cerita ini hanya fiktif belaka...mohon ma'af apabila ada kesamaan nama,tempat dan latar belakang.
cerita sederhana tentang dua insan yang disatukan oleh takdir...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NAMIFA_88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27.pernikahan
Di usia ke 29 tahun,akhirnya ustadz Azzam melepaskan masa lajangnya,dia langsung memutuskan menikah tanpa ada tahapan hubungan yang tidak di perkenankan dalam agama alias di larang.
yaitu pernikahan...suatu pintu dari awal perjalanan baru yang di buka dengan sebuah kalimat akad,di mana perjalanan itu akan di jalani oleh dua orang laki -laki dan perempuan,saling bahu membahu satu sama lain menghadapi segala rintangan yang datang.
meskipun awalnya di lamar,yap...benar,dia menerima salah satu wanita yang melamarnya,setelah memohon petunjuk dari sang pencipta dan diskusi dengan orang tua dan beberapa gurunya,terutama kyai Abdullah,akhirnya dia mantap memilih salah satu wanita tersebut.dia tetap melakukan lamaran seperti pada umumnya,datang secara resmi di dampingi abi Ahmad dan umi Sarah,membawa mahar yang sudah dia siapkan jauh -jauh hari,bahkan sebelum adanya lamaran yang datang padanya.
sesuai keinginan ustadz Azzam sendiri dan pastinya atas persetujuan kedua keluarga,pernikahan di adakan di pondok pesantren An -Nur dan yang akan menikahkan mereka adalah kyai Abdullah,pengurus pondok sekaligus guru ustadz Azzam.untuk tempatnya,di rumah kyai Abdullah atas permintaan beliau,karena ustadz Azzam tidak meminta tempat secara spesifik,terpenting masih di area pondok katanya,hal itu dia lakukan dengan alasan tersendiri.
dan tepat hari ini,acara pernikahan di gelar sederhana,tamu undangan pun hanya sebagian santri putra dan para ustadz pondok pesantren An -Nur,dan paling utama,kedua belah pihak dan seluruh keluarga kyai Abdullah.bukan tidak ingin mengundang orang lain atau bermaksud menyembunyikan pernikahan,namun ini sekedar nikah,untuk resepsi sendiri akan di adakan di rumah pihak perempuan satu bulan setelahnya,atas permintaan khusus calon mempelai perempuan.
kini,ustadz Azzam sudah berada di tengah -tengah para tamu,duduk berhadapan dengan kyai Abdullah selaku orang yang akan menikahkan,dan dua orang saksi yang duduk di bagian samping meja,tampil gagah dengan balutan gamis berwarna putih di padukan jas warna senada,dengan sedikit hiasan bunga di bagian kantongnya,rambutnya tersimpan rapi di balik peci putih,semakin menambah karisma dan ketampanannya.
sebagai bintang utama,tentunya dia yang paling bersinar di antara semua yang hadir,kegugupan hadir di hatinya,jantungnya ikut berdetak lebih cepat dari biasanya,bukan karena menjadi pusat perhatian,melainkan karena sesuatu yang biasa di rasakan para mempelai pria ketika akad.
segala persiapan dia lakukan,secara fisik terlebih mental,entah sudah berapa kali dia menarik dan menghembuskan nafas guna mengurangi rasa gugup.
"sudah siap Zam"ujar kyai Abdullah.
"insyaallah kyai..."
"kamu sudah yakin hafal bacaannya?"
"insyaallah kyai..."
seperti biasa kyai Abdullah menyampaikan beberapa petuah pernikahan,beserta ayat suci al -qur'an dan hadis Nabi.
"silahkan jabat tangan saya,Zam"
"siap kyai..."
lalu ustadz Azzam menyambut uluran tangan kyai Abdullah dengan keyakinan penuh tanpa ada keraguan sedikitpun,dengan satu tangannya yang lain memegang microphone.
...****************...
Di sisi lain,nampak seorang wanita duduk anggun dengan balutan gaun syar'i berwarna putih,make up natural di wajahnya kesan cantik dan anggun.tangan wanita yang sebentar lagi akan bergelar sebagai istri itu saling meremas satu sama lain.
disana dia tidak sendiri,ada ibu,calon ibu mertuanya dan beberapa orang wanita,mendampingi dirinya di dalam ruangan yang tertutup itu.
