Gadis Genius Incaran CEO Tampan
Hai ... hai ... Ketemu lagi nih sama aku author abal-abal yang baru belajar dan masih jauh dari kata sempurna. Apa kabar kalian? Aku harap baik dan sehat-sehat selalu.
Langsung saja ya, karena aku tidak ingin bicara panjang lebar.
Seperti biasa, ceritaku hanyalah khayalan semata. Jadi jangan heran ya bila ceritaku ini ada yang tidak masuk akal atau diluar nalar manusia.
Kalau berkenan baca yuk, ramaikan agar aku bisa terus berkarya.
.
.
.
Seorang gadis sedang mengendarai motor butut miliknya. Gadis itu bernama Aleta Quenbi Elvina yang selalu menyembunyikan identitasnya dan meninggalkan kemewahan keluarganya demi untuk hidup sederhana.
Aleta bekerja sebagai pengantar makanan di sebuah restoran mewah yang bernama A Q E restaurant.
Tidak ada yang tau kalau restoran itu adalah miliknya sendiri, selain keluarganya dan manager restoran tersebut.
Beberapa jam yang lalu Aleta baru masuk ke restoran dan langsung disuruh untuk mengantarkan makanan pada pelanggan mereka.
"Aleta, antar makanan ini pada alamat ini, ya," kata seorang koki yang bekerja di restoran tersebut.
"Baik Madam," jawab Aleta.
Mengapa dipanggil Madam? karena wanita itu adalah ketua koki yang sok berkuasa di restoran ini.
"Sana cepat!" perintahnya.
Aleta pun pergi tanpa berkata apa-apa lagi. Dengan mengendarai motor butut miliknya, Aleta menyelusuri jalanan.
"Beruntung tidak terlalu macet," gumam Aleta.
Aleta sekali lagi melihat alamat tersebut untuk memastikan apakah itu benar atau salah?
Gadis itu menghentikan motornya dan menekan tombol yang ada di gerbang tersebut.
"Pengantar makanan...!" teriak Aleta. Satpam penjaga gerbang tersebut pun keluar.
"Saya pengantar makanan dari restoran A Q E," kata Aleta.
"Silahkan Nona," ucap pria itu.
"Terima kasih," ucap Aleta sopan.
Kemudian Aleta pun masuk kedalam kawasan rumah tersebut dengan mengendarai motornya. Karena letak gerbang dengan rumah tersebut lumayan jauh.
Aleta kembali menekan bel pintu rumah tersebut. keluarlah seorang wanita modis dan s*ksi.
"Lama amat sih, kerja sebagai pengantar makanan belagu," kata pedas wanita itu.
Aleta tetap tersenyum meskipun mendapatkan cacian dari para pelanggan. Karena ia tidak mau reputasi restorannya dicap buruk. Padahal dalam hatinya, ingin sekali ia menonjok wanita sombong itu.
Setelah melakukan pembayaran dengan scan diponsel Aleta. Aleta pun segera pergi dari rumah tersebut. Mana betah dia berlama-lama di sini.
"Permisi Pak," sapa Aleta saat keluar dari gerbang. Satpam itu hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Hah," Aleta menghela nafas, saat ini ia sedang duduk istirahat di taman.
Tidak terlalu capek sih, hanya saja dicuaca mendung seperti ini rasanya segar duduk di taman.
"Heh, bagi duit, Lo...!" bentak salah satu preman.
Mereka berjumlah 6 orang. Yang membentak tadi adalah ketuanya.
"Kakek, nih saya kasih uang," ucap Aleta menyerahkan uang 2 ribu kepada mereka.
"Apa Lo bilang? Kakek?" tanya pria itu.
"Bukan ya? Habisnya rambut situ putih semua," jawab Aleta enteng.
"He ... Begini-begini, lulusan sarjana loh. Dan ini apa? Lo kira kita pengemis? Ngasih segini," tanya pria itu.
"Bang, aku juga orang susah, jangan tambah susah entar kalian bonyok," jawab Aleta.
"Hahaha... Gadis sepertimu ingin menghajar kita? Sekali sentil aja sudah terlempar," kata preman itu.
Buugh... Satu pukulan mendarat tepat diperut preman itu. Pria itu meringis menahan sakit.
"Lo ...." ucap preman itu.
"Apa? Kamu pikir aku lemah?" tanya Aleta.
Bos preman itu memberi kode kepada anak buahnya. Kelima bawahannya pun maju untuk menghajar Aleta.
"Majulah semuanya," kata Aleta.
Salah satu dari mereka menendang, tapi Aleta dengan gesit menghindar. kemudian disusul oleh temannya, Aleta menangkis tendangan tersebut. Maju lagi temannya meninju Aleta. Tapi tangannya ditangkap dan dipelintir oleh Aleta.
