Guru Killer Itu Suamiku

Anggi yang tengah bingung mmencari dimana ia bisa menemukan kantin, ia melewai kamar jenzah , seketika keringat dingir menngalir deras dari tubuhnya , nafasnya terasa sesak , seperti ada perasaan yang sangat menyakitkan , namun entah apa itu

“ini kantin di mana sih....???’

“apa di sebelah sana ya ...ucapnya sambil berjalan lurus ke arah lorong “

hingga ia sampapi pada kamar jenazah yang terasa dingin

mata anggi mulai berkaca kaca , ada perasaan aneh saat ia melewati kamar itu, bahkn dinginnya kamar itu seperti menusuk hingga ke tulang tulang anggi, saat anggi bingung dengan apa yang terjadi , slid slide yang entah dari mana  datangnya, terlintas di kepala anggi dan  mulai berdatangan .....membentuk lembaran lebaran puzzle,dan merangkainya satu persatu

“tidak....tidak....aaaaa.....tidak...ucapnya dengan penuh ketakutan , dengan keringat yang sudah membasahi tubuhnya “

“tidak.....tidak......aaaaaaa......teriaknya ....karna merasakan pusing yang tidak tertahankan sampai sampai ia tak sadarkan diri di lorong dekat kamar jenazah “

anggi yang tak sadarka diri , untuung saja ada suster yang tengah berjalan di dekat lorong tersebut hingga ia melihat Anngi yang sudah tergeletak di lantai rumah sakit

“astahfirullah....ibu....bu....ibu....bangun bu...ucapnya sambil duduk dan memegang pipi anggi dengan lembut “

karna tidak ada orang di sana ia menghubungi teman seprofesinya untuk membantu anggi, di lai sisi mahendra sudah kembali ke ruangan bianca

“bi...mommy kamu mana....? tanya sang pappy ...”

“tadi katanya mau beli minum pap...tapi kok nggak balik balik ya...”

“apa mau kami bantu carikan om,siapa tau tante nyasar om , kan ini rumah sakit besar om ....usul bian”

"Aaaaa.....iya itu bener banget ....ntar mommy kami malah nyasar lagi....yaudah ,tolong ya....soalnya bi juga udah mau pulang ....emang nggak ngerepotin?"

"Santai om.....nggak sama sekali kok"

"Makasih kalo begitu "

Di tempat lain ..... Ryan sudah sampai di rumahnya ,ia memarkirkan motor tracknya di garasi ,Ryan sendiri tampak suntuk saat sampai di rumahnya sendiri

"Ceklek "

"Baru pulang kamu ,tanya sang papa yang sedari tadi menunggu Ryan pulang kerumah "

"Hmmmm"

"Mau jadi apa kamu Ryan ,tiap hari keluyuran nggak jelas ,mending kamu di rumah belajar biar bisa seperti Kaka kamu "

"Iya.....nanti Ryan belajar ko pah"

"Awas ya kalo kamu sampai dapat nilai jelas di kenaikan kelas nanti "

"Iya ,ucapnya dingin "

Ryan berjalan menuju kamarnya ,rumah yang dulu terasa nyaman kini menjadi seperti neraka baginya ,tidak ada canda tawa lagi yang terdengar di rumah itu ,semua kebahagiaan hanya milik kakanya ,sementara dia di tuntun menjadi seperti orang lain

"Ma...Ryan....tau mama sudah tenang di sana....do'ain Ryan biar ,Ryan kuat ya mah....ucapnya sambil memeluk foto mamanya saat sampai di kamar Ryan "

"Mama tau ,Ryan kangen banget sama mama ,dulu mama suka bikinin Ryan kue jahe....tapi sekarang udah nggak ada lagi....mama udah nggak sakit lagi ....tapi rumah ini yang sekarang sakit mah ....rumah yang dulu tempat aku pulang ,kini menjadi rumah tempat aku takut mah .."

"Aku takut papah akan marah lagi ,aku takut setiap kali dapat nilai jelak ma,....andai mama tau kondisi Ryan sekarang ,pasti mama akan kembali lagi ke Ryan "

"Tapi itu semua nggak mungkin kan mah.....do'ain Ryan ya ,agar Ryan selalu kuat "

"Good night ma,I LOVE YOU ucapnya dengan suara parau "

Ryan Wijaya ,anak laki laki yang kepribadiannya berubah 180° setelah kematian sang ibunda ,setelah kepergian ibundanya Ryan jadi sosok yang pendiam bukan hanya karna kehilangan sosok ibu....tapi iya juga kehilangan sosok ayah yang mendukungnya selama ini ,sejak saat itu ayah Ryan tuan Wijaya kusuma ,sering sekali membeda bedakan tentang Ryan dan juga kakanya ,sejak saat itu juga ia menjadi sosok yang jarang bicara ,bahkan ia juga jarang sekali menghabiskan waktunya di rumah ,rasanya di rumah bagaikan penjara ketakutan buat dirinya ,di dalamnya hanya ada penekanan bertubi tubidari sang ayah

Sementara di rumah sakit ,hari sudah semakin malam ,bahkan sudah sampai tengah malam ,bian dan teman temannya mencari ibu Bianca ,dan sampai ada satu suster yang mengetahuinya ,ia ada di ruang IGD di sebelah Bianca tanpa ia sadari

"Sus ,mommy saya kenapa ...tanya Bianca dengan cemas "

"Tadi saya menemukan ibu ini sudah pingsan ,di dekat kamar jenazah ,makanya saya bawa kesini untuk di periksa "

"Terus mommy saya gimana ....dia baik baik aja kan sus ....???"

