NovelToon NovelToon
Love At Twilight

Love At Twilight

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh
Popularitas:36.2k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Diusianya yang tak lagi muda, Sabrina terpaksa mengakhiri biduk rumah tangganya yang sudah terajut 20 tahun lebih lamanya.

Rangga tega bermain api, semenjak 1 tahun pernikahnya dengan Sabrina. Dari perselingkuhan itu, Rangga telah memiliki seorang putri cantik. Bahkan, kelahirannya hanya selisih 1 hari saja, dari kelahiran sang putra-Haikal.

"Tega sekali kamu Mas!" Sabrina meremat kuat kertas USG yang dia temukan dalam laci meja kerja suaminya.

Merasa lelah, Sabrina akhirnya memilih mundur.

Hingga takdir membawa Sabrina bertemu sosok Rayhan Pambudi, pria matang berusia 48 tahun.

"Aku hanya ingin melihat Papah bahagia, Haikal! Maafkan aku." Irene Pambudi.

..........................


"Tidak ada gairah lagi bagi Mamah, untuk menjalin sebuah hubungan!" Sabrina mengusap tangan putranya.

Apa yang akan terjadi dalam kehidupan Sabrina selanjutnya? Akankah dia mengalah, atau takdir memilihkan jalannya sendiri?

follow ig @Septi.Sari21

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27

Sabrina kini sudah menunggu didepan perusahaan. Waktu sudah menunjukan pulul 7 malam. Rencananya, Haikal akan menjemput Ibunya, agar memastikan Ibunya juga selamat sampai rumah.

Namun, kejadian tak terduga menimpa motor Haikal. Baru beberapa kilo melaju, ban motornya bocor, hingga terpaksa ia menelfon Ibunya, mengabari jika nanti agak telat datangnya.

Baru saja Sabrina akan berjalan menuju pangkalan ojek, namun sebuah mobil mewah yang baru saja keluar dari gedung, tiba-tiba berhenti disebelahnya.

Rayhan Pambudi turun, begitu dengan sang Asisten.

"Ehem!" deheman Rayhan mampu menghentikan langkah Sabrina. "Em-a, kenapa masih belum pulang?" Wajah tampan itu terlihat sekali salah tingkahnya.

"Tadi sudah mau dijemput putra saya, tapi bannya bocor. Ini, saya mau ngojek saja." Sabrina menunjuk arah tukang ojek dengan sikap sopannya. Ia sejujurnya terkejut, karena Rayhan sampai menegurnya seperti saat ini.

"Masuklah, saya akan mengantarkan kamu pulang!" Rayhan mengulas senyum tipis, memberanikan diri memulai pendekatan

Sabrina terhenyak. Tatapanya menelisik seakan ingin tahu apa maksud tawaran Bosnya itu.

"Oh, maksud saya ... Kamu karyawan saya, jadi saya harus bertanggung jawab. Apalagi malam-malam seperti ini," sanggah Rayhan. Ia semakin dibuat salah tingkah kembali. Apalagi, ditatap Sabrina dari dekat seperti ini.

Sabrina sejujurnya tidak enak, tapi mengingat malam semakin larut, jadi ia terpaksa mengiyakan permintaan Bosnya. Mungkin nanti ia akan mengabari putranya juga. Agar Haikal tidak cemas.

"Silahkan, Sabrina!" Rayhan membuka pintu, agar Sabrina masuk terlebih dulu.

Sabrina agak bergeser kesamping, hinga tubuhnya mentok sampai batas pintu. Ia duduk dengan tenang, sesekali memalingkan wajah kesamping.

Ehem!! Lagi-lagi deheman Rayhan memecah keheningan yang tercipta. Edward fokus dengan kemudinya, sementara dua orang dibelakang larut dalam lamunannya masing-masing.

"Oh ya, dimana rumah kamu Sabrina?" Akhirnya Rayhan memberanikan diri untuk bersuara.

Sabrina menoleh sekilas, "Komplek belakang Swalayan Mega Sentra, Pak Rayhan."

Rayhan manggut-manggut. Ia lalu menoleh kembali. Jantungnya sejak tadi tampak berdetak kuat, hingga Ac dalam mobil itu semakin terasa menusuk tulangnya. "Oh ya, kemarin sepertinya kamu izin? Kenapa tidak kamu kasihkan pada saya?!"

Sabrina spontan merasa tegang. Ia berpikir sejenak sambil berkata, "Apa peraturannya sudah berubah, Pak?"

"Iya, lain kali kalau kamu mau izin, kirimkan saja pada saya!" pekik Rayhan. Ia akan lebih tenang, jika tahu apa yang terjadi dalam kehidupan Sabrina.

"Apa berlaku untuk seluruh karyawan?" Sabrina memastikan dengan memicing. Karena ia tidak ingin bekerja terlalu dekat dengan Bosnya. Ia takut, hal itu akan membuat para rekannya menjadi salah paham.

