NovelToon NovelToon
Cherish My Love!

Cherish My Love!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Teen Angst / Keluarga
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Writle

Masa remaja, masa yang penuh akan rasa penasaran, rasa ingin mencoba dan juga rasa yang sulit dimengerti bernama Cinta.
Ini adalah kisah Cinta enam orang remaja SMA, dengan segala problematika mereka yang beragam rasanya.
Pahit, asam dan manis seperti rasa Jeruk, Blueberry dan juga Cherry.

Yuk ikuti keseruan cerita mereka di sini. 🐢

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Writle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flu

...🍒🍒🍒...

Selasa pagi yang lembab karena hujan yang turun sejak semalam belum mereda. Denting alat makan yang saling beradu memenuhi ruang makan keluarga Ara pagi itu.

Tidak ada lagi suasanya hangat dan nyaman, hanya ada kecanggungan. Tidak ada yang mau membuka suara untuk memecah keheningan.

Ara berdiri dari kursinya, mencuci piring dan gelas bekas susunya lalu mengambil tas, hendak berangkat sekolah.

Sebelum sampai ke pintu, langkahnya dihalangi sang Ibu, wanita berumur 40 tahunan itu mengulurkan totebag kecil pada Ara.

Tanpa sepatah kata Ara hanya mengambil totebag itu dari tangan ibunya, yang ternyata isinya adalah payung dan sebotol susu Cherry hangat.

Ara menggigit bibirnya, apa bentuk kepedulian ini nyata atau hanya kepalsuan belaka?

Namun Ara tetap memakai payung itu, karena perjalanan dari rumahnya menuju halte Bus bisa membuatnya basah meski ia berlari menerobos hujan dan tak lupa Ara juga memasukkan susu cherry ke tasnya.

Di bus ia tidak bertemu dengan Yuri, padahal biasanya mereka menggunakan bus di jadwal yang sama setiap pagi

Ara berhenti di halte depan sekolahnya, payung di tangannya kembali ia buka, menyeberangi jalan dengan hati-hati.

Suasana hari ini terasa begitu sunyi, udara dingin yang mampu membuat gigi bergemeletukan, langit juga tampak tak mau berhenti memuntahkan muatan, disertai gumpalan awan berwarna keabuan.

Ara menyimpan payungnya di loker, lalu pergi ke kelas. Suasana kelas tampak lenggang karena sebagian siswa lebih memilih untuk tidak pergi sekolah ditengah hujan yang tak kunjung mereda.

Tapi Yuri ada di sana, gadis itu memandang keluar jendela dengan Headphone di kepala. Wajahnya ia topang dengan sebelah tangan.

Ara meletakkan tasnya pelan di atas meja. Namun pergerakan pelannya tetap disadari oleh Yuri, gadis itu melepas headphone nya lalu menoleh pada Ara.

“Yuki Chan sudah sembuh?” Tanyanya dengan raut khawatir

Ara mengangguk pelan “Sudah.” Katanya menjawab.

“Syukurlah.” Balas Yuri sambil tersenyum. Senyum yang dapat Ara sadari terasa berbeda.

“Yuri Chan aku mau minta maaf.” Ara menundukkan kepalanya, menahan air mata yang hendak keluar dari pelupuk mata.

“Minta maaf untuk apa?”

“Maaf kemarin aku tidak sempat mengabari, dan mengabaikan pesanmu seharian.”

“Oh itu, tidak apa-apa lagi pula Watashi nggak sepenting itu buat dikabari jadi-“

Belum sempat Yuri menyelesaikan bicaranya “Tidak!” Ara segera Menyela.

“Itu tidak benar, tolong jangan berpikiran seperti itu, Yuri chan sangat penting buatku, kamu sahabatku satu-satunya.” Ara mulai tak mampu menahan lelehan air matanya

Yuri yang melihat itu sigap membawa Ara ke pelukannya, mengelus punggung sahabatnya itu lembut.