"Dia baik baik aja ,mungkin dia hanya kecapean saja ucap suster tersebut ,kalo begitu saya permisi ya "

"Iya sus ,trimakasih ya "

"Sama -sama "

"Pap....mommy kenapa ya....kenapa mommy bisa pingsan seperti itu...tanya Bianca pada sang pappy "

"Pappy juga kurang tau sayang .... (ma...kamu kenapa ma....apa ingatan itu mulai muncul....ma...aku harap kamu baik baik saja ungkap Mahendra dalam hatinya )"

"Om...karna Tante sudah ketemu,kami pamit pulang ya ...apalagi ini sudah larut malam ,pasti orang tua kami juga khawatir "

"O...iya tentu tentu....kalian pulanglah....makasih sudah bantu om buat nyari mamanya Bianca.....kalian hati hati ya di jalan "

"Baik om....bi....kita pulang dulu ya "

"Ya ...thanks ya ....buat semuanya "

"Your welcome,mari om...bi ucap mereka bertiga "

Bianca ,Leo dan Samuel pamit pada mereka ,tak lupa mereka juga Salim terhadap Mahendra ,

Anggi mulai membuka matanya ,ia melihat ke sekeliling ,dan mulai menyadari bahwa dia berada di rumah sakit

"Bi ..."

"Mom....mommy udah sadar....ya ampun ....syukurlah....mommy kenapa ....??? Tanyanya dengan khawatir "

"Eeee.....mommy nggak papa sayang...mungkin mommy kecapean saja "

"(Apa yang sebenarnya terjadi ,apa tadi....kenapa aku seperti kehilangan seseorang yang berharga dalam hidupku....siapa dia ...kenapa rasanya sangat sesak sekali ....aku harus tanya ini sama pappy ....dia pasti tau apa yang sebenarnya terjadi )"

"Ma ..kamu sebenarnya kenapa ....jangan bikin kita jadi khawatir ma ...ucap Mahendra "

"Maaf ya pap....tapi mommy juga nggak tau...."

"Mending ,kita pulang aja sekarang ,lagian mommy juga udah nggak papa kok pap....Bianca juga kan perlu istirahat ,besok mommy mau ke sekolahnya Bianca ,untuk meminta izin pada gurunya bi "

"Baiklah ,kalau itu keputusan mommy ,tapi pappy harap nggak ada yang mommy sembunyikan dari kita "

"Iya pap...."

"Mommy yakin udah nggak pusing lagi....? Tanya Bianca memastikan "

"Iya sayang ,mommy udah baik baik aja kok, kita pulang ya....mommy nggak mau kalau harus sampai tidur di rumah sakit...ntar mommy nggak bisa ngomel ngomel lagi sama kalian ,candanya "

"Mommy ...kalo mommy udah gini ....berarti mommy udah sembuh ....yeyyy ,mommy bisa nemenin aku besok seharian .....(Mom....apa yang sebenarnya mommy alami....mommy nggak pernah seperti ini ....apa mommy mengingat sesuatu....???)"

"Baiklah kalau begitu....tapi buat kamu bi...pakai kursi roda dulu ya....nanti kalo di rumah baru pakai tongkat ,repot pappy kalau harus gendong kamu ,....kamu itu udah besar "

"Lagian siapa juga yang mau di gendong sama pappy.....wlee"

Mahendra....medorong kursi roda Bianca  sampai ke depan rumah sakit ,sesampainya di depan Anggi menunggu mereka tapi lagi lagi....setiap melihat rumah sakit ini ,dan melihat motor MOGE yang tadinya anggintidak bereaksi apapun ,kini mulai kepingan kepingan itu tampak jelas di ingatan Anggi ,tanggannya gemetar memegang kursi roda Bianca ,keringat dingin menjalar keseluruhan tubuh seperti orang ketakutan ,Anggi mencoba menahan semuanya ,hingga akhirnya Mahendra samoai di depan mereka dengan mobilnya

"Mom....are you ok.....tanya Mahendra yang melihat sang istri seperti orang ketakutan "

Bianca yang mendengar itu ,seketika melihat mommynya ke belakang ,ia melihat sang mommy yang sudah pucat ,dan juga tanggan yang gemetar

"Mom....mommy....pap....mending kita langsung pulang pap....ada yang nggak beres sama mommy "

"Kamu benar bi...."

Mahendra dengan cepat membuka pintu mobilnya ,ia memasukkan Anggi terlebih dahulu ke dalam mobil ,dan di letakkan di jok belakang ,sementara Bianca duduk di samping sang mommy ,Bianca dengan cepat menutup pintu mobilnya dari dalam ,Mahendra memasukkan kursi rodanya di bagasi mobil ,ia berlari kecil sampai ke depan dan bergegas pulang ke rumahnya

Dalam perjalan ,Bianca sangat khawatir dengan mommy nya ,yang masih diam membisu seribu bahasa,hanya air mata yang mengalir dari ke dua mata ya

"Mom....mommy....mommy ....sadar mom....mommy kenapa....kenapa mommy jadi gini lagi mom....kom....ini bainca mommy ....ucap Bianca dengan penuh air mata yang mengalir di kedua matanya "

"Pap....cepetan pap...."

"Iya sayang,kamu coba bujuk mommy sampai dia teralihkan pikirannya ,"

"Bianca sudah mencobanya pap....tapi mommy masih saja seperti itu"

"Coba lagi bi....kamu pasti bisa...."

Sepanjang perjalanan pulang ,Bianca mencoba berbagai macam cara untuk mengalihkan pikiran  mommynya