NovelToon NovelToon
Istri Siri Tuan Dokter

Istri Siri Tuan Dokter

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahkontrak / Dokter / Tamat
Popularitas:38.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: AmiRas

Kinar menerima tawaran menikah dari sang dokter untuk melunasi hutangnya pada pihak Bank. Sedangkan, dr. Raditya Putra Al-Ghifari, Sp. B menikahinya secara siri hanya untuk mendapatkan keturunan.

Awalnya Kinar menjalaninya sesuai tujuan mereka, tapi lambat laun ia mulai merasa aneh dengan kedekatan mereka selama masa pernikahan. Belum lagi kelahiran anak yang ia kandung, membuatnya tak ingin pergi dari sisi sang dokter.

Kemanakah kisah Kinar akan bermuara?

Ikuti Kisahnya di sini!

follow ig author @amii.ras

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AmiRas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berpapasan Tapi Tak Menyapa

Kinar dan Radit menikmati makan malam mereka dengan hening seperti biasa. Hanya denting suara sendok yang beradu dengan piring mengisi kesunyian ruang makan apartemen itu.

"Kamu pacaran sama Dokter Ardi?" tanya Dokter Radit datar memulai obrolan. Ia menatap sekilas Kinar dengan netra tajam nya.

"Hah?" Kinar menatap tak mengerti lelaki di depannya. Maksudnya gimana?

"Saya tahu kamu dengar apa yang saya katakan," ucap Dokter Radit datar. Kembali melanjutkan suapannya.

Kinar merengut. Kenapa sih Dokter satu ini tidak bisa sedikit saja bicara santai. Coba kalau bicaranya dengan nada santai dan baik-baik pasti Kinar akan dengan senang hati meladeninya.

"Nggak. Saya gak pacaran sama Dokter Ardi!" sangkal Kinar cepat.

Ia memang tidak ada hubungan se spesial itu pada dokter itu. Memang Dokter Ardi selalu menunjukkan sikap pendekatan itu, tapi Kinar memang tak berniat menjalin hubungan apapun dengan seorang pria saat itu, tapi ternyata ia akhirnya malah bersama Dokter Radit sekarang.

"Terserah kamu mau pacaran dengan siapa saja, tapi nanti... setelah kamu lepas dari status istri siri saya!" Radit menyahut datar.

Kinar menunduk dalam. Menatap piringnya tak berselera lagi mendengar ucapan lelaki di depannya itu. Siapa juga yang mau main serong sih? Lelaki ini benar-benar tak bisa dimengerti oleh Kinar.

...****...

"Duh, Dokter Radit sama Dokter Ardi ganteng banget ya, Kin?" tanya Suster Lina ketika mereka duduk di kursi besi di depan ruang Anggur--ruang rawat anak-anak. Ketika melihat Dokter Radit dan Dokter Radit yang berbicara serius di ujung koridor.

"Hem!" sahut Kinar tak minat. Ia sibuk dengan handphonenya. Membaca-baca berita di portal aplikasi kesukaannya.

"Mereka belum ada tanda-tanda punya pasangan gitu, Kin?" tanya Suster Lina lagi. Tak mengalihkan tatapannya dari wajah serius kedua dokter muda itu.

"Tanya sendiri lah, sus. Saya mana tahu," sahut Kinar acuh.

"Eh, tapi Kin. Dengar-dengar ya dulu tuh Dokter Radit sempat mau menikah di usianya yang ke-26 tapi nyatanya pernikahan itu gagal."

Kinar yang tadi sibuk dengan handphonenya, kini menatap Dokter Lina tertarik. Ia tertarik akan cerita tentang Dokter Radit. Lelaki minim ekspresi itu memang susah sekali ditebak dan dikulik masa lalunya.

"Oh, ya?" tanya Kinar serius.

"Iya. Tapi gak tahu juga tiba-tiba pernikahan dibatalkan padahal undangan sudah disebar," ucap Suster Lina berbisik. Takut jika ada yang mendengar jika mereka sedang bergosip sekarang.

"Serius?" tanya Kinar ikut berbisik.

Suster Lina mengangguk.

Keduanya langsung terdiam ketika dua dokter itu berjalan melewati mereka. Ah, Kinar merasa kecewa karena mereka berpapasan tapi tak saling menyapa. Kesal sekali rasanya ketika Radit tak mau repot-repot melirik nya. Sedangkan, Dokter Ardi sendiri sempat melempar senyum  ramahnya pada ia dan suster Lina. Lelaki itu memang minim ekspresi sekali. Apakah begitu susah untuk bersikap ramah pada orang lain?

