NovelToon NovelToon
Terbuangnya Tuan Muda Sombong

Terbuangnya Tuan Muda Sombong

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: roliyah

Rate. 21+ 🔥


Darren Alviansyah, anak konglomerat yang terkenal dengan sifatnya yang sombong dan juga hidupnya ingin selalu bebas, serta tidak mau di atur oleh siapapun. Darren juga tidak mau terikat dengan yang namanya wanita, apalagi pernikahan.

Setiap harinya Darren selalu menghabiskan waktunya hanya untuk bersenang-senang dan akan selalu pulang dalam keadaan mabuk, membuat kedua orang tuanya kesal. Darren juga tidak bisa memimpin perusahaan Papinya dan hal itu semakin membuat orang tuanya murka. Pada akhirnya orang tuanya mengirimkannya ke kampung halaman supir pribadinya.

Dira Auliyana, gadis yang sederhana juga mandiri. Dia di tugaskan untuk merubah sifat sombongnya Darren, hingga dirinya harus terjebak pernikahan dengan Darren.

Mampukah Dira menaklukkan sifat Darren yang selalu membuatnya kesal dan pernikahan seperti apa yang mereka jalani?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon roliyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anin yang malang

Dua hari sudah, Mateo tinggal bersama Darren. Selama dua hari ini Mateo hanya diam di rumah, yang dia lakukan selama Darren bekerja hanya menonton televisi atau bermain game lewat gadgetnya dan juga tidur. Kalau Dira seperti biasa selalu menemani nenek Iroh pergi ke pasar atau menemani nek Iroh pergi ke ladang.

Mateo yang saat ini tengah tiduran di kamarnya sembari menatap langit-langit kamarnya, mulai merasa bosan karena tidak melakukan aktivitas apa-apa. Sebenarnya Darren sudah mengajak Mateo untuk ikut dengannya pergi ke bengkel dan bisa bekerja di bengkel tapi Mateo menolaknya dengan alasan Gue nggak ngerti soal mesin.

"Huft...."

"Lama-lama bosen juga gue, apa... gue pergi ke bengkelnya Darren saja ya," gumamnya.

Mateo segera bangun dan bersiap-siap untuk pergi ke bengkel, setelah mematut dirinya sendiri di depan cermin hanya untuk memastikan penampilannya sudah oke atau belum. Setelah matut diri, Mateo segera melangkah ke luar rumah dan mengunci pintu rumah.

Mateo memilih pergi ke bengkel dengan berjalan kaki saja, sekalian ingin tau suasana di desa. Selama perjalanan menuju bengkel yang jaraknya memang tidaklah jauh, Mateo sangat menikmati suasana di desa yang sangat asri dan sejuk. Tidak seperti di kota metropolitan yang sangat jauh berbeda dengan di desa.

Dari jauh Mateo melihat pemandangan, dimana seorang gadis tengah di seret keluar dari rumahnya oleh bapaknya. Gadis itu menangis tanpa suara dan para tetangga hanya diam dan tak membantu gadis itu yang di perlakukan kasar oleh bapaknya sendiri.

Mateo yang penasaran, langsung bertanya kepada salah satu warga yang hanya melihatnya dari jauh tanpa niat membantu gadis tersebut.

"Pak, kenapa gadis itu di seret keluar dari rumahnya?" tanya Mateo kepada bapak-bapak yang berdiri di samping pohon jambu.

"Oh... gadis itu, namanya Anin. Dia sering di siksa oleh bapaknya."

"Kenapa para warga diam saja dan kenapa nggak ada yang menolong gadis itu?" tanyanya lagi.

"Para warga sudah sering membantu Anin, bahkan warga juga sudah sering menasehati bapaknya si Anin. Tapi yang ada kita semua malah kena semprot kemarahan bapak si Anin."

"Bapak tau kenapa gadis itu di siksa?"

"Yang bapak tau, kalau si Anin pulang nggak bawa uang maka bapaknya akan menyiksanya, seperti yang kita lihat saat ini." jawab si bapak.

"Loh... kok gitu? memang bapaknya gadis itu nggak kerja?"

"Kerja apaan, setiap hari kerjanya hanya judi dan judi. Makanya si Anin kalau pulang dari pasar nggak bawa uang pasti kena siksa bapaknya itu."

"Memang si Anin kerja apa di pasar?" tanya Mateo yang entah kenapa sangat penasaran dengan gadis yang bernama Anin.

"Jadi buruh angkut barang bawaan," jawab si bapak itu.

Mateo langsung mengernyitkan dahinya, karena merasa pekerjaan itu tidaklah cocok untuk seorang gadis seperti Anin.

"Kenapa Anin kerja jadi buruh angkut barang di pasar?" ucap Mateo tapi pandangannya tetap tertuju kepada Anin yang kini tengah menggedor-gedor pintu rumahnya karena tidak di izinkan masuk oleh bapaknya.

"Anin itu, tidak bisa bicara alias bisu dan dia juga hanya lulusan SD. Siapa sih yang mau memperkerjakan gadis seperti dia? makanya Anin memilih pekerjaan itu."

Mateo manggut-manggut mendengar ucapan bapak itu, dan Mateo merasa iba melihat Anin yang lemah itu. Harusnya seorang perempuan itu di lindungi dan di kasihi bukan di siksa seperti itu.

