NovelToon NovelToon
Setelah Menikah

Setelah Menikah

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Poligami / Cintamanis
Popularitas:6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Kiran adalah seorang gadis berusia 34 tahun yang sudah menyandang gelar perawan tua dihadapkan pada 2 pilihan, menikah dengan Aslan yang sudah memiliki istri atau tetap menjadi simpanan mantan kekasihnya yang sudah lebih dulu menikah.

Antara cinta dan hidupnya sendiri, mana yang akan Kiran perjuangkan?

✍🏻 revisi typo dan pemberian judul bab 💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28

Hari berlalu, kini sudah seminggu lebih Maya mengetahui tentang kehamilannya.

Entah bawaan bayi atau memang Maya menginginkan seperti itu, tapi ia benar-benar menjadi sangat lemah. Ia bahkan hanya bisa makan saat Aslan yang menyuapi.

Bisa tidur, hanya saat sang suami ada disampingnya.

Padahal, 4 hari yang lalu harusnya Aslan tidur bersama Kiran.

Tapi Kiran tak mempermasalahkan itu, dia mengerti bagaimana susahnya Maya hamil. Baginya, yang terpenting kini adalah kondisi Maya dan bukan yang lainnya lagi.

Lagipula, tiap hari ia pun masih bisa bertemu dengan Aslan, pikirnya.

Tapi entah kenapa, malam ini Kiran merasa begitu sepi dan dingin. Tiba-tiba ia begitu merindukan sang suami. Tiba-tiba hatinya memberontak ingin egois.

Ingin malam ini Aslan tidur bersamanya, memeluk dirinya.

"Inilah yang paling aku tidak suka tentang cinta, rindu yang tidak bisa ditahan dan cemburu yang tidak bisa diatur." gumam Kiran pelan, ia yang sedari tadi duduk di sofa mulai melangkah dan duduk di kursi meja rias.

Memperhatikan pantulan dirinya dengan wajah yang ditekuk.

"Tapi tidak apa-apa, aku harus tetap bersyukur, rasa cemburu ini akhirnya bisa aku rasakan lagi. Ku pikir, dulu aku sudah mati rasa." gumam Kiran dan mencoba tersenyum. Tangannya bergerak mengambil kapas kecil dan pembersih wajah, lalu mengoleskannya dengan lembut dipipi.

Ia melirik jam di dinding, jam 9 malam.

Hatinya benar-benar gundah, rasanya ia sudah tak tahan memendam rindu ini. Tiba-tiba ingin mengatakan cinta sebanyak-banyaknya pada sang suami.

"Hih! sebel!" keluhnya sambil bangkit, lalu mengambil cardigan dan keluar kamar.

Ia berniat mendatangi ruang kerja sang suami untuk sedikit mengurangi rasa rindunya. Tak ada orangnyapun tak apa, yang penting ia bisa menciumi aroma tubuh sang suami disana.

Ceklek!

Tanpa mengetuk pintu, Kiran langsung saja membuka pintu itu dan menutupnya cepat.

Dan betapa terkejutnya dia, saat berbalik ia melihat sang suami sedang duduk di kursi kerjanya.

Seperti mendapatkan durian runtuh, Kiran langsung tersenyum sumringah. Mengunci pintu itu dan berlari menghampiri sang suami.

Aslan yang terkejut hanya bisa pasrah, saat Kiran datang dan tiba-tiba berlari kearahnya.

Tak sampai disitu, bahkan Kiran langsung mendorong kursinya mundur dan duduk dipangkuan.

Mengangkat tengkuknya dan menciumi bibirnya dalam.

Dengan tersenyum, Aslan membalas ciuman sang istri lalu memeluknya erat.

Kabut gairah sudah menyelimuti keduanya, kini terasa lebih berasa karena mereka sudah saling mengungkapkan cinta.

Tanpa malu-malu, Kiran turun dari pangkuan sang suami, menariknya dan membawanya untuk duduk di sofa. Lalu perlahan melepas begitu saja cardigan yang ia pakai. Hingga nampaklah lingeri terusan berbahan satin itu. Ia kembali duduk dipangkuan Aslan, Hingga lingeri itu tersingkap sampai di pangkal paha.

