Nurul Aulia seorang gadis dengan tekad kuat kabur dari desa demi menghindari perjodohan dengan juragan tanah di desanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms arka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25
Sementara itu di kantor Arjun sedang sibuk meriksa berkas-berkas penting, hari ini begitu banyak pekerjaan, sepertinya dia akan pulang larut lagi malam ini.
"tok...tok....tok...." pintu ada yang mengetuk ya dari luar.
"masuk" jawab Arjun
"maaf tuan sudah waktunya berangkat miting bersama PT Angkasa tuan" ucap Santi sekretarisnya, ya yang datang barusan adalah Santi dang sekretaris.
"oh ya?" jawab Arjun sambil melihat jam tangan mahalnya di pergelangan tangannya.
"Miting nya dimana Santi?" tanya arjun
"di hotel xxx tuan" jawab Santi
"Santi coba kamu telfon mang Udin, apakah dia masih bersama Shaka dan Nurul!" ucap Arjun sambil menutup berkas di depannya.
"tidak tuan, dari tadi juga mang Udin sudah kembali" jawab Santi.
"ya udah kalau gitu kita berangkat sekarang, kamu sudah siapkan semua berkasnya" tanya Arjun lagi
"sudah tuan" jawab Santi.
kemudian Arjun berangkat ke tempat miting bersama Santi diantar mang Udin.
"mang Udin tadi jadi mengantar Shaka dan Nurul ke kosannya?" tanya arjun kepada mang Udin.
"jadi tuan, tapi setelah saya mengantarkannya, saya di suruh balik lagi ke kantor sama mba Nurul, katanya dia pulangnya naik taksi aja" jawab mang Udin.
"oh" jawab Arjun singkat.
Sesampainya di hotel xxx, Arjun langsung menemui perwakilan dari PT Angkasa, pertemuan tersebut berlangsung lumayan alot sebelum akhirnya terjadi kesepakatan, selesai rapat waktu sudah agak larut, Arjun terlihat sangat lelah, setelah selesai Arjun dan Santi beranjak akan meninggalkan hotel xxx, tapi sebelum keluar dari hotel Arjun sekilas melihat ada seorang wanita yang mirip dengan Jenifer kekasihnya sedang berjalan dan di peluk oleh seorang pria,
"tunggu sebentar" ucapnya pada Santi.
"ada apa tuan?" tanya Santi.
"kamu bisa kan pulangnya naik taksi?, saya ada urusan sebentar" ucapnya pada Santi.
"bisa tuan" jawab Santi
"yaudah maaf ya saya tidak bisa mengantarkan kamu pulang, dan ini buat ongkos kamu pulang" ucap Arjun lagi sambil memberikan beberapa lembar uang kepada Santi untuk ongkos naik taksi.
"iya ga apa apa tuan dan makasih" jawab Santi sambil mengambil uang tersebut.
"iya" ucap Arjun singkat.
Setelah itu Santi pulang menggunakan taksi, sementara itu Arjun pergi kembali mengejar wanita yang mirip dengan Jenifer kekasihnya, Arjun berjalan agak cepat mencari kesana kemari, karena mungkin mabuk, wanita yang mirip Jenifer itu berjalan terseok seok agak lambat, jadi bisa terkejar oleh Arjun.
Arjun melihat mereka memasuki sebuah kamar di ujung lorong hotel, Arjun mengikutinya dari jarak agak sedikit dekat, setelah sampai di depan pintu hotel, Arjun melihat pintunya tidak tertutup rapat, mungkin keberuntungan lagi berpihak kepada Arjun, Arjun membukanya dengan sangat pelan, setelah dia masuk, dia dapat melihat dengan jelas bahwa wanita tersebut adalah benar Jenifer kekasihnya, Jenifer dan pria tersebut terlihat sama sama mabuk, sedangkan Arjun sembunyi di balik tembok.
"sayang ayo aku dah ga tahan" ucap Jenifer kepada pria tersebut.
"baik hanny dengan senang hati" ucap pria tersebut sambil membuka semua pakaiannya dan pakaian Jenifer.
mereka naik ke atas tempat tidur melakukan hubungan suami istri, sementara itu Arjun mengeluarkan handphone nya dan mengarahkan kamera ke arah mereka.
"oh begini kelakuan kamu di luar jeni" ucap Arjun dalam hati.
