NovelToon NovelToon
Derita Clarisa

Derita Clarisa

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Diam-Diam Cinta
Popularitas:771
Nilai: 5
Nama Author: rii_ ch

Hidup bagaikan sebuah misteri. kata bahagia apakah ada dalam hidup aku? aku menanti kebahagian itu akan hadir, namun bisakah aku mendapatkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rii_ ch, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27.

Pengawal membuka pintu mobil dan berkata,"Ayo kalian masuk ke dalam mobil."

"Baik, terima kasih Kak. Ayo dek kita masuk ke dalam mobil," ucap Clarisa.

Setelah mereka masuk ke dalam mobil, Pengawal memberikan mereka botol berisi air.

"Ayo kalian minum airnya, agar membantu kalian tenang," ucap Pengawal.

"Baik Kak, terima kasih," ucap Clarisa.

"Apa kamu sudah baik-baik saja Rivano atau kamu ijin nggak masuk sekolah?" tanya Clarisa.

"Aku sudah baik-baik saja Kak, nggak usah ijin Kak," ucap Rivano.

"Baiklah, nanti jika kamu merasa tidak nggak enak kamu telpon Kakak atau telpon Ayah dan Ibu", ucap Clarisa.

"Iya Kak, aku akan kabari jika merasa tidak baik," ucap Rivano.

"Tolong berhenti di depan sekolah dasar saja kak," ucap Clarisa.

"Kenapa tidak berhenti di sekolah mu terlebih dahulu? Kedua Adik mu akan saya antar setelah kamu," ucap Pengawal.

"Nanti saya bisa jalan kaki Kak, nggak terlalu jauh jika jalan kaki. Saya mau ikut mengantar Adik ku," ucap Clarisa merasa khawatir kepada Rivano.

"Baiklah jika kamu mau nya seperti itu," ucap Pengawal tidak mau memaksa Clarisa.

"Kita sudah sampai di depan sekolah, kalian harus lebih hati-hati saat menyebrang," ucap Pengawal.

"Iya Kak, terima kasih sudah mengantarkan kami. Kakak juga hati-hati di jalan," ucap Clarisa.

"Iya sama-sama," ucap Pengawal.

Clarisa dan Kedua Adiknya turun dari mobil, lalu Samanta melanjutkan berjalan kaki ke sekolahnya.

Sedangkan Clarisa mengantarkan Rivano sampai depan kelasnya. Setelah itu dia berjalan ke arah sekolah. Namun Clarisa mendengar namanya di panggil, dia menoleh ke samping dan ternyata yang memangilnya adalah Jayden.

"Ayo kamu masuk ke dalam," ucap Jayden.

"Terima kasih, lebih baik aku jalan kaki saja," ucap Clarisa lanjut berjalan kaki.

Jayden keluar dari dalam mobil, berjalan ke arah Clarisa lalu menarik paksa tangan Clarisa dan membawanya ke dalam mobil. Clarisa kalah tenaga dari Jayden sehingga dia berhasil masuk ke dalam mobil. Jayden mengunci pintunya agar Clarisa tidak kabur. Kemudian Jayden masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya ke sekolah mereka.

Jayden melihat ke arah Clarisa, dia merasa khawatir setelah mendengar laporan dari pengawalnya. Jayden sengaja menunggu Clarisa di depan sekolah Adiknya, agar mereka bisa berangkat bersama. Dan Jayden mau memastikan langsung keadaan Clarisa dan Kedua Adiknya.

"Apakah kamu baik-baik saja Clarisa?" tanya Jayden melihat Clarisa yang diam saja.

"Ha, iya aku baik-baik saja," ucap Clarisa.

"Sepertinya kamu terlihat sedang memikirkan sesuatu, apa ada yang sedang kamu khawatirkan?" ucap Jayden.

"Aku hanya khawatir sama Adikku," ucap Clarisa.

"Kamu harus tenang dan berpikiran positif. Adikmu akan baik-baik saja dan kamu juga harus semangat," ucap Jayden, tidak bertanya kepada Clarisa alasan kenapa khawatir, pasti karena kejadian tadi.

"Iya Jayden," ucap Clarisa.

"Kita sudah sampai, Ayo kita keluar," ucap Jayden lalu membuka pintu mobil.

"Terima kasih Jayden sudah memberi tumpangan, walaupun kamu memaksa aku," ucap Clarisa.

"Iya sama-sama, lagian di ajak baik-baik tidak mau," ucap Jayden sambil tersenyum.

"Cie, kalian sengaja berangkat bareng ya, aku liat Clarisa keluar dari dalam mobil mu," ucap Ares.

"Kami bertemu di jalan, jadi aku memaksa dia masuk ke dalam mobil," ucap Jayden terus terang kepada temannya.

"Untung Clarisa nggak gigit kamu dan teriak maling, lalu orang-orang datang memukuli mu" ucap Ares.