Mateo terus menatap Anin yang masih menggedor pintu rumahnya. Hatinya iba melihat kehidupan Anin, juga prihatin melihat penampilan Anin yang menggunakan pakaian lusuh dan hati Mateo tergerak ingin melindungi Anin dari kejamnya seorang bapak yang tidak memiliki hati nurani terhadap anaknya sendiri. Mateo akan melangkah mendekati Anin dan ingin menolong Anin, tapi langkah kakinya terhenti saat suara dering handphonenya bunyi.

Drrtt Drrtt

Mateo merogoh sakunya dan melihat siapa yang menelponnya.

"Darren...." gumamnya dan segera mengangkat telponnya.

"Halo...." jawab Mateo.

"Elo sekarang lagi dimana? Dira barusan telpon katanya elo nggak ada di rumah."

"Gue lagi di jalan mau ke tempat kerja elo."

"Oh... gue pikir elo lagi kemana? ya sudah gue tunggu elo di bengkel," ucap Darren.

"Ya...." jawan Mateo dan mematikan teleponnya.

Mateo memutuskan kembali melangkah ke bengkel, tapi pandangannya masih mengarah kepada Anin yang masih menangis tersedu-sedu di depan rumahnya.

***

Mateo tiba di bengkel dan langsung di sambut oleh Darren yang kebetulan sedang istirahat sembari meminum segelas kopi hitam di temani satu batang rokok yang kini tengah di hembuskan asapnya oleh Darren.

"Nyasar kagak elo," seloroh Darren yang menatap wajah Mateo yang berpeluh keringat.

"Nggaklah, emangnya gue anak kecil yang nggak tau jalan!!" jawabnya sedikit ketus.

Mateo langsung duduk di samping Darren dan merebut kopi Darren dari tangannya kemudian meneguknya sedikit, Mateo menyeka keringatnya yang masih mengucur di dahinya, setelah itu Mateo mengeluarkan sebungkus rokok dan segera menyalakan sebatang rokoknya itu.

"Ren...."

"Kenapa?"

"Cuman ngetes doang," iseng Mateo.

"Sialan elo!!"

Darren langsung mendorong tubuh Mateo dan Mateo hanya terkekeh mendengar perkataan Darren.

"Gimana, elo betah nggak tinggal di sini?" tanya Darren tanpa menatap Mateo.

"Betah, kenapa memangnya?"

"Nggak kenapa-napa, cuma nanya doang." kata Darren.

"Apa rencana elo, selama tinggal di sini?" tanya Darren seraya melirik Mateo.

"Entahlah, gue juga belum tahu. Yang pasti gue ingin melupakan Clarissa dari hidup gue," jawab Mateo sambil meneguk kopi hitam milik Darren.

Saat sedang asik mengobrol, Dira datang membawa makan siang untuk Darren dan juga untuk Mateo.

"Assalamualaikum," ucap Dira yang di sambut senyum manis Darren.

"Wa'allaikumsalam," jawab Darren dan Mateo bersamaan.

Dira segera meraih tangan Darren untuk di cium tangan punggung Darren. Mateo yang melihat keharmonisan rumah tangga sahabatnya itu hanya tersenyum melihat kehangatan yang tercipta di antara Darren dan Dira.

"Masak apa?" tanya Darren.

"Masak tahu tauge dan ikan goreng," jawab Dira yang langsung membuka rantang, kemudian mengasih satu piring untuk Mateo.

"Terima kasih," kata Mateo yang menerima makanannya dari tangan Dira, setelah itu langsung memakannya.

Dira hanya mengangguk kecil sebagai jawabannya. Tiba-tiba, Mateo teringat kepada Anin yang katanya sering berada di pasar hanya untuk bekerja sebagai buruh angkut barang bawaan.

Mateo melirik Dira yang kini sedang mengulurkan sebotol air mineral kepada Darren. Entah kenapa, melihat wajah sedih Anin membuat hati seorang Mateo ingin melindunginya, padahal dirinya tidak mengenal Anin.

"Ra... apa besok elo pergi ke pasar di lagi?"

"Iya, kenapa memangnya?"

"Gue ikut ya, ada sesuatu yang ingin gue beli,"

1
Diana Taslim
Luar biasa
Giyeem Endut
ceritanya sederhana aku suka, maksih y thor
mursih brebes
bagus
Giyeem Endut
badas kali dira, aku suka
Giyeem Endut
bucin akut y si darren
Giyeem Endut
wahhh🤣🤣🤣
Giyeem Endut
cieee yg uda cemburu
Giyeem Endut
gemessss thor
Giyeem Endut
Kecewa
Giyeem Endut
Buruk
Giyeem Endut
uda cari perhatian y si darren
Giyeem Endut
darren mulai suka sm dira
Giyeem Endut
geliii😂😂😂
Giyeem Endut
agak lain kayak nya ini seru
kurnia rahayu
Luar biasa
Sudar Wati
ya ampun paten kali bumil bisa menghukumi orang biar jerah tapi kok bikin geli
Rara Kusumadewi
tuh kan terjebak permainan sendiri si darren
Alejandra
Perasaan pup bayi nggak bau, cuma asem doang, kenapa jijik sich...
Alejandra
Bukannya dulu Darren tu anti sama cew, tapi kenapa gampang aja didekatin cew meski hanya sebatas rekan kerja tapi harusnya jadi cow tu u peka dkit...
Alejandra
Mungkin itu akibat dari berbuat zalim terhadap cucu menantu sendiri...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!