Jenifer dan pria tersebut masih melakukan hubungan terlarang tersebut, mereka terus saja meracau sambil menikmatinya.
setelah mereka melakukan pelepasan, mereka tertidur kelelahan. Dan Arjun pun pergi dari kamar hotel tersebut sambil berjalan lunglai, dia merasa sangat kecewa pada Jenifer. Rasa cinta dan sayang yang pernah ada pun hilang seketika terganti dengan rasa jijik.
Di luar hotel mang Udin setia menunggu, Arjun masuk ke dalam mobil dan menyuruh mang Udin menjalankan mobilnya.
"ayo mang kita pulang" ucap Arjun.
"baik tuan" jawab mang Udin sambil menjalankan mobilnya.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju rumah tuan Arjun, sesampainya di rumah Arjun langsung ke kamarnya untuk membersihkan diri, tapi setelah mandi dia tidak bisa memejamkan matanya, dia menerawang jauh, dia memikirkan apa yang harus dia lakukan ke depannya, karena kantuk tak kunjung datang, maka Arjun memutuskan untuk keluar kamarnya menuju dapur,
Sementara di dapur ada Nurul sedang mengambil minum, dia kehausan ingin minum,
"kamu belum tidur?" tanya tuan Arjun tiba-tiba.
"belum tuan" jawabku agak kaget
"tuan memerlukan sesuatu?" tanyaku
"tidak" jawab tuan Arjun " aku hanya ga bisa tidur aja" lanjutnya lagi.
"kamu mau ga menemani saya ngobrol?" tanya tuan Arjun.
"iya tuan" aku menganggukkan kepala.
kemudian kami duduk di sebuah sofa yang ada di ruang tv,
"tv nya mau saya nyalain tuan?" tanyaku.
"ga usah" jawab tuan Arjun.
Tuan Arjun terlihat sangat sedih dan terpuruk, tatapannya kosong menerawang, tiba tiba dia memelukku, aku jadi kaget di buatnya.
"tuan" ucapku gugup.
"biarkan dulu seperti ini sebentar, aku lagi butuh sandaran" ucap tuan Arjun.
Akupun membiarkannya, tak tega rasanya menolak permintaan tuan Arjun,
"Nurul apakah kamu tahu apa kekuranganku?" tanya tuan Arjun tiba tiba sambil melepaskan pelukannya.
"ga tahu tuan" jawabku
kemudian dia membaringkan tubuhnya di sofa dengan kepala berada di pangkuanku.
"pinjem pahanya sebentar ya?" ucapnya padaku, aku menganggukkan kepalaku.
kami sama sama diam, aku canggung dengan keadaan ini,
"aku nyaman berada dekatmu Nurul" ucapnya lagi sambil memejamkan matanya.
Lama kelamaan terdengar nafasnya mulai teratur, ternyata dia sudah tertidur pulas di pangkuanku, aku bingung harus gimana, akhirnya aku pun ikut terlelap di sofa bersama tuan arjun.
Pagi pagi sekali aku terbangun karena aku memang terbiasa bangun sangat pagi, aku mulai membuka mata, kulihat di sekeliling.
"dimana ini?" ucapku sambil mengumpulkan nyawaku.
Aku kaget banget karena aku tertidur dalam pelukan tuan Arjun, muka tuan arjun sangat dekat sekali dengan mukaku, aku tak bisa bergerak karena dipeluk dengan erat oleh tuan Arjun.
"gimana ini" gumamku.
"kenapa sayang" ucap tuan Arjun sambil matanya masih terpejam, kayanya mimpi sih,
"diam aja disini masih sangat pagi' ucapnya lagi masih dengan mata yang terpejam.
"maaf tuan, saya harus bangun, ini sudah pagi, tar gimana kalau ada orang, saya bisa malu" ucap ku memberanikan diri.
"yaudah kalau gitu kita pindah ke kamar ku aja, gimana?" ucap tuan Arjun sambil berbisik di telingaku membuatku merinding.
"ga mau tuan, tar Shaka mencari ku" ucapku lagi sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan tuan Arjun,
Tuan Arjun pun akhirnya melepaskan pelukannya, sambil bangun dari tidurnya,
"tuan permisi saya mau ke kamar dulu" ucapku pada tuan Arjun.
"iya udah sana" ucap tuan Arjun.
kemudian aku pergi ke kamar untuk melaksanakan shalat subuh, dan tuan arjun pun pergi ke kamarnya.