NovelToon NovelToon
Andai

Andai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mamah Mput

Andai .... kata yang sering kali diucapkan di saat semua sudah berlalu. Di saat hal yang kita ingin gapain tersandung kenyataan dan takdir yang tidak bisa terelakan. Kadang aku berpikir andai saja waktu itu ibuku tidak meninggal, apakah aku masih bisa bersamanya? ataukah justru jika ibuku hidup kala itu aku bahkan tidak akan pernah dekat dengannya.

Ahhh ... mau bagaimana lagi, aku hanyalah sebuah wayang dari sang dalang maha kuasa. Mengikuti alur cerita tanpa tau akhirnya akan seperti apa.

Kini, aku hanya harus menikmati apa yang tertinggal dari masa-masa yang indah itu. Bukan berarti hari ini tidak indah, hanya saja hari akan terasa lebih cerah jika awan mendung itu sedikit saja pergi dari langitku yang tidak luas ini. Tapi setidaknya awan itu kadang melindungiku dari teriknya matahari yang mungkin saja membuatku terbakar. Hahaha lucu sekali. Aku bahkan kadang mencaci tapi selalu bersyukur atas apa yang aku caci dan aku sesali.

Hai, aku Ara. Mau tau kisahku seperti apa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mamah Mput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sesuatu yang tersembunyi

Annyeong yeorobun, mianhae. Othor baru bisa up karena othor sakit, harus menjalani fisioterapi. Jadi mohon maaf ya para readers othor tercinta.

Semoga kalian masih stay bersama Alan dan Ara.

Happy reading, guys.

💜💜💜

Setelah berdebat alot dengan Alan di depan rumah Ayumi, akhirnya dengan berat hati aku pergi meninggalkan keseruan yang baru saja dimulai bersama kedua sahabat baikku.

Karena masih merasa kesal, aku sama sekali tidak bicara sepatah kata pun meski Alan berusaha mencairkan suasana beberapa kali.

"Ini semua demi kebaikan kamu, Ra. Aku tidak ingin kamu terlalu berlebihan dalam berteman. Tidak baik juga seorang anak gadis bermain sampai larut malam apalagi sampai menginap."

Aku tidak peduli dia mau bicara apa. Aku masih sangat marah karena baru saja merasakan sesuatu yang belum pernah aku alami sebelumnya.

"Jangan marah, Sayang."

Aku bahkan tidak ingin dia menyentuh tanganku saat dia berusaha menggenggam.

"Kenapa sih? Aku melakukan itu semua demi kebaikan kamu. Salah aku apa sampai kamu semarah ini, hah? Aku bicara panjang lebar hanya dianggap angin lalu."

"Ara bahkan tidak bisa melarang kakak melakukan sesuatu yang tidak aku sukai."

"Apa? Apa yang tidak kamu sukai dan tetap aku lakukan? Ngopi malam itu?'' tanyanya. kali ini dengan nada yang mulai sedikit rendah meski aku tahu masih ada kobaran emosi namun dia tahan.

"Temenku perempuan semua, sementara kakak?"

"Kamu cemburu aku pergi bersama Angela?"

"Bahkan Ara merasa tidak pantas untuk cemburu sama kakak."

"Kenapa? Kamu berhak kok merasa cemburu dan marah. Justru aneh kalau tidak."

"Ya, memang terasa aneh."

Ya, aneh. Tapi aku sendiri tidak tahu apa yang aneh dengan perasaan yang aku rasakan saat ini. Rasanya kesal, tapi bukan karena dia pergi dengan Angela. Tapi aku sendiri tidak merasa terlalu kesal, hanya saja ingin marah tanpa sebab.

"Ayolah, sayang. Aku minta maaf, oke."

Kembali aku menepis tangan Alan yang hendak menggenggam jemari ku.

Begitu sampai di depan rumah, aku segera berlari kecil menuju rumah. Masuk ke dalam kamar lalu mengunci diri sendiri.

Drrtttttt

📨📨

(are you oke) Ayumi

(Hmmm. I am home)

(Sayang banget ya, padahal kita baru aja mulai) Ayumi

(Sorry ya, berteman sama gue emang gak asik)

(Berteman itu bukan tentang asik atau tidak, tapi karena kita memang sahabat tanpa karena)

(Thanks, Yumi. Gue ingin istirahat, sorry ya )

(Nice dream)

Benda pipih dengan boba tiga di belakang nya aku lempar ke sembarang arah. Tanpa mengganti pakaian, aku memejamkan mata lalu tidak sadar untuk selanjutnya.

Saat bangun, ada yang tidak biasa dari pagi sebelumya. Kepalaku terasa berat. Nyut-nyutan di bagian pelipis sebelah kanan. Bahkan saat memaksakan diri untuk bejalan, aku hampir terjatuh karena merasa lututku tidak berfungsi. Lemas.

Aku kenapa? Kenapa badan terasa sakit semua? Kakikku gemetar.

Nafasku terasa lebih panas dari biasanya.

Tok tok tok

"Ara, udah siang. Bangun."

Itu kak Alan.

Aku mengumpulkan sisa tenaga untuk berjalan menuju pintu, namun rasanya sungguh tidak sanggup. Hingga akhirnya aku terjatuh ke lantai, menabrak meja dan menjatuhkan beberapa benda yang ada di atasnya.

