NovelToon NovelToon
THE TRILLIONAIRE GUARDIAN

THE TRILLIONAIRE GUARDIAN

Status: tamat
Genre:Menjadi Pengusaha / Anak Lelaki/Pria Miskin / Kaya Raya / Tamat
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sukma Firmansyah

Seorang kakak miskin mendadak jadi sultan dengan satu syarat gila: Dia harus menghamburkan uang untuk memanjakan adik semata wayangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukma Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27: Kebosanan Sang Raja & Misi Mulia

Satu Bulan Kemudian - The White Manor

Waktu berjalan cepat. Sejak pulang dari Singapura, kehidupan Orion berubah drastis. Dia bukan lagi gadis sakit-sakitan yang terkurung di kamar. Jadwalnya padat: kuliah pagi, latihan balet sore, dan video call dengan Madam Isabelle malam hari. Dia bersinar, mandiri, dan bahagia.

Ironisnya, Atlas justru merasa... kosong.

Di ruang kerjanya yang megah, Atlas memutar kursi kebesarannya. Di depannya, tumpukan dokumen akuisisi bisnis sudah ditandatangani. Nordic Shipping berjalan lancar. Ladang minyak mencetak uang sendiri. Saham Royal Group meroket.

Uangnya terus bertambah. Saldo tunainya kembali menyentuh angka 70 Triliun Rupiah berkat dividen dan kenaikan saham.

Tapi Wealth Points (WP)-nya?

[Saldo WP: 33.650]

Hanya bertambah 150 poin dalam sebulan. Kenapa? Karena Orion sudah terbiasa dengan kemewahan. Makan enak bukan lagi kejutan (hanya +1 WP). Naik mobil mewah sudah biasa (+0 WP). Kebahagiaan "receh" tidak lagi menghasilkan poin besar.

"Satu juta poin..." gumam Atlas frustrasi, menatap langit-langit. "Dengan kecepatan ini, butuh seribu tahun buat beli obat jantung permanen itu."

Atlas butuh Critical Hit. Dia butuh sesuatu yang masif.

"Sebastian," panggil Atlas lewat interkom.

"Ya, Tuan?"

"Aku bosan. Apa ada musuh yang mau menyerang kita? CIA? Adiguna?"

"Nihil, Tuan. CIA masih menjaga jarak aman. Keluarga Adiguna sedang tiarap setelah skandal korupsi Pak Teguh. Dunia terlalu damai untuk Anda."

Atlas menghela napas. Dia menutup matanya, memanggil antarmuka Sistem.

System. Aku butuh cara lain. Gimana caranya dapat WP dalam jumlah besar selain bikin adik bahagia secara personal?

Layar hologram emas muncul. Kali ini, teksnya berkedip dengan pola baru.

[SYSTEM ALERT]

Host telah mencapai batas saturasi 'Micro-Happiness'.

Untuk mendapatkan WP tingkat tinggi, Host harus membuka fitur: MACRO-IMPACT.

[SYSTEM UPGRADE AVAILABLE: VERSION 2.0]

Syarat Upgrade: Membakar uang tunai sebesar Rp 50.000.000.000.000 (50 Triliun Rupiah) sebagai persembahan energi.

Fitur Baru: World Building Quest (Misi Membangun Dunia).

Atlas terbelalak. Lima puluh triliun? Itu 70% dari uang tunainya saat ini. Itu uang yang sangat gila hanya untuk sebuah update software.

Tapi Atlas melihat kalender. Lima tahun durasi obat Angel's Tear akan berlalu dengan cepat. Dia tidak bisa berjudi dengan waktu.

"Uang hanyalah alat," bisik Atlas. "Bakar."

[KONFIRMASI DITERIMA.]

[MEMPROSES DANA...]

Di rekening bank Swiss milik Atlas, angka digital berputar turun drastis. Notifikasi bank berbunyi gila-gilaan.

[- Rp 50.000.000.000.000]

Cahaya emas menyelimuti tubuh Atlas. Sensasi hangat menjalar ke otaknya. Antarmuka sistem berubah bentuk menjadi lebih futuristik dan kompleks.

[SYSTEM UPGRADE COMPLETE: VER 2.0]

[FITUR BARU TERBUKA: 'SOCIAL IMPACT'.]

Penjelasan: Kebahagiaan Adik adalah inti kekuatan, tapi kebahagiaan lingkungan tempat Adik tinggal adalah penguatnya. Semakin banyak orang yang Anda selamatkan/bahagiakan atas nama 'Legacy', semakin besar aliran WP.

Sebuah peta Jakarta muncul di meja kerja Atlas dalam bentuk hologram 3D. Sebuah titik merah berkedip di area Jakarta Barat.

[NEW MAIN QUEST: PROJECT EDEN]

[Lokasi: Kampung Rawa (Kawasan Kumuh tempat Atlas & Orion dulu tinggal).]

[Kondisi Saat Ini: Zona Merah. Sanitasi buruk, kriminalitas tinggi, air tercemar, rencana penggusuran paksa oleh pengembang swasta.]

[Misi: Beli seluruh kawasan seluas 50 Hektar itu. Ubah dari 'Neraka Kumuh' menjadi 'Kota Masa Depan (Smart City)' yang manusiawi dan gratis untuk penduduk asli.]

[Target:

Akuisisi Lahan (100%).

Relokasi & Pembangunan Tanpa Konflik.

Tingkat Kebahagiaan Warga: 95%.]

[REWARD:]

+100.000 Wealth Points (WP).

Title: The Savior.

Mata Atlas berbinar. Seratus ribu poin. Ini dia jalan pintasnya.

