Selena Fransiska, gadis cantik nan seksi yang bekerja di toko bunga. siapa sangka di balik sifatnya yang ramah dan lembut ternyata dia menyimpan dendam yang membara di dalam hati nya.
karena keserakahan orang terdekat membuat hidup nya hancur dan hidup dalam ketakutan selama bertahun-tahun. sampai ia menemukan waktu yang tepat untuk membalas dendam
"Atas semua perbuatan yang kau lakukan kepada ku dan kedua orang tua ku. akan ku balas semua perbuatan mu paman..!
******
Di lain sisi ada Bara Antonio seorang CEO muda yang tampan pria berusia 29 tahun ini, tidak pernah merasa bahagia hidup bersama istrinya dan akhirnya menemukan wanita yang ia cintai dan membuatnya bahagia. Namun ternyata cinta tulus Bara hanya di balas dengan kepura-puraan belaka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Firasat Joseph
Pagi ini Joseph sedang duduk di balkon rumahnya, entah apa yang terjadi tetapi ia mempunyai firasat yang tidak baik.
"Permisi tuan bisa kita langsung berangkat sekarang. Karena hari ini jadwal anda cukup padat. "ucap sopan Vano kepada Joseph sang tuan besar yang sudah ia layani selama 5 tahun terakhir ini.
"Ia, mari kita berangkat sekarang Vano. "jawab Joseph sambil mengambil jas yang berada di sandaran kursi dan memakainya.
Saat dalam perjalanan seperti biasa Joseph hanya terdiam seribu bahasa sembari memandang ke arah luar jendela.
Namun di saat mereka melewati jalanan yang agak sepi tiba-tiba mobil yang mereka tumpangi mogok.
Grukk grukk grukk..."
"Ada apa Vano? Apa mobilnya mogok?
"Sepertinya ada masalah dengan mesinnya tuan. Biar saya cek sebentar.
Vano lalu melangkah keluar dan memeriksa mesin mobil.
Setelah menunggu beberapa saat Joseph memutuskan keluar dari dalam mobil dan menemui asisten nya itu.
"Vano kenapa mobilnya belum beres juga? Sebenarnya kamu ini bisa kerja tidak? bahkan mengurus mobil saja tidak becus! "marah Joseph sembari menggebrak pintu mobil.
"Saya mohon maaf tuan. Sepertinya terjadi konsleting di bagian kelistrikan. "ucap Vano sembari menunduk.
"Dasar tidak berguna asal kamu tau, kamu itu sudah membuang waktu berharga saya. "maki Joseph yang memandang marah ke arah Vano.
"Sekali lagi saya mohon maaf tuan. biar saya telfon salah satu staf perusahaan untuk menjemput anda dan saya akan membawa mobil ini ke bengkel.
Di saat Vano menelfon. Di saat bersamaan Joseph Juga mendapat telfon dari putri kesayangannya yaitu Jessica.
"Halo Jessi ada apa sayang? Apa ada masalah? "tanya Joseph ketika telfon tersambung.
"Papah... Mas Bara sekarang sudah mulai ngelunjak, dia sekarang jarang jawab telfon aku dan sering membantah omongan ku. "rengek Jessica dengan nada manja.
"Apa..? Bara sekarang sudah berani macam-macam? Kamu tenang saja ya sayang nanti papah akan tegur di.....
"Ha-halo Pah... Papah bisa denger aku gak? "suara Jessica terputus-putus.
"Halo, halo Jessi ... Kamu bisa dengar papah? sepertinya jaringan di sini tidak bagus. "disaat Joseph berjalan untuk mencari sinyal.
Tiba-tiba ada satu motor Vixion bernama hitam yang melaju kencang ke arahnya dan...
Brakkk.....
"Arkhh...
Pengendara motor dengan pakaian serba hitam dan helm full face itu dengan sengaja menabrak kaki Joseph, sehingga ia terguling di atas aspal.
"Tuan Joseph.... "teriak Vano yang terkejut melihat kejadian dan Vano langsung berlari menghampiri Joseph yang sudah tergeletak dengan tulang kaki yang retak.
Sementara pengendara motor yang tadi menabrak Joseph langsung tancap gas meninggalkan tempat itu.
"Tuan tidak apa-apa? Tolong tahan sebentar tuan saya akan segera memanggil ambulans. "panik Vano yang dengan segera menelfon ambulans.
