NovelToon NovelToon
Anak Haram Sang Penguasa

Anak Haram Sang Penguasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Penyelamat
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Namanya Kevin. Di usianya yang baru menginjak angka 20 tahun, dia harus mendapati kenyataan buruk dari keluarganya sendiri. Kevin dibuang, hanya karena kesalahan yang sebenarnya tidak dia lakukan.

Di tengah kepergiannya, melepas rasa sakit hati dan kecewa, takdir mempertemukan Kevin dengan seorang pria yang merubahnya menjadi lelaki hebat dan berkuasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hampir Saja

"Kita pulang sekarang?" ucap Hernandez ketika dia baru saja menutup panggilan telefon dari istrinya.

"Loh, anda tidak jadi lembur?" tanya Harvez. Pria yang sedang fokus menatap layar laptop sontak mendongak menatap tuannya.

"Tidak jadi," jawab Hernandez. "Lavia baru saja laporan, tadi pagi Kevin berkelahi di kampus."

"Apa!" dua pria yang sama-sama sedang menghadap laptop masing-masing langsung mendongak.

"Kevin berkelahi? Dengan siapa?" salah satu dari pria itu adalah Mario. Pria itu sengaja menumpang bekerja di kantor Hernandez setelah tadi membongkar fakta mengenai masa lalunya.

"Kemungkinan sama teman kampusnya," jawab Hernandez. "Di kampus, Kevin memiliki musuh yang lumayan banyak."

"Astaga!" Mario kembali terkejut. "Apa semua itu, karena ulah Dirgntara?" Hernandez lantas mengangkat kedua pundaknya. "Ya udah, kita pulang bareng, pakai mobil aku aja," usul Mario.

Hernandez setuju dan dia menyerahkan urusan kantor kepada Harvez. Kedua pria itu pun bergegas keluar dari ruang kantor sang presdir.

Namun, saat keduanya sampai di lantai dasar dan melangkah menuju pintu utama, tak jauh dari mereka, ada sepasang mata yang terus mengawasi gerak gerik dua orang bertubuh tegap tersebut.

Begitu Hernandez dan Mario melangkahkan kakinya di sekitar area parkir mobil, sosok yang mengawasi gerak gerik mereka, langsung menghubungi seseorang dan mengatakan sesuatu.

Tak lama kemudian, mobil yang dikendarai Mario, kini telah meluncur, menembus jalan raya. Karena waktu menjelang sore, keadaan lalu lintas pun terlihat cukup sibuk. Meski begtu, Mario melajukan mobilnya dengan kecepatan yang agak tinggi. Pria itu ingin segera sampai tujuan. Selain ingin bertemu dengan Kevin, Mario juga penasaran, apa yang terlah terjadi kepada darah daagingnya.

Mungkin karena pikiran mereka terlalu fokus dengan orang orang di rumah, kedua pria itu belum menyadari, kalau tak jauh dari belakang mereka, ada sebuah truk yang cukup besar, mengikuti pergerakan mobil Mario.

Tapi mereka masih beruntung. Karena jalan yang masih ramai, truk yang mengikuti mereka belum mendapatkan kesempatan untuk menjalankan aksinya. Padahal mereka sudah memakan perjalanan hampir lima belas menit, tapi supir truk sama sekali belum menemukan celah, untuk menjalankan tugas yang dia terima.

Hinga beberapa menit kemudian, si supir truk mendapat panggilan telfon. Sambil memegang kendali, supir itu mengangkat telton dari orang lain yang juga sedang melakukan tugas yang sama dengannya.

"Kamu dimana?" tanya si supir truk.

"Oh, bagus lah," ucapnya lagi setelah mendapat jawaban dari rekan seprofesinya. "Sebentar lagi target kita akan melewati perempatan. Kamu siap-siap beraksi. Mereka menggunakan mobil..." sang supir menunjukan ciri fisik mobil yang ditargetkan.

Setelah memberi tahu rekannya, panggilan telfon pun berakhir. "Sekarang, waktunya beraksi," pria itu menyeringai dan meras sangat yakin kalau tugasnya, akan berjalan dengan sangat sempurna tanpa meninggalkan jejak satupun.

Hingga, saat mobil yang menjadi target penjahat, melwati lokasi yang sudah ditentukan, pengemudi truk tersebut langsung menambah kecepatan lajunya. Lokasi itu terlihat sepi kendaraan, makanya, sang pengemudi truk merasa leluasa untuk menjalankan rencananya.

Di jalur yang sama, ada juga truk berukuran besar, berhenti di tengah jalur yang dilalui Mario. Truk itu masih satu komplotan dengan yang di belakang dan pengemudinya memantau dari sisi lain.

Truk yang di belakang terus melaju hingga jarak dengan mobil target semakin dekat. Dengan penuh keyakinan, sang pengemudi truk tersenyum lebar dan sudah sangat yakin kalau rencananya akan berhasil. Namun, di detik detik terakhir, truk itu hampir menyentuh belakang mobil target dan sang supir hendak melompat, secara mengejutkan, mobil sang target justru membanting stir ambil jalur kanan kanan.

Mata supir truk langsung membulat, dia segera menginjak rem, tapi terlambat, truk itu langsung menabrak truk lain yang diawasi komplotannya.

Brak!

Tabrakan hebat pun tak bisa dihindarkan. Kepala truk langsung hancur begitu juga dengan pengemudinya. Sedangkan pengemudi truk yang berhenti, hanya bisa melongo, menatap tak percaya kalau rencana mereka gagal total.