"ma..."
"ada apa sayang?"
"bagaimana ini?Jana sangat gugup"
"tenang sayang,tarik nafas pelan -pelan lalu hembuskan"
wanita yang menyebut dirinya Jana itu,mengikuti instruksi yang dikatakan sang mama,ya...wanita itu adalah Senjana Agustina,wanita yang di pilih ustadz Azzam sebagai pasangan hidupnya,dia yang berada di gari takdir pria itu.
Apa itu takdir?
takdir bisa di sebut alur sebuah cerita,tapi ini bukan sekedar cerita,cerita kehidupan yang kadang tidak bisa di pahami hanya dengan sekedar menggunakan logika,sesuatu yang sudah di tentukan waktu,tempat dan kejadian yang akan terjadi,tidak ada yang bisa merubahnya,seberapa besar pun usaha untuk mendapat sesuatu,tidak akan berhasil kalau itu tidak sesuai alur,begitupun sebaliknya,alur kehidupan itu adanya dalam skenario zat yang paling berkuasa,yaitu skenario Allah,tetapi untuk apa usaha dan doa?sekedar menjalankan perintahnya,berharap apa yang di inginkan sesuai dengan alur atau di rubah oleh sang pencipta skenario itu sendiri,karena hanya Dia yang kuasa.
back...
tidak lama kemudian,mulai terdengar suara kyai Abdullah mengucapkan kata demi kata yang mampu membuat hati Senja semakin gugup sekaligus gelisah,jantungnya tidak kalah cepat dengan milik ustadz Azzam,bahkan tangannya ikut terasa dingin.
"Ankahtuka wa zawwajtuka makhthubataka Senjana Agustina binta Brian allati wakkalani waliyyuha bi mahri khamsuna milyun rubiyah wa khamsuna jiraman minazzahab,hallan"
meskipun di lamar,tapi ustadz Azzam tetap memberikan mahar,walau mahar yang dia berikan memang tidak sebanyak orang -orang kaya,tapi juga tidak sesedikit yang di bayangkan,sedang saja,tidak memberatkan,namun tidak juga merendahkan.yaitu berupa uang tunai senilai 50 juta dan emas seberat 50 gram.mahar itu murni untuk calon istrinya,tidak termasuk hantaran pengantin dan segala keperluan acara pernikahan dan resepsi.
kemudian di susul suara lantang ustadz Azzam di tengah keheningan,selang beberapa detik setelah kyai Abdullah mengucapkan kalimat tadi.
"qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur..."
barulah semua yang hadir mengucapkan,"barakallah..."bersama -sama.
setelah itu do'a di bacakan untuk kedua mempelai yang sudah berstatus menjadi suami istri setelah kalimat ijab dan qabol di ucapkan.
Senja yang mendengar dari dalam ruangan,air matanya tanpa terasa menetes turun dari pelupuk matanya,kalimat syukur terucap di dalam hati,rasa gugup yang sempat melandanya perlahan menghilang terbawa angin yang berhembus dari jendela yang sengaja di buka,sesuatu yang terasa mengganjal di dadanya,melebur.
"selamat nak...akhirnya kamu sudah berstatus sebagai istri"
"terima kasih ma"
"selamat nak..."
"terima kasih tan"
"kok tan,mulai sekarang panggil umi"di tegur seperti itu,Senja meringis malu,bisa -bisa dia memanggil ibu mertuanya dengan panggilan tante.
"iya umi"
"selamat ya nak,selamat menempuh hidup baru"
"selamat kak atas pernikahannya"
bu nyai Aminah dan putri -putrinya tidak mau kalah,juga ikut mengucapkan selamat.
"terima kasih bu nyai...ning..."
setelah aksi haru mengharu biru di ruangan yang merupakan salah satu kamar tamu di rumah kyai Abdullah,yang di pinjam sementara acara berlangsung,ketegangan masih terus berlanjut,karena acara selanjutnya adalah mempertemukan mempelai pria dan wanita.
aku minta ma'af kalau ada kesalahan kata,bantu like dan comment ya...