“Iya Yuki Chan, maafkan watashi juga karena sudah berpikir yang tidak-tidak.”

Ara melepas pelukan itu, menghapus air mata di wajahnya, “Terimakasih.” Katanya sambil tersenyum.

“Tapi Yuki Chan harus cerita sejujur-jujurnya sama watashi, atau watashi nggak mau temenan sama Yuki chan lagi!” Ancam Yuri dengan wajah kesal yang dibuat-buat.

“Iyaa nanti aku cerita.” Kata Ara menertawakan tingkah sahabatnya.

“Yuri chan aku ke toilet dulu ya.” Pamit Ara sebelum beranjak ke toilet untuk memperbaiki wajahnya yang habis menangis.

“Iya, mau diantar?” tawar Yuri

“Tidak usah.”

“Ra? Lo kenapa? Mata lo berkaca-kaca gitu.” Namun sialnya Ara bertemu dengan Ari dan Irsyam yang hendak masuk kelas

“Nggak apa-apa kok Ri, kelilipan tadi.” Kilah Ara pada ketua kelasnya itu.

“Hidung lo merah.” Kali ini suara Irsyam

“Aku flu, dingin banget ya hari ini.” Jawab Ara berkilah lagi.

“Lo abis nang-“

“Ah aku harus ke toilet dulu, permisi.” Ara segera meninggalkan kedua teman sekelasnya itu, tidak mau ditanyai lebih lanjut lagi.

Ari mendekat ke bangkunya melihat Yuri yang duduk sendirian di sana, namun wajah gadis itu tampak lebih ceria pasca menangis dan terlihat murung sebelumnya

“Pagi.” Sapa Ari pada Yuri

“Ohayou.” Sahut Yuri tersenyum yang entah kenapa membuat Ari ikut tersenyum juga.

Namun bukan Ari namanya jika tidak gengsi tinggi “Ekhem!” maka ia pun kembali ke mode jahilnya lagi.

“Lo apain Ara, sampe anaknya nangis?”

“Oh kita baru aja baikan, dia nangis karena terharu mungkin.” Jawab Yuri

“Kok lo nggak ikut nangis juga.”

“Nggak dong, Watashi kan strong.”

“Affah Iyahhh?” Balas Ari tersenyum menyebalkan

“Strong tapi kemarin nangis sambil meluk gue sampe seragam gue ikut basah.” Senyum Ari tambah menyebalkan

“Ish! Jangan dibahas!”

“Padahal nangis aja kali kalau mau.”

“Orang nggak mau.”

“Kalau udah mau bilang gue ya.”

“Biar apa?”

“Biar bisa dipeluk lagi guenya.” Entah sadar atau tidak dengan ucapannya, Ari mengatakan hal itu dengan tanpa dosa, menaruh tangannya di kepala Si Wanita, mengacak-acak rambut dan juga hati orang yang dipegangnya.

Tanpa Ari sadari teman sebangkunya yang tadi hendak berjalan masuk ke kelas bersama ternyata berputar arah mengubah tujuan.

Irsyam mengikuti Ara sampai ke toilet, lebih tepatnya ia mampir ke kantin sebentar lalu menunggu Ara di depan toilet.

Ara yang baru keluar dari toilet perempuan dikejutkan dengan keberadaan Irsyam di sana. Ara memandang laki-laki itu bingung sedangkan Irsyam meneliti tubuhnya seolah memastikan setiap bagian baik-baik saja.

Irsyam menarik Ara ke ruang UKS dan mendudukkannya di salah satu ranjang yang ada di sana, telapak tangannya ia letakkan di dahi Ara, hangat yang lama kelamaan menyengat terasa di kulitnya, Ara demam.

Sebenarnya Ara tidak berbohong saat ia bilang flu tadi, badannya memang terasa tidak nyaman, hanya saja ia merasa masih kuat mengikuti jam pelajaran.

