NovelToon NovelToon
Istri Muda Sang Miliuner

Istri Muda Sang Miliuner

Status: tamat
Genre:Misteri / Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Romansa / Permainan Kematian / Tamat
Popularitas:46.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dela Tan

Kematian mendadak Gandawasa Natadharma, miliuner pemilik perusahaan game terbesar asal Indonesia yang bermukim di San Fransisco, Amerika Serikat, menimbulkan kecurigaan bahwa kematiannya tidak wajar.

Istrinya yang berbeda lima belas tahun lebih muda, Lily Kanissa Natadharma, tentu saja menjadi orang pertama yang paling dicurigai. Wanita yang pernah dikenal sebagai “Gadis Teh Botol”, sejak fotonya yang sedang minum teh botol di kelas ketika remaja, pernah viral. Gadis manis bermata indah dengan wajah polos bagai malaikat pada waktu itu, kini telah menjelma menjadi wanita yang luar biasa cantik menawan dan sangat berkelas.

Ketika digiring ke luar mansionnya yang mewah dengan tangan diborgol, para wartawan menghujani Lily dengan pertanyaan. Ia hanya melontarkan satu kata dengan wajah dingin, “Bodoh.” Lalu ia menundukkan kepala dan masuk ke mobil polisi tanpa mengatakan apa-apa lagi.

Detektif Maxmillian Anderson diuji kemampuannya untuk menguak fakta, mencari bukti-bukti serta menyelidiki motif yang membuat janda miliuner itu melakukan tindakan kriminal. Demi harta? Atau karena orang ketiga?
Benarkah dia pembunuhnya, atau ada orang lain yang melakukannya?

Namun, yang lebih penting adalah, mampukah Max menepis daya tarik Lily, yang dengan keanggunannya yang dingin, justru telah membuat hati Max terbakar sejak matanya singgah di wajah wanita itu, bahkan dari jauh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dela Tan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Penyesalan Lily

“Apakah jiwa kita sedang tertukar?” Tiba-tiba Andrea bertanya.

“Apa maksudmu?” Max mengerutkan kening tidak mengerti.

“Bukankah biasanya aku yang meledak-ledak? Aku adalah api yang membara, sedangkan kau biasanya berkepala dingin. Mengapa kini sepertinya terbalik?”

“Aku hanya geram karena Wanjiru mengolok-olok kita dengan sengaja.” Max terdiam sejenak, mengetuk-ngetuk dagunya.

“Tapi sebenarnya… kesombongannya akan menjatuhkannya.” Max berkata perlahan, telah kembali tenang, “Dia datang ke sini, berarti berangkat dari suatu tempat. Dan dia naik taksi, meskipun dengan penampilan yang benar-benar berbeda.”

Max berdiri dan berjalan ke luar ruangan monitor.

“Anderson, mau ke mana kau?” Andrea mengikutinya.

“Kita harus segera meminta rekaman lalu lintas dari Departemen Transportasi California. Minta mereka memeriksa jika ada tempat tertentu yang menangkap sosok gadis Korea itu. Ini tidak bisa ditunda lagi, mengingat rekaman hanya akan disimpan paling lama enam puluh hari sebelum dihapus dan ditimpa rekaman yang lebih baru. Mumpung Wanjiru baru muncul dua hari yang lalu, mari kita telusuri dia. Mau adu pintar, ayo kita terima tantangannya.”

Max masuk ke kantornya sendiri dan segera membuka peta regional. Menggunakan bolpoin, dia menyusuri jalan-jalan di peta, dan menduga-duga jalan arah kedatangan taksi.

Kamera CCTV dipasang di banyak jalan di wilayah perkotaan. Gambar-gambar tersebut dikirimkan ke Pusat Manajemen Transportasi Regional di seluruh negara bagian, tempat gambar-gambar tersebut digunakan untuk memverifikasi laporan sebuah insiden, dan untuk mengirimkan tanggapan yang tepat.

Untuk meminta rekaman, harus disebutkan waktu dan lokasi yang tepat atau area sekitarnya, karena tidak mungkin memeriksa rekaman semua kamera yang jumlahnya ribuan di seluruh kota.

Max dan Andrea juga meminta agar taksi yang dinaiki Kenneth ditemukan nomor polisinya untuk dilacak. Jika sopir taksi ditemukan, dia pasti bisa menunjukkan ke mana dia membawa Kenneth pada malam itu.

Kenneth bisa saja tidak turun langsung di depan tempat tinggalnya, mengingat betapa cermat dia selama ini. Tetapi setidaknya, jika tempat di mana dia pernah berada diketahui, maka area pencarian bisa dipersempit.

