NovelToon NovelToon
KAU TELAH MENODAIKU

KAU TELAH MENODAIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Agus irawan

Kesucianku direnggut oleh pria tak dikenal, pada malam itu aku terjebak hujan sepulang kerja. Seingat ku, aku di ajak oleh seorang yang mengatas namakan perusahaan untuk mengantarkan ku pulang.

Tapi, aku berakhir di sebuah kamar yang asing bagiku.

"Ya inilah tempatku disekap hingga hari ini, entah bagaimana aku bisa meloloskan diri dari cengkraman Pria ini. Sialnya dia sangat berkuasa hingga membuatku tak berdaya melawannya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TIDAK TERDUGA

Setelah berjalan sedikit mundur Reina menatap pria yang saat ini berdiri tegas di hadapannya, di tidak menyangka atas perlakuan pria yang ia kira teman ternyata seolah memiliki maksud terselubung, Reina hanya diam penuh kebingungan.

Sementara Reynaldi balas menatap Reina dengan tatapan yang sulit di artikan, kedua tangannya sejenak masih menggantung di udara tepat di pelukannya yang kini kosong, sebelum kemudian tangan Reynaldi terkulai lepas tepat di samping tubuhnya.

Reynaldi lepas kendali, bagaimana tidak? Selama bertahun-tahun ia memendam cintanya pada Reina, telah mencoba melupakan namun sama sekali tidak bisa walau hanya sebentar, dan setelah sekian lama akhirnya kembali bertemu, ketika ia benar-benar bertekad untuk mendapatkan gadis itu, seorang pria lain bernama Jeffir telah mengklaim Reina sebagai miliknya.

Dulu Reynaldi tidak memiliki keberanian mengungkapkan perasaannya pada Reina gadis yang diam-diam dia cintai, karena takut dulu Reina menolaknya, dan takut merusak persahabatannya lalu Reina menjauhinya. Namun, sekarang setelah tahu Reina terlibat hubungan dengan salah satu pria kaya membuat darah Reynaldi kembali mendidih rasa cintanya berubah menjadi api cemburu, dan ingin memiliki Reina seutuhnya--hanya miliknya seorang. Reynaldi menarik nafas sebelum menyatakan perasaannya.

"Asal kau tahu Reina... aku sangat mencintaimu." dengan tandas dan tegas Reynaldi mengucapkan kalimat itu.

Reina diam tertegun mendengar ucapan Reynaldi, tak terduga, bahkan ia diam untuk beberapa lama namun Reina masih belum percaya, ia pikir ini hanya lelucon Reynaldi.

"Jika ini lelucon, hentikan. Ini sangat tidak lucu Rey!"

Reynaldi menggelengkan kepalanya dengan pasti, dan perlahan berjalan menghampiri Reina. "Aku serius, aku sudah jatuh cinta pada saat pandangan pertama padamu, ketika aku melihatmu di malam itu di mana kau dirundung oleh senior perempuan, ingatkah kau aku yang memangku dirimu saat tanpa sehelai benang di toilet sekolah? Maafkan aku, aku pikir rasa suka itu akan hilang tapi seiring berjalannya waktu rasa itu membesar dan tumbuh menjadi cinta. Aku pikir itu akan hilang setelah bertahun-tahun tapi nyatanya setelah sekian lama hingga akhirnya kita dipertemukan kembali rasa itu tetap ada, bahkan tidak memudar sedikit pun Reina, aku mencintaimu amat sangat mencintaimu Reina Maria."

Reina tercengang dengan kenyataan yang baru saja dia dengar, ia menatap mata Reynaldi inten mencari kebohongan di dalam mata itu namun ia tidak menemukan kebohongan di sana. Jadi, selama ini pria yang dia anggap sebagai teman baik, atau bahkan di anggap kakak olehnya telah memendam perasaan padanya dengan begitu lama, "Tapi Rey aku hanya anggap kau tem--"

Reynaldi menyela ucapan Reina, "Tidak! Aku tidak ingin sekedar menjadi Temanmu, jadilah kekasihku Reina, atau bahkan Istriku!" Reynaldi menggenggam tangan Reina dengan erat, tidak ingin membiarkan gadis itu lepas lagi darinya.

Reina bingung harus menjawab apa, dia ingin menolak tapi takut melukai hatinya. Terlebih lagi Reynaldi memendam rasa padanya cukup lama, ini pasti tidak mudah bagi pria itu. "Tapi Rey... aku..."

"Apa kurangnya aku dari Jeffir Jeferson? Apa yang dia kasih padamu aku juga bisa memberikannya!" Reynaldi memegang kedua bahu Reina, dan terus meyakinkannya agar membalas perasaannya.

Ingin sekali Reina menjelaskan kalau hubungannya dengan Jeffir bukan hanya sekedar kekasih, tapi dia sudah menikah meskipun dia dipaksa menikah dengan pria iblis itu, tapi karena perjanjian tertulis di map sialan itu ia tidak bisa untuk tidak berkutik sedikitpun.

"Jawab aku Reina, aku bisa memberikan apapun yang bisa dia berikan padamu," Reynaldi kembali menegaskan perasaannya, bahwa dia sedang bersungguh-sungguh ingin memiliki gadisnya.

