NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri CEO Manis

Pembalasan Istri CEO Manis

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:995.2k
Nilai: 4.5
Nama Author: mommy JF

hi semuanya,
ini karya perdanaku, mohon dimaklum tahap belajar dan bantu koreksi ya semuanya.

"vir, tunggu!!" suara teriakan mama indah sampai seisi rumah bisa mendengarnya, " jangan sampai ada yg kau bawa, itu bukan milikmu" lanjut mama indah.
"sudahlah biarkan dia pergi " ucap papa jodi, dengan membantu vira untuk membawa kopernya keluar.
Sampai di luar rumah vira hanya sang mertua yg mengantarkannya sampai naik taxi seraya berucap "hati hati nak, jaga dirimu " papa jodi tak tega melihat menantunya pergi begitu saja.

"vir,vir,vir mau kemana sekarang" vira berucap pada dirinya sendiri yang tak tau akan tujuannya sekarang. Air mata nya sudah tak bisa di bendungnya lagi mengalir bagai air mancur.

Uang oh ya baru teringat dia, inilah saatnya untuk digunakan, ya walau tak banyak. Pendidikan jangan di tanya pastilah bisa digunakan kelak untuk bekerja kembali.

Bagaimanakah perjuangan Vira dalam meraih kebagiaannya?
Dengan cara apa Vira membalas semua masa lalunya?termasuk mantan suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

Bahagia selalu dirasakan Vira, mendapatkan hasil pemeriksaannya menyatakan berbadan dua atau hamil. Padahal tidak tahu kapan waktu haid terakhirnya itu, tidak menyadari telah lewat jauh masanya.

Setiap malam Aldi yang tidur berpelukan Vira, mencium aroma istrinya yang bisa meringankan mualnya yang sering dirasakannya. Akan perlahan menghilang mual dan pusingnya jika sudah dalam pelukan istri tercintanya.

"Sayang."

"Iya, Mas."

"Sini,"

"Sebentar, Mas. Ini tanggung," Vira sedikit lagi mengeringkan rambutnya.

"Nyamannya, jangan kemana mana lagi. Cukup disini." Pinta Aldi yang tidak ingin istrinya pergi dari dekapannya.

"Mas, kenapa jadi manja ya?" Heran Vira.

"Emang mau manjanya sama perempuan lain?" Tidak suka dirinya di protes oleh istrinya itu.

"Bukan begitu juga, Mas."

"Ini yang hamil aku, kenapa aku yang tidak berasa apapun saat ini, malah kamu, Mas yang ngidamnya." Vira tersenyum menggoda suaminya sudah seperti anak yang merindukan induknya.

"Walau kamu yang hamil, Sayang. Tidak ada keluhan dan kendala membuat saat proses kehamilan ini. Mas rela menggantikan ngidammu sampai akhir proses ini." Belanya.

"Dan Mas begini manja dan tidak bisa jauh dari perempuan, itu hanya kamu, Sayang. Buktinya tadi siang saat di kantor pas Mona memberikan berkas ke Mas tidak suka berdekatan dengannya. Padahal biasanya tidak masalah." Ungkap Aldi.

"Percaya, Mas." Memeluk Aldi kembali dengan mencium wajahnya.

"Jangan menggoda, Sayang."

"Tidak, Mas."

"Barusan apa?"

"Cuma peluk dan cium loh, Mas. Tidak lebih."

"Aku akan menahan demi anak Daddy." Mengelus perut Vira yang masih rata. Mencium dan memeluk perut istrinya lagi.

"Terima kasih, Sayang. Mau jadi Mommy anak anakku. Kau teristimewa hadir dalam hidupku, melengkapi dalam kehidupanku saat ini."

"Kenapa menangis, Sayang?" Melihat Vira menangis jadi Aldi langsung memeluk kepala istrinya itu dalam dekapannya.

"Apa ada yang sakit, Sayang?" Hawatir Aldi.

"Bukan itu, Mas. A-aku sungguh bahagia saat ini, Mas. Ini air mata bahagiaku." Tidak ingin suaminya salah paham.

