NovelToon NovelToon
COLD WORDS

COLD WORDS

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Kisah seorang pria yang tidak lagi mau mengenal cinta, karena bayang masa lalu yang terlalu menyakitinya. Begitu banyak cinta yang datang dan mencoba mengetuk.
akankah ada sosok perempuan yang mampu mengubah kehendaknya?
adakah perempuan yang akan mampu mencuri perhatiannya?
ikuti kisahnya dalam cerita author "COLD WORD"
kisah ini hanya berdasarkan imajinasi author saja. jika ada kesamaan nama tokoh, ataupun latar, merupakan suatu kebetulan yang dibetul-betulkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

COLD WORDS ---27

Tama benar-benar tak habis pikir dengan hasil pekerjaan Siska. Sangat rapih dan sistematis semuanya, bahkan Siska berhasil membuat kemasan baru yang lebih fresh, namun ada beberapa hal pokok yang bertolak belakang dengan yang diinginkan Tama.

"Mbak Dewi, tolong ke ruanganku sebentar." ucap Tama melalui pesawat intercom di mejanya. Dewi adalah staf satu sebagai asisten leader staf yang bertanggungjawab pada keseluruhan kinerja staf di line Tama.

"Ada apa Pak?" Ucap Dewi setelah masuk ke ruangan Tama.

"Lihat ini, sebenarnya aku suka cara penempatan dan urutan grafisnya, tapi poin pokoknya tak sesuai dengan +62." Tama menunjukkan bagian-bagian yang menurutnya tak sesuai.

"Apa tidak sebaiknya pak Tama menyampaikan hal ini secara langsung pada mbak Siska?" Dewi sedikit heran dengan sikap Tama.

Tama terdiam beberapa saat, lalu menghela nafas. "Ah, benar juga, kenapa aku selalu merepotkanmu. Oke, panggilan dia untukku."

"Bapak sepertinya kelelahan, atau sedang banyak pikiran?" Dewi memberanikan diri bertanya.

"Hmm,," Tama hanya menanggapi dengan senyuman. "Lanjutkan pekerjaan mbak Dewi, sekalian minta tolong panggilkan Siska."

"Baik,pak."

Siska kembali masuk ke ruangan Tama dengan ekspresi sombong dan bangga. Ia merasa percaya diri dan menang. Dengan gesture tubuh menggoda, Siska duduk di depan meja Tama, tak lupa senyum nakal dilemparkannya untuk Tama. Sayangnya, Tama hanya melihatnya sekilas, dan tak peduli lagi dengan ekspresi Siska.

"Hu-uh,,,, aku yakin jantungnya nggak aman, dia pasti sok cool nahan deg-degan,,,, pasti nggak tahan melawan pesonaku, sampai tak berani lama-lama memandang ke arahku." gumam Siska dalam hati. "Apa aku kurang seksi ya? Harusnya sih sudah."

"Terimakasih konsepmu memang terlihat mewah dan sangat menarik. Tapi dua hal ini, tolong diperbaiki. Buatlah standarnya sesuai untuk dilakukan di negara ini." ujar Tama tegas sambil menunjuk pada lembaran yang harus direvisi oleh Siska.

Otak nakal Siska menanggapi dengan cepat. Dengan pura-pura menunjuk lembaran yang sama, ia menyentuh telapak tangan Tama. Tentu saja Tama sedikit terkejut dan buru-buru menarik tangannya.

"Jadi harus kubuat seperti apa?" tanya Siska dengan gesture manja dan menggoda.

"Pelajari contoh ini dan ini, juga ini." ucap Tama sambil menyerahkan beberapa salinan design kontrak kerja lama.

"Hmm,,,,, oke. Aku akan merevisi seperti yang kamu mau. Semua akan aku lakukan untuk atasan terkeren sepertimu." Siska semakin berani menggoda Tama.

"Jaga sikapmu, ini tempat kerja." Tama memberi peringatan tegas.