Meski sangat sulit membuka mata, tapi aku masih bisa mendengar. Mereka mencoba pintu setelah Alan beberapa kali memanggil namun tidak ada jawaban dariku.

Tidak hanya Alan, semua yang ada di sana terkejut melihatku tergeletak di atas lantai.

"Kakak," ujarku lirih.

"Aku di sini, aku di sini."

Dia memeluk, lalu mengangkat tubuhku. Dia berjalan cepat sambil berteriak pada supir untuk segera menyiapkan mobil.

Aku dibaringkan dengan kepala tertidur di atas paha Alan. Mereka membawaku ke rumah sakit.

Setelah melewati beberapa pemeriksaan, dokter bilang aku kena typus. Harus dirawat bener hari sampai suhu badanku benar-benar stabil.

Kepalaku masih terasa berat, hingga aku kesulitan untuk membuka mata dan tetap terpejam.

Rasa sakit di kepalaku mulai reda, perlahan aku membuka mata. Saat melihat sekeliling, ada mama yang sedang duduk di sofa sambil memegang ponsel. Papa pun sama.

"Udah bangun?" tanya Alan yang ternyata ada di sebelahku.

Aku menjawab dengan mengedipkan kedua kata dengan lambat.

Mendengar ucapan Alan, mama dan papa Langs menghampiri. Wajah mama terlihat cemas dan khawatir. Sementara papa berucap sukur dan nampak lega melihat aku sudah sadar.

"Kamu kenapa bisa sakit, sayang? Apa kakak tidak menjagamu dengan baik?"

Aku menggelengkan kepala.

"Mana yang sakit? apa yang sakit, Nak?" tanya mama sambil memeriksa tubuhku.

"Mama kapan pulang?" tanyaku lirih.

"Tadi, mama langsung ke sini saat Alan nelpon. Mau minum? Kamu pasti haus kan? Bibir kamu kering."

Alan menyodorkan gelas dengan sedotan di atasnya. Dia pun membantuku untuk bangun dan duduk.

"Pa, Ara boleh minta supir gak buat antar jemput?"

Alan masih berusaha tenang meski wajahnya memperlihatkan keterkejutan dan juga kesal.

"Tentu saja boleh. Kamu bisa pakai supir papa aja yang udah lama kerja sama kita, biar papa tenang. nanti papa cari supir yang baru."

"Makasih, Pah."

"Ada aku dan Bryan, kenapa kamu minta supir?"

"Ara gak mau ganggu aktivitas kakak dan Abang. Ara gak mau waktu kakak atau Abang terganggu hanya untuk mengantar jemput Ara sekolah."

Alan menarik nafas dalam dan masih mencoba untuk tenang meski dia terlihat begitu kesal.

"Alan pulang, Ma, Pa, lagian kalian ada di sini, Ara pasti lebih tenang jika dijaga oleh kalian."

"Hati-hati di jalan, Lan."

Tanpa berkata apapun lagi, Alan langsung pergi dengan wajahnya yang muram.

"Mau makan apa, Sayang?" tanya papa sambil mengelus pipi dan kepalaku.

"Susyi, boleh?"

"Tentu saja boleh, apa sih yang nggak buat kamu. Bentar ya, papa pesankan."

Mama tersenyum sambil terus membelai rambut dan menggenggam tanganku dengan tangannya yang satu.

Aku tahu Alan pasti kesal dan marah, tapi entahlah akupun spontan minta supir pada pada papa Adnan.

Rasanya masih mengganjal di dada. Ada sesuatu yang membuatnya terasa sesak, tapi entah karena apa.

Tidak lama kemudian Bryan dan kekasihnya datang. Dia langsung memelukku erat. Mencium kening dan pipiku.

"Alan ngapain aja sih sampai kamu pingsan dan sakit gini?'

"Kak Alan baik kok jagain ara, Abang."

"Dari awal aku udah gak yakin Ara dititipkan sama dia. nyata kan?"

"Jangan nyalahin kakak, Ara sakit karena emang udah waktunya aja. kebetulan pas lagi dijagain sama kakak."

"Hmmm, andai saja Alan tahu kamu sayang dan masih belain dia. sampai kapan sih, Mah, Alan terus saja begini sama Ara?" tanya Bryan kesal.

Kalian tidak tahu saja kalau Kak Alan menyayangi Ara lebih dari sekedar adik. kalian tidak tahu kalau Alan menjaga Ara lebih dari apapun.

Maaf, mama, papa, Abang.

1
Sahriani Nasution
wuih cool
Mamah Mput: iya dia cool banget, suami aku sebenarnya dia tuh 🤧😂😂
total 1 replies
mly
plot twist nya alan Sma ara suami istri wokwok
Mamah Mput: mau kondangan gak? hahaha
total 1 replies
nowitsrain
Ini visualnya Alan?
Mamah Mput: iya kak itu Alan.
total 1 replies
nowitsrain
Ayuhhh, yang dikerjain guru baru 🤣
nowitsrain
Yah, usil banget bocah
Timio
belum apa apa udah nyakitin aja kalimatnya tor 😭
Mary_maki
Bagus banget ceritanya, aku udah nggak sabar nunggu bab selanjutnya!
Mamah Mput: terimakasih kak. tiap hari aku up ya 💜💜
total 1 replies
y0urdr3amb0y
Suka banget sama ceritanya, harap cepat update <3
Mamah Mput: terimakasih 😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!