Irhaf, seorang pemuda pemain sepakbola berusia 21 tahun yang bermain di liga 2 Indonesia. Dulu ia pernah dilirik oleh klub-klub besar karena memiliki bakat cemerlang tapi semuanya berubah sejak ia menderita cidera lutut yang parah.
Di suatu malam Irhaf mendapatkan email yang menawarkan kesempatan untuk melakukan uji coba di klub dengan nama yang asing bagi irhaf dan mengaku berlaga di liga 1.
Dan suatu keanehan pun terjadi....
Like dan Komentar jika kalian suka cerita ini...
Setelah sekitar 4 tahun sejak novel terakhir saya di akun lain saya yang udh ilang. akhirnya saya coba bikin lagi.
Masukan dan saran saya terima 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irhaf01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Matador Lapangan
Saat ini Irhaf baru saja menyelesaikan latihan nya di lapangan sepakbola yang ada di atas perumahannya.
Tadi siang ia sudah bertemu dengan sepupunya yang mengurus kafe miliknya.
Di dunia sebelumnya, Irhaf memiliki sebuah rumah makan sederhana. Tapi 'Irhaf yang disini' memiliki sebuah Kafe yang sebenarnya hanya selingan saja.
Ia tidak benar-benar mengurus kafe tersebut. Tadi siang ia hanya ingin bertemu dengan sepupunya yang ia percayakan untuk mengurus semua urusan kafe.
Setelah urusannya dengan sepupunya selesai, ia pun segera kembali ke rumah dan pergi ke lapangan untuk berlatih.
Irhaf masih fokus untuk melatih tendangan bebasnya. Nilai tendangan bebasnya yang hanya 76 sangat membuatnya tidak puas.
Apalagi tendangan bebasnya berhasil digagalkan dengan mudah oleh Ilham dipertandingan kemarin.
Walaupun efek peningkatannya tidak begitu terasa, Irhaf terus mengulang-ulang latihannya dan percaya bahwa latihannya pasti tidak akan percuma dan akan membuahkan hasil.
Saat jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, Irhaf menyelesaikan latihannya dan segera pulang ke rumah.
Saat ia sedang berjalan pulang, ia menerima misi dari ASA,
"Tiing ....
Buktikan pada semua orang bahwa anda bukan hanya meteor jatuh ...
Ketentuan Misi :
-Raih Penghargaan sepatu emas Liga 1 (Pencetak gol terbanyak) musim ini.
-Bantu tim memenangkan gelar Liga 1 musim ini.
Hadiah dasar : Kartu Exp pemain tingkat Diamond acak, 50.000 KT. (Performa anda dalam menyelesaikan misi akan menentukan hadiah akhir anda)
Hukuman Kegagalan : Koin Toko - 60.000 KT
"
Irhaf yang melihat misi itu tidak merasakan terlalu banyak tekanan.
Untuk ketentuan pertama, Saat ini dia memimpin dalam daftar pencetak gol dengan 5 gol nya dari dua pertandingan. Tempat kedua ditempati oleh Ahnaf dari Perkusa FC dengan 3 Gol dari dia pertandingan. Sedangkan tempat ketiga ditempati oleh beberapa pemain lainnya yang sama-sama mencetak 2 gol.
Jika ia bisa menjaga konsistensinya di setiap pertandingan ia yakin bahwa dia akan mendapatkan perhari sepatu emas musim ini.
Sedangkan untuk ketentuan kedua, Hal ini memang masih tidak bisa ia pastikan apalagi liga baru berjalan.
Walaupun Persiray saat ini memimpin klasemen, Beberapa klub masih memiliki jumlah poin yang sama dengan Persiray karena memenangkan dua pertandingan Pertama mereka.
Saat ini Persiray hanya unggul selisih gol yang masih belum bisa memastikan kejuaraan.
Tapi apapun halangannya, pasti Irhaf akan berusaha sekeras mungkin untuk mencapai hal itu.
