NovelToon NovelToon
Melawan Kematian

Melawan Kematian

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Spiritual / Iblis / Identitas Tersembunyi
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fukano Jr

Seorang pemuda bernama Riu Zin, yang dipenuhi ambisi dan keinginan yang membara untuk mencapai kekuatan yang luar biasa, sehingga ia bersedia untuk melawan bahkan kematiannya sendiri.

Meskipun menghadapi tantangan yang tampak tidak mungkin, seperti melawan Surga yang bagi manusia adalah suatu kemustahilan, namun demi kekuatan yang diimpikannya, ia rela menghadapi segala risiko, bahkan kematian pun sudah menjadi bagian dari kesiapan dan tekadnya. Dengan tekad yang teguh dan semangat yang membara, pemuda ini siap menghadapi segala rintangan dan tantangan, mengejar impian dan ambisinya dengan penuh determinasi dan keberanian yang luar biasa.

Ini bukan tentang mencari kesempurnaan,cerita ini tentang mencari Mati! Ambisi dari seorang Pemuda yang merasa tertantang dan mengikuti seseorang yang menurutnya bisa di andalkan.


Mari baca cerita Pertama ku ya

[ Karya asli]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fukano Jr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Kekuatan Rahasia

"Kemampuannya masih berada di ranah bawah, untung saja sehingga aku tidak perlu mengeluarkan aura ku," ucap Riu Zin lega, menyadari bahwa kultivasi Xian Zilin jauh di bawahnya. Jika tidak, aura mereka yang sama akan membuatnya terbongkar dengan mudah.

"Tunggu." Xian Zilin masih enggan diam, kali ini ia meraih tangan Riu Zin. "Siapkah kau sebenarnya?" tanya Xian Zilin. Riu Zin hanya terdiam, perlahan membuka maskernya untuk menunjukkan wajah asingnya sebagai penyamaran. Wajah palsu itu pastinya tidak dikenali oleh Xian Zilin sebagai Riu Zin.

"Maaf, apakah aku telah menyinggung anda? Mengapa begitu keras ingin mengejar aku," ucap Riu Zin dengan pelan namun penuh wibawa, membuat Xian Zilin menjadi segan dan terdiam sejenak.

"Apakah anda berpikir aku ingin menciptakan masalah di sini? Seharusnya anda bisa menyimpulkan bahwa tidak mungkin seseorang berani menciptakan masalah di wilayah ini," kata Riu Zin dengan tenang, mencoba meyakinkan Xian Zilin. Melihat Xian Zilin yang terdiam, Riu Zin mencoba menenangkan suasana. Memang, bagi Xian Zilin, masuk akal bahwa tidak ada orang asing yang berani menciptakan masalah di Kota Kekuasaan Sekte yang disegani, terutama dia hanya sendirian.

"Sudahlah, aku ingin pergi. Tolong, jangan ikuti aku. Jujur saja, aku merasa tidak nyaman jika diikuti seperti itu," ucap Riu Zin dengan pelan.

"Tapi, apakah kau..." Xian Zilin terhenti dalam perkataannya saat melihat orang di depannya tiba-tiba menghilang, meskipun dia hanya mengabaikannya sejenak. Sebenarnya masih ada pertanyaan yang ingin dia tanyakan namun sepertinya dia tidak berniat mengikuti orang asing itu lagi

•••√√√••••••

Sing 

Dengan satu gerakan, ratusan batu kerikil terbelah dan jatuh ke tanah. "Masih belum cukup," gumam Riu Zin sambil meninju batu yang lumayan besar, memecahkannya menjadi beberapa bagian dan melemparkannya ke udara. Riu Zin menutup matanya, "Gerakan Seratus Langkah. Kedipan Api." Saat membuka matanya, ia menggerakkan satu kali tebasan.

Sing

Batu-batu yang melayang terbelah kembali menjadi sejumlah bagian kecil, berhamburan di tanah.

Namun, Riu Zin terlihat tidak puas. "Belum cukup," ia kembali mengangkat beberapa batu yang ukurannya sama, namun kali ini tiga batu terbang di udara. Dengan mata terpejam, Riu Zin bersiap sebelum batu-batu itu mendarat. "Gerakan Seribu Langkah. Kedipan Api."

Sing

Dengan satu gerakan, batu-batu itu seakan menjadi kerikil yang berhamburan di atas tanah.

"Tidak bisa, ini masih belum cukup," ucap Riu Zin kecewa pada dirinya sendiri. Pedang yang dia pegang ditancapkan di tanah, lalu dia membaringkan dirinya di tanah tepat di samping pedang yang tertancap.

Di hutan yang sunyi, Riu Zin merasa tenang menikmati langit malam. Dalam kebingungan, dia memikirkan apakah harus menunggu Kamal untuk melakukan langkah selanjutnya di Kota Garis Membara.

