"harusnya kamu gak usah lahir ke dunia! mama nyesel lahirin anak iblis kayak kamu,"
satu tamparan mendarat di pipi mulus celin, ia tak bisa berhenti menangis karena mamanya selalu mengeluarkan kata kata pedih dari mulutnya.
"aku kan gak minta di lahirin ma," celin menangis memeluk kaki mamanya.
"hidup kamu gak bakalan bener kamu sama aja kayak kakak kamu cuma bisa jadi pelacur!!!" sentak mama celin sebelum pergi meninggalkan celin di pinggir jalan.
celin hanya duduk dan menangis di bawah guyuran hujan melihat mobil mamanya yang perlahan menjauhi dirinya.
selengkapnya>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 27
Di Indonesia, bima sudah bisa lancar berdiri dan berjalan walaupun tak bisa lama. Namun ia bisa berjalan setidaknya 15 menit sebelum kakinya kembali terasa kebas.
"ayolah cepetan bisa jalan gue pengen ketemu celine,"
Bima duduk di taman dekat rumahnya, ia mencoba berjalan jalan di luar agar ia tak bosan. Dan lagi untuk menguji kekuatan kakinya.
"bim," sapa gracia.
"najis lo ngapain sih disini?"
"bim sorry gue gak bermaksud bikin lo sama celine marahan, gue cuma kangen sama lo waktu itu. Seriusan bim,"
"gak peduli gue, udah sana pergi. bikin emosi aja, gue gak suka sama lo udah sana pergi gak usah caper lo," bima rasanya ingin mendorong gracia sampai terjungkal.
"bima sorry,"
"iya iya udah sana pergi lo, benci banget gue liat muka lo!"
"bim gue beneran sayang sama lo, gue gak mau kita putus,"
Bima hanya diam merasakan kakinya yang kembali terasa kebas, sedangkan wanita menjengkelkan di sampingnya terus mengoceh.
"bima, gue gak rela lo sama celine. Dia cuma jadiin lo pelampiasan doang kan? Buktinya sekarang dia pergi ninggalin lo setelah tau lo sakit sakitan. Bim gue emang pernah bilang sama celine kalau lo sakit tapi gak nyangka kalau akhirnya dia ninggalin lo," ucap gracia sedih.
"bima, gue yang tau lo sakit sakitan aja gue justru berusaha terus ada buat lo. Kenapa lo gak bisa lihat gue sih bim, gue tau gue gak se kaya atau se cantik celine tapi gue terima lo apa adanya bim,"
Bima hanya diam, memang benar jika gracia tak meninggalkan dirinya. Namun mau sedekat apa mereka tetap saja bima tak menyukai gracia.
"mau lo ngapain aja di depan gue, gue bakalan tetep cinta sama celine bukan lo. Gue tetep cinta sama orang yang gue pengen yang gue mau," ucap bima tega.
"bim gue gak bohong gue beneran cinta sama lo," bujuk gracia.
"terserah deh lo mau kejar kejar gue sampai mampus. Itu gak bikin gue cinta sama lo, eh gue kasih tau ya mau lo tampil cantik, mau lo lebih pinter dari celine. Kalau bukan lo yang gue mau, gue gak bakalan pilih lo,"
Bima ingin pergi namun ia tak bisa, "udahlah percuma lo kasih cinta lo ke gue, gue gak mau,"
"apa hebatnya sih dia? Keluarga dia berantakan, gagal nikah. Dia pasti depresi berat makannya kabur dari lo," kesal gracia lalu pergi.
Bima langsung tertegun, ia memikirkan kalimat gracia jika celine mengalami depresi.
Depresi? Bisa aja, cece hamil. Bisa aja Celine depresi karena gue koma dan dia hamil. Sumpah? kalau iya gue jahat banget
^^^Ma, jemput di taman ✉️^^^
Bima menunggu sedikit lama sampai akhirnya mamanya datang.
"ma celine sakit?"
"sakit? Sakit apa? Ngaco, kamu tau dari mana kalau dia sakit? Mama aja gak tau,"
"takut aja," ucap bima pelan.
"ma cepetan ayo pulang, bima ada kerjaan,"
"sakit aja kerjaannya masih banyak," sindir winda.
