Projek Memikat Hati Suami

" mas ,bagaimana bisa ayahku tahu pernikahan kita ,bukankah...." Arumi sudah tidak bisa lagi menahannya untuk tidak bertanya , sepuluh hari ini ia sudah berusaha menahannya dan beranggapan kalau semua cuma permainan Galang dan asistennya Ronald , tapi kata kata ayahnya barusan menyiratkan jika ayahnya tahu tentang pernikahannya dari awal .

dan apa ayahnya katakan tadi ? kiriman uang , pantas saja dia bisa berlaku seenaknya dan melakukan semuanya seperti pasangan pada umumnya.

" baguslah jika kamu tahu sebenarnya dan bukankah memang seharusnya seperti itu ? orang tua mu tahu ? ya...mungkin sedikit berbohong dengan alasan pernikahan kita " Jawab Galang enteng .

" mas bilang sedikit ? mas banyak membohongi aku " Arumi sudah berteriak ,suaranya menggema memenuhi seluruh dalam mobil.

Galang segera menepikan mobilnya.

" aku tidak memaksamu kan ? bukankah Damar mengatakan jika aku mencari istri untuk memenuhi syarat agar aku kembali terpilih menjadi Dirut di hotel yang kukelola saat ini dan kau membutuhkan biaya untuk melanjutkan kuliahmu , dimana letak aku menipumu ? kita sama sama membutuhkan " Galang juga ikut tersulut emosinya .

tenggorokan Arumi tercekat , apa yang dikatakan Galang semuanya benar .

" tapi semula yang kak Damar katakan hanya menikah secara siri dan aku tidak...." Arumi malu melanjutkan perkataannya , ia membuang wajahnya menatap ke jendela samping .

" kau pikir para pemegang saham sama bodohnya seperti dirimu yang mau menerima pernikahanku tanpa akte sah yang dikeluarkan instansi terkait ? harusnya kau bersyukur aku menikahimu secara sah dan ayahmu memberikan tanda tangannya secara sadar dan tidak ada paksaan ,hanya melalui kebohongan kecil " Galang mendengus kesal.

" kenapa mas berbohong pada ayahku kalau kita kemalaysia dan kakekmu meninggal " emosi Arumi masih belum reda.

" apakah harus kukatakan kalau kau menjual dirimu atas nama pernikahan demi agar ayahmu tidak lagi memikirkan biaya kuliah dan hidupmu ? kau ingin menghancurkan harga diri seorang ayah yang tidak mampu mengirimkanmu uang , karena adikmu juga sedang dibiarkan di rumah sakit tanpa tindakan medis karena ayahmu tidak mempunyai uang untuk menyetorkan deposit awal biaya perawatan , itu yang kau inginkan ? untuk apa ayahmu berkorban banyak menyekolahkanmu kalau pikiranmu tidak kau gunakan "

deg .

jantung Arumi bagai dipukul kayu ,sangat sakit ,bukan karena suara Galang yang dingin penuh kemarahan tapi kata kata yang diucapkannya .

" kau sebagai perempuan harusnya bersyukur aku tidak mempermainkan pernikahan , tapi tingkahmu sungguh kebalikannya .

bukankah Damar dan kedua orang tuaku bersikap baik dan tidak merendahkan mu walau mereka tahu sebenarnya apa dibalik pernikahan kilat yang kita lakukan ,

lain kali kau pergunakan akalmu dengan benar "

setelah mengatakan apa yang harus dikatakan Galang mengemudikan mobilnya dengan marah dan melaju kencang. Arumi sangat takut tapi tidak berani untuk mencegahnya .

sampai di halaman rumah Galang keluar tanpa menunggu Arumi dan menutup pintu dengan kuat ,sepertinya ia tidak perduli jika mobilnya mengalami kerusakan .

Arumi terjengkit kaget .

Galang mempercepat langkahnya masuk kedalam rumah ,Damar yang sedang duduk santai sambil melihat televisi menatap keduanya dengan dahi yang berkerut.

bukankah tadi hubungan mereka kelihatan baik ? pergi ke Mal ,nonton dan bergandengan seperti orang yang lagi kasmaran ? nah sekarang ?

Damar bertanya tanya didalam hati ada apa sebenarnya ?

Galang pulang dengan raut wajah murka dan Arumi yang mengikuti jauh dibelakangnya dengan mata sembab dan hidung yang memerah pertanda sehabis menangis.

Damar ingin bertanya pada Arumi tetapi situasinya tidak memungkinkan .

Arumi memasuki kamar mereka dengan perlahan dan mendapati Galang berada dikamar mandi.

tidak lama Galang sudah keluar dari kamar mandi sudah memakai piyama tidurnya tanpa menunggu Arumi yang menyediakannya seperti biasa .

Arumi tidak berani menyapa Galang , ia lalu bergantian menggunakan kamar mandi .

setelah selesai membersihkan diri ,Arumi naik keatas ranjang dengan hati hati. keduanya berbaring saling memunggungi.

▫️

▫️

▫️

🍁🍁🍁🍁🍁