Menyimpan luka dan rasa rindu secara bersamaan membuat Wulan menutup diri dari laki laki yang berusaha mendekatinya, meski semua itu sudah terjadi lebih dari delapan tahun tapi tak bisa membuat Wulan melupakan apa yang terjadi pada rumah tangganya dengan Rendra.
Apakah kerinduan anak anaknya pada sosok ayah akan meluluhkan hati Wulan untuk kembali membuka hati ataukan Wulan memilih untuk kembali pada laki laki yang sudah memberinya luka yang bahkan hingga saat ini tak bisa Wulan lupakan ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai Merayu
Tak ingin sampai kehilangan pekerjaan nya membuat Nathan harus bisa lebih profesional dalam bekerja dan harus bisa membedakan mana waktu untuk fokus bekerja dan mana waktu untuk mengurusi kehidupan pribadinya.
" kapan kamu mau mengajak ku menemui Wulan untuk menentukan kemana arah pernikahan kita ?" tanya Anna saat melihat Nathan yang sudah siap berangkat kerja seperti pagi pagi biasanya.
" aku harus bekerja karena aku tak bisa kehilangan pekerjaan yang menjadi tumpuan hidup kita selama ini " ucap Nathan yang harus bisa menahan diri setidaknya sampai dirinya selesai bekerja.
" kenapa kamu tidak fokus saja pada pekerjaan dan rumah tangga kita ?"
" biarkan Wulan menjadi bagian dari masa lalu kamu dan jika tentang anak anak mu bersama Wulan, aku tak akan melarang kamu untuk bertemu dengan mereka " ucap Anna yang bagaimana pun tetap ingin memperbaiki dan mempertahankan pernikahan nya dengan Nathan karena cintanya pada Nathan masih begitu besar.
" aku berangkat " ucap Nathan yang hanya bisa membuat Anna menghela nafas panjang melihat sikap yang Nathan tunjukan tadi.
" kenapa ?"
" apa Nathan masih ingin berpisah dengan mu dan kembali pada Wulan ?" tanya Bu Niken yang sejak tadi hanya memperhatikan anak dan menantunya dari jauh.
" seperti yang ibu dengar " ucap Anna sambil berbalik menuju kamarnya.
" lalu apa jika Nathan akan bersikeras pada keinginan kamu akan menyerah dan membiarkan Nathan dengan keputusan bodohnya ?" tanya Bu Niken yang tak setuju jika Nathan dan Wulan kembali bersama sekalipun ada Ayunda dan Ayumi cucunya dari pernikahan Nathan dan Wulan.
" Anna yakin jika Wulan tak ingin kembali pada Nathan tapi Nathan yang bodoh dan bersikeras pada obsesi nya " ucap Anna kembali kesal.
" dan jika memang saat nanti kami bertemu dengan Wulan, sikap Nathan tetap seperti itu Anna memilih mundur " ucap Anna entah itu suatu ancaman untuk Bu Niken atau memang dari dalam hati Anna saat mengatakan semua itu.
" kenapa tidak kamu saja yang berbicara berdua lebih dulu dengan Wulan dan jika perlu memohonkan pada Wulan untuk tak pernah menerima ajakan Nathan untuk kembali pada nya " ucap Bu Niken memberi usul.
" Anna tidak mau " ucap Anna yang tak ingin lagi merendahkan diri di hadapan Wulan yang selalu saja bisa membalikan kata katanya setiap Anna mencoba menekan Wulan.
" jika memang hari ini adalah hari terakhir hubungan Anna dan Nathan, Anna rela karena Anna sudah mulai lelah dengan semuanya " ucap Anna.
Lain halnya dengan Wulan yang harus fokus pada pesanannya karena jika salah sedikit saja maka rasa yang coba iya pertahankan pasti akan berubah.
" ayo Wulan, jangan memikirkan Fahmi dulu setidaknya untuk saat ini " ucap Wulan yang mana sejak semalam iya terus berpikir keputusan apa yang harus iya ambil untuk dirinya, kedua anaknya dan juga Fahmi tentunya.
