"Kamu mau ngapain den?"Tubuh Novi bergetar hebat melihat Jonatan Lim anak yang dulu pernah diasuhnya berada diatas tubuhnya."Aku mau makan kamu mbak!!"****
Novi Kumala ayu wanita yang sering disebut perawan tua di kampungnya terpaksa menikah dengan berondong muda yang ternyata adalah anak yang dulu pernah dia asuh saat bekerja dirumah tuan William Lim.
Novi bahkan baru sadar kalau yang dia nikahi adalah tuan muda Jonatan lim setelah mereka sah menjadi suami istri.Mereka menikah karena desakan dari warga yang mengira Novi dan Nathan akan melakukan hal yang iya-iya.
bagaimana kehidupan Novi setelah menikah?akankah Novi bahagia hidup bersama lelaki berondong yang bahkan dia dulu yang menemani tumbuh kembang lelaki itu.
kepoin ceritanya 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibah Ibah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Nathan dan Novi memutari Jakarta seharian penuh dengan motor sport nya,,,
Nathan terus memegangi tangan Novi yang berusaha ingin melepaskan pelukannya,
"Den Juju,,, pinggang saya pegel,,,"Rajuk Novi,
"Bentar lagi kita sampai mavi,,lima menit"
"Emangnya kita mau kemana sih den?dari tadi nggak sampai-sampai "
Nathan hanya tersenyum tanpa memberi jawaban pada Novi
"den Nathan mau culik saya ya?"tebak Novi saat mereka masuk kesebuah gang kecil disebuah desa yang Novi tak tahu nama desa ini.
"Mavi mau aku culik?kita nggak akan pulang kalau mavi mau," kekeh Nathan
Novi mencubit perut Nathan dengan gemas,,dia benar-benar takut diajak ketempat yang tidak dia kenali,
"Den Juju pulang aja yuk?"
"Sabar mavi,,bentar lagi kita sampai,,mavi pasti suka tempat itu"
"Tapi den disini jauh banget dari rumah,,nanti kita kemalaman den"protes Novi
"Tadi Nathan udah bilang kan,mavi bakalan aku ajak pergi sampai jam dua belas malam"
"Ya kirain cuma bercanda den"jawab Novi sambil cemberut
sungguh Nathan sangat ingin mengecup bibir itu,,
"lagi cemberut pun mavi tetap cantik"
kekeh nathan dalam hati,dia menatap mavi dari spionnya
lima menit kemudian mereka sampai
Novi mengembangkan senyumnya melihat apa yang saat ini dia lihat..
"Kalau gini sih kayaknya aku yang yang ulang tahun den..."ucap Novi saat melihat banyak bunga anggrek disepanjang mata yang dia lihat,,
"Den Nathan tahu tempat ini dari mana?ini sih saya den yang dikasih surprise,,,"ucap Novi kegirangan
Dia berjalan sambil menciumi satu persatu bunga anggrek didepannya
Nathan tersenyum melihat mavi yang begitu senang hanya dengan melihat bunga anggrek.
Taman ini sengaja Nathan buat semenjak kepergian mavi dari rumahnya,,tiap hari Nathan membeli setidaknya sepuluh buah bunga anggrek untuk mengisi taman ini.
kerja kerasnya selama ini tak sia-sia melihat mavinya yang begitu bahagia..
"Den sini den,,,kita Selfi "ucap Novi dengan riang.
Nathan menghampiri Novi yang sedang merekam bunga-bunga anggrek didepannya.
"Berasa di surga den " kekeh Novi
Nathan ikut tersenyum,dia mendekat merapikan rambut Novi yang berantakan karena tingkahnya yang berlarian menghampiri satu persatu bunga anggrek yang menurut dia sangat indah.
"sini den,,kita foto bareng"
Nathan mendekat dia mulai berpose bersama Novi...
"bagus ya den?"ucap Novi memperlihatkan hasil potretan nya pada Nathan,
Novi menoleh kesamping wajahnya jadi begitu dekat dengan wajah Nathan,,membuat Novi langsung berpaling,,
Nathan kembali menarik tubuh Novi agar tetap ada didekatnya,Nathan bahkan sengaja merangkul Novi dari belakang,hingga kepalanya berada dileher Novi,,
Tubuh Novi meremang saat nafas Nathan menghembus dilehernya..
jantungnya kembali berdetak kencang saat Nathan dengan sengaja memepet tubuhnya.
Nathan melihat gambar mereka berdua,,
"bagus ya mavi?"ucap nathan
"Ee iya den"
Novi terdiam tubuhnya seakan tak bisa digerakkan,,
Novi sama sekali tak menatap gambar ponselnya,,dia sibuk mencium aroma tubuh Nathan yang begitu dia sukai,,
Nathan mendekatkan wajah mereka,kini pipi mereka saling bersentuhan,,Novi mulai memejamkan mata merasakan hangat tubuh Nathan.
Nathan membalik tubuh Novi,dan kembali mendekatkan wajah mereka,,,
saat wajah mereka hampir tak berjarak
Novi membuka mata,dia mendorong tubuh Nathan,hingga Nathan hampir terjungkal.
Novi berlari menjauh dari Nathan.
"ini tak benar,,dihatinya masih ada nama William,dia tak mungkin menghianati cinta pak William"batin Novi meyakinkan dirinya.
Natan menghampiri Novi
Novi langsung berpaling membelakangi tubuh nathan.