Mata Reina terbelalak ia kira Reynaldi telah mengetahui perjanjiannya dengan Jeffir, sedangkan Reynaldi sendiri tidak tahu menahu perihal perjanjian itu, maksud Reynaldi, dia juga bisa memberikan kebahagiaan yang seperti Jeffir berikan padanya. Reina menepis tangan Reynaldi, "Apa maksudmu?! Aku sama sekali tidak mengerti Rey?"

Reynaldi berdecak kesal karena Reina tak langsung menjawab perihal perasaanya, jika saja Reina menjawab ya atau tidak pria itu sudah merasa lega, dan tidak akan memperkeruh suasana.

"Aku bertemu dengan partner bisnisku, dan ternyata itu Jeffir Jefferson dia bilang kau miliknya. Sangat angkuh bukan?"

Reina tidak habis pikir di dunia bisnis yang begitu luas kenapa keduanya harus bertemu dan membuat mereka bertiga terlibat dalam situasi yang sangat kacau, "Aku pergi!"

Tanpa menunggu lama Reina pergi meninggalkan Reynaldi yang diam terpaku menatap kepergiannya. Pikiran Reina kini kacau balau, dia tidak menyangka teman lamanya itu malah menyatakan cinta padanya, padahal selama ini ia sama sekali tidak menaruh curiga dengan gelagat Reynaldi, meskipun kadar bercanda mereka kadang berlebihan. Tapi, kali ini benar-benar membuat Reina di ambang kebingungan.

"Apa ini yang dinamakan takdir?" gumam Reina menatap lampu-lampu jalan di malam hari dari dalam mobil dibalik jendela taksi yang di pesannya.

Hingga akhirnya dia sampai di penthouse megah milik Jeffir, aura mencekam sudah terasa ketika dia mulai melangkahkan kakinya ke pekarangan penthouse itu, dia tahu ini akan menjadi mimpi terburuk baginya karena telah melanggar salah satu perjanjiannya dengan pria iblis itu, Reina melanggar salah satu perjanjian dengan pergi diam-diam, dan tidak dalam pengawasan Cristian.

Perlahan Reina membuka pintu dengan pelan, sehingga tidak menimbulkan suara sedikitpun, dia menghela nafasnya setelah memastikan tidak ada siapapun di dalam ruangan tengah itu, "Huh! Aman." dia mengelus dadanya dengan lega. Tapi, sesaat setelah dia merasa aman, tiba-tiba sebuah suara dehaman cukup menggelegar di seisi ruangan itu mampu mengalihkan perhatiannya pada salah satu sudut di mana pria iblis itu tengah menatapnya seperti harimau yang siap menerkam.

"Kemari!" Jeffir menjentikkan jemarinya mengintimidasi Reina agar mendekat. Dengan langkah ragu-ragu akhirnya ia berdiri tepat di hadapan Jeffir.

"Sudah kubilang jangan pergi tanpa seizinku, dan Cristian. Tapi kenapa kau tetap memaksa, aku tanya sekali lagi. Kau dari mana? Dan bertemu dengan siapa, hingga larut malam begini?"

Reina memejamkan matanya tidak berani menatap pria yang sedang dalam keadaan marah padanya, sedang kakinya terasa gemetar karena takut dengan suara lantang penuh kemarahan itu.

"Jawab aku dari mana?! Apa kau bertemu dengan Reynaldi Hutama, apa sebenarnya hubunganmu dengan Pria itu?!" tanya Jeffir dengan tatapan mengancam, perlahan mencekik leher Reina sedikit kuat hingga Reina tersedak.

"Uhuk! Uhuk!" namun Jeffir tidak peduli dengan itu, dia terus mencekik leher perempuan itu hingga perempuan itu mau berbicara jujur padanya.

"Lepaskan! Apa urusannya denganmu, aku mau bertemu dengan Teman lamaku pun apa harus meminta izin padamu, sedangkan kau bukan siapa-siapa aku!" dengan mengumpulkan keberanian Reina mencoba melawan, meskipun dia tahu dia akan tetap kalah dari pria yang memiliki kuasa itu.

Jeffir mencium Reina dengan kasar, membuat Reina terengah-engah susah bernafas. Setelahnya Jeffir memperingatkan Reina. "Kau jangan lupakan, kalau kau itu Istriku, jangan bodoh hanya karena cinta masa lalumu... kau akan menghancurkan masa depanmu sendiri!"

Jeffir melepaskan cengkeramannya setelah berhasil meledakkan rasa cemburunya, namun Reina masih tidak mengerti dengan apa maksud dari perkataan Jeffir barusan.

Dia hanya diam tertegun menatap langkah pria maskulin itu, pergi dengan segala amarahnya.

1
Agus Irawan
Halo teman-teman terus ikuti kisah Reina ya, maaf enggak bisa up banyak-banyak soalnya enggak bisa kaya author lain mikirnya. Aku ada kesibukan lain juga di dunia nyata.

Meskipun lambat up semoga kalian dengan setia menunggu kelanjutan cerita ini big love you untuk pembaca semua ♥️♥️♥️
Agus Irawan
terima kasih kak ♥️
naddia_amoraa
mampirrr
naddia_amoraa: sama sama , semangat berkaryaa
Agus Irawan: terima kasih sudah mampir kak
total 2 replies
𝐀'𝐃69°
ikutin alurnya dlu thor
bagus ceritanya 👍👍👍
Agus Irawan: terima kasih kak
total 1 replies
Nikodemus Yudho Sulistyo
Mampir dlu ke satu bab. penasaran siapa pelakunya
Agus Irawan: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!