"Aku kira" Bibirnya sudah di cium Vira tidak bisa melanjutkan ucapannya itu. Luma*** sedikit demi sedikit dengan suara deca*** terdengar, membuat hasratnya naik. Leher jenjang istrinya sudah dalam jajahannya meninggalkan bekas kepemilikannya.

"Sudah, Sa-sayang." Dengan nafas yang belum teratur berusaha mengontrol agar tidak jauh melangkah. Takut buah hatinya di dalam akan terjadi sesuatu lebih baik Aldi menahan diri walau harus puasa si adik kecilnya itu. Rela demi calon masa depan dirinya hadir.

"Maaf, Sayang."

"Aku juga, Mas."

"Sudahlah, yuk kita tidur saja."

Untung aja Aldi langsung tersadar perbuatannya akan mengakibatkan fatal jika diteruskan. Walau dokter sudah menyarankan untuk lebih hati hati jika ingin menengok anaknya. Usia kandungan istrinya masih lemah dan dini untuk sesuatu yang membuat istrinya stres bisa harapannya hilang.

Malam malam dilalui dengan damai dan kerinduan rembulan akan kegiatan diantara setiap pasangan memadu kasih membuatnya seakan merindu kehadiran suara kenikmatan. Menghiasi malam dengan sinar rembulan memancarkan pesona akan hingar bingar kehidupan malam.

Kini usia kandungan Vira sudah beranjak di trimester kedua lebih tepatnya 15 minggu.

"Mom," Sapa Vira.

"Sayang" peluk hangat mertuanya menghiasi Vira di pagi ini.

"Mau sarapan apa, Sayang?" Tanya Mommy Sisi.

"Apa aja, Mom. Aku tidak pernah menolak apapun yang sudah disiapkan Mommy," ucap Vira.

"Mas mau sarapan yang mana?"

"Nasi padang rendang, Sayang," tak ingin yang ada disana, padahal banyak hidangan saat ini di meja makan.

"Hah!" Kaget Vira.

"Ga salah, Mas?" Tanya Vira lagi.

"Ga, Sayang, mual dan ga ingin melihat itu semua." Tunjuk Aldi ke arah meja makan. Mommy Sisi dan Daddy Adi hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya yang aneh aneh selama mantunya hamil. Ada saja keinginan anehnya terucap di bibirnya itu.

"Bi," panggil Mommy Sisi.

"Saya, Nyonya." Ucap Bi Tuti.

"Tolong belikan nasi padang isi rendang 2,"

"Baik, Nya,"

Hampir 30 menit Bi Tuti sudah kembali di mansion membawa pesanan Nyonya Sisi.

"Ini, Nya," memberikan kotak nasi padang isi rendang yang sudah di buka.

"Terima kasih, Bi" ucap Vira.

Suasana ruang makan sudah bisa dimulai menyantap setiao menu yang sudah ada dimeja, walau menunggu menu yang di inginkan Aldi, mereka rela menunggu tidak ada yang mau mendahului itu. Karena mereka berfikir bahwa sarapan atau makan malam bersama harus berkumpul dan makan bersama. Itulah kasih sayang dan cinta kasih di keluarga Mommy Sisi yang ajarkan. Menunggu sedikit lebih lama tidak akan membuatnya menderita, namun apalah jadinya jika ada anggota nya dimeja itu tertinggal pastinya akan kecewa.

"Enak?" Tanya Vira ke Aldi setelah selesai menyantap 2 porsi di pagi hari.

"Ya dong, Sayang. Ini buktinya habis semuanya," terkekeh Aldi dan membuat yang lainnya ikut tertawa bersama.

"Jangan lupa minggu depan acara 4 bulanan Vira loh ya." Mommy Sisi mengingatkan mereka.

"Ya ampun, hampir saja lupa Daddy, Mom. Untung diingatkan. Acaranya hari apa, supaya Daddy kosongkan jadwalnya."