"Nggak usah didengarin dia, ayo kita jalan ke kelas Clarisa," ucap Jayden.

Clarisa hanya diam saja dan berjalan di samping Jayden, dan Ares berjalan di belakang mereka.

"Ares duluan saja ke kelas, aku mau antar Clarisa," ucap Jayden.

"Kalian masuk bersama saja ke kelas kalian, aku jalan sendiri saja," ucap Clarisa.

"Tidak bisa aku harus mengantar mu," ucap Jayden.

Clarisa tidak menjawab lagi namun berlari ke kelasnya dan meninggalkan Jayden dan Ares.

"Haa... dasar kerasa kepala udah dibilangin di antar saja," ucap Jayden namun tetap melihat ke arah Clarisa sampai memasuki kelas.

Ares menarik tangan Jayden ke lorong sekolah yang jarang orang lewati dan bertanya kepada Jayden, "Apa yang sedang terjadi? pasti telah terjadi sesuatu, bukan?"

"Sepertinya aku harus menjaga mereka lebih baik dari sekarang," ucap Jayden.

"Seberapa serius kejadiannya?" tanya Ares.

"Aku menerima laporan bahwa mereka hampir saja tertabrak mobil saat menyebrang di jalan. Dugaan ku ini kejadian di sengaja, anak buah ku sedang menginterogasi orang itu," ucap Jayden.

"Kamu harus segera bertindak, aku akan membantu mu menyelesaikan ini," ucap Ares.

"Iya semoga saja orang itu cepat mengaku, kalau dia bungkam aku harus memaksanya mengaku dengan cara ku sendiri," ucap Jayden dengan sorot mata tajam.

"Apakah Cctv di jalan sudah kamu periksa?" tanya Ares.

"Iya sudah, tapi yang terekam di video hanya terlihat orang itu melaju kencang, sepertinya mereka sudah merencanakannya dimana titik Cctv yang tidak terlalu menyorot jalan dari arah mana dia datang," ucap Jayden.

"Kita lebih teliti lagi, pasti ada titik terangnya," ucap Ares.

"Iya harus itu, aku akan menunggu kabar selanjutnya dari anak buah ku " ucap Jayden.

"Baiklah, ayo kita jalan ke kelas," ucap Ares.

Setelah Clarisa duduk di kursi, dia menarik napas dan menghembuskannya perlahan. Lalu mengeluarkan buku dan alat tulisnya. Clarisa merasa diperhatikan dia menoleh kesampingnya.

"Kamu kenapa lari-lari tadi? Apa terjadi sesuatu?" tanya Sandra.

"Aku kabur dari Jayden, dia memaksa mengantar aku sampai depan kelas, aku sudah menolak tapi dia kekeh mau mengantar," ucap Clarisa.

"Apa telah terjadi sesuatu sama kamu?" tanya Sandra.

"Saat kami menyebrang di jalan, tiba-tiba ada mobil melaju cepat ke arah Rivano hampir saja tertabrak mobil. Syukur ada mobil lain menghadang mobil yang cepat itu. Jadi mobil yang cepat itu menambrak pembatas jalan. Setelah itu nggak tau, Aku merasa kaget lalu menenangkan Adikku," ucap Clarisa.

"Jadi Adik mu sekarang dimana? Apakah baik-baik saja? tanya Sandra.

"Adikku tetap masuk sekolah, dia sudah merasa baik katanya. Aku sudah berpesan jika dia merasa tidak baik, segera menghubungi ku atau orang tua ku," ucap Clarisa.

"Kalian pasti merasa kaget dan takut tadi, lain kali kalian harus lebih hati-hati di jalan," ucap sandra sambil memeluk Clarisa.

"Iya Sandra kami akan lebih berhati-hati lagi," ucap Clarisa.

"Kamu harus semangat dan tenang. Semuanya akan baik-baik saja," ucap Sandra.

"Iya Sandra terima kasih," ucap Clarisa.

Guru telah memasuki kelas lalu menjelaskan materi yang akan masuk di soal ujian nanti, dan membahas beberapa soal pertanyaan yang belum di mengerti siswa. Setelah itu guru memberikan mereka belajar sendiri lalu guru meninggalkan kelas. Beberapa menit kemudian bel istirahat berbunyi.

"Ayo kita ke kantin, aku sudah lapar," ucap Sandra.

"Iya Sandra," ucap Clarisa.

Di saat mereka berjalan ke arah kantin, mereka bertemu dengan Mona. Mona menatap Clarisa dengan raut wajah marah. Namun Clarisa tidak meresponnya, hanya melewatinya begitu saja.

1
Lory_kk
Jangan tanya deh, aku udah addicted banget sama cerita ini!
Paola Uchiha 🩸🔥✨
Asiknya baca cerita ini bisa buat aku lupa waktu
Jock◯△□
Saya merasa ikut diajak ke kisah ini, thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!