Untuk menyelesaikan misi, untuk ambisinya supaya menjadi lebih kuat, untuk pembuktian kepada orangtuanya, dan yang paling penting pembuktian kepada dirinya sendiri bahwa dia bisa menjadi pemain yang terhebat dan diakui dunia.
......................
Rayakarta, 12/8/25
Hari pertandingan liga 1 kembali tiba. Persiray kembali melaksanakan laga tandang melawan Bohemian FC. Klub juga merupakan lawan yang tidak bisa diremehkan di liga 1.
Walaupun bukan tim favorit juara, gaya bermain mereka yang agresif dalam menyerang dan transisi cepat cukup membuat klub-klub kuat menjadi kerepotan.
Klub ini tidak pernah terdegradasi semenjak berganti pemilik pada tahun 2016 tapi juga tidak pernah mengantongi gelar juara hingga tahun ini. Prestasi tertinggi mereka hanya satu kali mencapai Runner up liga.
Formasi yang mereka gunakan kali ini adalah 4 - 3 - 3 yang biasa mereka gunakan.
Dengan susunan pemain :
Kiper : Kipli
Bek : Juno, Dewo, Narji, Kuswano
Gelandang : Heroni, Epi, Midun
Penyerang : Archie, Declan, Joesoef
Penyerang tengah mereka andalkan semenjak beberapa musim lalu merupakan pemain asing. Bohemian FC selalu mengincar / membeli striker dari luar liga lokal dan selalu memanfaatkan slot pemain asing yang sangat dibatasi untuk mengisi penyerang.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ASSI (Asosiasi Sepakbola Seluruh Insana) membatasi jumlah pemain asing.
Klub liga satu diwajibkan untuk membawa setidaknya 9 pemain lokal sebagai starter dan dilarang memiliki lebih dari 3 pemain asing dalam satu musim.
Dan Bohemian FC menghabiskan 3 slot pemain asing itu untuk membeli 3 penyerang. 2 Penyerang tengah dan satu sayap kanan.
Lalu susunan pemain Persiray menggunakan formasi yang biasa, 4 - 3 - 3
Kiper : Gerry
Bek : Edi, Ezi, Ronald, Josep
Gelandang: Hans, Husein, Indra
Penyerang : Joko, Irhaf, Tisna
Diantara seluruh pemain terdaftar di Persiray, hanya Hans dan Ronald yang merupakan pemain asing.
Mereka berdua juga merupakan pemain andalan yang dulu juga dibawah asuhan Oden saat melatih klub sebelumnya.
Setelah nama-nama pemain selesai disebutkan, para pemain dari kedua tim pun masuk ke lapangan dan setelah beberapa saat, pertandingan pun dimulai.
Sejak awal pertandingan, Bohemian FC akan secara aktif mengejar bola seperti anjing gila saat kehilangan bola.
Ini memang cukup merepotkan Persiray untuk menyusun serangan. Tapi Oden yang tahu karakteristik tim lawan memilih untuk menekankan penguasaan bola dengan umpan-umpan cepat di awal untuk menguras stamina lawan.
Oden dan juga Persiray sudah akrab dengan taktik tekanan tinggi seperti yang digunakan lawan karena mereka juga seringkali menggunakannya tapi lebih dinamis
Sama seperti yang mereka lakukan di menit menit akhir saat di pertandingan sebelumnya melawan Kencana FC.
Dan tentunya yang mereka pahami juga adalah taktik ini membutuhkan energi yang luar biasa.
Jadi di awal permainan Persiray lebih mencoba tarik ulur bola dan tidak terburu-buru menyerang untuk menguras tenaga para pemain Bohemian.
Tentu saja tarik ulur ini juga membutuhkan teknis pemain yang mumpuni. Walaupun Oden sudah melatih tim untuk taktik ini yang meminimalisir kesalahan, tetap saja beberapa kesalahan akan terjadi saat mengoper bola. Apalagi di bawah tekanan kuat Bohemian.
Tapi pertahanan Persiray berhasil menahan gempuran itu.