"Cepat bodoh! Rasanya kaki ku sakit sekali... "rintih Joseph sambil memegangi kakinya yang terluka cukup parah.
...********...
Selena baru saja turun dari motornya dan di saat yang sama ia bertemu dengan Rendra.
Pria yang cukup tampan namun terkenal playboy di kantor.
"Pagi cantik. Masih pagi kok sudah keringetan saja habis ngapain sih? "goda Rendra sambil menghadang jalan Selena.
"Permisi pak Rendra, bisa tolong anda jangan menghalangi jalan saya? "ucap dingin Selena tanpa memandang sedikitpun ke arah Rendra.
"Sayangnya gak bisa. Karena pemandangan secantik kamu sangat sayang untuk di lewatkan. "kekeh Rendra dengan tangan yang di hadangkan ke dinding.
"Pak Rendra, tolong yang sopan ya. Kita sekarang ini sedang berada di kantor. "ucap Selena mencoba bersabar.
"Selena kamu tau gak? Kalau kamu marah seperti ini. Malah terlihat semakin cantik dan menggairahkan. Kamu mau gak jadi pacar saya? Atau teman one night stand mungkin?
Mendengar hal itu Selena langsung tersenyum ke arah Rendra sembari berbisik ke telinga pria itu.
"Kalau jadi pacar kamu saya tidak mau, tapi kalau melakukan ini saya mau . "ucap pelan Selina yang langsung mengarahkan lututnya ke arah bagian sensitif Rendra dan ....
"Auwww....
Selina secara tiba-tiba menendang selakangan Rendra mengunakan lutut nya.
"SAKIT..... Selena berani-beraninya kamu menendang masa depan saya seperti itu."teriak Rendra sambil memegangi selakangan nya yang terasa ngilu.
"Sakit ya? Maaf saya gak se-nga-ja... "ucap Selena sambil tersenyum miring.
"Mangkanya lain kali kalau ngomong sama wanita itu mulut nya di jaga. "Selena lalu berjalan meninggalkan Rendra yang masih merasa kesakitan di tempat parkir kantor.
...********...
"Vid apa Selena belum datang? "tanya Bara kepada David yang sedang mengantar berkas keruangan nya.
"Seperti belum Bar. Mungkin dia terjebak macet di jalan.
"Mungkin saj....
Ting Ting
Notifikasi dari handphone Bara berbunyi dan ketika Bara melihat isi pesan itu membuatnya cukup terkejut.
"Mas Bara cepat kamu ke rumah sakit sekarang. Papah kecelakaan"
"Ada apa Bar? Kelihatan kamu terkejut sekali.
"Papahnya Jessica, dia kecelakaan Vid. Sekarang gue mesti kerumah sakit. "ucap panik Bara sembari menyambar jas nya yang tergeletak di sofa.
"Gue ikut Bar.. "teriak David sembari menyusul Bara yang berjalan tergesa-gesa.
Bara dan David berjalan tergesa-gesa dan Selena yang melihat hal itu justru menyapa sambil memberi hormat
"Selamat pagi pak Bara dan pak David. "ucap Selena sambil menunduk tanda hormat.
"Sel, sekarang kamu ikut saya ke rumah sakit. Karena papah mertua saya mengalami kecelakaan.
"Maaf pak bukan saya tidak mau ikut, tapi saya punya banyak pekerjaan yang harus segera di selesaikan dan lagi saya harus menjamu Mr. Peter yang hari ini akan berkunjung ke kantor. "ucap Selena mencoba menolak ajakan Bara secara halus.
"Iya juga, saya sampai lupa kalau hari ini Mr. Peter akan berkunjung ke kantor. "ucap frustasi Bara sambil mengacak rambutnya.
"Bar, lebih baik kita berdua saja yang ke rumah sakit untuk melihat keadaan om Joseph. Biar Selena yang menangani Mr. Peter di sini. "Saran David sambil menepuk pundak Bara.
"Ya sudah, kalau begitu saya dan David keluar dulu ya Sel dan tolong kamu handle dulu Mr Peter. Bilang kepadanya kalau 1 Jam lagi saya kembali ke kantor.
"Baik pak.
Melihat kepergian Bara dan juga David. Diam-diam Selena tersenyum misterius lalu berkata dalam hati.
"Semoga saja si tua bangka itu kakinya rusak parah, kalau perlu di amputasi sekalian."