Dan lokasinya... Kampung Rawa. Tempat dia dan Orion pernah makan nasi bungkus berdua sambil menahan atap bocor. Tempat di mana tetangga-tetangga baik hati pernah meminjamkan obat saat Orion demam, meski mereka sendiri miskin.

Atlas tersenyum. Ini bukan sekadar misi cari poin. Ini misi balas budi.

"Sebastian!" teriak Atlas semangat, melompat dari kursinya. "Siapkan mobil. Panggil tim arsitek, tim legal, dan tim negosiator tanah."

Sebastian masuk dengan wajah bingung. "Tuan? Kita mau ke mana?"

"Kita mau pulang kampung, Sebastian. Kita akan beli 'Neraka' dan mengubahnya jadi 'Surga'."

Kawasan Kampung Rawa - Jakarta Barat

Mobil Range Rover Sentinel Atlas berhenti di mulut gang sempit yang becek. Bau selokan menyengat hidung. Rumah-rumah semi permanen dari triplek dan seng berjejer padat.

Atlas turun. Sepatu kulit mahalnya menginjak lumpur hitam.

"Tuan, tempat ini tidak higienis," Sebastian memperingatkan, menutupi hidungnya dengan sapu tangan.

"Ini tempatku tumbuh besar, Sebastian," kata Atlas, memandang sekeliling dengan nostalgia.

Dia melihat spanduk-spanduk penolakan penggusuran dipasang warga.

"TOLAK PENGGUSURAN! KAMI MANUSIA, BUKAN TIKUS!"

Seorang pria paruh baya yang sedang menjaga pos kamling menatap Atlas curiga. Pria itu kurus kering, memakai kaos partai.

"Pak RT?" sapa Atlas.

Pria itu menyipitkan mata. "Siapa lu? Orang pengembang? Pergi lu! Kita nggak jual tanah!"

Atlas tersenyum tipis. "Pak RT lupa sama saya? Saya Atlas. Kakaknya Orion. Yang dulu ngontrak di rumah Bu Haji Imah."

Mata Pak RT membelalak. Dia mengamati wajah Atlas yang kini bersih dan tampan, tapi fitur wajahnya masih sama.

"Astagfirullah... Atlas?! Si Atlas yang dulu kuli panggul?!" Pak RT heboh, langsung memeluk Atlas meski bajunya kotor. "Ya Allah, Gusti! Ganteng amat lu sekarang! Mobilnya gede bener! Katanya lu udah jadi Sultan?!"

Warga mulai berkerumun. Mereka mengenali Atlas. Atlas adalah legenda lokal—anak miskin yang sayang adik dan tiba-tiba menghilang.

"Bapak-bapak, Ibu-ibu," Atlas bersuara lantang. "Saya dengar tempat ini mau digusur pengembang?"

"Iya, Tlas!" curhat seorang ibu-ibu. "Katanya mau dibikin Mall. Kita cuma dikasih ganti rugi 2 juta per meter. Mau pindah ke mana kita?"

Atlas mengangguk. Dia menoleh ke Sebastian.

"Sebastian, cari tahu siapa pengembang yang mau menggusur tempat ini."

Sebastian mengetik di tabletnya. "PT. Graha Sentosa, Tuan. Anak perusahaan dari... Adiguna Group."

Atlas tertawa dingin. Adiguna lagi. Tentu saja. Mereka selalu menjadi lintah di mana-mana.

"Baiklah," Atlas kembali menatap warga.

"Dengar semuanya!" seru Atlas. "Mulai hari ini, kalian tidak perlu takut digusur. Karena saya akan membeli tanah ini dari Adiguna."

"Terus kita diusir sama kamu, Tlas?" tanya warga cemas.

"Tidak," jawab Atlas tegas. "Saya akan merobohkan gubuk kalian. Tapi saya akan membangun Apartemen Hijau, Taman Bermain, Sekolah, dan Rumah Sakit di sini. Dan kalian semua... penduduk asli Kampung Rawa... akan tinggal di sana GRATIS seumur hidup. Sertifikat Hak Milik atas nama kalian."

Hening. Warga melongo.

"Gratis? Bohong lu!"

"Saya tidak pernah bohong soal uang," Atlas memberi isyarat pada Sebastian.

Sebastian membuka bagasi mobil. Di dalamnya, ada tumpukan uang tunai dalam koper yang sengaja dibawa untuk shock therapy.

"Ini uang muka untuk perbaikan gizi kalian hari ini. Bagi rata," kata Atlas.

Sorak sorai meledak. Tangis haru pecah. Doa-doa tulus terucap untuk Atlas dan Orion.

Di retina Atlas, angka WP bergerak naik sedikit demi sedikit.

+10 WP... +15 WP... +20 WP...

Ini baru permulaan.

Tapi Atlas tahu, Adiguna tidak akan melepas tanah emas ini begitu saja. Kakek Kresna Adiguna pasti akan marah besar jika tahu "Cucu Terbuang"-nya merebut proyek mereka.

"Mari kita mulai perangnya, Kakek," bisik Atlas.

1
mustika saputro
keren banget
Sukma Firmansyah: thanks abangku,jangan lupa baya karya saya yang lain
total 1 replies
Pakde
🙏🙏🙏🙏🙏
Sukma Firmansyah: jangan lupa rating nya pakde, subs juga
kalo ada yang baru biar bisa ketauan
total 1 replies
Pakde
lanjut thor
Sukma Firmansyah: waduh, udah tamat pakde
next novel baru
semoga suka
btw
ada yang kurang kah dari ceritanya
total 1 replies
Sukma Firmansyah
bagus
Sukma Firmansyah
siangan abangku
Pakde
lanjut thor 🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!