“Kau tahu, Davis? Intuisiku mengatakan, hari-hari keparat itu bebas tidak akan lama lagi.” Max menyerahkan kertas berisi catatan beberapa jalan yang ingin diminta rekaman CCTV nya, “Kirim email ke Departemen Transportasi, katakan bahwa ini mendesak.”

“Yes, Sir.”

***

Sementara itu, di mansion Natadharma.

Lily duduk di meja kerja Gandawasa, memandang foto suaminya dalam pigura emas, yang masih terpajang di sana. Lily mengambil pigura itu dan mengelus wajah Gandawasa yang sedang tersenyum.

“Aku merindukanmu,” ia berbisik, matanya kembali digenangi air hangat. “Pelakunya Kenneth. Aku hampir tidak percaya. Kau juga pasti tidak akan menduga. Maafkan aku… ini semua adalah salahku. Jika aku tidak…”

Lily mendekap pigura itu di dadanya, lalu terisak pelan.

Sejak mengetahui bahwa Kenneth adalah orang yang diduga kuat membunuh suaminya, ia didera rasa bersalah.

Selama ini, ia memang tidak terlibat dalam bisnis suaminya. Tidak secara langsung. Tetapi selalu hadir di setiap meeting besar yang penting. Meskipun ia tidak menduduki jabatan resmi di Silver Fox Game, Inc., Lily selalu hadir sebagai pengamat.

Secara profesional itu kurang tepat dilakukan perusahaan yang telah terbuka. Tetapi untuk perusahaan Asia, apalagi awalnya adalah perusahaan keluarga, itu adalah hal yang biasa.

Itu bukan keinginan Lily, Gandawasa yang memintanya. Katanya agar dia tidak perlu bercerita panjang lebar jika membutuhkan pendapat Lily.

Lily sendiri, sejak menikah dengan Gandawasa, telah diberi perusahaan yang dikelolanya sendiri, yang jauh dari bidang yang digeluti suaminya. Ia bukan hanya memiliki perusahaan fesyen daring dengan keanggotaan elit berbayar, tetapi juga badan amal, yayasan sekolah, dan galeri seni.

Semua penghasilan dari perusahaan-perusahaan miliknya itu seratus persen mengalir ke rekening atas namanya, terpisah dengan kekayaan Gandawasa.

Itu adalah salah satu cara Gandawasa memanjakannya. Karena Lily telah merancang sendiri isi perjanjian pranikah setelah Gandawasa menyatakan niat untuk mempersuntingnya.

Perbedaan usia yang banyak, dan tuduhan-tuduhan tidak berdasar yang dilontarkan padanya, bahwa ia hanya mengincar uang sang miliuner itu, membuat Lily ingin membuktikan pada orang-orang, bahwa itu sama sekali tidak benar.

Lily benar-benar mencintai Gandawasa. Meskipun mereka hanya berpacaran satu tahun. Dan wajah Gandawasa dianggap tidak menarik. Tetapi Lily mengetahui hati, watak dan perangai kekasihnya itu.

“Untuk apa memikirkan omongan orang, kita tidak bisa menutup mulut orang lain, yang bisa kita lakukan hanya menulikan telinga. Aku percaya padamu.” Gandawasa tidak setuju ketika melihat isi perjanjian pranikah itu.

Bagaimana Gandawasa akan setuju, jika salah satu poinnya menyatakan bahwa jika mereka bercerai dalam waktu sepuluh tahun pernikahan, Lily hanya akan menerima satu dolar.

Poin lain juga menyatakan bahwa jika Gandawasa meninggal tidak wajar, uang asuransi atau kekayaan yang dimiliki akan jatuh ke tangan keluarganya. Sedangkan perusahaannya akan diserahkan kepada orang yang diputuskan dalam RUPS.

Namun Lily tetap bersikeras. “Aku tidak akan menceraikanmu. Jadi baik satu dolar, atau sejuta dolar, tidak ada bedanya, bukan?”

“Aku juga tidak akan menceraikanmu,” Gandawasa berkata dengan serius.

“Kalau begitu, apa masalahnya?”

Gandawasa akhirnya setuju. Dan karena perjanjian pranikah itu, suaminya akhirnya memberi Lily perusahaan-perusahaan untuk dikelola. Karena itu, bagi Lily, lebih menguntungkan jika Gandawasa hidup, daripada jika miliuner itu mati.

Lily juga menolak untuk diberi jabatan di perusahaan Gandawasa. Tetapi suaminya sering memintanya hadir di pertemuan-pertemuan penting, hanya sebagai pendengar.

Itu juga sebagai satu cara bagi Gandawasa untuk menunjukkan pada orang-orang, bahwa Lily bukan seorang ‘istri piala’, wanita cantik yang dinikahi hanya untuk dibanggakan atau dipamerkan. Lily bukan hanya wajah cantik tanpa otak.