"Den Juju kenapa berubah?sejak saya kecelakaan den Juju selalu mepet saya,,den Juju selalu bersikap aneh,sikap den Juju membuat saya berfikir kalau dan Juju itu suka dengan saya"
Novi menjeda ucapannya
dia berbalik menatap Nathan
"Den Juju sudah saya anggap seperti anak saya sendiri jadi jangan bersikap seperti ini" sesuatu yang tajam seperti menancap tajam dihati Nathan mendengar perkataan Novi.
Nathan mencoba mengenyahkan rasa sakit didadanya,dia menatap Novi
"Apa aku tak boleh mencintai mavi?"
Novi menelan ludahnya dengan susah payah,dia tak menyangka Nathan akan mengatakan hal seperti itu,,
hening
tak ada lagi percakapannya diantara mereka.
hati nathan kembali berdarah,,
apa itu artinya mavi masih belum bisa mencintai dirinya
"Semangat nathan perjuangan kamu masih sangat panjang"
***
universitas Bina Bangsa
"huh ternyata benar ramalan cuaca kalau hari ini akan turun hujan"ucap Rena sambil menghembuskan nafasnya.
"lupa bawa payung lagi" kesal Rena pada dirinya sendiri,,
gadis manis itu berdiri didepan gedung kampus menunggu bang ojek yang dia pesan.
Rena memperhatikan sekitar banyak juga mahasiswa lain yang sedang menunggu jemputan sama seperti dirinya.
Rena duduk disebuah kursi tunggu.
Dia terkekeh sendiri melihat orang-orang disekitarnya,,ada yang sedang main air masa kecilnya kurang bahagia kali ya?
ada juga yang sibuk marah-marah di telfon,
mungkin kesal karena tak kunjung dijemput heheheh
Rena terus menebak apa yang dilakukan orang-orang yang ada disekitarnya hal itu membuat dirinya sedikit terhibur,
"Maaf boleh ikut duduk?"
tanya seorang lelaki berparas tampan didepan Rena
"Waaahh titisan dewa!!"teriak Rena dalam hati
dia langsung bergeser agar lelaki itu bisa duduk.
"Waaahh rezeki anak Sholehah,,didatangi pangeran ganteng"kekeh Rena
dia terus melirik lelaki disampingnya.
yang sibuk dengan ponsel ditangannya.
"Punya mata dijaga!!"ucap seseorang yang tiba-tiba menjewer telinga Rena
"Aww..sakit pak.."rengek Rena sambil mengerucutkan bibirnya
"Lihat apa kamu?" Tanya pak William
"Bapak buta ya?saya tu lagi lihat cowok ganteng,,,"
kesal Rena karena pak William dengan seenak jidat menjewer telinga nya.
"Bapak kog ada disini sih!ganggu orang lagi seneng aja!"protes Rena pada pak William,,
Kampus ini milik pak William,dia baru saja rapat dengan para dosen membahas pembangunan baru dikampus ini.
"Ayo pulang!"
ucap pak William menyeret lengan Rena agar ikut dengan dirinya.
Rena mengikuti pak Will sambil misuh-misuh tak jelas..
"Pak Will memata-matai saya ya?"
tanya Rena setelah mereka masuk kedalam mobil William,,
"kurang kerjaan banget saya memata-matai kamu"
sinis Will
"terus bapak ngapain dikampus aku coba kalau nggak mau mata-matain aku,"
"itu kampus milik saya,,milik keluarga Lim..."
"Iya juga sih,,,,tapi aku nggak suka ya pak,bapak jewer Rena didepan cowok tadi,,kalau aja bapak nggak datang pasti dia udah jadi target pacarnya Rena"
"Kamu kuliah mau cari ilmu apa mau pacaran sih haaa???"
ucap pak Will menyentil dahi Rena.
"Pak Will ringan tangan banget sih?aku laporin kepolisi atas dugaan penganiayaan anak dibawah umur baru tahu rasa..."
kesal Rena,,,
dia menyilangkan tangannya diperut sambil memanyunkan bibirnya.
"Mau saya karet in itu mulut..."
"karet in aja hem"
jawab Rena sambil mendekatkan wajahnya kearah Will,
William menelan ludahnya melihat mulut tipis Rena yang begitu sexy.
"shit kenapa aku jadi mesum begini" batin William dalam hati.
"Sana sana sana jauhi mulut kamu,,bau tahu" dusta William.
dia menepis wajah Rena dengan satu tangannya,,
"jangan bohong rena sikat gigi lima kali sehari pak!!"
William membiarkan Rena misuh-misuh sendiri karena dia mengatai mulutnya bau.
plak
Novi memukul kepala William
"aduh"
"kamu berani mukul saya!"sungut William,
"ada nyamuk tadi"
jawab Novi tanpa dosa,dia memang sengaja memukul pak Will,salah siapa dari tadi dia bicara a sampai z tapi tak direspon,
kesel kan jadinya.
pak William menatap curiga pada Rena,, bisa-bisanya dia memukul kepalanya,pasti dia sengaja.
kesal pak Will dalam hati.
"e e e...mau kemana pak?"teriak Rena saat pak Will membelok kan mobilnya bukan kearah rumah yang sekarang dia tinggali.
Rena memang tak lagi tinggal dikediaman William,bahkan dia tak bisa menjenguk saudaranya sendiri karena Novi hilang ingatan,kepala Novi akan sakit jika Novi bertemu orang yang tidak seharusnya dia temui dijakarta enam tahun yang lalu.
Dokter melarang Rena untuk sementara tak bertemu dengan Novi,karena enam tahun yang lalu dia masih dikampung.