Rayhan spontan gelagapan. Ia merasa sedang terintimidasi dengan tatapan Sabrina saat ini. "Em, i-iya! Iya, memang seperti itu. Berlaku untuk seluruh karyawan!"

Edward spontan melayangkan tatapan protes melalui kaca didepannya. Namun belum sampai ia berkata, Rayhan sudah menajamkan matanya terlebih dulu.

"Oh, baik Pak! Lain kali kalau saya mau ijin, saya bilang saja sama Anda langsung." Sabrina kembali menatap depan. Pikirnya, mungkin peraturan baru saja terubah.

"Mana nomor whatsaap mu? Agar saya tau, jika itu momor kamu. Karena banyak sekali nomor-nomor karyawan lain. Jadi biar saya tidak bingung membedakan." Dalih Rayhan. Kini dalam hatinya tampak bersorak ramai, ketika Sabrina sudah akan mengambil ponsel dalam tas itu.

Sementara didepan, Edward sejak tadi senyum-senyum sendiri, merasa aneh dengan sikap Bosnya.

'Ternyata Mbak Sabrina yang Tuan suka?! Ya elah Tuan, rupanya ada juga wanita yang mampu mencairkan sikap dingin Anda!' Edward semakin cekikikan sendiri merasa gemas.

"Edward, fokus menyetir! Jangan senyam senyum sendiri!" hardik Rayhan. Ia tahu, jika sedang diledek oleh Asistennya itu.

Mobil melaju cepat, hingga kini sudah berhenti tepat di depan pagar rumah kontrakan Sabrina.

"Sebentar, biar Edward yang membukakan!" Reflek tangan Rayhan menahan lengan Sabrina.

Sabrina seketika menoleh, dan tangan Rayhan langsung terlepas dari tanganya. Sabrina tersenyum lembut sambil berkata, "Tidak perlu! Saya juga sama seperti karyawan lainnya. Saya bisa membuka sendiri!".

Rayhan juga ikut turun. "Terimakasih, Pak Rayhan! Saya masuk dulu," Sabrina menunduk segan, lalu segera masuk kedalam.

Rayhan masih menatap lamat, hingga pintu rumah Sabrina benar-benar tertutup sempurna. "Ini nggak ada basa basi mampir, atau kek gimana gitu?!" gumam Rayhan sendiri.

Edward spontan menepuk jidatnya. "Tuan, mungkin salah satu alasan Mbak Sabrina ... Ia segan dengan statusnya yang belum jelas," sahut Edward.

Rayhan menghela nafas dalam, lalu segera masuk kedalam. Mobil mewah itu perlahan melaju, hingga meninggalkan kediaman komplek Sabrina.

*

*

Pada saat belokan, Haikal tampak memicing, kala bersimpangan dengan mobil yang tak asing lagi baginya. Ia menghentikan motornya, hingga badanya menoleh kebelakang.

Dari warna, plat nomor, itu menunjukan mobil mewah milik Pak Pambudi, Ayah Irene.

"Itu bukanya mobil Om Pambudi? Ngapain dia dari komplek sini? Apa Irene memiliki kerabat dekat sini?" Tidak mendapat jawaban yang semestinya, Haikal langsung kembali melanjukan motornya untuk pulang.

Sabrina membolakan mata kagum, kala melihat berbagai olahan makanan sudah ada di atas meja tertata rapi. Ia sempat berfikir, apa mungkin putranya yang memasak? Jawabanya pasti tidak! Tapi, darimana hidangan sebanyak itu?

Begitu mendengar suata motor Haikal sudah tiba, Sabrina lantas begegas keluar.

"Masakan sebanyak itu?" Sabrina menatap penuh tanya.

"Coba saja dulu Mah! Haikal yakin, Mamah pasti bahagia jika tau siapa yang masak," Haikal berjalan mendekat, lalu mengajak Ibunya masuk kembali.

Begitu mereka tiba didepan meja makan, Sabrina langsung mencicipi telur balado itu. Mata Sabrina berbinar, seolah sudah tahu itu masakan siapa.

"Kamu habis dari rumah?" Sabrina meletakan sendok makannya.

Haikal mengangguk, lalu menggeser kursi untuk ia duduki. "Aku disuruh Mbak Nur makan, tapi Haikal nggak mau. Di rumah ada ular, jadi aku suruh Mbak Nur buat bungkus saja."

Sabrina juga ikut duduk disana. Dahinya berkerut, tampak tertarik dengan salah satu kalimat sang putra. "Wanita ular? Siapa, Sayang?"

"Selingkuhan Papah sekarang tinggal di rumah, Mah! Sudah aku maki habis-habisan dia. Jika saja dia pria, pasti sudah aku ajak baku hantam!" Jelas sekali dari sorot mata Haikal, jika ia memang benar-benar merasa geram.