Meskipun tidak terlibat dan tidak memiliki jabatan, tetapi ada satu dua keputusan Gandawasa yang mendengarkan masukan dari Lily.

Salah satunya, ketika suaminya itu dituntut dengan tuduhan pelecehan seksual. Adalah Lily yang berinisiatif meminta rekaman CCTV dari tempat kejadian. Juga yang bernegosiasi dengan wanita itu, menutup mulutnya dan bersedia damai dengan bayaran $100,000.

Ketika Gandawasa mulai sering mengeluh tentang waktu yang terbuang sekian lama, dan uang yang terbuang sia-sia karena proyek barunya yang dipercayakan kepada Kenneth ternyata gagal total, Lily berkata.

“Kau pecat saja. Itu wajar, kau sudah memberinya kesempatan untuk membuktikan, tetapi dia tidak mampu. Jika kau ingin menyelamatkan proyek itu, tangani sendiri atau angkat orang baru yang lebih kompeten.”

“Tapi bagaimana aku akan meminta dia mengganti kerugian? Dulu aku marah, tetapi setelah dipikir-pikir, walau  bagaimana aku memiliki andil kesalahan, karena membiarkan dia memegang proyek di luar bidangnya.” Gandawasa agak termenung.

“Kalau begitu, relakan saja uangnya. Itu bukan jumlah yang kecil, tetapi bagimu itu juga tidak terlalu besar. Yang harus kau lakukan hanya memecat dia. Kata orang-orang di kantor, kau sudah terlalu sering marah-marah. Terus terang, aku khawatir akan kesehatanmu.”

Siapa yang menduga, pemecatan itu berujung pada pembunuhan suaminya.

Lily sungguh menyesal.

1
Leila Karmila
/Rose//Good/
adi_nata
good job author .. terima kasih banyak untuk karyanya. ditunggu cerita penyidikan selanjutnya.
adi_nata
endingnya terkesan dikebut. dan apakah memang Lily benar2 bersih ?
adi_nata
bapaknya masih hidup tenyata /Facepalm/
adi_nata
aku bertanya tanya. bapak mereka masih hidup atau tidak sih ? hadeehhh .. biarpun dibawa mantan istri, setidaknya tetap cari tau kabar anakmu.
adi_nata
aku tidak tau kenapa harus pakai cara berbelit seperti itu padahal ujung2nya juga pindai sidik jari. 😁
adi_nata
kan bisa pindai sidik jari untuk membuktikan mana Lily mana Lila.
adi_nata
malam pameran ini kan sekitar 3 minggu dari peristiwa Lily bertemu Lila. padahal Lily sudah dirawat selama lebih dari satu bulan pasca ditemukannya dia di hutan.
adi_nata
sekarang aja baru mikir ke situ. sama aja ini dua bersaudara. 😅😅
adi_nata
pasangan lansia yang menemukan Lily itu kan menelepon 911, dengan penemuan tubuh sedemikian ekstrim, seharusnya akan langsung dilakukan peyelidikan mengenai identitas korban. dan aku rasa pasti cepat teridentifikasi, apalagi Lily masih di wilayahnya sendiri. San Fransisco.
adi_nata
911 itu juga kan polisi. hmmm.

mengingat status Lily yang cukup terkenal, apalagi sempat tesangkut kasus kematian Gandawasa, agak aneh sih kalau tidak ada seorangpun yang mengenalinya. bahkan polisi 911 nya pun tidak.
adi_nata
mencuri uang dari kartu kredit ? 🤔
adi_nata
sepuluh tahun.
adi_nata
author memasukkan unsur pademi tapi di sisi lain ada jamuan makan malam, acara pameran seni, dan semuanya tanpa protokol kesehatan. 🤔
adi_nata
lalu kalau wajah Lily berseliweran di media massa, apa tidak ada yang bertanya tanya kenapa Lila sangat mirip dengan istri milyuner Gandawasa ?
adi_nata
tabiat yang berbeda karena lingkungan hidup yang jauh berbeda.
adi_nata
aku pikir Lyli dibunuh oleh Lila seketika mereka bertemu di jalur hutan dan mayat Lily dibuang Lila entah kemana ?
adi_nata
ya itu dia. banyak sekali kasus seperti ini. begitu cerai, seorang ayah langsung lepas tanggung jawab pada anak yang dibawa mantan istri.
adi_nata
kalau begitu Lily dan Lila pasti punya bentuk tubuh yang berbeda.
adi_nata
aku pikir Lila selalu "menutupi" dirinya waktu ketemu Kenneth. memakali hoodie dan masker.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!