"Oh, Baik Pak." sahut Siska.

"Kerjakan itu, lalu serahkan jika sudah selesai."

"Sekarang juga?"

"Terserah, setidaknya besok pagi jam 10 aku harus sudah melihatnya di meja ini." ucap Tama sambil merebahkan punggungnya pada sandaran kursi tipe Oslo yang disediakan kantornya.

"Ah, baiklah, aku akan mulai nyicil sedikit, aku pastikan akan tepat waktu besok pagi." ucap Siska lalu berdiri dengan dua tangan menopang pada meja kerja Tama, lagi-lagi dengan gesture menggoda.

"Satu lagi, tolong perhatikan caramu berpakaian, ini tempat kerja, bukan catwalk." Ucap Tama tanpa menatap Siska.

"Kenapa? Aku kurang seksi?" Siska masih saja berani.

"Jaga batasanmu!" Tama tampak semakin kesal. "Keluar sekarang, dan bandingkan caramu berpakaian dengan staf yang lain."

Siska memang mengenakan kemeja pas badan, sebenarnya tidak masalah jika saja ia mengancingkan semua kancing kemeja dengan benar. Kesalahan Siska hanya sebatas pada kancing baju yang ia biarkan terbuka sehingga belahan dada montoknya sedikit terlihat dan hal itu bisa memancing ketidaknyamanan staf lain, termasuk Tama. Mau bagaimana lagi, mata pria tak jauh-jauh dari sana. Begitulah kenyataannya, dan tak jarang membuat konsentrasi bisa buyar seketika.

.

.

.

Sore itu Tama pulang kerja jam 17.00, bukan karena banyak pekerjaan, ia hanya memilih waktu agar jalan lebih senggang dan transportasi umum yang ia tumpangi memang lewat jam 17.15. Jadi ia putuskan untuk keluar dari kantor di jam 17.00, agar tak terlalu lama menunggu di halte.

"Aduh! Uang cash ku habis. bagaimana membayar bis nanti?" gumam Tama saat memeriksa dompetnya yang hanya berisi satu lembar uang dua ribuan.

Tama berjalan menuju ATM di samping kantornya, berniat untuk menarik beberapa lembar uang cash. Namun ia baru tersadar saat ternyata kartu nya ia tinggalkan untuk Tyas.

"Aduh, sial!!" gerutu Tama sambil memukul jidatnya sendiri.

Tama memutuskan untuk kembali ke kantor, mencari seseorang kalau saja ada yang bisa dimintai tolong untuk mengantarnya pulang. Namun ternyata kantornya sudah sepi, hanya tinggal seorang satpam yang berjaga, menunggu rekan lainnya yang belum datang.

Tama memutuskan untuk menghubungi ayahnya, meminta tolong untuk dijemput. Namun baru saja ia akan meraih ponsel dari sakunya, seseorang memanggilnya dengan lantang.

"Oi!!! Manusia batu!!" tampak Tyas berdiri di pinggir gerbang kantor Tama, terlihat repot dengan barang bawaannya.

Tama mendekat, "Terimakasih kamu datang tepat waktu, mana kartuku?" ucap Tama menyuguhkan senyuman lega.

"Aduh,,,, kenapa manis sekali senyumnya??? Kenapa dia malah senang aku datang?? Ada apa ini??" Tyas lupa dengan misi utamanya, tersihir dengan senyum Tama yang memang sangat langka.

"Oi!! Kok diam? Mana kartuku? Aku kehabisan uang." ekspresi Tama terlihat lucu seperti anak kecil meminta uang jajan pada ibunya.

"Aaaaaah,,,,, mana bisa aku marah kalau begini,,,,," Tyas masih terpana dengan kepolosan Tama.

Melihat Tyas yang malah terdiam menatap dirinya, Tama menghela nafas, lalu menepuk jidat Tyas perlahan. "Oi, perempuan aneh, mana kartuku!" Tama sedikit meninggikan suaranya.