Drrrt
Drrrt
Drrrt
" Fahmi ?"
" kenapa dia menghubungiku sepagi ini ?" tanya Wulan yang tanpa bisa di hentikan jika jari jari lentiknya sudah mengangkat sambungan telepon dari Fahmi.
" halo calon istri " sapa Fahmi yang malah sengaja menggoda Wulan sepagi ini dengan memanggil Wulan dengan panggilan calon istri.
" halo " jawab Wulan yang tak bisa di pungkiri jika kini pipinya sudah bersemu merah saat mendengar panggilan yang begitu menyentuh hatinya setelah delapan tahun hatinya seolah mati suri.
" aku harap kamu sudah mulai memikirkan jawaban apa yang akan kamu berikan untuk ku meski waktu yang aku berikan masih lama" ucap Fahmi yang memang berharap jika Wulan akan menerima lamarannya kali ini.
" boleh aku bertanya satu hal sebelum aku mulai memikirkan jawaban apa yang akan aku berikan untuk mu ?" ucap Wulan yang sejujurnya ada pertanyaan yang begitu mengganjal di hatinya sejak lama.
" katakan apapun yang membuat kamu penasaran dan setelah itu yakinkan hatimu untuk menerima ku untuk menjadi bagian dari kehidupan mu mulai saat ini " ucap Fahmi yakin jika dirinya akan bisa menjawab pertanyaan Wulan dan tak akan ada hal yang bisa menghalangi niatnya untuk bisa menikahi Wulan saat ini.
" bagaimana tanggapan kedua orang tua kamu saat tau kamu menyukai ku yang ternyata sudah memiliki dua anak yang sudah besar ?" tanya Wulan yang tak ingin lagi menikah tanpa restu dari kedua mertuanya seperti saat bersama dengan Nathan dulu.
" kamu dan kedua orang tua ku saling mengenal dan aku rasa semuanya tak menjadi penghalang untuk kita bersatu " ucap Fahmi yang ternyata tak sependapat dengan Wulan.
" mengenal sebagai seorang menyewa rumah dan pemilik rumah akan berbeda dengan mengenal sebagai calon istri untuk putra bungsunya " ucap Wulan panjang lebar.
" dan tak menutup kemungkinan jika kedua orang tua mu memiliki ciri ciri calon menantu idaman untuk anak bungsu dan anak kesayangan mereka " ucap Wulan yang malah terdengar rendah diri di telinga Fahmi
" baiklah, aku paham dengan apa yang kamu pikirkan dan takutkan saat ini "
" jadi sebagai solusinya besok aku akan mengajak kamu, Ayumi dan Ayunda untuk menemui orang tua ku dan aku akan mengenalkan mu sebagai calon istri agar kamu yakin jika aku memang serius dengan niatku padaku " ucap Fahmi.
" baiklah sayang, aku harus kembali bekerja dan selamat merindukan ku hari ini " ucap Fahmi yang langsung menutup sambungan teleponnya tanpa menunggu jawaban dari Wulan.
Waktu berlalu begitu cepat dimana hari sudah semakin petang tapi Nathan tak kunjung pulang dan hal itu membuat Anna curiga jika Nathan langsung menemui Wulan seperti kemarin.
" mas Nathan mungkin sudah berada di rumah Wulan " ucap Anna yang menduga duga.
" ibu rasa tidak " ucap Bu Niken yang merasa jika putranya tak mungkin mengulang kesalahan yang sama.
" mungkin saja jalanan macet jadi Nathan terjebak di perjalanan hingga akhirnya terlambat sampai rumah" ucap Bu Niken yakin.
" terserah ibu mau percaya atau tidak ?"
" tapi Anna akan memastikan nya sendiri "
✍️✍️✍️ apa mungkin Anna akan menemukan nathan seperti dugaannya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