"Minggu, Dad," Aldi yang menjawab itu.

"Ok, pas dikantor, Daddy langsung urus itu."

"Besok juga jangan lupa, buat fitting baju kalian di Butik teman Mommy."

"Ingat, Mom"Aldi menjawabnya, sedangkan Vira menganggukkan kepala saja.

Untuk acaranya nanti Vira terima beres, Mommy Sisi yang ambil alih semua urusannya. Karena tidak ingin mantunya itu kelelahan dan stres urusannya itu. Tapi Mommy Sisi selalu berdiskusi dengan Vira apa yang ingin di tambahkan atau konsep yang bagaimana.

Semua sudah berada dalam kegiatan di siang hari sampai sore di kantor masing masing. Sedangkan di kantor Aldi ada sebuah kejadian.

"Kau!"

"Keluar!" Marah Aldi melihat di dalam ruangannya ada seseorang disana yang tidak di undangnya. Saat pintu sudah tertutup.

"Tuan, saya bisa memberikan diri ini untuk memuaskanmu sekarang," tidak tahu malu model itu menjuak diri nya dan mempermalukan dirinya seperti wanita mura***.

"Pergi!"

"Jangan begitu, Tuan." memegang tangan Aldi, tapi Aldi sungguh mual ingin muntah mencium aroma wanita itu dan tangannya dipegang.

"Jangan aku ulangi perkataan barusan, atau kau sudah tidak ingin di dunia ini." Marah sudah Aldi saat ini.

Sang model beranjak dari sisi Aldi akan keluar, tapi "Benar, Tuan, sekali saja diberi kesempatan. Itu sudah cukup pasti membuat Tuan kembali ke dalam dekapan." Tanpa malu dirinya mengulangi untuk menjual diri pada Aldi.

"Bisa kau coba." Marah Aldi "Jika sudah tidak sayang dengan nyawamu itu."

"Sudahlah, lain waktu saja, Tuan," ucapnya.

Saat keluar pintu, eh pintu terbuka dari luar. Kaget melihat didepan matanya ada seorang yang familiar berada dalam ruangan suaminya itu.

"Kau!" Teriak Vira.

"Cih," Isala melangkah kakinya keluar tanpa memperdulikan Vira yang terdiam.

...****************...

Hi semuanya,

Kebahagiaan tidak akan hadir begitu, tanpa kita meraihnya.

Semoga suka kalian membacanya, jangan lupa like dan koment.

Love you 😘

1
Helen Nirawan
mulai d , lemah , cengeng 😓
tini_raharjo
Luar biasa
Widi Widurai
emg klg besarny kmna??
Rusmini Rusmini
masih datar aja nih thor gak ada konplik atau apa ..
Taeyung V
kecepatan alurnya ketemu keluarganya ...
Marianty Poerba
sudah mulai paham alurnya thor
ziear: terima kasih kak🙏👍
total 1 replies
Marianty Poerba
, suka Thor
hermawan dwi susanto
Luar biasa
Eko Nur Yanto
terlalu lebay yg di bahas kok Cuma Urusan Ranjang aja Huh jadi Bosan bacanya
Nizma Mauli
Lumayan
Andriyati
pede banget kamu,,ana mwerwka rekrut kamu, apa lagi kamu salah satu penyebab istri nya pernah tersakiti
Rulia: bagus vira semangat
total 1 replies
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Eemlaspanohan Ohan
bagus ceritanya
Orang Pinggiran
Biasa
CikCintania
ok fhm dah Pak Joni org kepercayaan Papanya Vina.
CikCintania
masih tak fhm jalan ceritanya tpi xpa masih Eps 9 sy baca semoga seru eps selanjutnya..
novi 99
ceritanya sebenarnya menarik ..

coba baca dialog nya agak muyeng , banyak typo jg ..
Noorjamilah Sulaiman
alur cerita kurang matang ya,atau perasaan sya aja
kompiang sari
katanya orang tua Vira kecelakaan trus Tuan Budi itu siapa thor?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!