****

Kinar kebagian shift malam hari ini. Ketika ia hendak masuk kamar setelah membereskan sisa makan malamnya bersama sang suami, ia melihat lelaki itu sudah rapi. Ia mengenakan stelan kerjanya. Apa lelaki itu ada operasi?

"Emm, Mas saya mau pamit berangkat dulu!" ucap Kinar di ambang pintu kamar.

Radit yang sedang bercermin menyisir rambutnya menoleh. Meletakkan sisir, lelaki itu menyambar sneli dokternya dan tas hitamnya.

"Bareng saya. Pak Beni yang akan mengantar kita," ucap lelaki itu datar berjalan menuju pintu kamar.

Kinar mengangguk, menyingkir dari sisi pintu lalu mengikuti Dokter Radit yang telah berjalan lebih dulu. Ah, pernikahan ini tampak kaku. Tentu saja mereka hanya menikah demi tujuan masing-masing, bukan hal seperti cinta dan apalah itu.

Waktu sudah menunjukkan jam 9 malam ketika Kinar keluar dari ruang rawat, menyelesaikan tugasnya. Ia duduk sejenak di kursi besi depan ruangan, memijit keningnya yang berdenyut.

"Ngantuk banget, Kin!"

Suster Lina yang juga baru keluar dari ruang rawat ikut duduk di samping Kinar.

"Gak istirahat memang nya tadi siang, Mbak?" tanya Kinar menyandarkan kepalanya di sabdaran bangku besi.

"Nggak. Siang tadi repot bantuin Viona yang mau ke Malang," sahut Suster Lina lesu.

"Ya, udah tidur aja dulu sana, di ruangan. Nanti kalau urgent banget aku panggil," ucap Kinar tak tega melihat mata sayu rekannya.

"Beneran gak apa-apa kamu kutinggal sendirian?" Suster Lina menatap tak enak pada Kinar.

Kinar mengulas senyum, "gak apa-apa. Lagian kita sudah urus keperluan pasien, kan? Tinggal cek obat aja sama infus kalau udah habis."

Suster Lina mengangguk. Berpamitan pada Kinar untuk berlalu ke ruang istirahat khusu suster. Tinggalah sekarang Kinar sendirian duduk di depan ruang rawat itu. Membunuh jenuh, Kinar membuka handphone nya. Mencari bacaan membuang bosan.

Namun, suara benda jatuh yang begitu nyaring membuat Kinar menoleh ke sumber suara. Ia melihat seorang wanita paruh baya berpakaian pasien membawa tiang infusnya itu menjatuhkan benda yang ia bawa. Bergegas, Kinar mengantongi handphonenya dan membantu pasien itu.

"Ibu kenapa keluar sendiri? Ibu di ruang mana? Biar saya antar," ucap Kinar ramah. Membantu memapah wanita paruh baya itu. Mengambil plastik yang jatuh tadi.

"Di ruang Anggrek, sus."

Kinar mengangguk. Mengantarkan pasien itu ke ruang Anggrek. Kebetulan sekali, saat ia masuk ke ruang Anggrek itu tampak berisik. Ia mendapati Dokter Radit dan seorang remaj perempuan yang mengoceh pada sang dokter.

"Mama!" Seorang remaja perempuan yang tadi beradu mulut dengan Dokter Radit langsung menghampiri wanita baya yang dipapah Kinar.

"Mama kemana tadi? Aku khawatir banget gak menemukan Mama di ruangan ini," ucap remaja perempuan itu yang matanya tampak habis menangis.

"Tadi Mama lapar. Jadi, jalan ke kantin bawa cari cemilan," jawab wanita baya itu.

Drama ibu dan anak itu disaksikan oleh Kinar dan Dokter Radit.

"Ibu istirahat dulu, ya. Kalau ada apa-apa bisa minta tolong saya," ucap Kinar membantu wanita baya itu berbaring di brankar nya.

Dokter Radit masih menatap itu tanpa ekspresi.

Remaja perempuan itu menunduk di hadapan Radit. Kinar meneliti itu dengan bingung.

"Ma-maaf ya, Dokter! Sudah bikin keributan," ucap remaja perempuan itu.

"Hem!" sahut Radit datar, dan berlalu keluar dari ruangan itu.

