NovelToon NovelToon
Kapten Merlin Sang Penakluk

Kapten Merlin Sang Penakluk

Status: sedang berlangsung
Genre:Action
Popularitas:339
Nilai: 5
Nama Author: aldi malin

seorang kapten polisi yang memberantas kejahatan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aldi malin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

undangan dari interpol

Sore itu, mentari condong ke barat, menembus jendela besar rumah sederhana bergaya minimalis di pinggiran kota. Di ruang tamu yang hangat, Merlin duduk di sofa abu-abu, mengenakan daster longgar, memegang perutnya yang mulai membuncit.

Dika duduk di sampingnya, satu tangan mengusap lembut perut Merlin, satu lagi memegang segelas jus mangga. Di wajah mereka terlukis ketenangan yang langka.

“Eh, ini anak pasti bakal jago bela diri kayak ibunya nih,” goda Dika sambil tersenyum.

“Bukan... dia bakal jadi kepala polisi masa depan. Tapi semoga nggak keras kepala kayak ayahnya,” timpal Merlin sambil tertawa pelan.

Dika pura-pura terkejut. “Lho, aku keras kepala? Aku kan lembut, penyayang, dan... mantan ojek yang keren.”

Merlin memukul pelan lengan Dika. “Iya, iya... mantan ojek online yang sekarang jadi informan Interpol. Padahal masih suka lupa naro kunci motor.”

Dika meringis. “Itu strategi. Biar maling bingung.”

Keduanya tertawa, suara mereka bergema hangat di rumah yang baru mereka tempati. Tanaman-tanaman kecil di rak dinding seakan ikut tersenyum, menyaksikan momen kecil yang penuh cinta itu.

Dika menatap mata Merlin dalam-dalam. “Aku tahu, kita belum aman. Tapi... selama kamu di sampingku, aku rasa apa pun bisa kita hadapi.”

Merlin menunduk, bibirnya bergetar pelan. “Dan selama kamu tetap setia, aku nggak takut pada siapa pun... bahkan Chen sekalipun.”

Hening sejenak. Dika mengecup kening Merlin, lalu kembali mengusap perut istrinya. “Hei, nak... jangan keluar dulu ya. Dunia di luar masih ribut. Tapi begitu kamu lahir, ayah dan ibu janji... dunia ini akan lebih baik buat kamu.”

Merlin menyandarkan kepalanya ke bahu Dika sambil menatap langit-langit. “Mas... kapan sih kamu resmi diangkat jadi agen khusus Interpol?”

Dika tertawa kecil, lalu mengangguk pelan. “Katanya sih... minggu depan. Tapi kayaknya agak rahasia deh. Soalnya kasus ini dalam banget, aina. Bukan cuma soal Chen... tapi juga pejabat-pejabat tinggi yang diduga ikut main belakang.”

Merlin mengangkat wajahnya, menatap Dika penuh khawatir. “Jadi kamu bakal terlibat langsung, ya?”

Dika mengangguk. “Iya. Dan sejujurnya, aku deg-degan. Tapi... pas mereka kasih tahu bahwa ini bukan cuma soal judi online, tapi soal jaringan gelap lintas negara, aku tahu aku nggak bisa mundur.”

Ia menarik amplop kecil dari sakunya, memperlihatkan tiket pesawat dengan tulisan: Jakarta – Singapore.

“Tiketnya sudah dibooking. Berangkat lusa. Katanya, semua briefing dan pelatihan singkat akan dilakukan di markas Interpol Asia di Singapura sebelum diterjunkan kembali ke Indonesia.”

Merlin menggenggam tangan Dika erat-erat. “Jangan terlalu berani, ya. Kamu bukan superhero. Kamu... suamiku. Calon ayah dari anak ini.”

Dika tersenyum. “Justru karena itu, aku harus berani. Biar nanti, anak kita bisa bangga bilang... ayahnya pernah bantu bersihkan negara ini.”

Merlin menunduk, menahan air mata haru yang nyaris tumpah. “Ya udah... aku titip kamu sama Tuhan.”

Merlin mengernyit manja sambil memainkan jari Dika. “Mas... apa kamu bakalan tinggal di luar negeri lama? Terus... siapa yang bakal cariin aku buah mangga kalau aku ngidam, hm?”

Dika tertawa kecil, lalu mencium tangan istrinya. “Ya ampun, Aina... ngidamnya mangga terus. Nggak lah, aku cuma pelatihan sebentar di sana. Aku udah minta khusus biar tetap ditugaskan di Jakarta. Calon anak dan istri aku, kan di sini.”

Merlin memanyunkan bibirnya, pura-pura merajuk. “Tapi kan... kalau di sana kamu ketemu agen-agen Interpol yang bule-bule cantik, tinggi, mata biru... nanti kamu kecantol lagi, gimana?”

Dika langsung pura-pura kaget. “Lho lho lho... jangan fitnah suami sendiri dong. Emangnya aku segampang itu pindah ke lain hati? Lagi pula... aku tuh udah cukup terpesona sama satu cewek Sunda—Kapten cantik yang dulu nyamar jadi tukang jamu buat nangkep mafia.”

