Kisah seorang pemuda miskin yatim piatu yang berjuang keras untuk mengubah nasib di dunia yang kejam ini dan menegakkan keadilan untuk dirinya.
Seperti apasih kisah nya? ikuti terus setiap alur ceritanya yaa!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nemonia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Eric langsung menjawab panggilan Lyra. Tanpa kata selamat sore Lyra langsung mengeluar kata kata kotor dan marah kepada Eric.
"Dasar kau laki-laki brengsek! Bajingan! Beraninya kau melakukan adegan seperti itu bersama temanku! Laki-laki brengsek bajingan, kau, Eric!"
Lyra langsung memutuskan sambungan teleponnya dengan Eric. Eric sangat terkejut mendengar kata-kata Lyra yang begitu kasar kepadanya.
"Astaga! Apa yang aku lakukan sehingga membuat Lyra begitu marah? Aku belum pernah melihat Lyra marah bahkan sampai mengataiku bajingan."
Mendengar itu, Bella ikut terkejut, semenjak ia mengenal Lyra begitu lama, belum pernah Bella melihat Lyra marah atau pun mengeluarkan kata-kata kotor. Apalagi perkataan kotor itu dilontarkan kepada Eric yang ia sukai. Eric!?
"Kau ada masalah apa sebenarnya dengan Lyra,"
"Aku tidak tahu. tiba-tiba Lvra menelponku langsung marah dan memakiku. Kalimat yang kudengar darinya tadi, 'beraninya kau melakukan itu dengan temanku!' Aku juga bingung apa yang Lyra maksud."
Kemudian, dari meja sebelah, Henry tertawa melihat Bella kebingungan.
"Hahhhhh Bella, apakah kamu sudah membuka group kampus? Lihatlah! Ada berita penting di sana." ujar Henry.
Bella langsung mengambil ponselnya dan memeriksa apa yang sedang terjadi. la sangat terkejut dan tidak menduga jika adegannya menyuapi Eric telah direkam dan disebarluaskan oleh Henry.
Tanpa basa basi, Bella berdiri dan menuju ke arah Henry lalu menamparnya dengan sangat keras.
Plakk!
"Beraninya kau melakukan itu dasar laki-laki pecundang! Bajingan!"
Eric akhirnya menyadari penyebab marah Lyra kepadanya. Rupanya cuplikan vidio itu yang telah membuat Lyra memakinya tadi.
Adegan Henry ditampar disaksikan oleh semua pelanggan restoran, ini membuat Henry sangat marah, Henry lantas segera membalas tamparan yang dilakukan oleh Bella kepadanya.
Namun, dengan sangat cepat, Eric bangkit dari tempat duduknya untuk menangkap tangan Henry dan mendorong nya hingga jatuh ke lantai.
Saat ini, Bella sangat malu melihat kemesraannya disebar, terlebih lagi dia sangat malu dengan Lyra teman dekatnya itu.
Bella menangis sejadi-jadinya. Dengan cepat, Eric menyadari situasinya dan langsung menarik tangan Bella keluar dari restoran tersebut.
Sedangkan Isabel hanya diam, menonton dan heran melihat peristiwa yang terjadi.
Isabel pun turut beranjak dan pergi mengejar Bella meninggalkan sepupunya seorang diri di sana.
Isabella terus mengikuti Eric dan Bella.
Bella sangat terpukul dengan kejadian itu dan terus menangis, ia berpikir bagaimana cara ia menjelaskan masalah ini kepada Lyra.
"Eric, bagaimana cara aku menjelaskan masalah ini nanti ke Lyra." ucap bella sambil terisak menangis.
Eric tersenyum sambil berkata." Tidak apa apa ini hanya salah paham biar aku yang menjelaskannya kepada Lyra."
Bella lalu memeluk Eric sambil terus menangis.
"Heii Bella, maafkan sepupuku tadi, ayok datang bersamaku untuk memberi dia pelajaran." Isabel menghampiri bella sambil berusaha membujuknya.
Namun Bella tak menjawab sapaan Isabella tapi dia masih terus memeluk Eric sambil menangis.
Isabel yang tidak mendapat respon dari bella berkata dengan sedikit kekesalan." Bella apakah kau mendengarku."
Mendengar itu, Bella menatap Isabel dengan mata memerah sambil berkata." Isabel, pergilah untuk saat ini aku tidak ingin bicara dengan siapapun."
Issabel mendengar Bella mengusir dengan cepat merubah raut wajahnya yang marah menjadi ceria." Bella, bisakah kamu memperkenalkan teman cowokmu itu."
Mendengar perkataan issabel Bella langsung menarik tangan Eric untuk pergi dan masuk ke dalam mobil. Sebab iya tak mau mengungkap, kalo yang bersama nya itu adalah Eric brown.
"Eric coba hubungi Lyra aku takut kalo dia salah paham terhadap adegan kita tadi." ucap Bella sambil menatap Eric.
