Bai Xue nona muda keempat dari keluarga bangsawan Bai. Di asingkan di perbatasan saat usianya baru mencapai tujuh tahunan. Saat kembali ke Ibu Kota di usianya yang kesembilan belas tahun. Dia di jebak adik kelimanya, sehingga harus bermalam bersama Tuan muda kedua Jiang. Dan dengan terpaksa Bai Xue harus menikah menjadi Nyonya kedua di kediaman Jiang.
Di tahun ke tiga pernikahannya, wanita muda itu di temukan terbunuh dengan banyaknya sayatan di sekujur tubuhnya. Wajah cantiknya bahkan tidak lagi dapat di kenali.
Semua penderitaan yang ia jalani sepanjang hidupnya seperti mimpi menakutkan. Sehingga wanita muda itu dapat terbangun kembali dengan jiwa yang telah berpindah ketubuh gadis muda berusia enam belas tahun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gadis tanpa sandaran
"Semua orang yang tidak berkepentingan keluar." Teriak Tuan pertama Bai Zheng penuh amarah.
Selir Shen berlari masuk berusaha menutupi tubuh putrinya. Dia sudah tidak mampu bersuara karena rasa malu yang dalam.
Nyonya pertama Liu Zhe menatap dingin. "Ibu dan anak sama-sama murahan."
"Penjaga, bawa mereka berdua kembali kekediaman." Tuan pertama Bai Zheng memberikan perintah. "Heh..." Dia pergi sembari mendengus kesal.
"Ibu... Aku telah di paksa." Isak tangis Nona kelima Bai Juan membuat dirinya semakin tidak berdaya.
"Pakai gaunmu lagi," ujar Selir Shen. Wanita itu terus mengusap air matanya.
Tuan muda pertama Ling ikut di seret pergi ke kediaman Bai. Di dalam aula utama semua orang menatap diam kearah Nona muda kelima Bai Juan dan Tuan muda pertama Ling yang masih berlutut di lantai. Setelah menunggu cukup lama keluarga Ling datang. Seorang wanita dengan gaun mewah berlari cepat masuk kedalam ruangan. "Putraku. Apa yang kalian lakukan dengan putraku. Berani-beraninya kalian mengikatnya seperti ini." Langsung berlutut di hadapan putranya mencoba melepaskan ikatan di tubuhnya.
Tuan besar Ling menatap tajam kesegala arah. "Tuan pertama Bai, apa ini caramu menjamu tamu yang datang? Atau kamu ingin menjadikan hal ini sebagai pemutus pertemanan kita." Menatap penuh kekesalan.
Mendengar itu Tuan pertama Bai Zheng bangkit dari tempat duduknya. Dengan suara tenang dia berkata, "Tuan Ling, aku juga tidak ingin seperti ini. Tapi kabar putriku dan putramu yang telah melakukan hal tidak pantas sudah menyebar luas. Aku juga tidak memiliki cara lain. Aku harap kamu akan mempertimbangkannya lagi."
"Apa yang perlu di pertimbangkan. Jelas-jelas putraku yang telah mendapatkan penghinaan karena gadis murahan itu." Nyonya Ling bangkit dari lantai setelah melepaskan ikatan putranya. Dia membantu putra pertamanya berdiri. "Jika keluarga pertama Bai menginginkan putraku mengambil anak seorang selir menjadi istri sah. Itu tidak akan mungkin kami terima. Masa depan putraku masih panjang bagaimana mungkin terputus karena satu wanita murahan."
Setiap hinaan yang di lontarkan keluarga Ling untuk Nona kelima Bai Juan. Tidak bisa di sangkal keluarga pertama Bai. "Kami tidak meminta posisi istri sah. Bai Juan bisa masuk kekeluarga Ling menjadi seorang selir itu sudah anugerah terbaik untuknya." Nyonya pertama Liu Zhe menyuarakan keinginan terbesarnya menyingkirkan putri dari selir suaminya.
"Tidak... Aku tidak ingin menjadi seorang selir." Nona kelima Bai Juan menatap kearah ayahnya dengan putus asa. "Ayah, Ibu Selir aku tidak ingin menjadi seorang selir."
Selir Shen melihat kearah putrinya. "Juan er, kamu hanya bisa menerima pengaturan seperti ini. Agar nama baikmu juga keluarga Bai bisa terjaga."
"Ibu, aku berhak memilih pria yang aku inginkan. Aku tidak ingin menikah menjadi seorang selir dan hidup penuh ketakutan seperti ibu." Bentak Nona kelima Bai Juan yang sudah tidak memiliki jalan keluar.
Selir Shen mendekat,
Pelakkk...
Tamparan kuat ia layangkan kepada putrinya. Tangannya bergetar setelah berhasil membuat tanda merah di pipi gadis yang masih bersimpuh di lantai. "Diam. Kenapa kamu selalu keras kepala."
