Seorang mafia kejam yang ingin memiliki keturunan. Namun sang istri hanya memiliki sedikit kemungkinan agar dia dapat mengandung. Begitu tipis kesabaran yang di miliki oleh pria tersebut pada akhirnya dia mengambil jalan tengah untuk memiliki keturunan dari wanita lain. Apakah nantinya sang Istri dapat menerima dengan senang hati merawat anak dari wanita lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceritasaya22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TUBUH YANG DIRINDUKAN
"Tidak perlu!" tegas Darren , sambil melangkah masuk meninggalkan petugas keamanan yang masih kebingungan.
Di dalam Mansion remang-remang. Sebab, sebagian lampu telah dipadamkan dan tidak terlihat seorang pelayan pun yang berlalu lalang.
Namun, itu tidak mengganggu Darren . Sebab, alasannya datang ke tempat ini adalah untuk bertemu dengan satu orang saja.
Ia datang hanya untuk menemui Ziya , gadis yang tengah mengandung darah dagingnya. Menyusuri koridor panjang dan menapaki anak tangga, jantung Darren. mulai berdebar tidak normal.
Rasa rindu begitu membuncah dan hasrat kembali menggedor-gedor. Semakin mendekati kamar wanita itu, semakin besar keinginannya untuk merengkuh Ziya ke dalam pelukannya.
Tangan Darren yang kokoh, diletakkan di atas kenop pintu. Perlahan, ia pun membuka pintu itu. la tidak ingin mengganggu tidur Ziya , makanya semua dilakukan dengan amat perlahan.
Pintu terbuka, tanpa menimbulkan suara sama sekali dan ia pun melangkah masuk. Kamar begitu gelap. penerangan hanya di dapat dari sinar rembulan yang menerobos masuk melewati tirai jendela.
Darah Darren berdesir, saat tatapannya menangkap sosok Ziya yang tidur menyamping. membelakanginya. Gadis itu tidur mengenakan gaun tidur katun berwarna putih, dengan potongan sederhana.
Selimut menumpuk di ujung kaki wanita itu. Tatapan Darren, melahap lekukan tubuh yang elok dengan lapar. Lekukan pinggul yang bulat dan menggoda, seakan meminta untuk disentuh.
Ini kali pertama, ia tergila-gila dengan tubuh seorang gadis . Dahulu sebelum bertemu gadis ini, Darren yakin tubuh semua gadis itu sama hanya berbeda ukuran.
Namun ternyata ia salah, sebab kenikmatan yang diberikan tubuh gadis itu amatlah berbeda dan istimewa. Kenikmatan yang membuatnya begitu kecanduan.
Dengan tubuh yang mulai kesakitan karena tekanan hasrat, Darren pun melangkah ke arah ranjang dan naik. Perlahan, ia merapatkan tubuhnya ke tubuh Ziya yang tidur menyamping dengan membelakanginya.
Jari jemari Darren , merapikan rambut panjang Ziya . Membebaskan leher jenjang itu dari helaian rambut yang terasa mengganggu. Tidak berpikir dua kali, Darren menundukkan wajah.
Bibirnya yang hangat, mulai mendaratkan kecupan kecil di leher mulus itu secara bertubi-tubi. Aroma tubuh wanita itu, benar-benar membuatnya semakin mabuk kepayang.
Ziya mulai terganggu dengan kecupan dari bibir hangat itu. Awalnya, ia mengira apa yang terjadi adalah mimpi karena rasa rindunya kepada pria itu. Aroma tubuh dan napas yang dirasakan, membuat Ziya tahu siapa yang memberinya kehangatan.
Ziya tidak ingin terbangun dari mimpi ini. Hanya saja, mengapa semua terasa begitu nyata apalagi saat lengan kokoh itu memeluk pinggangnya dan menarik tubuhnya ke belakang.
Saat ini, bagian belakang tubuh Ziya menempel erat pada tubuh kokoh dan gagah milik Darren Arshaq Ryzadrd. Kecupan kecil yang didaratkan ke leher Ziya, berubah menjadi kecupan panas penuh tuntutan.
Tidak hanya bibir yang bermain, lidah pria itu pun mulai menari-nari di sepanjang lekukan lehernya. Kecupan, isapan bahkan gigitan kecil yang dirasakan membuat Ziya membuka mata.
Butuh beberapa detik, untuk mencerna apa yang sedang terjadi. Saat ia tersadar bahwa ini bukan mimpi, Ziya langsung menoleh ke belakang. Gerakannya itu membuat Darren menghentikan kecupannya dan membalas tatapan gadis itu.
Mata bulat dengan bulu mata lentik, menatap Darren dengan penuh rasa terkejut. Belum lagi bibir mungil yang sedikit terbuka karena terkejut, terlihat begitu mengundang.
Seperti biasa, tidak perlu kata-kata untuk menunjukkan apa yang sedang terjadi. Percikan nafsu duniawi telah berubah menjadi kobaran hasrat.
iya dapat melihat badai hasrat yang berkelibat di mata pria itu dan membuat jantungnya memompa semakin cepat. Getaran hasrat telah menguasai jiwa dan entah mengapa, Ziya tahu pria itu tidak akan mencelakai dirinya dan anak dalam kandungannya.
Entah mengapa, ia percaya kepada pria itu. Amat sangat percaya. Tanpa ragu, Ziya mengangkat sebelah tangannya yang sedikit gemetar dan meletakkan di sisi wajah pria itu yang terpahat sempurna. Begitu sempurna Tuhan menciptakan seorang Darren Arshaq Ryzadrd.
