Di cerai karena anak yang dia lahirkan meninggal, membuat hati Adelia semakin terpuruk, akan tetapi beberapa hari kemudian, dia di minta untuk menjadi ibu susu anak CEO di tempatnya bekerja, karena memang dirinya di ketahui mempunyai ASI yang melimpah.
Apakah Adelia mampu menyembuhkan lukanya melalui bayi yang saat ini dia susui? Temukan jawabannya hanya di Manga Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pusi Membongkar Rahasia Besar
Beberapa dari pembeli yang nongkrong di warung Shofia langsung heboh para bapak-bapak langsung berbisik satu sama lain hingga terdengar di telinga Shofia yang nampak sesak sibuk melayani pembeli.
"Wiiih keren banget anak Ibu, diantar sama mobil mewah," ucap salah satu bapak-bapak tersebut.
"Ah, itu hanya teman sekolah saja Pak," sahut Keysha yang memang sempat mendengarnya dan ia pun juga tidak mau ibunya berpikir yang enggak-enggak tentang dirinya.
"Oh gitu ya, awas jangan macam-macam kalau sekolah, sekolah saja kasihan ibumu banting tulang," lanjut salah satu bapak-bapak itu dan Keysha pun hanya mengangguk.
Keysha lansung menemui ibunya ke dalam warung kecil itu, tangannya langsung bersalaman dengan sang ibu dan tak lupa mencium kedua pipi ibunya yang dipenuhi dengan keringat kerja kerasnya.
"Mom duduk saja biar aku saja yang gantiin," ujar Keysha anak itu begitu tangkap dan pekah ketika semburat lelah itu mulai memenuhi wajah ibunya.
Dengan cekatan anak itu mulai menggoreng bakwan menggantikan posisi ibunya, di waktu siang seperti ini warung ibunya rame diserbu para pegawai pabrik yang sedang makan siang.
"Keysha kamu ambilkan air bersih dulu di rumah soalnya Mommy gak bisa tinggalin warung ini Nak," ucap Shofia yang diangguki oleh Keysha.
Keysha langsung berjalan menuju rumahnya mengambil air bersih yang memang ditampung di wadah yang cukup besar, karena memang di warung ibunya gak ada saluran airnya.
Setelah beberapa kali Keysha mengambil air dari rumahnya tiba-tiba saja ada aroma sedikit menyengat, dan ternyata aroma itu berasal dari warung ibunya, Keysha pun segera masuk ke dalam dan ternyata ibunya itu sedang melamun.
"Mom, itu gorengannya gosong!" seru Keysha kemudian Shofia pun langsung terkejut.
"Astaga! Nak, untung pelanggan sudah pergi, kok Mommy bisa ceroboh kayak gini sih," keluh Shofia terhadap diri ha sendiri.
"Ya sudah lain kali Mommy hati-hati, memangnya ada apa sih goreng sambil melamun?" tanya Keysha.
"Heeeemb ...," sejenak Shofia langsung terdiam. "Kamu tahu gak Nak, uang yang buat bayar listrik ternyata tadi gas elpiji Mommy habis, ya susah buat beli dan sekarang Mommy gak tahu dapat dari mana lagi untuk bayar listrik," keluh Shofia, yang selalu menceritakan hal kecil kepada anaknya.
Keysha terdiam dia teringat uang jajannya tadi masih utuh karena dari tadi ia dibayarin sama Dalton. "Ya sudah kebetulan hari ini Keysha ada uang, soalnya tadi di traktir teman," ucap anak itu sambil menyerahkan uang lima puluh ribu.
"Nak, terus kamu gak punya uang dong, kalau ini diberikan semua pada Mommy," sahut Shofia.
"Sudah Gak apa-apa," ujar Keysha, dengan senyum hangatnya.
☘️☘️☘️
Malam harinya ...
Sejak pertemuan di kafe kecil tadi, Dalton dan Keysha mulai saling bertukar pesan. Meskipun bukan pesan yang panjang atau romantis, tapi dua sejoli itu saling melengkapi dan mengerti, hanya cerita-cerita kecil yang terasa jujur, mengenai kehidupannya sekarang baik di masa lalu seperti saat ini dia mereka sedang sibuk mengetik tombol di handphone-nya masing-masing.
Dalton : "Selamat malam Keysha," tulis Dalton.
Keysha : "Selamat Malam juga," balasnya.
Dalton : "Ada cerita apa malam ini?"
Keysha : "Hari ini ibuku lupa ngambil gorengan yang lagi digoreng. Akhirnya gosong semua. Katanya karena kepikiran tagihan listrik," ucapnya dengan emoji tertawa.
Dalton : "Kok bisa begitu, kalau ada apa-apa ngomong ya, barang kali aku bisa bantu."
