Kenapa Harus Aku

" pak coba ini, pasti enak. " suruh glamor pada wonsoo untuk mencoba berbagai jenis sate yang sudah di belinya.

" ya sekarang glamor dan wonsoo lagi mencoba beberapa makanan yang di jual di pinggir jalan, sebenarnya wonsoo tidak mau makan di tempat yang sangat banyak orang lalu lalang, namun bukan glamor namanya kalau tidak bisa memaksa wonsoo agar menuruti kemauannya.

" sate apa ini, kok bentuknya aneh banget. " kata wonsoo sambil memperhatikan sate tersebut dengan teliti.

" ini sate kodok pak. " ucap glamor sambil terus memaksa wonsoo memakan satenya.

" sate kodok? " tanya wonsoo yang di angguki oleh glamor, memang glamor tidak memakan sate katak tersebut,makanya dia menyuruh wonsoo untuk makan.

" uwekkk... uwekkkkk.... " muntah wonsoo setelah tahu apa yang di makan nya tadi, sungguh dia sekarang pengen pingsan saja setelah tahu kalau yang di makannya adalah katak, sungguh menjijikkan. " batin wonsoo sambil terus memuntahkan isi perutnya.

" eh bapak... baik-baik saja?. " tanya glamor yang panik saat melihat wajah wonsoo yang sekarang sudah pucat pasi.

" menurut kamu bagaimana?. " tanya wonsoo sambil menatap glamor dengan tajam.

" hehehe tidak baik sih. " jawab glamor sambil cengengesan.

" telpon asisten choi untuk menjemput kita. " suruh wonsoo sambil memberi hpnya pada glamor.

" glamor langsung menelpon asisten suaminya itu, setelah beberapa menit di telpon baru diangkat.

" maaf tuan, tadi saya tidak lihat hp. " ucap asisten choi meminta maaf membuat glamor bingung, karena cuma beberapa menit saja telepon telat di angkat, kenapa harus minta maaf segala, sungguh aneh " pikir glamor.

" eumm kak, ini aku glamor, pak wonsoo sakit, bisa kakak jemput kami sekarang. " ucap glamor dengan suara yang lembut membuat wonsoo geram.

"eh nyonya, baik, saya akan pergi kesana sekarang. " jawab asisten choi di seberang sana.

" bisakah kamu bicara sama lelaki lain tidak usah sok di lembut-lembutin?. " kesal wonsoo menatap sinis ke arah glamor, sedangkan glamor yang di tatap hanya mengangkat kedua bahunya.

" menyebalkan sekali, ini saya sakit juga karena kamu, uwekk..... " wonsoo kembali muntah saat mengingat dia memakan sate kodok tadi.

"iya maaf pak, saya tidak tahu kalau bapak tidak suka sate kodok. " sesal glamor merasa bersalah pada suaminya itu.

" emang kamu suka sate kodok?. " tanya wonsoo yang langsung mendapatkan gelengan Kepala serta cengiran dari istri menyebalkan nya itu.

" setelah menunggu beberapa menit, asisten choi sampai juga dengan muka yang panik saat melihat tuannya yang masih terlihat muntah-muntah.

" tuan muda, anda kenapa?. " tanya asisten choi langsung memapah wonsoo dan membawanya ke dalam mobil.

" kak cepat pergi ke rumah sakit. " ucap glamor setelah masuk dan duduk di samping suaminya yang keliatan sudah seperti manyat hidup itu.

" tidak boleh, saya tidak mau ke rumah sakit, saya mau pulang ke hotel saja. " ucap wonsoo yang kekeuh tidak ingin pergi ke rumah sakit.

" bapak apaan sih, bapak tuh sekarang sedang sakit. " kesal glamor dengan tingkah kekanakan suaminya itu.

" pokoknya saya tetap tidak mau ke rumah sakit, asisten choi, tolong bawa saya ke hotel saja. " ucap wonsoo kembali dengan suara yang lemah.

" baik tuan muda. " jawab sekretaris choi langsung memutarbalikkan arah dan Pulang ke hotel di mana tempat mereka menginap.

" eh... kok malah di iyain sih kak, pak wonsoo sedang sakit, kakak nggak usah dengerin perkataan nya, ayo cepat kita ke rumah sakit. " paksa glamor pada sekretaris choi.

