Kisah seorang Wanita bernama Reyna yang mampu berjuang menghadapi kehidupan dengan iman dan keyakinannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Pernikahan ke 2
Sampai di depan gedung perusahaannya, Alex langsung keluar dari mobil di ikuti oleh Leo dan Reyna
"In...apa aku masih ada waktu untuk makan siang sebelum meeting di sini..?" Tanya Alex
"Ada pak...ini masih jam 12.30...ada waktu satu jam lagi pak..." Jawab intan
"Bagus...kamu sama Reyna pesan makanan dan bawa keruangan ku...kita makan bareng di sini...sudah tidak ada waktu lagi kalau keluar" titah Alex
"Baik pak..." Reyna dan Intan segera memesan makanan online sesuai yang diminta Alex
Leo memperhatikan ke dua wanita yang sedang sibuk menyiapkan berkas untuk rapat selanjutnya
"Cepat masuk...sebelum aku colok matamu Le..." Kata Alex dari dalam ruangannya.
"Ishh...kamu itu selalu mengganggu kesenanganku Lex..." Gumam Leo kesal dan berjalan masuk keruangan Alex
"Aku sholat dhuhur dulu...kamu mau ikut..? " Tanya Alex
"Hemm...Lain kali saja Lex...hihi..." Jawab Leo
"Kalau lu masih percaya adanya kehidupan kekal setelah kehidupan fana ini...sebaiknya segera bertobat... umur tidak ada yang tau" kata Alex singkat
Leo hanya tersenyum kemudian terdiam menatap dalam, kata-kata Alex sangat singkat dan pada intinya, membuat Leo termenung
Sepuluh menit sudah berlalu, akhirnya makanan yang di pesan pun datang
"Maaf pak Leo...makanan usah datang, ditaruh mana ya?" Tanya Intan
"Bawa masuk sini.. kita makan bareng didalam... Alex masih di kamar mandi bentar...itu si Reyna suruh masuk juga" kata Leo
Akhirnya keempat orang itu makan di ruangan bosnya.
Reyna melirik Alex susah makan ikan laut yang di pesan tadi, soalnya banyak durinya
"Sini pak biar saya bersihkan durinya, bapak tinggal makan saja.." kata Reyna sambil memisahkan duri ikan yang ada di piring Alex
"Hemm...makasih..." Kata Alex
"Punyaku juga mau dong Beb...biar cepet juga makan ku..." Kata Leo yang segera mengambil ikan laut, padahal biasanya dia paling tidak suka ikan laut
"Kalau modus yang keren pak...jangan recehan gitu...nanti saya ajari... modusnya biar sukses" kata Intan ketus
Sontak Reyna dan Alex tertawa kecil, sedangkan Leo menahan malu dengan mengerlingkan mata ke arah Intan
"Anak buah kamu memang hebat Lex... semuanya kalau ngomong pedasnya kayak cabe satu ton..." Sindir Leo
Alex hanya tersenyum tipis sambil menikmati ikan laut yang sudah di bersihkan durinya oleh Reyna
"Buka mulutmu...ha..." Kata Alex ke Reyna, tanpa sadar karena asik memilah duri ikan Reyna pun membuka mulutnya dan menerima suapan dari Alex
"Ehem...ehem..." Kata Leo menyadarkan Alex
Sedangkan intan menyenggol Reyna, sontak Reyna kaget dan menghentikan mulutnya yang akan terbuka waktu Alex mau menyuapi lagi
"Maaf pak...saya bisa makan sendiri..." Kata Reyna
"Buka mulut cepet...kapan memang kamu makan...dari tadi sibuk ngurusi ikan ku..hak..!" Paksa Alex ke Reyna
"Tapi pak..." Kata Reyna lagi
"Buka mulut.. cepet...!" Kata Rehan agak kenceng
Akhirnya dengan terpaksa Reyna membuka mulut dan menerima suapan Alex
Habis makan dan memberesi makanan di meja, semuanya bersiap untuk rapat di dalam kantor,
Intan dan Leo berjalan duluan, Reyna mengikuti di belakang Leo, saat Alex berjalan di belakang Reyna melihat kalau baju Reyna di bagian pantatnya seperti ada noda darah lumayan banyak, Alex menyadari bahwa itu noda darah haid.
Rehan segera berjalan maju mendekat tak berjarak di belakang Reyna sambil berusaha menghentikan langkah Reyna
"Apa-apaan sih pak Alex...kenapa bapak peluk saya dari belakang...malu pak ini banyak pegawai pada melototi kita.." kata Reyna
"Diam jangan melangkah dulu...kamu tembus...darah pada nempel di baju kamu..." Kata Rehan
"Astagfirullah pak...gimna ini...saya malu pak..." Kata Reyna
"Kita jalan seperti ini saja sampai ke kamar mandi...ayo cepet..." Kata Alex
Setelah sampai kamar mandi Reyna segera masuk berniat membersihkan bajunya dari noda darah, tapi ternyata noda darahnya banyak sekali dan Reyna tidak bawa baju lagi
"Pak Alex noda darahnya banyak banget...gimana ini pak...?" Tanya Reyna bingung
"Sudah...kamu pulang aja, lagian ini juga rapat interen, bisa diatasi sama intan dan leo...ini pakek jas ku buat nutupi bagian noda darah di bajumu" kata Alex sambil membuka jas dan memberikan ke Reyna
Setelah itu Reyna langsung pulang.