Tanpa kata-kata, keduanya kembali berpagut hingga menyatu begitu saja dengan Kiran yang mengambil alih kendali.

Bergerak bebas diatas tubuh sang suami.

Sampai gelombang itu datang dan akhirnya Kiran ambruk diatas tubuh Aslan.

Keduanya berbagi peluh, dengan napas yang saling bersautan.

"Aku mencintaimu Mas, aku rindu, tiba-tiba ingin menarikmu dari Maya dan hanya ingin kamu menjadi milikku seorang, apa aku boleh seegois itu?" tanya Kiran setelah napasnya tenang, tapi keduanya masih menyatu, diatas sofa ruangan itu.

Aslan tersenyum, lalu kembali mencium bibir sang istri sekilas.

"Kamu paling tahu apa jawabannya, boleh atau tidak." jawab Aslan lalu bergerak membaringkan sang istri diatas sofa dalam kungkungannya.

Kiran mencebik, "Tidak boleh." jawabnya ketus.

"Tatap mataku, dari sana pun kamu bisa melihat dengan jelas jika aku mencintaimu_"

"Tapi kamu juga mencintai Maya." potong Kiran cepat.

"Benar," jawab Aslan tanpa ragu.

"Aku bisa mencintai 2 orang sekaligus dalam satu waktu." timpalnya lagi.

"Egois." ketus Kiran.

Aslan tersenyum, entah kenapa Kiran yang marah-marah begini malah terlihat indah dimatanya, seolah tak menutupi jati dirinya yang sesungguhnya, apa adanya.

Aslan kembali mengikis jarak dan mulai kembali menggerakkan tubuhnya.

Kini ia yang mengambil alih kemudi, berulang kali menghujami sang istri dengan sejuta benih.

Dalam hatinya pun ia selalu berharap agar Kiran segara hamil. Dengan begitu ia tidak akan pernah kehilangan wanita keras kepala ini.

"Katakan sekali lagi." ucap Aslan sambil terus bergerak.

"Aku mencintaimu Mas, aku mencintai pria egois sepertimu." jawab Kiran, ia mencengkram kuat kedua lengan Aslan, menggambarkan hasrat yang memuncak.

"Kirana, aku lebih mencintaimu." jawab Aslan, lalu mengakhiri permainan yang sudah kesekian kali.

Ia berdoa seirama dengan benih itu yang meluncur.

"Entah kenapa, malam ini aku yakin kamu akan hamil." ucap Aslan dengan napas terengah.

Kiran membuka matanya yang sedari tadi tertutup. Menatap lekat mata sang suami yang berada tepat diatasnya.

"Kenapah?" tanyanya heran.

"Karena malam ini kamu yang menemuiku lebih dulu." jawab Aslan dengan tersenyum, peluhnya jatuh mengenai dada sang istri.

Kiran yang malu hanya bisa memukul dada suaminya pelan, pelan sekali karena tenaganya sudah habis.

Dalam hati kecilnya pun Kiran mengharapkan hal yang sama, benih itu berubah menjadi Janin.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jam setengah 12 malam, Aslan baru masuk ke dalam kamar Maya. Ia sudah segar dan mengganti bajunya di kamar Kiran.

Maya yang pura-pura tidur melihat itu semua. Hatinya memanas, ia tahu apa yang sudah terjadi.

Pastilah suaminya itu telah melakukan percintaan panas dengan si madu.

Maya meremat kuat selimutnya sendiri. Menahan agar amarahnya tidak pecah.

Kamu benar-benar wanita penggoda Mbak? bahkan disaat aku hamil begini kamu masih merayu mas Aslan.

Tidak, aku tidak sanggup jika terus seperti ini. Akan ku buat mbak Kiran meninggalkan rumah ini, secepatnya.

Maya terus membatin, sibuk dengan pikiran ya sendiri. Ia sampai tak merasa saat sang suami mencium keningnya sayang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Maya mendatangi kamar Kiran.

Setelah mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk, kini Maya sudah berada disini. Duduk disisi ranjang kamar Kiran.

Sementara Kiran sedang sibuk mengeringkan rambut panjangnya dengan hairdryer di kursi meja rias.

"Ada apa May? apa ada sesuatu yang penting? katakan saja, aku akan mendengar." ucap Kiran sambil sibuk sendiri, ia bahkan tak melihat sedikitpun ke arah Maya.