"Aow!! Aduh, apa? Kartu ya? Oh iya maaf lupa." kalimat Tyas sangat terbata.

"Auh!!" gerutu Tama.

"Heh, tunggu!! Aku juga mau mengembalikan ini. Ini terlalu banyak. Aku tidak terbiasa menerima apapun dari orang asing!" ucap Tyas menyerahkan tiga goodie bag ke depan Tama. "Dan ini kartumu." kata Tyas sambil menyerahkan kartu ATM Tama yang tadi ia sisipkan di dompetnya.

"Sudah terlanjur dibayar, kalau tidak mau, ya buang saja." ucap Tama dengan ekspresi aneh yang sulit dijelaskan.

"Haah?!! Kok gitu?!" Tyas jadi kelimpungan.

"Haaah, berisik! Aku mau pulang." jawab Tama acuh lalu meninggalkan Tyas.

"Eh, tapi ini,,, woi!! Tunggu!!" Tyas sedikit bingung harus bagaimana.

Tyas sudah merasa lelah membawa-bawa barang itu dari kantornya ke kantor Tama. Ia bermaksud benar-benar ingin mengembalikannya, tapi tak menyangka dengan reaksi Tama. Tama tak menghiraukan panggilan Tyas, ia terus melangkah menuju mesin ATM.

Tyas kerepotan mengejar langkah Tama, lalu menunggu Tama diluar bilik mesin ATM, sambil terus menggerutu dengan ekspresi lelah, kesal, juga bingung.

"Tyas!!!"

Panggilan seseorang dari dalam mobil yang terparkir tak jauh dari tempatnya berdiri, membuat Tyas menoleh. Wajah dan suara tak asing itu, membuat jantungnya kembali berdesir.

...****************...

To be continue....

1
HARTINMARLIN
bagaimana jalan kehidupan mereka berdua?.... akankah mereka berdua kejenjang pacaran 🤔🤔
HARTINMARLIN
lanjut lagi
HARTINMARLIN
sepertinya Tama mulai ada rasa suka kepada Tyas
HARTINMARLIN
hati-hati
HARTINMARLIN: iya typo nya 🤭🤭
𝒀𝑶𝑺𝑯: 😁😁😁 typo bunda
total 2 replies
HARTINMARLIN
semoga aja Tama bilang pacarnya 🤭🤭
🍁𝕬𝙮ͨ𝙚ͥ𝙨ꙵ𝙝ⷮ𝙖ⷽ❤ͽ֟֯͜᷍ꮴ❣️🔵
terpesona kah kamu "tama
Marlina Bachtiar
jgn balikan lg deh 😣
Marlina Bachtiar
temenan aja,jgn minta lebih 🤭
Marlina Bachtiar
waduh 🤣
Marlina Bachtiar
mimpi 🤣
Marlina Bachtiar
pura" tidur aja Tyas 🤫
HARTINMARLIN
lanjut lagi
Kustri
jgn lebay" thor, agak males baca'a
𝒀𝑶𝑺𝑯: beda genre boz, terlalu lebay ya? nggk dapet feel-nya memang.🙏😁
total 1 replies
Kustri
scroll
tetep👍
Kustri
obrolan unfaedah, ky tama...maaf lewat aja
anggita
Melu ng👍like ae yo Thor, mugo novelmu sukses👌.
𝒀𝑶𝑺𝑯: terimakasih 4 boomlikenya. terimakasih doa biar suksesnya.
lain kali kalau nggk baca nggk perlu kasih like.
aku nulis buat kesenanganku sendiri, juga buat yg mau baca.
total 1 replies
Marlina Bachtiar
Jun pinter masak ya 🤔👍
Marlina Bachtiar
Harus di pijitin tuh 🤣
Marlina Bachtiar
jangan" Siska yg nelpon 😔
Marlina Bachtiar
Jangan suka bicara sendirian apalagi sepanjang jalan 🤭🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!