"bima harus banyak duit biar celine gak hidup menderita,"
"celine kan juga kaya,"
"berarti bima harus lebih kaya,"
Sesampainya di rumah bima langsung masuk ke dalam kamar, ia memakai nomor perusahaan untuk mencoba menghubungi celine.
^^^Selamat siang, celine ya? ✉️^^^
Bima menunggu cukup lama, namun ia tak terlalu takut karena pesannya terkirim.
"ayolah di bales, tapi kayaknya ada perbedaan waktu deh. Tapi dia dimana sih?"
✉️ celine: oh iya? Siapa?
Bima langsung membuka ponselnya, ia sudah menunggu hampir 2 jam.
^^^Ini bima, kamu apa kabar? ✉️^^^
✉️ celine: bima siapa?
"ohh mungkin aja bingung kan bima banyak juga,"
^^^Pacar kamu, gak inget? Bima rakha ✉️ ^^^
✉️ celine: gak tau, kayaknya salah nomor ya kamu? Maaf ya aku gak tau bima yang mana.
"aneh banget tai, apa sengaja ya?"
^^^Kamu udah punya pacar? ✉️^^^
✉️ celine: belum
^^^Rumah kamu dimana? ✉️^^^
"ayo semoga di jawab,"
✉️ celine: sorry ya gak kenal.
"yaelah, ayolah di jawab,"
Bima kembali mengirim pesan pada celine namun sudah centang 1.
"babi di blokir lagi,''
Bima sudah 11 kali mencoba menghubungi celine dengan nomor berbeda sampai yang terakhir ia menggunakan nomor perusahaannya. Dan semuanya tak membuahkan hasil karena 11 nomor itu semuanya di blokir.
"gue beli satu konter juga bakalan tetep di blokir anjir,"
"arghhhhh!!!"
Bima melempar ponselnya, ia sangat kesal dan bingung.
"yang penting dia gak punya pacar kan, oke deh. Lega gue,"
"kapan lo mau balik sih lin? Lo gak kangen sama gue? Gue kangen banget lin,"
"karena kaki gue? Lin gue udah berusaha buat bisa jalan Lin, gue udah bisa jalan lin walaupun sebentar. Celine lo tega banget sih tinggalin gue,"
Winda merasa kasihan pada bima, ia dari tadi mendengarkan bima yang terus berkeluh-kesah seorang diri. Namun disana celine juga menderita karena ia mengalami depresi.
Kalian sama sama sakit, semoga kalian bertahan ya sampai akhirnya kalian bisa bersama lagi. Mama sedih lihat kamu begini bim, tapi celine disana juga menderita. Mama harap kamu cepet sembuh dan bisa bawa celine pulang.
Mama cuma takut kalau celine udah mulai nyaman sama daniel, kalau itu terjadi mama udah gak bisa apa apa bim karena kamu dan celine dari awal memang gak ada ikatan.
"bima makan dulu yuk," ajak winda.
"eh mama, bentar ma bima belum laper,"
"bim mama mau bicara tapi kamu makan dulu ya, kamu harus sehat kan?"
"bicara apa ma?"
"tentang celine, kamu gak mau denger tentang dia?" tanya winda, ia akan berterus terang pada bima karena dirinya sudah tak sanggup jika harus terus menyembunyikan fakta mengenai celine pada bima.
"mau mah mau, bima mau denger," ucap bima antusias.
"kalau gitu ayo makan dulu, kamu harus makan dulu kalau mau denger tentang celine. Okey?"
"oke bima makan sekarang," ucap bima bersemangat.
Sedangkan di Singapura celine tengah muntah muntah, ia demam.
"bentar gue beliin obat ya,"
"gak usah dan, gue gak papa lo bisa pulang," ucap celine lemas.
"gue bawa gabriel ya? Gabriel biar sama gue dulu kalau lo gak bolehin gue tidur disini,"
"gak usah dan gue bisa,"
"gak papa lin, gue bisa. Gue bawa ya? Besok gue kesini lagi kok,"
"makasih ya dan, maaf ngerepotin lo,"
Setelah daniel pergi celine langsung mengambil ponselnya ia kembali membuka memo.
"muka bima tu kayak apa sih,"
"coba cari di galeri,"
Celine kembali mengingat beberapa memory miliknya dulu. Saat ia ulang tahun ke 26, ada bima disana. Ada teman temannya juga di dalam foto itu.
"ini siapa? Semua yang ada disini siapa sih? Bima yang mana?"