Keysha : "Gak usah hidupku sudah terbiasa seperti ini, bahkan waktu kecil aku pernah gak masuk sekolah seminggu. Karena malu. Aku gak bisa bayar sekolah. Tapi aku gak pernah cerita ke siapa pun."
Dalton terdiam cukup lama membaca pesan itu. Lalu membalas dengan hati-hati.
Dalton : "Aku tumbuh di rumah yang hangat. Mamaku selalu ada. Tapi entah kenapa, aku susah cerita. Bukan karena gak dipercaya... tapi karena takut bikin beliau khawatir."
Keysha membaca pesan itu sambil tersenyum kecil. Ada rasa yang ia mengerti—tentang menahan diri demi melindungi orang yang paling berarti.
Keysha: "Kita sama ya punya Mama yang baik hati, ya meskipun beda kondisi, mama kamu hidup di istana megah sedang kan My Mom hidup penuh perjuangan." balas Keysha.
Dalton: "Semua Mama di dunia ini hebat, apapun kondisinya mereka sama-sama berjuang membesarkan anaknya."
Malam itu, tanpa suara atau pelukan, mereka sama-sama merasa didengar. Dan saling melengkapi, hingga pada ketikan yang ke berapa mereka bertukar pesan hingga rasa kantuk menghampiri mereka berdua.
☘️☘️☘️
Keesokan harinya di dalam gedung aula sekolahan, di gelar acara kecil-kecilan yang hanya dihadiri oleh siswa dan guru saja. semenjak acara kemarin di gedung kabupaten, di sekolah Dalton di sambut dengan begitu hangat oleh teman-temannya dan komunitas siswa pecinta puisi dan debat.
Di aula ini Dalton diberi kesempatan untuk menjadi pembicara agar menginspirasi siswa dan siswi yang lain, dan sudah tiga periode ini Dalton selalu membawa nama baik sekolah.
"Teman-teman,tidak usah menunggu lama mari kita sambut kakak kelas kita yang sangat menginspirasi siapa dia kalau bukan Dalton Alvaro Arthur."
Tepuk tangan menggema ketika Dalton mulai naik ke podium.
"Selamat siang Kak Dalton, bagi tips dong agar terlihat bisa menghadapi lawan ketika diatas panggung debat," ucap pembawa acara di aula itu.
Dalton hanya tersenyum, laku ia pun mulai menjawab. "Tips nya cukup tenang konsentrasi penuh, tentunya persiapan yang maksimal, dan satu yang tidak boleh di tunda," potong Dalton.
"Apa itu?" tanya temannya itu.
"Doa seorang ibu," sahut Dalton singkat.
"Oh begitu ... ngomong-ngomong tentang ibu katanya Kak Dalton punya puisi tentang Ibu, boleh kita mendengar puisi itu dari mulut kak Dalton langsung," pinta MC itu kemudian semua siswa dan siswi mulai berteriak.
"Ayo ... ayo ...." Dalam menyemangati Dalton.
Dalton sedikit memberi pencerahan kepada teman-temannya mengenai ibunya.
“Untuk teman-temanku disini, kalian bersyukurlah jika masih diberi waktu panjang merasakan kehangatan seorang ibu, karena aku tahu menjadi ibu bukanlah hal yang mudah," ucapnya singkat tapi jelas.
Setelah itu Dalton mulai membacakan puisi yang ia buat untuk ibunya tercinta.
Pelukan Di ujung Malam.
Di tengah malam bayi kecil itu mulai menangis suaranya menggema memenuhi ruangan kamar ...
Tangan lembut itu mulai menggendong meskipun di matanya masih tersisa rasa kantuk dan lelah sepanjang hari akan tetapi demi anaknya semuanya itu ia kesampingkan.
Suaranya mulai bersenandung sambil menimang nimang makhluk kecil itu, dekapannya begitu hangat dan senyumannya begitu tulus, wahai ... ibukku kasihmu akan selalu ku kenang di sepanjang masa ...
Dalton.
Suara tepukan tangan bergemuruh ketika Dalton mulai selesai membacakan puisi bahkan sebagian para siswi meneteskan air mata ketika puisi itu dibacakan.
☘️☘️☘️☘️
Setelah beberapa jam acara mulai berakhir dan puisi Dalton tersebut mulai ia bagikan ke akun media sosialnya. Tidak membutuhkan waktu lama postingan Dalton mendapatkan beberapa ribu like, dan komentar, akan tetapi di saat komentar pujian berdatangan memenuhi kolom, ada komentar yang membuat Dalton mengerutkan dahinya.
"Wah anak ini selain pintar ternyata dia memang sangat sayang terhadap ibunya pantas saja hidupnya selalu berkah."
"Wiiih anak muda keren dan berbakat."
"Heeeemb ibu yang mana sih, perasaan ibu yang itu bukan ibu kandung deh melainkan hanya ibu susu saja," komentar dari salah satu akun anonim.
Deg!!
Bersambung ...
tapi sayang jarang up😅🙏