Ziya mengangkat kepala dan memejamkan mata, kemudian mendaratkan ciuman pada bibir basah milik pria itu.
Gayung bersambut dan keduanya kembali terseret dalam badai hasrat, yang tidak lagi mungkin diabaikan.
Sentuhan dan kecupan, begitu lembut serta perlahan. Ini kali pertama bagi Darren menahan diri. Hasrat menyelimuti jiwa tapi akal sehat mengingatkan agar ia tidak lepas kendali.
Gadis ini sedang mengandung darah dagingnya, begitu istimewa. Buaian hasrat yang ditujukan padanya, membuat Ziya mabuk kepayang.
Apalagi, pria itu memperlakukan dirinya dengan begitu lembut dan penuh perhatian. Ziya mengizinkan dirinya terseret dalam badai hasrat.
Ia percaya dengan pria itu semua akan baik-baik saja. Tidak lagi dapat menahan diri, tangan kokoh Darren menyingkap gaun tidur yang dikenakan Ziya.
Membelai paha mulus yang membuatnya hampir gila. Posisi mereka masih sama, di mana Ziya tidur menyamping membelakangi Darren.
Wajah cantik itu menoleh ke belakang, untuk menyambut ciuman panas yang membakar jiwa. Perlahan dan pasti, Darren menyatukan tubuh mereka dengan begitu lembut.
Amat sangat sulit menahan diri, apalagi saat inti tubuhnya menerobos masuk ke dalam rahim Ziya yang begitu hangat dan licin.
Namun, kembali ia tidak egois. Sudah cukup gila, di mana ia mengabaikan pesan dokter tentang larangan bercinta pada awal kehamilan.
Jadi yang dapat dilakukan adalah dengan menahan diri dan melakukannya dengan perlahan. Erangan dan rintihan meluncur dari bibir Ziya yang masih dikuasai oleh bibir Darren.
Suara-suara itu semakin memompa nafsu duniawi Darren, tapi ia tetap melakukannya dengan perlahan. Gerakan pinggul yang pelan dan lembut, tidak sampai menghentakkan tubuh Ziya .
Ini amat menyiksa, tapi juga nikmat. Ritme gerakan erotis tetap sama, tidak semakin lambat maupun semakin cepat. Kali pertama bagi Darren memikirkan pasangan bercumbu nya dan kali pertama juga baginya merasakan nikmat yang melilit jiwa.
Setelah pergelutan beberapa saat, akhirnya kenikmatan pun digapai oleh mereka berdua. Darren melepaskan penyatuan, di saat bukti kenikmatan menyembur keluar.
Dengan Gadis ini ia tidak lagi egois. Memeluk begitu erat, tubuh mereka gemetar nikmat. Akhirnya setelah pergulatan panas, mereka berdua terlelap dengan saling berpelukan.
Ini kali pertama bagi Darren terlelap dengan seorang gadis dalam pelukannya. Dengan Ziya semua terasa begitu tepat.
.....
Sinar mentari, menerobos masuk dari sela tirai jendela yang tebal. Hal tersebut, membangunkan Darren dari tidur lelapnya. Mata terbuka lebar memperlihatkan kornea mata berwarna amber , saat sadar bahwa ada seseorang yang bergelung dalam pelukannya.
Darren menundukkan kepala dan menatap siapa sosok tersebut. Perasaannya begitu hangat, saat menatap wajah cantik Ziya yang sedang terlelap.
Untuk sesaat, terjadi pergolakan dalam dirinya. Darren terkejut dan egonya juga tersayat. Bagaimana bisa ia tertidur setelah bercumbu? Selama ini, wanita hanyalah sebagai pemuas kebutuhan fisik semata, tidak lebih.
Namun, bagaimana bisa gadis ini berbeda?. Akhirnya, Daren meyakinkan diri bahwa tindakannya terjadi karena gadis ini sedang mengandung darah dagingnya. Makanya, gadis ini menjadi begitu istimewa.
Ia yakin setelah gadis itu melahirkan, maka tidak lagi ada keistimewaan yang akan dirasakannya nanti. Begitulah cara Darren untuk menenangkan diri.
Selain itu, ia akan menikmati saat-saat mereka bersama. Setelah itu, maka kehidupannya akan berjalan kembali seperti biasa.
.*.*.*
Wajah Ziya merona, saat seorang pelayan mengabarkan bahwa Tuan sudah berada di dalam Mansion. Perasaannya berbunga-bunga, mengingat perlakuan lembut pria itu saat mereka bercinta belakangan ini.
Setelah kejadian waktu itu, di mana percintaan dilakukan begitu lembut, hubungan itu terus berlanjut hampir setiap hari. Tidak melihat waktu, baik itu pagi, siang atau malam, kapan saja pria itu dapat datang dan melakukan percintaan penuh kelembutan dengannya.
Hal tersebut, membuat Ziya kembali berharap. Walaupun mereka tidak saling berbicara, tapi setiap sentuhan mampu menunjukkan bahwa ia istimewa bagi pria itu.
Ziya yang gugup, langsung berdiri dari duduknya di kursi meja rias. Memeriksa tampilannya di pantulan cermin di hadapannya, Ziya pun tersenyum puas saat menyadari ia terlihat begitu memukau dengan gaun katun kuning berpotongan sederhana.