Namun sepertinya teman sekelasnya satu ini memang peka , “Istirahat, lain kali kalau flu nggak usah sekolah.” Katanya dengan sorot mata tajam pada Ara

Belum sempat Ara mengucapkan sepatah kata, lelaki itu sudah membawa cangkir yang isinya teh madu hangat dan juga sebungkus roti.

“Gue nggak nemu roti rasa Cherry, adanya rasa madu, kata ibu kantin madu bagus buat Flu.” Roti itu disodorkan pada Ara

Ara menerima roti itu dengan tawa kecil di bibirnya. “Makasih ya.”

“Kenapa ketawa?” Tanya Irsyam

“Kamu ini polos banget, kalau ibu kantinnya bilang es cekek rasa madu bagus buat flu, kamu juga bakal beliin itu buat aku?” tanya Ara

“Ya iya, orang bagus buat flu.”

“Haha tuh kan kamu tuh main percaya aja.”

Irsyam baru ngeh dengan pertanyaan Ara. Wajahnya mulai memerah menahan malu, bisa-bisanya ia setuju dengan pemikiran es cekek rasa madu bagus untuk flu.

“Makan rotinya, teh nya juga, abis itu minum obat, istirahat. Gue ke kelas dulu izinin lo.” Katanya mengalihkan pembicaraan

“Iya, makasih ya. Maaf merepotkan.”

“Hmm” Irsyam mengelus rambut Ara pelan lalu keluar dari UKS dan segera menuju kelasnya, sedang Ara memperhatikan kepergian teman sekelasnya

“Dia sebaik itu, bagaimana mungkin aku memanfaatkan kebaikannya itu demi Keegoisanku.” Gumam Ara bermonolog.

... 🍒🍒🍒...

“Yuki chan di mana sih, kok lama ke toiletnya.” Keluh Yuri yang ditinggal sendirian di bangkunya, saat melihat siswa-siswi lain mulai ramai berdatangan.

“Nggak mau balik lagi itu, lo sih bikin dia nangis.” Sahut Ari

“Ish” Yuri hendak menggeplak kepala Ari tetapi tidak jadi, karena ada Irsyam menghampiri.

“Kayu- Ah maksudnya Ara sakit Flu, dia izin istirahat di UKS.” Jelas Irsyam pada Yuri

“Ya ampun, pantas saja tubuhnya hangat waktu watashi peluk tadi.”

“Iya, tidak usah khawatir, biarkan dia istirahat.” Kata Irsyam lagi.

...♡🍊🫐🍒☆...

1
Mr.sun
🫣
moodbooster🐝
menarik, penggunaan bahasa sangat bagus dan penulisan sangat rapih👍🤍
Writle 🐢: Terimakasihh. 🤍🐢
total 1 replies
Mada Rabka
ceritanya baguss, unik, menceritakan dua pasangan yang berbeda, mantapp 👍🏼semangatt tor 🐢♡
Qaidarra: salken kak
Writle 🐢: Terimakasihh. ♡🐢
total 2 replies
Mr.sun
masih lucu aja 😆
Writle 🐢: Tidak kepikiran jokes lain. 😌☝🏻
total 1 replies
Mr.sun
🤭
Mr.sun
Pepet terus jangan kasih kendorr
Mr.sun
nyaman bangett keliatannya
Mr.sun
semangattttt 🤍
Writle 🐢: Terimakasihh lagii. 💚🐢
total 1 replies
Abu sidiq
Sudut pandang utamanya sering berubah-ubah dan banyak penggunaan bahasa asing jadi sedikit membingungkan, tapi masih lumayan untuk dibaca saat gabut.
Mr.sun
hampir ke Isekai oleh truk Kun
Writle 🐢: Truck chan~
total 1 replies
Mr.sun
kewwreen
Mr.sun
semangattttt🫶🏼
Writle 🐢: Terimakasihh. 💚🐢
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!