Di tangannya, Riu Zin memunculkan aura yang membentuk sebuah giok berwarna biru kemerahan yang menyala. "Giok ini, apakah hanya bisa membantuku sampai Puncak Diri saja?" dalam keheningan, dia merenungkan tentang giok yang telah memberinya banyak dorongan. "Ya, tapi tidak bisa disalahkan. Setidaknya, giok ini telah membantuku mencapai Tingkat Puncak Diri," ucapnya sambil menyimpan giok tersebut.

"Giok ini akan memberimu kekuatan yang sulit didapatkan orang. Berlatih lah dengan ini dan ingat rahasiakan ini dari semua orang tentang giok ini," kata-kata itu terlintas di benaknya, mengingat saat dia berusia dua belas tahun, saat seseorang yang tidak dikenal memberikan giok itu padanya. Pertanyaan mengapa orang itu memberikan giok tersebut tanpa pamrih masih menjadi misteri baginya.

Langkah kaki hanya terdengar sekali, sangat jauh, dan sebuah tongkat hampir mendarat tepat di depan wajahnya, hanya beberapa senti jauh.

Riu Zin, yang masih terbaring menikmati langit malam, tidak menyadari kehadiran yang mendekat, meskipun ia sempat mendengar langkah kaki yang terdengar dari kejauhan.

"Kena kau," ucap Tetua Shui Yin dengan yakin saat menebas tongkatnya ke bawah, menggetarkan tanah dan menciptakan abu yang berterbangan.

"Tidak ada," Shui Yin terlihat kaget, matanya melebar, menyadari bahwa orang dia serang bukan sembarangan. "Seperti yang sudah ku khawatirkan, pasti ada yang tidak beres. Tidak salah lagi, pakaian yang dikenakannya sama seperti pagi tadi," gumam Shui Yin serius, mencoba membaca gerakan dan insting ke setiap sudut hutan, mencari jejak yang hilang.

"Tetua Inti dan Tetua Xian sepertinya tidak menyadari, bahkan kakakku hanya diam," Shui Yin merasa sedikit kesal, merasa bahwa hanya dia yang mengetahui situasi ini, sehingga tetua lain mungkin belum menyadari, terutama Gung Zhi sebagai pemimpin wilayah mereka dan Xian Xurong yang memiliki kepekaan tinggi.

"Itu kan Tetua Shui," terkejut Riu Zin mengetahui bahwa Shui Yin sejak awal telah mengetahui keberadaannya. Di balik pohon yang tidak terlalu jauh dari Shui Yin, Riu Zin ingin melihat langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Tetua Shui Yin. Tongkat yang dipegang Shui Yin menimbulkan kewaspadaan baginya, karena tongkat tersebut merupakan salah satu tongkat Mistis kuno yang memiliki kekuatan besar.

Dengan aura merah pekat yang terkumpul di bola cahaya di atas tongkatnya, Shui Yin menghentakkan tongkatnya tiga kali ke tanah. Aksi ini membuat Riu Zin dengan cepat melakukan gerakan untuk menahan aura pelacak dari Shui Yin.

Setelah beberapa detik menunggu tanpa reaksi dari sekitar, tanpa tanda-tanda kehadiran, aura pelacak tidak dapat menemukan orang tak dikenal tersebut. "Dia sudah melarikan diri," ucap Shui Yin pelan, merasa kecewa.

Suasana hening dan kekecewaan terasa di antara Shui Yin, di mana setiap detik yang berlalu semakin menegaskan bahwa orang tak dikenal itu telah berhasil melarikan diri tanpa meninggalkan jejak.

"Kepalaku..." Riu Zin merasakan pusing yang menusuk, sensasi terbakar di bagian kepalanya,bahkan tidak bisa berpikir jernih. Sekarang, dia kembali berada di tempat sebelumnya, dihadapkan pada rasa yang tak tertahankan.

Dengan cepat, Riu Zin kembali duduk bersila dan menekan titik di belakang kepalanya, mencoba mengeluarkan aura mistis yang mencoba menguasai pikirannya.

"Jika saja aku benar-benar menggunakan kekuatanku untuk menangkis energi itu, pasti tidak begini," gumam Riu Zin. Dia menyadari bahwa telah meremehkan aura mistis dari tongkat kuno tersebut, meskipun ia berusaha waspada. Namun, dia juga takut untuk mengeluarkan kekuatannya sepenuhnya, hanya menggunakan seperempat kekuatannya. Dia khawatir jika mengeluarkan lebih dari itu, bisa terdeteksi.

1
Lumine
keren.../Good/

/Rose//Rose/+/Coffee/ untukmu thor...
Uciha Kumar: Terima kasih 🙏
total 1 replies
Lumine
Karyamu mantav bang../Good//Good//Good/
kukasih kopi /Coffee/ /Ok/
Uciha Kumar: Terima kasih dukungan nya 😁🙏
total 1 replies
Lukalama
tulisanmu rapi sekali Thor.../Good/
/Rose//Rose/meluncur....
Uciha Kumar: Makasih kak Luka sudah mampir 😁🙏
total 1 replies
arfan
terus semangat bos
Uciha Kumar: Ok Siap👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!