" sudah saya bilang saya tidak mau ke rumah sakit glamor, saya tidak mau. " ucap wonsoo yang semakin lemah.

" tapi pak, bapak semakin sakit ini, kok badan bapak panas banget sih. " ucap glamor panik sambil memegang muka wonsoo yang sangat panas.

" hiks... hiks... bapak ayo kita ke rumah sakit aja ya, aku tahu ini semua salah aku makanya bapak sakit begini. " kata glamor sambil menangis karena takut kalau wonsoo kenapa-napa.

" wonsoo memegang tangan glamor dan menggelengkan kepala nya, tanda tidak mau ke rumah sakit.

" nyonya tidak usah khawatir, saya sudah menyuruh dokter ke hotel untuk memeriksa tuan muda. " ucap sekretaris choi menenangkan glamor yang sekarang masih menangis sambil memegang tangan wonsoo dengan erat.

" sesampainya di hotel, glamor langsung membaringkan tubuh wonsoo dan juga menyelimuti nya, dia juga sedikit menyuruh wonsoo untuk minum sebelum di periksa oleh dokter.

" bagaimana keadaan suami saya dok?. " tanya glamor dengan raut wajah yang sangat khawatir.

" suami anda tidak apa-apa nyonya, dia hanya keracunan makanan saja, setelah nanti obatnya di minum, tubuhnya akan baik-baik saja. " ucap dokter tersebut langsung permisi pamit pergi pada glamor.

" keracunan makanan? ahhh ini semua karena gua, harusnya kan gua nggak usah suruh pak wonsoo untuk makan tuh kodok, pak wonsoo sih masak kodok aja dia nggak tahu bentuknya, harusnya kan dia ngeh tuh yang gua suruh makan ke dia itu kodok. " gerutu glamor merasa kesal juga merasa bersalah karena sudah membuat suaminya sakit.

"dengan muka rasa bersalah glamor mendekati wonsoo yang sedang berbaring di ranjang dengan muka yang masih pucat.

" bapak.. saya minta maaf ya, saya janji saya nggak akan memaksa pak wonsoo lagi buat makan makanan yang aneh. " ucap glamor sambil mengangkat dua jarinya di atas kepala.

" eummm.... " jawab wonsoo dengan membalikkan tubuhnya membelakangi glamor, dia berpura-pura marah, agar istri menyebalkan nya itu semakin merasa bersalah.

," pak, jangan marah ya, aku benar-benar minta maaf, aku akan lakukan apapun yang bapak mau asalkan bapak maafin aku. " mohon glamor yang langsung membalikkan badan suaminya itu agar tidak terus membelakangi nya.

" ahh... glamor pelan-pelan, badan saya sakit semua ini. " geram wonsoo karena glamor membalikkan tubuhnya dengan sedikit kencang.

" eh bapak maaf pak, dimana yang sakit, di sini, atau di sini, apa disini? " tanya glamor yang terus mengurut-ngurut tubuh wonsoo membuat wonsoo semakin meringis kesakitan.

" kamu mau membunuh saya? sudah lah, saya mau tidur. " ucap wonsoo langsung memindahkan tangan glamor yang terus mengurut tubuhnya, bukannya sembuh malah semakin sakit, kalau di urutnya begitu.. " batin wonsoo geram dengan tingkah istri nya.

" baiklah bapak istirahat saja dulu, aku mau mandi dulu, habis itu baru nemenin bapak tidur. " ucap glamor yang langsung pergi ke dalam kamar mandi.

" nemenin? kenapa nggak nenenin aja sekalian. " guman wonsoo yang langsung mengetok kepala nya sendiri karena beripikiran kotor.

" begini nih karena kelamaan jomblo. " gumam wonsoo kembali mengingat kapan terakhir kali dia berpacaran, dan ternyata itu tidak pernah terjadi, ya memang benar wonsoo adalah jomblo abadi yang baru beberapa hari mempersunting seorang gadis menyebalkan yang sekarang akan terus menemaninya dengan segala tingkah konyol dan bodohnya.

" entah dosa apa yang aku lakukan hingga punya istri gila seperti itu. " batin wonsoo yang berusaha menerima nasibnya.