Maya menyeringai, mengutuk perangai si madu.

Bagaimana bisa mas Aslan bercinta dengan orang seperti ini? jalaang.

"Mbak, aku ingin mbak Kiran keluar dari rumah ini." ucap Maya langsung.

Seketika itu juga gerakan Kiran terhenti, ia langsung menoleh kebelakang menatap Maya.

"Apa maksudmu?" tanya Kiran, ia menatap tajam Maya yang duduk disana.

"Mak-maksudku, entah kenapa aku merasa tak nyaman tiap kali melihat mbak Kiran. Mungkin, mungkin ini karena bawaan bayiku. Dia tidak mau ayahnya bersama dengan wanita lain." jawab Maya gugup. Bagaimanapun ia sadar jika perbuatannya ini adalah salah, jika Aslan ataupun mertuanya sampai tahu pasti mereka tidak akan setuju.

Kiran berdecih, ada-ada saja pikirnya.

"Apa kamu membenciku May? apa karena sekarang kamu hamil lantas kamu tidak membutuhkanku lagi?"tanya Kiran sekaligus menebak.

Maya terdiam, tak berkutik seperti tertembak tepat pada intinya.

Lagi, Kiran berdecih.

"Aku bisa merasakannya May, aku bisa merasa jika kamu tidak menyukaiku. Tapi maaf, sekarang aku sudah mencintai suamimu. Jadi tolong, berbagilah sedikit denganku tentang mas Aslan." ucap Kiran jujur dan Maya mengepalkan kedua tangannya erat.

Seolah Kiran mengibarkan bendera perang.

"Benar, aku tidak menyukai mbak Kiran, sejak dulu." jawab Maya dengan suara lantang dan bergetar.

Lagi-lagi Kiran berdecih.

"Aku paling benci orang munafik May, baik didepanku tapi ternyata menusuk dibelakang, sama seperti kamu." balas Kiran yang mulai geram, sia-sia saja usahanya selama ini untuk memiliki hubungan yang baik dengan Maya.

Karena nyatanya, Maya tak pernah menyambut itu.

"Tenanglah, aku akan pergi dari rumah ini. Hari ini juga, jadi jangan membenciku terlalu banyak. Aku takut kamu sampai lupa caranya memaafkan dan ihklas."

Setelah mengatakan itu, Kiran kembali berbalik dan mulai kembali mengeringkan rambutnya yang basah.

Ya, pergi dari rumah ini bukanlah perkara yang sulit baginya. Justru ia merasa senang, mengontrak rumah di luar sana jauh lebih baik daripada memupuk kebencian Maya di rumah ini.

Mendengar jawaban Kiran itu, Maya pun langsung bangkit, tanpa pamit ia keluar dari dalam kamar itu. Bahkan menutupnya dengan begitu keras.

1
andi hastutty
Smoga selamat semua
andi hastutty
Al fath kubur cintamu dengan kiran
andi hastutty
Nah selesaikan semua masalahnya
andi hastutty
Buka puasa Aslan 😂😂😂🤭
andi hastutty
Bahagianya istri pake hijab 😂
andi hastutty
Alhamdulillah semuanya bahagia
andi hastutty
Cemburu sama mereka akan bikin gila Aslan hahahha
andi hastutty
Baik sekali hati kiran padahal sudah di perlakukan dengan tidak baik
andi hastutty
Akhirnya setelah sekian lama penantian
andi hastutty
Ah syukur alhamdulillah mereka bahagia
andi hastutty
Akhirnya
andi hastutty
Hahahha
andi hastutty
Tika berusaha membuka hati suaminya
andi hastutty
Aslan kenapa ngga ikut
andi hastutty
Gara2 ibumu dan istri pertamamu
andi hastutty
Agung sahabat sejati ternyata kiran masih hamil
andi hastutty
Bagus Aslan
andi hastutty
Karma rasakan maya dasar bermuka dua dan Yuli apakah kamu menyesal sudah berkata kasar pada orang yg di fitnah
andi hastutty
Terlambat gara2 ulah keluargamu Aslan
andi hastutty
Kiran pergi jauh jangan mengingat lagi yg menyakitimu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!