Gadis Manis Kesayangan Keluarga Mafia

Cia duduk di meja makan menunggu kedatangan keluarganya. Sejak tadi Cia merasa takut kalau masakan yang dirinya buat tidak disukai oleh keluarganya.

"Aduh, semoga mommy dan yang lainnya suka deh sama masakan sederhana yang aku buat. Aku jadi gak sabar ingin melihat reaksi mereka" gumam Cia.

Tidak lama, kedua orang tua Cia sampai di meja makan.

"Selamat pagi princess. Gimana istirahat kamu semalam. Apa kamu bisa tidur nyenyak?" tanya mommy Aletta yang langsung duduk di sebelah Cia.

"Nyenyak mom" jawab Cia sambil tersenyum

"Iya walaupun kamar tidurnya sangat panas. Tapi aku gak boleh banyak mengeluh. Harus bersyukur Cia" batinnya.

"Wahh sarapannya udah siap ya. Kamu udah menunggu lama disini ya princess, maaf ya mommy dan Daddy baru turun" ucap Aletta.

"Gak papa mom. Oh iya dimana kak Gara?" tanya Cia.

"Kakak disini princess" ucap Gara yang langsung mengacak rambut Cia.

"Ih kak Gara, kebiasaan deh. Suka banget berantakin rambut aku" protes Cia.

"Soalnya kakak gemes sama kamu princess" ucap Gara.

"Udah udah, kalian tuh ya kalau bertemu pasti berantem. Ayo Gara duduk, kita sarapan bersama" ucap Daddy James.

"Iya dad" ucap Gara.

"Oh iya Gara, kamu tumben masih di mansion. Biasanya jam segini kamu udah di rumah sakit" ucap mommy Aletta.

"Hari ini aku cuti mom. Aku mau menghabiskan waktu sama princess" ucap Gara.

"Ehh kak Gara kalau mau pergi ke rumah sakit gak papa kok. Jangan karena ada aku kakak jadi mengabaikan pasien kakak" ucap Cia.

"Gak papa princess, kakak udah meminta teman kakak untuk menghandle pasien kakak. Jadi kamu gak perlu khawatir" ucap Gara.

"Yaudah kalau gitu gimana kalau hari ini kita ajak princess jalan-jalan. Sekalian mengenalkan kota Jakarta pada princess" ucap Daddy James.

"Wahh boleh juga tuh. Ayo mommy ikut" ucap Aletta.

"Oke, sepakat ya kita pergi jalan-jalan abis sarapan. Gimana princess kamu mau kan?" tanya Daddy James.

"Em... aku ikut aja dad" ucap Cia.

"Yes jalan-jalan" ucap Gara dengan antusias.

"Ya ampun kamu kaya anak kecil aja deh Gara" ucap Daddy James.

"Biarin dad" ucap Gara.

"Oh iya bi, Reynand mana. Dia belum bangun?" tanya mommy Aletta saat tidak melihat putra ke tiganya.

"Tuan Reynand bilang dia mau menginap bersama teman-temannya nyonya. Jadi tadi malam tuan muda tidak pulang" jawab bi Ratih.

"Ya ampun Reynand, kok dia gak bilang di sama aku" gumam mommy Aletta.

Mendengar kakak ketiganya tidak pulang, Cia merasa sangat bersalah.

"Apa ini gara-gara kejadian semalam ya. Sepertinya kak Reynand gak suka sama aku deh" batin Cia.

"Princess, kamu kenapa kok diam aja?" tanya Gara saat melihat raut wajah sang adik.

"Ehh aku gak papa kak. Aku cuma berfikir apa kak Reynand gak suka dengan kedatangan aku ya. Semalam aku tanpa sengaja membuatnya marah" cicit Cia.

"Enggak princess, kamu gak usah berfikir seperti itu. Mungkin reynand lagi pengin tidur bersama teman-temannya".

"Udah ya gak usah dipikirin. Sekarang lebih baik kita sarapan aja ya" ucap Gara.

"Iya princess, sini biar mommy ambilkan sarapan buat kamu ya. Hari ini kamu mau sarapan pakai apa princess" tanya mommy Aletta mencoba mengalihkan pembicaraan agar putrinya tidak terus menyalahkan dirinya sendiri.

"Aku mau nasi goreng aja mom" ucap Cia.

"Oke mommy akan ambilkan" ucap Aletta.

Semua orang mulai memakan sarapan masing-masing. Saat merasakan rasa makanan pagi ini mereka merasa ada yang berbeda.

"Kok rasanya beda dari biasanya ya" ucap Gara.

"Iya, mommy juga merasa begitu" ucap Aletta.

"Ke-kenapa kak, mom. Apa nasi gorengnya gak enak ya?" tanya Cia.

"Enak, tapi rasanya gak seperti biasanya".