Seberapa sering Eric menghubungi Lyra tapi Lyra tak mau mengangkat panggilan dari Eric, wajar saja ini baru pertama kalinya Lyra cemburu seperti ini dan rasa sakit hati seperti ini. Sebab ia belum pernah sama sekali menyukai seseorang selain Eric.
Eric menggaruk kepalanya kebingungan lantaran dia tidak mendapatkan respon dari lyra." Bagaimana kalo kita langsung pergi saja kerumah Lyra, Eric."
Bella yang mendengar itu langsung mengangguk." Ide yang bagus, ayo kita pergi kesana untuk menjelaskan semua ini."
Mereka langsung berangkat menuju rumah Lyra, setibanya dirumah Lyra mereka berdua terus memanggil Lyra dari luar. Dan Bella memutuskan untuk masuk menemui Lyra di kamar nya dan Eric memberanikan diri untuk ikut masuk ke rumah Lyra walaupun kemarin ia ditampar oleh ayah dan kakak Lyra.
"Kak Lynda bisakah kami berdua bertemu dengan Lyra, ada kesalahpahaman yang ingin kami jelaskan kepada Lyra." Ucap Bella menyapa lynda dengan hormat.
Lynda pernah melihat sosok bersama Lyra,jadi Bella pasti teman dekat nya Lyra. Dengan cepat lynda membalas Bella. "Oo tunggu sebentar aku akan memanggilnya dulu, kenapa kamu berani datang ke rumah ku dengan cowok brengsek itu”
"Dia Eric kak, kami berdua ingin bertemu dengan Lyra kak, tolong izinkan dia juga." ucap Bella memperkenalkan Eric.
Lalu Lynda langsung menuju kamar Lyra dan
mengetuk pintunya.
"Tuk.. Tuk.. Tuk.
Setibanya didepan kamar Lyra, lynda langsung mengetuk pintu Lyra sambil berkata."Lyra, apakah kamu baik-baik saja? Ada temanmu Bella dan Eric katanya ingin bertemu denganmu.”
Lyra menjawab sambil menangis tapi iya tak membukakan pintu untuk kakaknya juga.
Lyra mendengar itu menjadi semakin marah dan sakit hati. Entah kenapa Lyra sangat cemburu meski lihat Eric dengan Bella. Padahal dia dan Eric belum menjalin hubungan apapun.
Lyra berkata dengan nada marah."Suruh mereka pulang dan jangan pernah menemuiku lagi."
Mendengar itu Lynda menjadi terkejut.
"Lyra ada apa denganmu, kenapa kamu sepertinya menangis?"
"Aku tidak apa apa kak, tapi suruh mereka berdua menjauh dari pandanganku, aku tidak ingin menemui mereka lagi."
Mendengar perkataan Lyra, Lynda sudah menebak kalo ada sesuatu yang terjadi pada adiknya itu. Lalu Lynda keluar menemui Bella dan Eric.
"Kak Lynda dimana Lyra? apakah dia baik baik
saja?"
"Dan kalian berdua, apa yang sebenarnya yang terjadi, mengapa adikku terus menangis didalam kamarnya.. Dan Lyra juga berpesan untuk kalian berdua jangan menemuinya lagi. Awas saja kalo adiknya ada apa kalian berdua yang tanggung jawab
Mendengar perkataan Lynda wajah Eric dan Bella menjadi pucat putus asa.
Didalam mobil Bella terus terusan menangis, iya tak menyangka hanya dengan menyuapi Eric akan terjadi masalah sebesar ini.
"Ini semua salahku Eric maafkan aku."
"Sudah Bella ini bukan salahmu, ini hanya kesalahan pahaman nanti aku sendiri yang akan menjelaskannya kepada Lyra.
Setelah kejadian itu Eric langsung mengantar Bella pulang bersama mobilnya, dan Eric langsung pulang ke kos nya setelah mengantarkan Bella tadi.
Iya terus mencoba menghubungi Lyra tapi Lyra terus mengabaikan panggilan dan pesan dari Eric.
Ini adalah patah hati pertama kali yang pernah dialami oleh Lyra, patah hati pertama sekaligus yang paling menyakitkan baginya, melihat teman sendiri menikung dia dari belakang. Ini memang salah paham, tapi Lyra menganggapi kalo itu benar, sebab iya tau kalo Eric teman SMA Bella dulu, dan Lyra mungkin beranggapan kalo Bella mungkin memiliki hubungan sepesial dengan Eric.
Lyra pada malam itu terus menerus menangis, sehingga keluarga Lyra sangat khawatir dengan keadaan nya. Lalu ayah Lyra mendobrak pintu anaknya hingga terbuka.
"Lyra anakku, apa yang membuatmu menangis seperti ini?"
"Ayah, aku ingin pindah kuliah ke Jepang, aku tidak mau lagi kuliah di universitas Leonard."
Mendengar itu ayah, ibu dan kakak Lyra jelas terkejut mendengar pernyataan Lyra kalo dia ingin kuliah di Jepang.