cerita ini mengisahkan seorang putri yang di benci oleh ayahnya karena kelahiran nya kedunia ini membuat sang ibu meninggal
Tidak sampai itu saja sang ayah membencinya, tapi karena kecacatan dalam Meridian atau lebih tepatnya nya kecacatan kultivasi membuat nya semakin malu mengakui dia putri nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intanpsarmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Jendral Sim Ning menatap langit yang berwarna hitam, dia hanya bisa mendoakan Putri tercinta nya bahagia di surga
Greb
Pelukkan hangat dari sang cucu membuat nya terkejut dan terkekeh dia tahu Cucu nya pasti tahu dirinya merindukan ibu dari Siau Ning. jadi menghibur hatinya
"Kakek baik-baik saja, bukankah sekarang Siau'er disini menemani kakek" ucap Siau Ning sambil memeluk sang kakek
"Ya... Siau'er benar, maaf ya kakek hanya teringat dengan Bundaku nak" ucap Jendral Sim Ning
"Ibunda pasti Sedang melihat kita di surga sana, lihat bintang itu, bintang yang paling terang.... aku yakin itu ibu, dia menerangi kita" ucap Siau Ning
Jendral Sim Ning mengangguk mengiyakan ucapan sang cucu, dia melihat langit dan sesaat memejamkan matanya untuk merasakan kehadiran sang putri
"Ayah akan menjaga putrimu nak" gumam hati Jendral Sim Ning
********
Langit gelap mulai berganti dengan langit terang seterang pesona pembaca, dan Rombongan prajurit Jendral Sim Ning pun sudah mempersiapkan keberangkatan mereka sedangkan Siau Ning sudah duduk di manis di kereta milik sang kakek
"Ayo.... kita berangkat, jangan ada barang yang ketinggalan, karena kita akan bergantian dengan prajurit Kekaisaran" teriak Sio Ning
"Siap jendral" jawab semangat Para prajurit rombongan jendral Sim Ning
Siau Ning tersenyum dan dia pun memberikan air kehidupan satu tong besar untuk minum para prajurit selama perjalanan
Jendral Sim Ning mendelik dari mana cucunya itu memiliki air kehidupan yang sangat mahal, satu tetes saja bisa setara dengan seribu koin emas dan sekarang cucunya memberikan satu tong besar, bisa berapa juta Koin kalau dijual
"Kakek berhenti berpikir untuk menjual air itu, Keluarga kita tidak cukup miskin bukan?" ujar Siau Ning saat melihat wajah licik sang kakek
"CK... kau ini mana ada kakek berpikir untuk menjual, kakek hanya menghitung seberapa banyak koin emas, bila air kehidupan itu kita jual" kilah jendral Sim Ning. dia tidak mau cucu nya itu salah paham walau terpintas untuk menjual
"Eleh.... mata kakek berbinar seperti itu dan kening kakek juga tertulis, KALAU AKU MENJUAL NYA BISA TAMBAH KAYA KELUARGA KITA" ujar Siau Ning sambil kembali masuk kedalam kereta nya
"Ya.... jangan Suka jadi tuan Se Jojon kamu, kakek tidak berpikir seperti itu.... itu hanya terlintas saja" ujar Jendral Sim Ning sambil bergumam
.Siau Ning terkekeh geli mendengar ucapan sang kakek emang kakeknya itu aga lain. tidak seperti para kakek yang begitu tegas dan menjaga jarak dengan sang cucu
PLUK
Bug
"Aduh.... ayah kenapa menendang ku, apa salah ku coba" ucap kesal Jendral Sie Ning. padahal niat dia menepuk bahu sang ayah ingin bertanya tapi lihat ini dia sampai terduduk karena kaki nya terkena sledingan sang ayah