Merlin terkekeh geli, lalu memukul pelan bahu Dika. “Ih... gombalnya.”

Dika memeluk Merlin erat. “Aku serius, Aina. Kalau bukan karena kamu, aku nggak bakal sampai sejauh ini. Jadi mana mungkin aku ninggalin kamu, apalagi buat bule-bule di sana. Nggak ada yang bisa ngalahin kamu.”

Merlin menghela napas lega. “Oke deh, kalau gitu... izin keluar negeri disetujui, Agen Rahasia Dika. Tapi dengan satu syarat.”

“Apa tuh?”

“Setiap hari video call. Nggak ada alasan sibuk. Anak kita butuh denger suara ayahnya.”

Dika tersenyum hangat. “Siap, Bu Komandan.”

Bandara Soekarno-Hatta pagi itu dipenuhi lalu-lalang para pelancong. Di antara mereka, Dika berdiri dengan ransel hitam dan map berlogo Interpol di tangan. Merlin mengantarnya sampai gerbang keberangkatan, meski kehamilannya sudah mulai berat.

“Mas, jaga diri baik-baik ya,” ucap Merlin sambil membenarkan kerah jaket Dika.

Dika mengangguk, lalu mencium kening istrinya. “Kamu juga jaga si kecil ya. Aku bakal VC setiap malam, janji.”

Setelah lambaian perpisahan terakhir, pesawat pun mengudara, membawa Dika ke dunia yang baru—dunia penuh rahasia, strategi, dan bahaya yang tak terlihat.

---

Markas Interpol Asia, Singapura

Hari-hari Dika dipenuhi pelatihan intensif: pengintaian, enkripsi komunikasi, infiltrasi digital, dan penyamaran tingkat tinggi. Para agen dari berbagai negara berkumpul, semuanya fokus pada misi: menumpas jaringan kriminal global.

Namun di tengah semua itu, setiap malam tepat pukul 21.00 waktu Singapura, Dika menyendiri di kamarnya dan menekan tombol video call.

Layar menyala. Wajah Merlin muncul, rambutnya dikuncir, sambil menyantap mangga dengan garam dan cabai.

“Mas! Nih... ngidam sore ini: mangga muda lagi,” katanya sambil menyeringai.

Dika tertawa. “Kayaknya anak kita bakal jadi petani mangga nanti, saking seringnya kamu makan itu.”

Mereka berbicara panjang. Tentang bayi yang mulai bergerak, tentang tetangga yang cerewet, sampai berita razia terbaru yang dipimpin oleh Reno dan tim. Setiap malam seperti pengobat rindu yang tak ternilai.

“Aku senang kamu tetap di sana, Mas,” kata Merlin suatu malam. “Tapi aku lebih senang kalau kamu cepat balik.”

“Sebentar lagi, Aina. Setelah ini, aku balik bukan cuma jadi suami kamu, tapi juga pelindung kota ini.”

Di pangkalan ojek, sore menjelang. Angin semilir berhembus, dan aktivitas ojol mulai sepi. Rendi tengah duduk di atas motornya, memandangi lalu-lalang orang di trotoar. Pandangannya tertuju pada satu sosok pria berjaket kulit, kacamata hitam, dan potongan rambut rapi—berjalan cepat melewati minimarket.

Rendi mengernyit. “Pak… pak… kayaknya aku barusan lihat Frenki,” bisiknya sambil menarik lengan Pak Jaka.

Pak Jaka menoleh cepat. “Maksud kamu, Frenki yang dulu nyulik Kapten Merlin?”

Rendi mengangguk cepat. “Iya, pak. Gayanya sih sekarang keren banget, pake jas, rambut rapi. Tapi aku gak salah liat. Itu muka dia banget. Gak berubah.”

Pak Jaka langsung berdiri, wajahnya menegang. “Waduh… ini gak bisa dianggap sepele. Kalau itu benar Frenki, berarti dia masih aktif. Kita harus lapor Kapten Merlin.”

“Setuju, pak. Tapi gimana caranya? Jangan sampai dia sadar kita curiga,” gumam Rendi, matanya masih membuntuti sosok Frenki yang kini masuk ke dalam sebuah mobil hitam.

Pak Jaka buru-buru mengangkat ponselnya, membuka WA, dan mengetik cepat:

> Kapten Merlin, ini Jaka. Saya dan Rendi baru saja melihat seseorang yang diduga kuat Frenki—mantan penculik Anda. Lokasi: depan minimarket, dekat pangkalan. Dia tampak berbeda, tapi wajahnya gak salah.

Setelah mengirim pesan itu, Pak Jaka menoleh pada Rendi. “Kita ikuti pelan-pelan. Jangan dekat-dekat. Kalau dia sadar, bisa bahaya.”

Rendi menyalakan motornya. “Siap, Pak. Kita jadi mata-mata dadakan nih!”

1
aldi malin
terima kasih semoga ikutin episode berikutnya
Lalula09
Dahsyat, author kita hebat banget bikin cerita yang fresh!
うacacia╰︶
Aku sangat penasaran! Kapan Thor akan update lagi?
aldi malin: oke ...dintunggu ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!