"Aaakh...." teriak preman itu.
Aleta benar-benar dikeroyok kali ini, tapi Aleta yang sejak kecil sudah berlatih beladiri, tidak sulit baginya untuk mengalahkan preman tersebut.
Keenam pria tersebut sudah terkapar di tanah. Mereka meminta ampun kepada Aleta.
"Makanya kalau mau duit, kerja," ucap Aleta sambil meletakkan uang seratus ribu 20 lembar.
"Nih, obati luka kalian, kalau sampai aku lihat kalian berkeliaran disekitar sini atau dimana pun untuk meminta uang. Maka kalian akan berurusan denganku," ancam Aleta.
Kemudian gadis itu pun pergi dari tempat itu. Dengan mengendarai motor bututnya.
"Cari tau tentang gadis itu untukku," perintah seseorang.
"Baik Tuan," jawab asisten pribadinya.
Ya, sejak tadi saat Aleta melawan para preman, dua orang pria yang sedang duduk didalam mobil memperhatikan gadis itu.
Tiba-tiba pria itu teringat pada sosok gadis kecil penyelamat nya, sehingga pria itu bisa sukses seperti sekarang ini.
"Aku merindukan mu gadis kecilku, bagaimana kabarmu sekarang? Mungkin kamu sudah sebesar gadis itu," batin pria itu.
Ya, pria itu adalah Arshaka seorang CEO muda dan tampan. Yang menjadi incaran banyak wanita.
Berkat pertolongan seorang gadis kecil akhirnya pria itu sukses seperti sekarang ini. Meskipun hidupnya tidak seberuntung orang lain dimasa lalunya. Tapi berkat pertolongan gadis kecil itu ia bisa bangkit dan melewati hari-hari. Dimulai dari usaha kecil-kecilan hingga akhirnya menjadi berkembang.
Ars terus mencari keberadaan gadis itu, dan sampai saat ini Ars tidak tahu keberadaannya.
"Tuan, gadis itu bekerja sebagai pengantar makanan di sebuah restoran A Q E restaurant, Tuan," lapor sang asisten.
"Identitasnya?" tanya Ars.
"Maaf Tuan, identitasnya tidak dapat ditembus," jawab sang asisten.
Asisten pribadinya bernama Faisal, mereka bertemu saat Ars menyelamatkan dirinya dari penculikan anak-anak. Sejak saat itu mereka selalu bersama menjadi sahabat baik dan sekaligus asisten pribadi.
Faisal sudah berjanji akan selalu mengabdi kepada Ars penyelamatnya itu.
"Aneh," gumam Ars.
Ars tidak tahu kalau gadis itu seorang jenius, hacker yang belum bisa terkalahkan oleh orang lain. Termasuk keluarganya. Bahkan ayahnya sendiri kalah dengan dengan kejeniusannya. Hanya Aldebaran yang bisa menyaingi kehebatan gadis itu.
"Jalan!" perintah Ars.
"Baik Tuan," jawab Faisal.
Tiba di perusahaan, Ars langsung keruangannya. Ars duduk dikursi kebesarannya dan menyandarkan tubuhnya disandaran kursi. Ars mengambil kartu ATM pemberian Aleta.
"Kemana aku harus mencarimu gadis kecilku," batin Ars.
Sudah 12 tahun berlalu sejak kejadian itu, Ars tidak bisa melupakan gadis kecil itu walaupun cuma sesaat. Bahkan dalam tidur pun ia selalu menyebut nama gadis kecil itu.
Yang Ars tahu, nama gadis itu adalah Aleta. Ars tidak tahu keluarga gadis itu.
"Aku tidak akan putus asa untuk mencarimu," gumam Ars.
"Tuan, rapat akan dimulai 10 menit lagi," ucap Faisal sang asisten.
"Hmmm," jawab Ars singkat.
Sementara di restoran...
"Mengapa telat? Ini masih ada yang mau diantar," ucap seorang wanita yang dipanggil Madam itu. Ia sering membentak Aleta, tapi Aleta demi menyembunyikan identitasnya dia bersikap selayaknya karyawan.
"Maaf Madam, tadi jalanan macet," jawab Aleta.
"Sebentar lagi kamu akan aku pecat," batin Aleta.
Aleta sudah jengah dengan karyawannya yang bernama Madona itu.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
muhammad ibnuarfan
kalau cerita awalnya yang mana ya....darmendra ma diva...pokoknya dari awal
2024-10-06
1
Anonymous
k
2024-10-14
0
𝐀⃝🥀Angela❤️⃟Wᵃf ᴳ𝐑᭄
gak Abal kok karya mu menarik
2024-09-25
1