"Laginya kau ini mau membuat ayahmu mati muda, mengejutkan seperti itu.... untung hanya kena tendang, coba kalau kena pajak karena kelamaan tidak terlihat coba" ucap kesal Jendral Sim Ning
Jendral Sie Ning hanya memutar mata malesnya mendengar keluhan sang ayah. emang benar semakin tua semakin lupa diri pikir jendral Sie Ning
"Mohon maaf tuan jendral besar Sim Ning, anda tidak lupa sudah memiliki dua putra dan satu putri bukan.... oh iya jangan lupa ketujuh cucu mu yang tampan dan cantik itu" ujar Jendral Sie Ning
Jendral Sim Ning terkekeh geli mendengar ucapan kesal putra pertama nya itu. emang putra nya yang satu ini tidak ingin mendengar ayahnya masih muda
"Cih.... kau ini langsung membawa keturunan, aku tidak melupakan ketiga anak ku dan ketujuh cucu ku" ucap Jendral Sim Ning sambil membantu Jendral Sie Ning berdiri
"Sudahlah... aku hanya ingin memberitahu, bila kita sudah siap untuk berangkat" ujar kesal Jendral Sie Ning
"Apa sudah semua? apa tidak ada yang ketinggalan lagi nantinya" tanya Jendral Sim Ning
"Semua sudah beres res res.... tidak ada yang ketinggalan, kalau mau jejak kita pun akan aku bawa yah" ucap Jendral Sie Ning
"Baiklah-baiklah... kita pergi sekarang" teriak jendral Sim Ning kepada semua prajurit dan semua nya segera berdiri dan berjalan kedepan
*********
"APA.... KAU BILANG JENDRAL SIM NING MEMBAWA SEMUA PRAJURIT NYA KEMBALI" teriak kencang Kaisar Xie
"Benar Yang Mulia, hamba membaca surat yang dikirim Jendral Sim Ning, karena tugas mereka selesai" ucap Kasim
"Tapi kenapa harus di tarik semua, biarkan para prajurit itu menjaga perbatasan" ucap kesal Kaisar Xie
"Mohon ampun yang mulia... tapi tugas perbatasan saat tidak ada perang itu tugas prajurit Kekaisaran, bukankah itu sudah menjadi tradisi Kekaisaran kita" ucap Kasim
"CK, kau ini... bukankah itu sama saja tugas prajurit Jendral Ning atau prajurit Kekaisaran, yang penting mereka menjaga Kekaisaran ini" ujar Kaisar Xie
Kasim Han yang mendengar itu pun mengepalkan kedua tangannya, dia benci dengan aturan yang kaisar Xie ini. Kaisar Xie seperti menutup mata dengan aturan Kaisar terdahulu
"Haaa.... sudahlah, kau panggil pangeran ketiga" ucap Kaisar Xie
Kasim Han pun membungkuk dan pergi dari ruang kerja kaisar Xie, menuju kediaman pangeran ketiga
"Aku lebih suka Pangeran kedua atau pangeran ketiga yang menjadi Kaisar, harusnya mendiang Kaisar tidak memberikan tahta ini kepada putra mahkota... sekarang lihat dia begitu keras kepala tanpa mau mendengar saran dari orang lain" ucap Kasim Han sambil berjalan
"Hormat Yang Mulia pangeran kedua dan pangeran ketiga, hamba ingin menyampaikan pesan dari Kaisar untuk Pangeran ketiga menghadap beliau" ucap Kasim Han saat melihat Kedua pangeran Xie
"Apa yang ingin dilakukan Yang Mulia Kaisar
TBC
...****************...
Ayo...... mana suaranya Akang eteh ece Mpok Nini aki, biar Author semangat menulis
ini komentar pertama aku lho😁🤗
Kira-kira siapa ya yang minta tolong 🤔, jadi penasaran...
semangat 💪🏻💪🏻💪🏻 dan sehat selalu kak thor
dia tak ada muka sekalipun....
percuma jadi kaisar tapi tak di segani oleh adik adiknya