berasa lagi main layangan eeh pak bim ntar kesalip ama rafka ataw uki uki yang lain nyeeseel 7 tanjakan lhoo..
Lel: kayak anak smp malu2
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
langsung aja pak bim bilang ntar malam papa kamu ada di rumah g..aku mau dan keluarga mau ketemu papa dan mama kamu 🤣🤣🤣
Lel: ouch2
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
weeeh auto uring²an pak bima liat sw nya hawa 🤣🤣
Deera
Kann... apa aku bilang, gengsi sma saldo sama2 tinggi sih/Sleep/
Lel: suka saldo ajaaaaa
total 1 replies
Deera
Bim, Hareudang gak? /Grin/
Lel: terpantau meriang kak
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut yg banyak Thor q kasih kembang sekebon/Chuckle/
kalea rizuky
kasih lah Thor guru baru yg ganteng kaya raya/Curse//Curse/ biar panas si bima
kalea rizuky
heleh songong nya sok ganteng bgt /Puke/
Lel: kikiki
total 1 replies
kalea rizuky
sweet bgt papa
kalea rizuky
heleh awas aja lu. menjilat ludah sendiri bim q ludahin lu
kalea rizuky
km. di selamatkan Tuhan hawa apa jadinya klo qm. ampe nikah ma laki yg gk mau berkomitmen dan tukang selingkuh
Lel: betul bgt
total 1 replies
kalea rizuky
laki dajjal emang
Lel: khilaf😃😃😃
total 1 replies
Deera
Noted ya Bimbim... /Kiss//Rose/
Lel: iyaaaaa dicatatt ajaaa adeh omongan bima apa ajaaa
total 1 replies
Amy
ya iyalaaaah Tahu, Wong yg mergoki dengan saya,,,Hawa Said
Lel: hwwwwkkkk
total 1 replies
Deera
Sipaling Tau tentang Bimbim /Facepalm/
Lel: bikin yang lain curiga
total 1 replies
Heni Fitoria
ihhhh pengen liat tera babak belur dipukuli anak pak jayadi
Lel: Udah dibawa ke UKS kak
total 1 replies
Heni Fitoria
seruuuuuuu
Deera
Bima said: mending gweh yg kaya beneran tp ga banyak Lagak/Casual/
Hawa: ga beLagak tapi belagu/Slight/

reader: bim, ci pox bim ampe engappp/Grin//Tongue/
Lel: hwkwkkwkwk
total 1 replies
Heni Fitoria
santet aja sekalian mel.....
maaf aq nyaranin jahat 🤭🤭🤭
Lel: enaknya sih gitu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!