Kinar pamit keluar pada ibu dan anak itu setelah menyelesaikan tuganya. Ia lihat punggung Radit yang telah menghilang di balik belokan. Ah, kesal sekali rasanya hubungan seperti ini.

"Baru juga seminggu kok udah gak tahan saja sama hubungan seperti ini," gumam Kinar lirih.

"Berpapasan tapi tak menyapa!"

Kinar menoleh dan tampak terkejut melihat seorang wanita baya berpakaian pasien yang berdiri di belakangnya. Wanita baya itu tampak cantik, meski wajahnya terlihat pucat.

"Eh, ibu kenapa di luar?"

...Bersambung.......

1
Tamirah
Waduh raja tega benar ya mertuamu ngerjain kamu Kinar,....tapi gak papa toh habis gelap terbitlah terang...😄😄😄
Tamirah
Kalau readers sih mau nya jual mahal dulu tunggu Si Radit termehek-mehek.Wes gak sesuai ekspektasi..... Payah kamuu Kinar .
Tamirah
waduh Kinar kamu kok gampang banget meleleh' , apa Kamu kangen sama sentuhannya.Gak usah gengsi sama sama menahan hasrat wesss angelllll.
Tamirah
Cuek aja Kinar, anjing' menggonggong kapilah berlalu.
Tamirah
Kinar buat Radit bertekuk lutut,Kamu bisa balas sakit hatimu dimulai dari rumah mertua mu.
Tamirah
Tunggu aja kamu Radit seorang wanita kalau sudah disakiti sampai ketingkat paling bawah dia akan berubah menjadi monster 😂😂😂😂
Tamirah
Setelah ada kelahiran anak mereka tentu akan ada konflik sesuai kesepakatan awal. Bisa di tebak mereka gak akan berpisah.
Tamirah
Radit memberikan 🏡 sebagai kompensasi,lak sistim Barter Kinar dapat 🏡 Radit dapat anak.Aduh kasihan Kamu Kinar.
Tapi gak papa suster Kinar kamu sudah ditunggu jandanya sama dr Ardi.....!
Tamirah
Tuh mertua yg luar biasa,gak sekedar nuduh tapi dia cari tahu dan menyimpulkan bahwa putra nya sudah.......?????
Tamirah
Ternyata dr Ririn sdh tahu kalau Kinar dan dr Radit ada hubungan,Betul ada kata kata bijak,sepandai pandai nya bangkai ditutupi akan tercium juga.
Tamirah
Resiko kalau ada yg nyinyir padamu' Kinar ,orang orang tahu nya kamu blm nikah tapi perutmu sdh blenduk.
Tamirah
Sekilas Kinar udah dapat Restu dari Kanjeng Ratu alias mertua...🤭🤭🤭
Tamirah
Yang baca juga gregetan sama Radit,enak aja perhatian yg belebih tapi demi anak yg dikandung nya saja . Gak perduli dgn perasaan istri sirinya yg memendam rasa kecewa.
Tamirah
Nih mulai ada konflik.Judul Novel nya diganti aja Thor menjadi** Meminjam Rahim Suster Cantik**. atau kontrak rahim perawat Cantik. Kan hanya butuh anak saja tanpa ibunya ,setelah lahir anaknya,ibunya dibuang .
Tamirah
Biasa nya novel yg awal nya pernikahan karena kesepakatan ujung ujung gak jadi pisah alias cerai.Yang terjadi justru sang laki termehek mehek sama sama istri nya.....!!!!
Tamirah
Nah tahu kalau Kinar hamil bingung sendiri gimana mau menutupi sekandal mereka walau sdh halal.
Tamirah
Ya nama saja sdh beristri walau istri siri,tapi kalau ada orang yg menyukai istrinya tentu sang suami berubah jadi singa garang alias cemburu makanya diresmikan dan dipublikasikan.wes angelllll....!
Tamirah
salah ngetik harus nya dr Radit gak peka...🤭🤭🤭
Tamirah
Kalau lihat gejalanya Kinar itu hamil.Hanya saja Dr Radit yg peka.yg nama wanita kalau sudah nikah tahu tahu sering mual,entah itu bau parfum bau keringat bau masakan itulah pemicunya, beda mual nya sama penyakit asam lambung,,,!!
Tamirah
Gampang banget punya hutang lunas,tapi syarat nya mau dinikahi.Dari pada ribet mikir diterima aja gitu aja repot....! Apa lagi nikah nya sama dosen ,di dunia nyata juga para wanita gak mungkin nolak brooo...😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!