A wild fictional history of a brothel.
Sepak terjang seorang pengusaha muda mendirikan sebuah rumah bordil dengan konsep yang mewah.
Dengan ditemani wanita-wanita cantik dan jatuh bangun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Loteng
"Tuan Kissbreaker?",
"Apakah itu kamu?",
Padahal Phil sudah pulang larut malam dan masuk ke dalam rumah dengan sangat pelan.
Tapi nyonya Juliet selaku induk semang tetap saja tahu.
"Ya, ini aku nyonya Juliet",
"Apakah anda belum tidur?",
"Seperti yang kamu lihat Phil",
"Aku masih terbangun",
Nyonya Juliet sambil melipat kedua tangannya.
Sembari tersenyum dengan menahan kedua bibirnya.
Jar-jari tangan yang terlihat mengetuk-ngetuk bahu.
Nyonya Juliet menunggu Phil untuk memberikan sesuatu.
"Ah... aku hampir lupa nyonya Juliet",
"Ini dia",
"Terimakasih Philip",
"Aku pikir kamu pura-pura lupa lagi",
"Tentu saja tidak nyonya Juliet",
"Aku bukan orang yang seperti itu",
Phil baru saja membayar uang sewa kamar bulanannya.
Padahal Phil sudah pulang larut malam dan masuk ke dalam rumah dengan sangat pelan.
Setiap harinya Phil selalu berusaha untuk menghindari bertemu dengan nyonya Juliet. Supaya bisa menunda pembayaran uang sewa loteng.
"Sialan",
"Padahal sudah hampir berhasil",
Gumam Phil sambil berjalan naik ke kamarnya. Karena tadi ia sudah setengah jalan.
Setelah dua minggu bisa menghindar. Akhirnya malam ini Phil mau tidak mau harus merelakan sebagian banyak uang simpanannya.
Setidaknya ia masih bisa bernafas di dalam ruangannya sendiri untuk tiga puluh hari ke depan. Sambil memikirkan mau kerja apa.
Karena Phil sama sekali tidak pandai menyisihkan tabungan.
Loteng
Kamar Phil adalah sebuah loteng yang sudah ia ubah sendiri.
Phil memilih loteng ini sebagai tempat tinggalnya karena biaya sewanya yang lebih murah dibanding dengan kamar yang utuh.
Itu pun karena awalnya nyonya Juliet merasa kasihan kepada Phil yang tidak lelah menawar untuk sebuah apartemen di tempatnya.
Phil diperbolehkan menempati loteng itu dengan harga yang murah. Dengan catatan ia tidak membuat kegaduhan dan bersedia membantu nyonya Juliet jika diminta.
Hasilnya Phil sudah tinggal di kamar lotengnya sampai sekarang. Sudah hampir selama tiga tahun.
Tinggal di sebuah loteng kamar yang paling atas. Di sebuah bangunan bertingkat dua yang berisikan dua puluh kamar yang lain.
Begitu masuk ke dalam kamar Phil tidak langsung tidur. Ia membawa beberapa surat kabar kemarin dan beberapa hari yang lalu untuk dibaca.
Phil menunggu hingga malam sampai surat-surat kabar itu dibuang ke tempat sampah. Baru Phil bisa mengambilnya.
Tidak ada yang lain yang Phil cari. Selain lowongan pekerjaan.
Dan hasilnya adalah nihil.
Tidak ada satupun lowongan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang dimau oleh Phil.
Phil adalah seorang pekerja kasar. Hanya itu saja yang bisa ia lakukan.
"Tok...!",
"Tok...!",
Suara ketukan pintu membangunkan Phil yang tidur sangat nyenyak.
Siapa lagi yang datang kalau bukan si tua nyonya Juliet.
Untuk apa induk semang itu datang? Phil sudah membayar sewa kamar semalam.
"Aku sudah membayar uang sewa semalam nyonya Juliet",
Phil bersuara keras untuk menjawab ketukan pintu itu.
Phil mengira bisa jadi nyonya Juliet yang sudah tua itu lupa.
"Tok...!",
"Tok...",
Tapi nyonya Juliet masih terus mengetuk pintu kamar Phil.
"Dasar nenek sihir kurang kerjaan",
Phil kesal dibuatnya.
"Baiklah nyonya Juliet aku datang",
Teriak Phil bangun dari tempat tidurnya untuk membukakan pintu.
"Ada apa nyonya Juliet?",
"Ini masih terlalu pagi untuk ku",
Begitulah kata Phil di depan muka persis nyonya Juliet.
"Ada pekerjaan untuk mu jika kamu mau Kissbreaker",
Phil langsung bersemangat.
"Tentu saja aku mau nyonya Juliet",
"Terimakasih sekali sebelumnya",
Nyonya Juliet juga sudah tahu bahwa Phil yang sekarang adalah seorang pengangguran yang baru dipecat belakangan ini.
Makanya nyonya Juliet menawarkan sebuah pekerjaan kepada Phil untuk membantunya.
Kali ini Phil diminta untuk membantu pindahan rumah di sebuah apartemen mewah yang berada di pusat kota.
Apartemen mewah itu dikelola oleh teman dekat nyonya Juliet.
"Ini alamatnya Phil",
"Bilang saja aku yang menyuruh mu",
"Temui lah nyonya Camelia",