"Aku tidak akan membawa Nona kelima Bai Juan sebagai selir di kediaman Ling." Tuan muda pertama Ling menyatakan pendapatnya dengan tegas. Hal itu tentu di setujui ibunya juga ayahnya.
"Putraku tidak menginginkannya. Tentu saja kami tidak akan membawa gadis itu masuk kedalam kediaman Ling," ujar Nyonya Ling penuh keangkuhan.
Mendengar itu Tuan pertama Bai Zheng menekan harga dirinya lebih dalam. Dia tidak ingin keluarga pertamanya hancur karena ulah putri kelimanya Bai Juan. Yang telah mengikuti jejak kakak keempatnya Bai Xue. "Kami tidak akan meminta mahar ataupun pesta pernikahan. Hanya berharap keluarga besar Ling mau menerima putriku." Kedua tangannya mengepal kuat menahan rasa kesalnya.
"Ayah..." Nona kelima Bai Juan merangkak meraih tangan ayahnya. Dia berlutut tepat di bawah kaki pria paruh baya yang ia harapkan bisa melindunginya.
Bruukkk...
Tuan pertama Bai Zheng justru mendorong putrinya hingga tersungkur. "Putri tidak tahu di untung. Jika kamu berani bersuara lagi. Aku akan membuangmu di tempat para budak buangan." Melotot penuh kemarahan.
Gadis muda di lantai terdiam dengan isak tangis.
Setelah berdiskusi cukup lama keputusan akhir terselesaikan juga. Nona muda kelima Bai Juan akan di bawa sebagai selir di keluarga Ling.
Tuan muda pertama Ling berbisik pelan kepada Ibunya. "Ibu yang aku inginkan Bai Qi. Putri keempat keluarga kedua Bai. Bukan gadis rendahan itu."
Nyonya Ling menyenggol lengan putranya. "Jika kamu menginginkan Bai Qi sebagai istri sah. Ibu akan mencari cara agar kamu bisa mendapatkannya. Semua tuan muda keluarga kedua Bai telah mendapat kepercayaan Kaisar. Ibu pasti akan membantumu menjadikannya menantu keluarga Ling." Senyuman tipis terlintas di wajahnya. "Ibu tahu, pilihan putraku pasti yang terbaik."
"Tapi aku tidak ingin hidup bersama gadis itu." Tuan muda pertama Ling masih tidak ingin membawa Nona kelima Bai Juan sebagai selirnya.
"Jika kamu tidak membawanya. Keluarga kita juga akan terkena dampaknya. Tenang saja setelah dia masuk kedalam kediaman. Gadis itu tidak akan memiliki hari yang tegang," Nyonya Ling menepuk tangan putranya. Pria muda di sampingnya mengangguk mengerti.
Di malam itu juga sekitar jam satu lebih keluarga Ling keluar dari kediaman setelah mendapatkan kesepakatan dengan keluarga pertama Bai.
"Seret dia. Berikan hukuman keluarga dengan cambukan sepuluh kali," ujar Tuan pertama Bai Zheng memberikan perintah. Dia bangkit berjalan pergi meninggalkan ruangan utama di kediaman pertama Bai. Di ikuti istri utamanya Nyonya pertama Liu Zhe.
Dua penjaga kediaman menyeret paksa Nona kelima Bai Juan yang sudah tidak mampu lagi melawan. Gadis muda itu di bawa kehalaman depan dan di berikan cambukan sebagai peringatan.
Selir Shen menatap kasian dengan menekan dadanya yang terasa perih melihat putrinya harus mendapatkan penghinaan juga ketidakadilan.
Sedangkan di ruangan kamar tamu. Bai Qi masih belum bisa tidur karena masalah kakak sepupu kelimanya. Setelah menunggu cukup lama akhirnya pelayan Lian masuk kedalam kamarnya. "Bagaimana?" Bai Qi bertanya penuh rasa penasaran.
"Nona kelima Bai Juan akan di jadikan selir tuan muda pertama Ling tanpa mahar. Bahkan tidak akan ada pesta pernikahan. Saat ini Nona kelima Bai Juan sedang menjalani hukuman cambuk di halaman depan sebagai peringatan kepada semua gadis di keluarga Bai," jelas pelayan Lian.
Bai Qi menarik nafas dalam sembari menatap lilin di atas meja. "Putaran takdir benar adanya. Kebaikan di balas kebaikan, kejahatan di balas kejahatan. Setiap jiwa yang hidup akan mendapatkan dua karma. Karma baik dan karma buruk." Ingatannya kembali di saat dirinya masih menjadi gadis keempat di keluarga rumah tangga pertama Bai.
Kejadian yang sama pernah terjadi karena adik kelimanya Bai Juan mengatur rencana untuknya. Hanya dengan rayuan manis membuat Bai Xue harus menanggung penghinaan seumur hidupnya. Bahkan setelah kematian namanya menjadi peringatan terburuk untuk semua gadis muda karena perilaku hinanya di mata semua orang.