"Sudah, Sayang ... Biarkan saja! Itu rumahmu, jadi kamu bebas mau ngapain saja! Papahmu juga pasti tidak akan berani memarahimu." Sabrina mengusap lengan putranya, memberi semangat pada Haikal, agar lebih kuat menjalani kehidupan.

1
yumi chan
wLapun mika beranggp gk slh..ttp aja slh ..ank mna yg akan mau mnbgi ksh syg bpknya...db mliht luka ibuknya..tdk ada ank yg mdh merima bgitu saja..bnci itu msti ada..kalau aku jg haikl pintu maaf itu slit merima..atas perbtan mrka.
Septi.sari: nggak semua kesalahan berakhir dengan kata maaf🤧🤧🤧 kasian, Haikal pasti hancur
total 1 replies
Lee Mbaa Young
jd mika anak pelakor. kok bisa ya anak anak pelakor itu Pede pede dan gk merasa bersalah dng anak sah.
hnya dng kata maaf di pikir semua akn kembali. huuhhh mungkin anak anak sprti mika bgitu dah hilang rasa malu nya. ya gimana ibu nya saja jd pelakor gk malu kok.
Nurhayati Sobana
Rayhannya kayak anak kecil kalau mau serius masak Sabrina dipecat dari pekerjaannya dengan alasan gak masuk akal, harusnya kalau mau melamar,, lamar aja,mkalau udah kawin baru Sabrina resign jadi nama Sabrona tètap bagus di kantor,, dasar aki2 kolot ke bocah2an
Septi.sari: Kak, semuanya sudah di handle.ama.Rayhan 🤣🤣
total 1 replies
yuli a
Semangat kak...Tambah Menarik ceritanya....
Septi.sari: kak makasih, peluk jauh🤗❤❤❤
total 1 replies
Bunda Iwar
Luar biasa
Septi.sari: Kak syukron bintang lengkapnya❤❤❤
total 1 replies
yumi chan
lbh baik nsp mu kyk gitu aruna dr pd km jd plkor...jngn sampk aja ank km tau nanti nsp mu..
Septi.sari: malang betup nasibnya kak🤧
total 1 replies
Becce Ana'na Puank
Luar biasa
Septi.sari: syukron kak bintangnya❤❤❤
total 1 replies
retiijmg retiijmg
kasihan aruna kyknya dijual sm pria itu..
coba klo nurut kakaknya
retiijmg retiijmg: kshan kak terlepas dr sikap aruna yg gak baik
Septi.sari: benar kak, dijual 🤧
total 2 replies
retiijmg retiijmg
haikal & irene berpikir bijak gak mau egois.
smoga diksh yg terbaik.
liat aruna kshan juga ditinggalin sndirian
Septi.sari: kak, lebih kasian si Mika🤧
total 1 replies
retiijmg retiijmg
Luar biasa
Septi.sari: syukron kak bintangnya❤❤❤
total 1 replies
retiijmg retiijmg
kshan irene sm haikal klo sm papa n mamanya menikah..
rangga tanggung jwb juga ya smua asetnya buat anaknya dr istri sah..
ceritanya bagus lho..
Septi.sari: iya kak, banyak sosok suami yang gagal, tapi tidak dengan peranya❤❤
total 1 replies
yumi chan
mika km jngn smpk mnghianati kebaikn sabrina...km hrus mnjauh mamimu agar hdp u gk tertekn...dn bt pak reyhan cpt lmr sabrina..agr rangga skit hti dgr mntnya mau nikh lg..
Septi.sari: hihi iya kak bener banget🤧🤧
total 1 replies
Rahma Yanti
Lumayan
april
hallo ka .. aku mampir
Septi.sari: selamat membaca kak, usahakan jangan loncat2 ya🤗🤗
total 1 replies
Sri Winda
haikal sama irene sungguh bijak sekali tidak mementingkan egonya....di sisi lain kasihan sama mika dia hanya korban ke egoisan orang tuanya lamjut thor💪🏼
Septi.sari: benar kak, kasian Mika🤧🤧😭
total 1 replies
Sri Winda
biarkan haikal sama irene jadi saudara tiri aja thor biar sabrina sama rayhan bahagia..lanjut💪🏼
Septi.sari: lucu tapi kasian ya kak🤧🤧
total 1 replies
Machmudah
mengalah aja anak2 biar mama Dan papah bahagia dl....anak2 pasti dpt yg lbh baik
Septi.sari: agak lucu tpi sedih ya kak😢🤧🤧🤧🤣
total 1 replies
Septi.sari
iya kak benci kali aku sama gina🤣🤣🤣
yumi chan
thor gina sptutnya di lmpr aja ke kdng singa aja..biar otk dia berfungsi..
Sri Winda
makin seru lanjut thor 💪🏼
Septi.sari: makasih kak❤❤❤❤❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!