NovelToon NovelToon
JODOHKU USTADZ

JODOHKU USTADZ

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: CumaHalu

Ariana Rosita Putri Prakasa (17th) adalah anak seorang pengusaha dari kota Malang. Terkenal dengan sikap nakal, usil dan keras kepala di sekolahnya. Membuat edua orang tuanya memutuskan memindah Riana ke pesantren.
Di pesantren Riana tetap berulah, bahkan memusuhi ustadz dan ustadzah yang mengajarinya, terutama ustadz Daffa anak bungsu kyai yang paling sering berseteru dengannya. Bahkan, Kyai dan istrinya juga ikut menasehati Riana, namun tetap tidak ada perubahan. Kyai pun angkat tangan dan memanggil ayah Riana, namun ayah Riana malah meminta Kyai mencarikan jodoh saja untuk anak semata wayangnya. Tanpa sepengetahuan siapapun, Riana diam-diam memiliki perasaan cinta terhadap salah satu putra Kyai, yaitu Ustadz Zaki. Siapa yang akan di jodohkan Kyai dengan Riana? salah satu santrinya atau dengan putranya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CumaHalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengakuan ustadz Zaki

"Mas, tolong jangan bilang masalah ini ke siapapun, terutama abah dan umi. Mereka pasti kecewa kalau mengetahuinya," ucap ustadz Zaki lirih.

"Tapi bener kan kamu cinta sama Riana?"

"Iya."

"Kenapa kamu ga bilang sebelum tunangan sama Hasna? Dan kamu juga diem aja waktu ayahnya Riana menjodohkannya dengan Daffa?"

"Aku ga mungkin bicara mas, disana ada abah. Aku juga mikirin rumah tanggamu gimana kalau seandainya aku ga jadi nikah sama Hasna."

"Ngapain ngurusin rumah tanggaku, Ki. Kalau emang kamu sukanya sama Riana, buat apa kamu mengorbankan hatimu sendiri? Aku yang akan bicara sama Hasna dan orangtuanya Hanifah."

"Bukan itu saja, Mas tadi juga dengar kan kalau Daffa dan Riana sudah mulai saling menerima. Gimana kalau Riana ternyata mulai menyukai Daffa, begitu juga sebaliknya? Jangan Mas," pinta ustadz Zaki.

Ustadz Arman menghela napas panjang dan menghembuskannya kasar. "Lalu, gimana kalau seandainya Riana juga mencintaimu? Apa kamu akan tetap dengan pendirianmu? Ga mau memperjuangkan cintamu?" cecar ustadz Arman.

"Aku akan melamarnya kalau Daffa batal menikahi Riana, lagipula rencana pernikahan Riana akan terjadi lebih dulu daripada pernikahanku dengan Hasna."

"Nah gitu dong, jangan lembek jadi cowok. Kamu itu kalau ada apa-apa cerita. Jangan di pendam sendiri, aku ini masmu, sampai kapanpun kita akan tetap sama seperti saat kita kecil dulu, saling mendukung dan melindungi," ujar ustadz Arman mengusap kepala adiknya sambil tersenyum.

"Iya, Mas."

"Ya sudah, kamu makan dulu nih, tadi ga sempet kamu habisin." Ustadz Arman mengambil piring di atas nakas dan akan menyuapkannya ke ustadz Zaki.

"Ga usah, aku udah kenyang, Mas." Ustadz Zaki mendorong pelan piring yang dibawa ustadz Arman.

"Oh, ya sudah, aku telfon abah sekarang dan memberitahu padanya kalau kamu mencintai Riana dan batal menikahi Hasna," ancam ustadz Arman. Ustadz Zaki berdecak kesal, kini ustadz Arman memiliki alat untuk mengancamnya. Akhirnya suap demi suap makanan masuk ke mulut ustadz Zaki hingga tandas.

Setelah selesai menyuapi adiknya dan menuntunnya untuk sholat isya', ustadz Arman pergi ke masjid untuk sholat. Ada rasa lega di hatinya setelah mengetahui kebenaran yang ditutupi ustadz Zaki selama ini. Sambil berjalan ia selalu tersenyum dan membayangkan ustadz Zaki yang bersama Riana.

Selesai sholat ustadz Arman kembali ke kamar dan mendapati ustadz Zaki sudah terlelap tidur. Lalu, ia juga membaringkan tubuhnya di atas kasur lipat dan memejamkan matanya. Adzan subuh berkumandang, ustadz Arman dan ustadz Zaki terbangun dari tidurnya.

"Loh, Ki. Kenapa kamu bangun?"

"Aku mau ke masjid, Mas. Ga betah aku tiduran terus."

"Sholat di kamar saja, masjidnya lumayan jauh dari sini. Takutnya nanti kamu ga kuat jalan, ayo ku antar ambil wudhu."

Ustadz Zaki mengangguk dan di papah kakaknya ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Setelah itu melaksanakan sholat di kamar bersama ustadz Arman.

Setelah selesai, ustadz Arman keluar untuk membeli teh hangat ke kantin. Kemudian segera kembali ke kamar ustadz Zaki dan minum teh bersama. Ustadz Zaki kembali duduk di atas kasur dan ustadz Arman disampingnya.