Tiba dirumah Reyna mengucap salam dan berlari ke kamar segera mandi membersihkan diri
Selesai makan malam semua berkumpul di ruang tengah untuk membicarakan hal serius
"Maaf sayang...aku mau membicarakan masalah pernikahanku dengan Azeta...sesuai saran mu semua aku percepat...dan...kita tentukan hari Jum'at besok" kata Rehan pelan dan hati-hati
"Baik...terserah kau saja yang..." Jawab Reyna santai tanpa menoleh ke arah Rehan
"Apa kamu tidak apa-apa Rey..?" Tanya Dinda
"Memangnya kalau Rey kenapa-napa, akan merubah kenyataan...tidak kan..? Jadi lebih baik bunda jangan menanyakan hal yang tidak percuma" kata Reyna sambil tersenyum Sinis
"Apa kau akan hadir di acara ini nak..?" Tanya Agam
"Apa kehadiranku di perlukan yah..?" Tanya Reyna
Agam terdiam membisu
"Sudahlah...ingat perjanjian kita yang...jangan berharap atau meminta apapun dariku.." kata Reyna
"Baiklah sayang...maafkan aku...sekali lagi maafkan aku Rey..." Ucap Rehan lirih
Reyna pamit untuk pergi beristirahat di kamarnya
Hari Jum'at pagi saat Reyna terbangun untuk sholat Subuh, sudah terdengar ramai suara orang-orang yang membantu persiapan pernikahan Rehan dan Azeta, melihat hal itu hati Reyna semakin merasa hancur
Reyna berangkat kerja lebih pagi dari biasanya, tentu saja untuk kebaikan hatinya agar tidak semakin terluka melihat semuanya.
Di kantor Reyna lebih banyak diam dan termenung, berusaha mengikhlaskan semuanya.
"Ada apa denganmu...?" Tanya Alex
"Oh pak Alex...iya pak...kenapa...?" Tanya Reyna
"Ikut aku...cepat bersiap..!" Kata Alex
"Baik pak..." Jawab Reyna patuh
"Gak tau apa ya...suasana hatiku lagi buruk...kenapa juga mesti aku yang diajak keluar" batin Reyna protes
Alex menyetir mobil sendiri di temani oleh Reyna, yang sudah sangat ngantuk menikmati perjalanan dan akhirnya tertidur pulas
Sampai di tempat tujuan Alex keluar tanpa membangunkan Reyna
"Selamat datang di 'panti asuhan bahagia' pak Alex..." Sambut salah satu pengurus panti, diikuti oleh teriakan anak-anak panti yang menyapa Alex
Mendengar keramaian seperti itu, Reyna langsung terbangun dan membelalakkan matanya melihat pemandangan di depannya
Dimana seorang Alex yang terkenal dingin sedang bercanda dengan anak-anak dan tertawa lepas
"Ayok turun sini Rey..." Teriak Alex yang menyadari Reyna sudah terbangun
"Iya pak..." Reyna segera keluar dari mobil menuju ke arah Alex
"Kenalkan ini adalah teman baru kalian...kenalkan diri Rey..." Kara Alex
"Hai...namaku kak Reyna biasa di panggil Rey...salam kenal ya..." Kata Reyna dengan senyum yang mengembang
Setelah itu Reyna pun ikut bermain dan bercanda dengan anak-anak panti, rasa sesak dan sakit hati yang Reyna alami serasa langsung hilang seiring dengan senyuman Reyna yang tiada henti bersama dengan Alex dan anak-anak panti
Rasa syukur tak henti Reyna panjatkan, karena ternyata masih banyak kebahagiaan yang mendatanginya, kenyamanan bersama Alex pun mulai Reyna rasakan, setelah puas dengan kegiatan di panti,Reyna dan Alex segera pamit pulang
Dalam perjalanan Alex dan Reyna saling melempar senyum, entah itu senyum bahagia,nyaman ataupun cinta, hanya mereka yang bisa merasakan
Pukul tujuh malam Reyna diantar Alex menuju rumahnya, setiba di halaman Alex segera keluar dan berniat menyapa keluarga Reyna
"Sebaiknya pak Alex langsung pulang saja...terimakasih untuk hari ini dan sudah mengantarkan saya..." Kata Reyna
"Rasanya kurang pantas kalau aku tidak menyapa keluargamu, biar nanti tidak ada kesalah pahaman.." kata Alex
Alex melangkah di belakang Reyna, dan saat pintu terbuka di sana ada pemandangan menarik, dimana ada dua orang manusia yang akan melaksanakan ijab qobul, dan itu adalah Rehan dan Azeta
Alex yang mulai mengerti keadaan, segera menahan tubuh Reyna yang hampir terhuyung saat berdiri
"Kuatlah Rey...ayo kita masuk dan ikuti acaranya, ini pilihanmu juga bukan..?!" Kata Alex lirih
Reyna segera memperbaiki posisi berdiri, melangkah masuk beserta Alex di belakangnya, mereka mengambil tempat duduk di belakang dengan tatapan aneh dari semua kerabat yang di undang
Saat ijab qobul di akhiri dengan kata 'Sah' , Reyna semakin mengencangkan genggaman tangannya, Alex yang melihat hal itu langsung menepuk pelan punggung Reyna berusaha menguatkan
"Terimakasih pak...saya baik-baik saja.." kata Reyna tersenyum ke Alex,
Alex membalas senyuman dan segera pamit undur diri ke orang tua Rehan, tak lupa ucapan selamat juga di lontarkan untuk Rehan dan Azeta
Reyna yang sudah berada di kamarnya segera masuk ke kamar mandi, membersihkan badannya sekaligus menahan semua sakit hatinya dengan siraman air dingin, setelah itu beristirahat.