Sepanjang babak pertama yang dilihat oleh penonton adalah Bohemian FC yang menekan Persiray dan membuat Persiray tidak bisa berkutik.
Tapi bagi yang mengerti taktik sepakbola tentu bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Ini seperti melihat sebuah pertunjukan matador yang terus mempermainkan banteng kesana kemari hingga sampai banteng itu tidak bisa berlari lagi.
Hingga babak kedua dimulai, Bohemian FC masih belum bisa menembus gawang Persiray. Sebaliknya tekanan agresif mereka kini justru menjadi bumerang bagi mereka.
Dalam rencana awal sang pelatih, mereka harus bisa membuat lawan lengah dengan tekanan mereka yang agresif dari awal sehingga mereka bisa mencuri gol sebelum babak pertama berakhir dan kemudian akan memasukkan pemain bertahan di babak kedua.
Tapi karena mereka belum berhasil mencetak gol, pelatih Bohemian akhirnya memutuskan untuk memaksakan permainan ini sampai menit ke - 65 paling banyak dan mencoba untuk seri agar minimal mendapatkan satu poin.
Tapi pada menit ke - 60. Persiray mulai keluar dari sarangnya dan mulai mencari mangsa seperti beruang sehabis hibernasi.
Karena tidak terlalu banyak berlari dan lebih banyak mengoper dari awal pertandingan, Tenaga Persiray tentu jauh lebih banyak dibandingkan Bohemian FC.
Dan tepat di menit ke - 63 Husein yang sedang membawa bola secara tiba-tiba menggiringnya kedepan. Epi sang gelandang Bohemian mencoba mengejar tapi malah semakin tertinggal jauh dibelakang karena perbedaan stamina.
Husein tak ingin terlalu lama memegang bola dan mengoper bola ke Joko di sayap kanan.
Joko yang menerima bola sadar bahwa ada Kuswano yang lari dan mencoba merebut bola. Joko mencoba untuk melindungi bola dan ingin mengopernya ke Irhaf.
Tapi sialnya Kuswano memilih untuk melakukan tekel yang justru dengan kuat mengenai betis Joko dari belakang saat ia mencoba melindungi bola.
Joko pun terjatuh dan mengaduh kesakitan sambil memegang kakinya.
Irhaf segera berlari dan menghampiri Joko sambil memanggil medis.
Tapi saat ia melihat Kuswano, Irhaf menjadi geram karena ia melihat ekspresi Kuswano yang tanpa penyesalan justru memasang wajah puas.
Yang mengingatkannya pada cidera yang menimpanya waktu itu. Ia melihat ekspresi yang sama dengan ekspresi ini.
Irhaf langsung bangun dan menghampirinya lalu mendorongnya dengan keras hingga jatuh dan terjungkal yang membuat pemain Bohemian lainnya tak terima dan mereka mengepung Irhaf.
Irhaf tidak takut dan memelototi mereka. Pemain Persiray lainnya juga datang dan memasang wajah garang, siap jika harus terjadi perkelahian.
Tapi Irhaf yang melihat wasit datang segera sadar dan menahan rekan setimnya agar tidak memulai gerakan.
Wasit datang dengan peluitnya dan segera memisahkan lalu dengan tegas mengusir Kuswano keluar dari lapangan dengan kartu merah.
Ia juga memberikan Irhaf kartu kuning karena mendorong Kuswano yang hampir memicu keributan yang lebih besar.
Beberapa pemain Persiray ada yang ingin mencoba untuk bernegosiasi dengan wasit supaya membatalkan kartu kuning ini tapi Irhaf melarangnya dan menenangkan teman-temannya karena ia tahu bahwa tindakannya juga melanggar peraturan.
Tapi kemudian matanya menajam melihat ke arah pemain Bohemian FC.
Tidak ada yang tahu apa yang ia pikirkan tapi satu hal yang pasti. Permainan selanjutnya tidak akan mudah bagi Bohemian FC....
.....
....
....
Bersambung......