"Mas, terimakasih sudah menemaniku. Bagaimana dengan mbak Hanifah dan anak-anakmu selama mas disini?"

"Mereka tinggal di rumah, Ki. Anak-anak kan sekolah, kalau pulang pergi Hanifah ga bisa nyetir mobil."

"Mas, janji ya jangan bilang-bilang soal rahasiaku ke siapapun."

"Yang jadi pertanyaan itu gimana kalau seandainya Riana juga mencintaimu, Ki?"

"Aku ga tau kalau soal itu, Mas. Aku hanya ingin melihat dia bahagia, kalau seandainya dia bahagia dengan Daffa, aku akan terima dan ikut bahagia."

"Kenapa malah bahas Daffa? Yang aku tanyakan gimana dengan perasaan Riana."

"Kalau Riana juga mencintaiku, tentu saja aku akan berjuang, Mas. Tapi mas dengar sendiri kemarin Ali bilang kalau Riana dan Daffa sudah mulai saling menerima. Kita hargai perasaan Riana, Mas."

"Em, oke. Kalau mas boleh tau, apa yang membuatmu mencintai Riana?" ujar ustadz Arman tersenyum dan meliriknya.

"Awalnya aku kasihan mas sama dia, mungkin semua melihat dia dari ucapan dan tindakannya merasa kesal atau bahkan benci. Tapi aku melihat dia butuh seseorang yang mendengarnya, yang memberinya perhatian."

"Dan sejak kecil dia di besarkan dengan uang, bukan kasih sayang seperti yang kita terima dari abah dan umi," sambung ustadz Zaki.

"Iya, kamu betul sekali. Dan dari perasaan kasihan itu, maka timbullah percikan asmara yang membuatmu tergila-gila sama Riana. Ciee ...." goda ustadz Arman mencolek lengan ustadz Zaki yang tersipu malu.

Ceklek

Bu nyai dan Ali masuk membawa makanan untuk sarapan ustadz Arman dan ustadz Zaki. Setelah meletakkan kotak bekalnya di atas nakas, bu nyai menghampiri ustadz Zaki. "Gimana kondisinya sekarang? Udah sarapan belum?" tanya Bu nyai.

"Udah jauh lebih baik umi," jawab ustadz Zaki.

"Umi, aku pulang dulu ya mandi dan ganti baju. Nanti aku balik lagi kesini sama Ali atau Daffa," ujar ustadz Arman.

"Iya, kamu ga sarapan dulu saja, Man?" tanya Bu nyai.

"Ga usah, aku makan di rumah saja."

"Mas, mas. Baru saja sampai udah di ajak balik aja," gerutu Ali.

"Udah, ayo kita pulang."

Ustadz Arman dan Ali mencium tangan Bu nyai dan keluar dari ruang rawat inap ustadz Zaki. Lalu, keduanya ke tempat parkir dan masuk ke mobil. Ali duduk di sebelah kiri karena tidak ingin menyetir mobil.

Sampai di pondok, ustadz Daffa segera menghampiri kakaknya dan menanyakan kondisi ustadz Zaki. Lalu, ustadz Arman menceritakan kondisi ustadz Zaki sambil berjalan. Saat berjalan beriringan ke belakang, Aisyah dan beberapa santriwati lainnya keluar gerbang.

"Mau kemana, Syah?" tanya ustadz Daffa.

"Nyariin Riana, ustadz," jawab Aisyah singkat.

"Tadi di depan sama Aira, nah itu mereka," ucap ustadz Daffa menunjuk Riana dan Aira yang baru masuk gerbang.

"Riana, ayo kita beli bakso," ajak Aisyah.

"Ga mau Syah, aku mau makan di kantin aja."

"Kenapa sih kamu tolak aku terus dari kemarin, biasanya kamu paling suka makan bakso meskipun udah makan, apa kamu masih marah denganku? aku kan udah jelasin dan jujur sama kamu. Riana, ayoo!!" rengek Aisyah.

"Di bilangin nggak itu ya nggak, ngeyel amat sih, pergi sendiri sana!" bentak Riana. Sementara Aisyah terdiam melihat sahabatnya masih marah padanya.

"Kenapa kamu bentak Aisyah kaya gitu? Bicara pelan kan bisa," hardik ustadz Daffa menunjuk wajah Riana. Semua yang ada disana terkejut melihat reaksi ustadz Daffa terhadap Riana.

"Kenapa kamu marah, aku kan ga bermasalah sama kamu," jawab Riana.

"Aisyah itu temenmu, ga seharusnya kamu bicara sekasar itu sama dia," bentak ustadz Daffa dan membuat Riana mengerutkan keningnya.

"Minta maaf sama Aisyah sekarang," imbuh ustadz Daffa dengan suara lantang.

1
Adinda
ayo ustad dzaki kalau memang cinta rebut kembali riana jangan Diem Diem bae
CumaHalu: terimakasih kakak 🤗
total 1 replies
CumaHalu
Terimakasih buat readers yang kasih hadiah ya🤗
Adinda
Lanjut thor
CumaHalu: Update pagi dan malam ya kak🤗 ini lagi di ketik naskahnya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!