Sofia Ariadne seorang wanita cantik, mandiri dan kuat, terjebak dalam permainan taruhan yang dibuat oleh Alessandro Calvin Del Piero, seorang mafia playboy, tampan dan berkuasa.
Ketika Sofia mengetahui dirinya hamil benih dari Alessandro, dia harus menghadapi ancaman dari musuh Alessandro yang ingin menggunakan bayi itu sebagai alat untuk menghancurkan Alessandro.
Namun, Sofia yang tidak ingin terlibat lagi dengan Alessandro memilih untuk melarikan diri sejauh mungkin. Meskipun harus menjalani susahnya hidup dengan kehamilan tanpa adanya pasangan.
Bagaimana kelanjutan kisah percintaan antara Sofia dan Alessandro yang penuh dengan intrik serta konflik etika. Yuk, kepoin terus ceritanya hanya di Noveltoon. Update setiap hari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran Mulai Terbuka
"Javer, mau sampai kapan kita harus menunggu di sini?" Tanya Kakek Dario yang sudah tidak sabar untuk membebaskan calon menantunya.
"Baiklah kita bergerak sekarang, 1 jam lagi tepat jam 12 malam. Artinya kemungkinan saat ini Alfonso sudah mulai melakukan pembukaan. Tapi Tuan kita harus bisa mengatasi para anak buah Alfonso."
"Ya sudah, bawa aku turun dari pohon tinggi ini. Kamu ini ada-ada saya mencari tempat persembunyian." Omel Kakek Dario.
"Tapi terbukti, sejak sore kita datang tidak ada satu orang pun yang curiga atas kehadiran kita di sini." Jawab Javer.
"Kamu benar, tapi badanku jadi kesemutan kebas semua." Balas Kakek.
"Pegang tangan saya Tuan Dario, kita akan sampai di depan para anak buah Alfonso yang kemungkinan menjaga ketat ruangan itu."
Syuuttt... Blasshhh... Javer dan Dario menghilang dari pohon dan berpindah tepat di depan pintu ruangan yang akan digunakan untuk ritual.
"Tuan kita akan sedikit olah raga malam." Ujar Javer menyeringai.
Pertempuran tak terelakkan lagi, adu senjata apa saja yang menjadi andalan masing-masing orang. Kakek Dario menggunakan senjata apinya, sedangkan Javer cukup menggunakan nunchaku andalannya.
Nunchaku adalah senjata yang berupa dua batang besi yang dihubungkan dengan rantai. Nunchaku memiliki daya hancur kuat, membuat nunchaku dianggap sebagai senjata yang cukup mematikan.
Dengan sedikit ditambah ilmu supranaturalnya, Javer berhasil menumbangkan puluhan orang anak buah Alfonso. Kemampuan seni beladiri Javer tiga tingkat lebih tinggi daripada Alessandro maupun Sofia.
Melihat jika tangan kanannya berhasil mengalahkan banyak orang, Dario merasa puas dan bangga. Tidak salah dirinya merekrut Javer sebagai orang kedua setelah dirinya di klan.
"Kita harus bisa menerobos masuk ke ruangan ini sebelum bulan purnama benar-benar tertutup oleh gerhana." Ucap Dario mengingatkan Javer.
"Kalau begitu, Anda coba cari celah untuk bisa masuk pelan-pelan. Saya akan mengatasi sisa tikus-tikus ini." Jawab Javer.
"Baiklah, ingat untuk tetap hati-hati Javer. Aku masih membutuhkanmu."
Sementara itu, di dalam ruangan yang lebih mirip dengan goa, Alfonso sudah memulai pembukaan ritual.
Dengan penuh nafsu dan ambisi yang kuat, Alfonso mulai menggerayangi tubuh Sofia yang terlentang dari ujung rambut hingga ujung kaki. Hingga tangan tua itu diam pada satu titik yaitu pusat inti tubuh Sofia yang menggoda.
Perlahan tapi pasti satu jari mulai masuk, menjelajah dan mengobrak abrik sesuatu yang terasa hangat tapi kering. Saat fokus Alfonso tertuju pada Sofia, tiba-tiba mata wanita hamil itu terbuka dengan tatapan penuh bara api.
"Apa yang ingin kamu lakukan terhadapku, wahai pria tua tak tahu malu." Ucap Sofia marah.
"Hanya ingin menikmati sajian yang tersedia di depan mata. Bukankah kamu sudah biasa ber cinta dengan Alessandro hingga hamil, hmm...?"
"Itu urusanku, tidak ada kaitannya denganmu Tuan Alfonso." Geram Sofia.
"Sayangnya mulai sekarang akan menjadi urusanku, karena sebentar lagi kamu akan menjadi milikku." Ucap Alfonso.
"Tawaran yang menjijikkan." Kata Sofia.
Kekuatan Sofia mendadak semakin besar, hingga rantai neraka yang membelenggunya patah berkeping-keping. Amarah membara dari dalam diri Sofia membuat tubuh itu dipenuhi aura yang sangat kuat. Bahkan Alfonso terkejut.
"Kurang ajar, siapa sebenarnya dirimu? Kenapa memiliki kekuatan yang bisa menghancurkan rantai dari neraka milikku."
"Aku Sofia Ariadne." Jawabnya lantang.
"Sekarang tidak perlu banyak bicara. Kalahkan aku secara jantan jika memang ingin menikmati tubuhku. Karena aku tidak akan memberikan apapun untuk orang yang sengaja ingin memanfaatkan tubuh dan hidupku. Tanpa terkecuali." Ucap Sofia penuh amarah.