Hernandez sendiri tak percaya dengan apa yang baru saja dia saksikan. "Sejak kapan, kamu menyadari, kalau truk itu mengikuti kita?" tanya pria itu pada pria lain yang mengendalikan laju mobil.

"Sejak truk itu melewati lampu merah," jawab Mario. "Bukankah jalur ini, bukan jalur untuk kendaraan berat?"

Hernandez tercenung beberapa saat. "Benar juga, Kenapa aku nggak sadar?"

"Itulah teledornya kamu," sahut Mario. "Kamu terlalu mengabaikan keamanan diri sendiri. Mungkin, kamu merasa tidak punya musuh jadi kamu merasa aman. Tapi, di luar sana, pasti ada orang yang diam-diam membenci kamu tanpa kamu harus melakukan kesalahan terhadap orang itu."

Hernandez kembali tercenung. Apa yang dikatakan Mario ada benarnya. "Tapi kenapa mereka ingin melenyapkan aku dan istriku?" ujar Hernandez. "Perasaan, sebelum ini saja, kita masih merasa aman. Cuma keluarga Margita doang yang selalu mengusikku. Kalaupun mereka berani mengusik, masa iya mereka mengincar nyawaku?"

Kali ini giliran Mario yang tercenung. Apa yang dikatakan Hernandez memang ada benarnya. Selama ini, hidup Hernandez terlihat aman-aman saja. Sekalipun ada masalah serius, tidak pernah sekalipun, nyawa yang menjadi incarannya. Baru kali ini Mario memperhatikan Hernandez harus bertaruh nyawa tanpa ada alasan yang jelas.

"Yang bikin aku tambah heran, adalah hilangnya orang yang akan mendonorkan darah untuk Lavia," ujar Hernandez. "Padahal orang itu tinggal di luar negeri, tapi dia bisa lenyap tanpa kabar begitu sampai di sini."

"Ah, iya," sepertinya Mario juga baru menyadari akan hal itu. "Darimana mereka tahu kalau istri kamu memiliki golongan darah langka?"

"Mungkin, orang yang menargetkan istriku saat itu berada di rumah sakit," ucap Hernandez. "Sebelum aku memutuskan merawat istriku di rumah, Lavia sempat dibawa ke rumah sakit. Mungkin dari sana, dia mencari tahu data tentang istriku."

Mario nampak mengangguk beberapa kali. "Berarti yang masih menjadi misteri, dari mana dia tahu orang yang akan mendonorkan darah untuk istrimu dan siapa dalang dibalik penusukan istrimu."

Hernandez mengiyakan.

Sementara itu di tempat lain, terlihat seseorang, baru saja keluar dari kamarnya. Sosok yang dari tadi memilih berdiam diri di kamar, memutuskan keluar kamar karena merasa jenuh berada di dalam kamar dalam waktu yang cukup lama.

Namun, saat melewati kamar lain, yang letaknya tak jauh dari kamarnya, sosok itu agak terkejut karena pintu kamar itu terbuka. Dia pun berinisiatif mendekat untuk menutup pintu.

Sebelum pintu ditutup, sosok itu iseng memperhatikan keadaan kamar. Saat matanya sedang berkeliling, mata anak itu berhenti pada sesuatu yang ada di atas meja. Entah kenapa rasa penasaran tiba-tiba muncul dalam benak sosok itu.

Merasa keadaan sekitar aman, sosok itu memutuskan masuk ke dalam kamar tersebut Begitu dia sudah berdiri di dekat meja, sosok itu memperhatikan dengan seksama sesuatu yang membuatnya pensaran.

Awalnya dia nampak biasa saja, namun saat matanya menatap ke salah satu titik, sosok itu tercenung dan matanya menatap tajam, memperhatikan baik-baik, apa yang dia lihat saat ini.

1
Maria Mariati
lanjutt thorr
Yuliana Purnomo
pasti Kevin yg masuk kamar Mario dan menemukan hasil tes DNA
Was pray
hidup merasa nyaman dan aman jadi celah buat musuh untuk menjatuhkan
Was pray
perebutan harta dan tahta yg bukan haknya hanyalah fatamorgana, indah kelihatannya tapi keruh di dalamnya
muhammad ibnuarfan
sayang nya...orang terkaya...tapi kurang teliti...kurang hebat...lebih cekatan penjahat nya...🤦🤦🤦
Yuliana Purnomo
ya ampun kasiann yg pake mobil Hernandez,,,kena jebakan mereka
Yuliana Purnomo
fitnah aja teruuuus,, Argo kelakuan mu tukang fitnah
Yuliana Purnomo
makin dlm bahaya aja Kevin dan Nadira
Yuliana Purnomo
waduh tawuran jadinya Kevin cs
Yuliana Purnomo
ya ampun ternyata Kevin anka Mario,, bagaimana bisa siih??
Yuliana Purnomo
heemmmm pantesan dirgantara sebenci itu dgn Kevin
Yuliana Purnomo
penasaran dehh dgn Mario
Yuliana Purnomo
gak tau malu nyonya margita
Yuliana Purnomo
apa hubungan Paulina sm Lavia ya??? sahabat kah atau gimna
Yuliana Purnomo
bongkar aja biar kicep tuuuh Argo
Yuliana Purnomo
waah Kevin kadi incaran dong
Yuliana Purnomo
terlambat,,, ank nya sudah di coret dari KK dirgantara
Yuliana Purnomo
lanjuuuuttt
Yuliana Purnomo
Kevin siap siaplah,,kamu pasti akan dipersiapkan oleh Hernandez jadi pengusaha sukses
Yuliana Purnomo
bakalan seru,, ternyata dirgantara rivalnya Hernandez
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!