"Bi Ratih sini sebentar deh" panggil Aletta.

"Ada apa nyonya?" tanya bi Ratih.

"Siapa koki yang bertugas memasak hari ini. Kok rasa masakannya beda dari biasanya?" tanya Aletta.

"Em... itu nyonya, sebenarnya hari ini bukan koki yang memasak" ucap bi Ratih.

"Bukan koki?". Terus siapa?" tanya Aletta lagi.

"A-aku mom yang masak. Maaf ya kalau masakannya gak sesuai selera mommy" cicit Cia.

"Apa?".

"Kamu yang masak princess?" kaget mommy Aletta, Daddy James dan juga Gara.

"I-iya mom" cicit Cia.

"Maafkan saya nyonya, hari ini semua sarapan dimasak oleh nona Cia" ucap bi Ratih.

Cia yang tidak ingin bi Ratih marahi langsung membelanya.

"Mom jangan marah sama bi Ratih ya. Tadi bibi udah melarang aku. Tapi tadi aku terus memaksa ingin memasak sarapan hari ini".

"Maaf kalau masakan aku gak sesuai selera mommy dan yang lainnya".

"Jadi kalau mommy mau marah jangan sama bi Ratih, tapi sama aku aja mom" ucap Cia.

"Huft....".

"Mommy memang marah princess, tapi bukan karena rasa masakannya. Mommy marah karena kamu masuk ke dapur".

"Mommy kan udah bilang, kamu gak usah melakukan apapun disini. Udah ada maid yang punya tugas masing-masing".

"Kamu masak sebanyak ini, kalau kamu kecapean gimana" ucap mommy Aletta.

"Maaf mom, aku cuma mau memasak buat mommy dan Daddy. Maaf juga karena masakan aku gak enak" ucap Cia.

"Siapa bilang masakan kamu gak enak princess. Ini makanan terenak yang pernah mommy makan".

"Mommy cuma gak mau kamu kelelahan karena memasak makanan sebanyak ini. Pokoknya lain kali kamu gak boleh masuk dapur lagi oke" ucap mommy Aletta.

"Iya mom, aku janji akan menuruti ucapan mommy" ucap Cia sambil mengacungkan jari kelingkingnya.

"Oke mommy pegang janji kamu ya" ucap Aletta.

"Makasih mom karena gak marah sama aku" ucap Cia.

"Mana bisa mommy marah sama princess kesayangan mommy ini" ucap Aletta sambil menggenggam tangan Cia.

Saat menggenggam tangan Cia, Aletta baru sadar kalau salah satu hari putrinya terdapat plester.

"Ini kenapa princess?" tanya mommy Aletta menunjukan jadi Cia yang luka.

Daddy James dan Gara ikut panik melihat Cia terluka.

"Em... bukan apa-apa mom" ucap Cia yang langsung menyembunyikan jarinya.

"Bukan apa-apa gimana. Jari kamu di plester begini kok. Gara cepat periksa adik kamu" pinta mommy Aletta.

"Eh... Gak usah kak. Aku baik-baik aja kok" tolak Cia.

Tanpa mendengar ucapan Cia, Gara langsung mendekati sang adik.

"Perlihatkan tangan kamu princess. Biar kakak periksa" pinta Gara.

"Aku beneran gak papa kak" ucap Cia.

"Princess" panggil Gara dengan suara tidak ingin di bantah.

"Yaudah nih" gerutu Cia.

Gara segera memeriksa luka Cia. Mommy Aletta langsung menggenggam tangan Cia yang satunya lagi.

"Gimana Gara, apa kita perlu ke rumah sakit?" tanya mommy Aletta.

"Em.... Sepertinya perlu mom. Ayo sekarang kita ke rumah sakit" ucap Gara.

"Eh tunggu, ini hanya tergores sedikit. Kayanya gak perlu sampai ke rumah sakit deh" ucap Cia.

"Yang dokter disini itu kakak princess. Jadi kakak lebih tahu apa harus pergi ke rumah sakit atau enggak" ucap Gara.

"Tapi kak, ini beneran cuma luka kecil. Masa iya sampai harus ke rumah sakit" ucap Cia.

Daddy James yang tahu kalau Gara hanya ingin mengerjai putrinya langsung menyenggol lengannya.

"Udah jangan mengerjai putriku seperti ini Gara. Udah princess, gak usah di dengerin kakak kamu cuma bercanda".

"Tapi lain kali Daddy gak mau dengar kamu masuk kedapur lagi ya. Di dapur bahaya, banyak benda tajam. Kalau kamu terluka lagi gimana" ucap James.

"Iya dad Cia janji. Maaf ya" ucapnya sambil menunduk.

"Yaudah, sekarang lanjut lagi sarapannya ya" ucap Daddy James.