SILAHKAN MAMPIR BAGI YG SUDAH CUKUP UMUR, BOCIL HARAP MELIPIR!!!!!
Tidak sengaja menabrak seorang Dosen tampan bernama Alexander membuatnya harus dihukum menjadi seorang asisten pribadi selama satu bulan!
Dia dituntut bisa memenuhi semua kebutuhan Alex dan harus tunggal serumah dengan nya.
Namun rupanya, Jenni yang terlalu bodoh tak mengetahui maksud dari kalimat "memenuhi semua kebutuhan" pria itu. Dimana dirinya juga harus memenuhi kebutuhan ranjang sang Dosen casanova.
Bagaimanakah jadinya bila Jennifer benar-benar mengikuti kemauan Alexander?
Simak terus kelanjutannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Azzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25
Happy reading ☺️💕
🍁🍁🍁
Setelah makan malam selesai, Alex dan Jennifer memutuskan untuk kembali ke apartemen. Tapi saat Alex beranjak dari tempat duduknya, ia merasakan kepalanya begitu pusing.
"Alex kau kenapa?" tanya Jennifer saat melihat Alex akan berdiri hampir limbung sambil memegang kepala nya. Ayah Alex dan Feerya pun melihat kearahnya.
"Kau kenapa son? apa lukamu masih sakit?" tanya ayah Alex saat melihat Alex terus memegang kepalanya sambil terpejam.
"Ah..tidak, aku hanya sedikit pusing. Mungkin nanti akan sembuh. Kita pamit pulang saja ayah" Jawab Alex mencoba berdiri seraya menahan rasa nyeri di kepalanya.
" Tapi kondisi mu sedang tidak tidak baik son. Kau istirahat dulu, kalian menginap lah disini dan pulang besok pagi. Jika kau memaksakan menyetir itu sangat tidak baik untuk keselamatan mu. Apalagi lukamu juga belum benar benar pulih." Alex nampak berpikir sejenak mempertimbangkan ucapan sang ayah.
Matanya melirik kearah Jenni yang terlihat tidak setuju dengan usulan ayahnya.
Tapi, kalau dipikir ucapan sang ayah ada benarnya juga. Jika memaksakan berkendara dalam kondisi Alex yang lemah maka akan sangat membahayakan bagi dirinya dan juga Jenni.
Alex menghela nafas sejenak sambil menatap kearah Jenni dan ayah nya bergantian.
"Baiklah ayah, kami akan menginap disini dan kembali ke apartemen besok pagi." mendengar perkataan Alex, Jenni langsung menatap tajam Alex tanda tidak setuju. Tapi karena Alex memang merasakan kepalanya berdenyut hebat memutuskan untuk menyetujui perintah ayahnya.
"Alex..aku kan bisa menggantikan mu menyetir." Entah mengapa Jenni tidak ingin berlama lama di rumah ini. Dia sangat tidak menyukai tatapan Feerya dan ayah Alex yang seakan sedang memiliki rencana buruk pada mereka.
"Sayang..benar kata ayah, sebaiknya kita menginap disini, daripada nanti membahayakan keselamatan kita. Aku juga tidak ingin kau capek sayang, seharian ini kamu sudah banyak melakukan aktivitas. Pasti kamu capek" kata Alex lembut. Jenni hanya bisa menghela nafas berat menuruti keinginan Alex.
.
.
Semua orang sudah kembali ke kamar masing masing. Jenni sudah berada di kamar tamu yang sudah di siapkan oleh para pelayan.
Sedangkan Alex kembali ke kamar miliknya dulu, pandangannya menelusuri seluruh ruangan. Tidak ada perubahan dalam ruangan itu, masih sama seperti terakhir ia meninggalkan rumah itu. Dia merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Pandangannya menerawang jauh menatap langit langit, tangannya dilipat untuk dijadikan bantal.
Ingatan masa lalunya yang kembali muncul, membuat nyeri di kepalanya sedikit terlihkan.
Alex kembali teringat dimana ia sering menghabiskan waktu di kamar, kemudian pandangannya beralih ke meja kecil di sudut ruangan itu, ia kembali teringat saat belajar ditemani ibunya, jika ia salah menjawab pertanyaan maka sang ibu akan memencet hidungnya.
"tok..tok..tok."
Suara ketukan pintu itu membuyarkan lamunan Alex. Ia melangkah mendekati pintu dan membukanya.
Dilihatnya Jenni yang masih menggunakan pakaian seperti tadi.
"Alex..aku tidak membawa baju ganti untuk tidur. apa kamu punya pakaian di lemari mu?"
tanya Jenni sambil masuk ke kamar mengikuti Alex, Jennifer terus mengamati seisi ruangan kamar milik Alex.
"Aku tidak banyak menyisakan baju saat meninggalkan rumah, tapi sebentar aku carikan dulu." Alex membuka lemari baju miliknya, ia menemukan beberapa kaus dan kemeja yang tidak terlalu besar.
Jika dibandingkan ukuran baju Alex dulu dan sekarang sangat berbeda jauh.
Dulu saat meninggalkan rumah ia baru kelas XI SMA, mungkin tubuhnya belum terlalu kekar seperti sekarang.
"Kamu pake ini saja" Alex memberikan kemejanya pada Jenni yang ukurannya sedikit lebih besar sehingga bisa menutupi paha nya karena ia tidak menemukan celana.
"Oke, sekalian aku ganti baju disini ya.." Alex melongo dibuatnya saat Jenni tiba-tiba menerobos memasuki kamar mandi tanpa persetujuan dirinya.
"Cklek" pintu kamar mandi terbuka leber, seketika Alex memutar badannya melihat kea rah pintu kamar mandi. Alex tidak berkedip sama sekali, dilihatnya sosok wanita dengan pakaian begitu menggoda iman.
Senjata Alex sudah bereaksi saat melihat Jenni yang hanya berbalut kemeja yang tidak terlalu besar di tubuhnya.
Bahkan tidak bisa menutupi pangkal pahanya sehingga mempertontonkan ce**la**na da*l*am warna hitam miliknya walaupun jenni menutupi area intinya menggunakan ke dua tangan nya tetapi tetap saja terlihat.
"Sayang.. jangan menggoda ku" Suara serak Alex mampu membuat bulu kuduk Jenni merinding. Ia terpaku ditempatnya, Jenni lupa kalau Alex adalah laki-laki yang mudah ter**ang**sang.
"Sa..sayang.." Jenni takut saat melihat Alek mendekati kearah nya.
"Kau kembalilah ke kamar mu sebelum aku berbuat nekad pada mu" Tatapan Alex terlihat sudah terbakar gairah.
Jenni langsung pergi dari kamar Alex dengan berlari. Ia terlalu takut Alex tidak bisa mengendalikan diri.
Saat pintu kembali tertutup, Alex melanjutkan langkahnya ke kamar mandi, ia ingin meredam gairah nya dengan mandi air dingin.
...❤️❤️❤️...
...TBC...
Jangan lupa like commant vote dan hadiahnya biar Author up lagi hehe
Terimakasih 🙏
kalo sampe bella tinggal bareng kalian
siapa suruh dari awal ga jujur
saya jadi ikutan sakit ati