Area 21+, harap bijak dalam membaca.
Kania Kamelin ...
Seorang gadis yatim piatu, yang memiliki sifat bar-bar, sukanya ceplas ceplos dan urak-urakan..
Namun pada suatu hari, Kania yang tengah mengendari motornya, dia harus mengalami kecelkaan hingga motornya menebus pembatas jalan dan jatuh ke danau.
Siapa sangka, pada waktu bersamaan terjadi gerhana matahari dan pada akhirnya, tubuhnya terseret ke zaman kuno yang tidak ada sejarahnya..
Di zaman kuno, Kania merasakan jatuh cinta pada seorang Kaisar yang selama hidupnya ia tidak pernah tau namanya jatuh cinta Namun hal itu pula yang membuat Kania kecewa.
Ia hanya jadikan pion oleh Kaisar. Setelah mengetahui akan dirinya yang hanya dimanfaatkan.
Akan kah Kania bertahan atau memilih pergi ????
ig:@riiez.kha.37
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berjanjilah
Ke esokan paginya...
Xio Lin terbangun lebih dulu, dia yang masih memeluk erat Kaisar Yun. Xio Lin menatapnya begitu lekat.. Hidung yang mancung, bulu mata yang lentik dan terlihat jelas dagu Kaisar Yun di tumbuhi bulu halus..
Apa aku bisa mempercayakan hatiku untuk mu batin Xio Lin.
Perlahan-lahan Kaisar Yun membuka matanya. Kaisar Yun tersenyum, dia pun mendekatkan bibirnya ke bibir Xio Lin.
Cup..
"Lin'er terimakasih, kau menemaniku.." ucap Kaisar Yun..
"Ya, cepatlah sembuh..." jawabnya lembut dan membelai kepala Kaisar Yun.
"Lin'er, aku ingin memiliki putra dan putri darimu.." ucap Kaisar Yun, diapun kembali menenggelamkan kepalanya di dada Xio Lin.
"Ya, aku akan coba.." ucap Xio Lin..
"Benarkah,," Kaisar Yun mendengarkan perkataan Xio Lin, hatinya berbunga-bunga.
Xio Lin tersenyum, mengangguk.
Tanpa basa basi Kaisar Yun menidih Xio Lin.
Pertama Kaisar Yun mengecup kening Xio Lin lalu ke matanya dan turun ke bibirnya..
Merekapun melakukan aktivitas pagi, hingga sore hari.
Setelah melakukan ritual suami istri. Xio Lin dan Kaisar Yun telah siap menyantap hidangannya. Karna sedari tadi Xio Lin dan Kaisar Yun tidak makan apapun karna asik dengan aksinya..
Para pelayan senyam senyum, melihat Kaisar Yun dan Xio Lin yang saling menyuapi. Dan bersanda gurau..
Selang beberapa saat..
"Hormat hamba, Yang Mulia.." ucap Jendral Chun menunduk hormat.. Melihat Xio Lin bersanda gurau dengan Kaisar Yun, seketika hatinya sangat teriris..
"Ada apa ?" tanya Kaisar Yun.
Kaisar Yun beralih menatap Xio Lin, hatinya sungguh tidak suka dengan kedatangan Jendral Chun di kediaman Xio Lin..
Kaisar Yun langsung memeluk erat pinggang Xio Lin.
Sementara Xio Lin di buat terkejut tingkah Kaisar Yun yang memeluknya secara tiba-tiba.
Xio Lin pun mengerti apa yang di pikirkan Kaisar Yun. Dia pun tersenyum dan menggenggam tangan Kaisar Yun.
"Maaf, Yang Mulia. Hamba sudah menyelidikinya. Tapi pelayan yang di tugaskan menaruh racun itu. Sudah mati di racuni.." tutur Jendral Chun yang masih menunduk hormat..
Brak..
Kaisar Yun memukul mejanya. Bisa-bisanya di istana ini ada penyusup..
"Perketat penjagaan di kediaman Selir Agung dan Kediaman Selir Xio Lin.." ucap Kaisar Yun dengan tegas..
Xio Lin menghela nafas, lagi-lagi Kaisar Yun tidak bisa mengontrol emosinya..
Xio Lin memegang dada Kaisar Yun, dia merasakan degupan kencang jantung Kaisar Yun yang sangat marah.
"Yang Mulia.." ucap Xio Lin.
Kaisar Yun menoleh dan tersenyum menatapnya. Dengan manjanya Kaisar Yun tidur di bahu Xio Lin.
"Kalian pergilah.." ucap Xio Lin..
Semua pelayan dan Jendral Chun menunduk hormat dan meninggalkan Xio Lin dengan Kaisar Yun.
"Yang Mulia, kau tidak boleh marah. Lagi pula racun itu tidak sampai hamba minum.." ucap mengelus pipi Kaisar Yun.
"Yang Mulia, sebaiknya kita mencari udara segar.." ucap Xio Lin..
Kaisar Yun tersenyum, mengangguk. Merekapun keluar kediaman Xio Lin dan menuju taman istana..
Sampai di taman istana, Xio Lin memilih duduk di bawah pohon sakura, di ikuti Kaisar Yun..
Sementara para pelayan dan pengawal di biarkan menjauh..
"Apa Yang Mulia suka duduk di bawah pohon ini?" tanya Xio Lin..
"Aku tidak pernah menyangka, aku bisa bersama mu Lin'er dan aku merasa bahagia. Berjanjilah, kau tidak akan meninggalkan ku. Apapun yang terjadi. Aku mencintai mu Lin'er." ucap Kaisar Yun menatap lekat Xio Lin, dia pun tidur di paha Xio Lin dan tersenyum.
Pikiran Kaisar Yun terasa gusar ketika mengingat perjanjiannya dengan Selir Mei. Dia selalu berfikir, apakah Lin'er nya akan marah ???
Dia sungguh tidak ingin kehilangan Xio Lin, bahkan cintanya sudah melebihinya cintanya pada Selir Mei. Ia berencana akan membicarakannya kembali dengan Selirnya itu, dia tidak mungkin memisahkan seorang Ibu dengan Anaknya. Apalagi menyangkut wanita yang ia perjuangkan.
Sedangkan..
Di kejauhan..
Selir Mei mengepalkan tangannya, melihat Kaisar Yun dan Xio Lin saling bermesraan..
"Kau sudah kalah, Selir Agung.."
Asal sebuah suara yang mengejutkan Selir Mei, yang tak lain adalah suara Ibu Suri..
Selir Mei menoleh, diapun menunduk hormat.
"Maaf Ibu Suri, anda jangan terlalu tersanjung. Yang Mulia tidak akan bisa bersama dengan Selir Xio Lin. Cepat atau lambat dia akan meninggalkannya.." ucap Selir Mei tersenyum sinis, menunduk hormat dan meninggalkan Ibu Suri menuju kediaman nya..
Ibu Suri yang mendengarkan ucapan Selir Mei, dia menatap ke arah Kaisar Yun dan Xio Lin.
Semoga kalian bisa mempertahankan nya batin Ibu Suri...
Diapun berlalu pergi dan melupakan rencananya yang ingin menemui Xio Lin. Semenjak mendengar kabar jika ada yang mencelakai Xio Lin. Namun, kini ia urungkan melihat Xio Lin dan Kaisar Yun bersanda gurau. Ia tidak ingin mengganggu pasutri itu.