"Hahaha... Aku pikir wanita hebat seperti dirimu punya otak pintar. Tapi kamu terlalu bodoh Sofia."
"Kamu tidak sadar jika dirimu sudah dimanfaatkan oleh orang yang kamu anggap menyayangimu dengan tulus. Bayi taruhan. kamu sedang mengandung bayi yang menjadi taruhan untuk mempertahankan kekuasaan orang yang kamu cintai. Alessandro dan Dario, mereka berdua tidak sebaik yang terlihat. Ada banyak kepentingan dan keuntungan dengan kehamilanmu yang sengaja dilakukan."
"Apa maksudmu pak tua?" Tanya Sofia binggung tapi juga penasaran.
"Sebaiknya kita lanjutkan dulu ritualnya Sofia, maka aku akan katakan sebuah kebenaran yang selama ini mereka tutupi darimu." Ucap Alfonso.
"Hentikan omongan menjijikkanmu itu, aku tidak sudi menyerahkan tubuhku pada pria yang lebih pantas ku sebut Kakek Tua." Ucap Sofia.
"Kamu memang terlalu naif Sofia, kamu kuat tapi kamu bodoh. Asalkan kamu tahu, Alessandro mengikatmu dengan kehamilan karena tubuhmu sangat diperlukan olehnya. Alessandro mengalami disfungsi ereksi terhadap wanita lain, tapi tidak denganmu. Kamu hanya dijadikan tempat untuk melampiaskan nafsu birahinya. Apalagi jika kamu bersedia menjadi pendamping hidupnya, maka kamu akan..."
Brak...
Dor...
Prank...
"Hentikan omong kosongmu Alfonso! Sofia jangan dengarkan dia." Ucap Kakek Dario panik.
Sebelumnya, saat Dario sudah mencapai pintu, dan ingin membukanya tak sengaja dia mendengar pembicaraan Alfonso. Kakek Dario merasa khawatir jika Sofia mengetahui motif Alessandro menghamilinya. Sedangkan kenyataannya memang kehadiran Sofia dibutuhkan untuk memperkuat posisi Alessandro.
"Kenapa kamu takut Sofia mengetahui kebusukanmu." Ucap Alfonso mendekati Dario. Masih dengan tubuh te lanjang, pria tua itu menerjang Dario dengan sekali tendangan. Hingga Dario terpental menghantam tembok yang terbuat dari batu. Setelah itu Alfonso mengunci tubuh Dario dengan kekuatannya.
"Javer... Bantu aku!" Teriak Dario. Tak lama kemudian Javer masuk.
"Oh ternyata mengajak anak buangan ke sini. Sepengecut itu kamu, Dario." Ucap Alfonso tersenyum mengejek.
"Kamu diam disitu, jangan ikut campur dulu. Aku ingin membuka rahasia besar kepada Sofia." Lanjutnya.
"Javer... Hentikan Alfonso, jangan biarkan dia bicara omong kosong pada Sofia." Ucap Dario sangat panik.
"Tidak, aku akan mendengarkan semuanya."
"Baiklah, keputusanmu sangat benar Sofia."
"Kamu tahu jika Dario membutuhkan keturunan untuk menggantikan posisinya sebagai pimpinan tertinggi Klan Cosa Nostra. Sementara satu-satunya keturunannya hanya seorang pria lemah yang hanya bisa bermain wanita. Meskipun tidak bisa ereksi dengan wanita lain, tapi Alessandro sudah disentuh oleh puluhan wanita jalang sejak lama."
"Hanya denganmu, milik Alessandro berfungsi hingga akhirnya kamu hamil. Kehamilan yang sengaja direncanakan atas taruhan antara Alessandro dengan Dario. Jika Alessandro berhasil mengikatmu dengan bayi taruhan, maka Dario akan memberikan kekuasaannya. Dan dengan kamu di samping Alessandro, maka pria lemah itu akan nampak hebat karena pasti kamu akan terus membantunya."
"Dario tahu, jika kamu memiliki kekuatan hebat. Bahkan dia jauh lebih paham soal riwayat hidup keluargamu dibanding denganku yang hanya mendapatkan sedikit informasi." Ucap Alfonso.
"Jadi, apa benar seperti itu KAKEK DARIO YANG TERHORMAT." Ucap Sofia rendah tapi penuh tekanan.
"Bukan seperti itu Sofia, Alfonso terlalu berlebihan mengarang cerita." Sanggahnya.
"Sofia, bebeskan aku dulu setelah itu ayo ikut pulang. Kita bicarakan baik-baik di rumah. Saat ini Alessandro sedang terluka parah, dia di rawat di Rumah Sakit." Ucap Dario lagi.
"Kamu pikir bisa keluar dari istanaku dengan mudah setelah menggagalkan ritual malam gerhana bulan ini. Kalian semua harus membayar mahal."
Kembali terjadi pertempuran sengit adu kekuatan supranatural antara Alfonso, Sofia dan Javer. Tidak ada yang memperdulikan Dario yang meringkuk menahan rasa sakit. Ternyata rantai tak kasat mata yang membelenggu tubuh Dario perlahan menyerap energi tubuhnya.
"Jadilah wanitaku, maka kamu akan abadi hidup bersamaku." Ucap Alfonso.
"Lebih baik, aku hidup sendiri."
ayo lanjut lagi, thor.