Mayra yang tidak tau siapa ayah kandungnya dan memiliki seorang ibu sebagai wanita malam membuatnya seakan-akan terhina.
Terlahir dari rahim wanita malam membuat Mayra dianggap sama seperti ibunya, tidak disangka dia bertemu dengan seorang lelaki yang mau menerima keluarganya.
Akan tetapi hubungannya hanya sia-sia, keluarga dari kekasihnya tidak merestui hubungannya. Yang lebih parahnya ayah dari calon kekasih baru pacarnya adalah ayah kandungnya.
Akankah Mayra bisa kembali kepada ayahnya? Bisakah Mayra merebut kebahagiaannya saat mereka tau kalau dirinya anak seorang wanita malam?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harimau Kelaparan
Edrick sangat pandai dan lihai memainkan bagian tubuhnya, dia juga merasakan pelepasan terus menerus saat Edrick mulai memberikan kehangatan yang ingin dia rasakan. Mayra sudah tidak bisa waras saat Edrick terus menerus menyentuh tubuhnya, walau dia tahu kalau permainan Edrick sangatlah dahsyat.
"Gimana kamu suka dengan kegiatan barusan?" tanya Edrick yang sudah melepaskan kegiatannya, dan sekarang dia melihat Mayra sangat berantakan.
Mayra tidak bisa menjawab dengan kata-kata, ia hanya bisa mengangguk saat menjawab ucapan Edrick.
"Mau lanjut di kamar atau mau ke tempat lain supaya mencari suasana yang berbeda." ujar Edrick yang masih menatap Mayra saat wanita itu sudah kembali bernafas.
"Terserah kamu aku ikut saja." mendengar kalimat itu Edrick sudah mendapatkan jalur hijau, ia segera membawa Mayra ke dalam kamar.
Asisten yang bekerja di rumah Edrick tidak bisa ikut campur masalah majikannya, mereka hanya pekerja yang bekerja lalu dibayar oleh majikannya. Selebihnya ia tidak peduli dengan urusan yang dilakukan Edrick, walau mereka tahu kegiatan apa saja yang dilakukan sang majikan.
Selama satu jam mereka berdua selalu bergulat di ranjang dengan berbagai gaya, kegiatan panas ini tidak pernah ada habisnya kalau tidak terlihat satupun dari mereka yang merasa kelelahan. Begitupun dengan Edrick yang sangat menyukai kegiatan panas ini, walau dia tahu kalau kegiatan ini masih bisa dilanjutkan kembali.
Tapi baginya kegiatan ini harus diselesaikan dengan tuntas, sampai akhirnya kegiatan mereka selesai selama satu jam lebih. Mayra merasa kelelahan saat melakukan aktifitas panas barusan, ia memutuskan untuk berenang saat dia tidak menemukan keberadaan Edrick.
Setelah bergulat cukup lama Edrick memutuskan untuk pergi menemui sekretaris pribadinya, pria itu memintanya untuk ke kantor karena ada hal yang mendesak mengenai kantor.
Selama berenang Mayra tidak tahu kalau ada seseorang sedang menatapnya dari jauh, ada seorang laki-laki yang melihatnya berenang itupun ia masih sibuk dengan gaya di dalam air. Mayra yang cukup puas dengan berenang, memutuskan untuk menepi di tepi kolam renang sampai ia melihat ada suara langkah kaki menghampirinya.
"Cukup lihai juga kamu berenang dengan gaya seperti itu." ucap seseorang membuat Mayra memutuskan untuk melirik orang asing itu, melihat ada laki-laki asing membuat Mayra membulatkan kedua matanya.
"Kamu. Kamu siapa? Kenapa kamu bisa ada di rumah ini." kata Mayra saat melihat lelaki itu duduk di bangku yang tersedia di sana.
"Aku! Aku sedang melihatmu berenang nona, apa aku tidak boleh melihat wanita cantik dan seksi seperti kamu berenang di sini."
"Tapi aku tidak mengenalmu, kenapa kamu bisa masuk tanpa seizin pemilik rumah ini." tutur Mayra membuat lelaki itu tertawa.
Mungkin wanita itu pikir kalau dirinya maling, tapi nyatanya kalau dia sedang menemui sang kakak di rumah ini. Tapi siapa sangka kalau dia bertemu dengan wanita cantik di rumah kakaknya sendiri.
"Jadi, nona boleh saya tahu kenapa kamu bisa ada di rumah kakak sepupuku?" tanya pria itu yang membungkukkan tubuhnya sedikit sambil melihat ke arah Mayra.
"Kakak sepupu?" gumam Mayra pelan, lalu dia kembali melihat lelaki itu.
"Maksud kamu." laki-laki itu berdiri dan memilih melangkah untuk lebih dekat dengan Mayra, sedangkan Mayra yang masih berada di air terus memperhatikan pria itu.
"Maksudku pemilik rumah ini adalah kakak sepupuku. Jadi, apa nona tahu dimana dia sekarang? Dan kenapa kakak sepupuku memelihara wanita seperti dirimu." kata pria itu membuat Mayra kesal dibuatnya.
Memangnya dirinya binatang yang dipelihara begitu saja, kalau bukan karena ia tidak bisa menahan sabar mungkin pria ini sudah ia buang.
"Aku tidak tahu dan aku tidak mengerti maksud kamu apa." balas Mayra dengan cetus membuat lelaki itu terkekeh melihat tingkah laku wanita asing ini.
"Baik aku perkenalkan lebih dulu, saya Lion adik sepupu Edrick pemilik rumah ini. Sedangkan kamu nona kenapa bisa berada di rumah kakak sepupuku." ucap Lion yang masih tetap menatap Mayra.
***
Selesai berenang Mayra meminta bibi untuk membuat minuman, sedangkan Mayra sudah berada di ruang tamu menunggu kedatangan Edrick. Entah kenapa Lion merasa seperti mengintimidasi dirinya, lihatlah matanya itu selalu menatapnya terus menerus.
"Kenapa kau melihatku seperti itu, kau ini seperti sedang melihat maling yang tertangkap basah oleh pemilik rumah." ujar Mayra yang tidak menyukai tatapan yang diberikan Lion.
"Pantas saja kakak sepupuku memilih kamu untuk di jadikan wanita simpanannya, lihatlah dirimu ini sudah cantik, seksi dan memiliki body yang sangat bagus. Aku saja sempat tidak fokus melihat tubuhmu itu." kata Lion dengan jujur, ia juga ingin merasakan kenikmatan di balik pakaian wanita ini.
"Jangan pernah kau mencoba menyentuhku atau kau tahu akibatnya." mendengar ancaman yang diberikan Mayra membuat Lion tertawa lepas, bagaimana mungkin wanita ini memiliki pemikiran seperti itu.
"Kenapa kau tertawa memangnya ada yang lucu."
"Tidak aku hanya..."
"Kau sudah datang." ucap seseorang yang baru saja tiba di rumah dan melihat adik sepupunya berada di ruang tamu.
"Eh bang kau sudah pulang. Iya nih gua baru aja sampai, lagian nunggu lu untuk jemput gua kelamaan makanya gua langsung ke rumah lu aja." balas Lion membuat lelaki itu mengangguk, lalu Edrick melangkah menghampiri keduanya.
"Cewek yang lu pilih oke juga bang. Kasih tips dong buat gua supaya bisa dapatin cewek kaya lu." kata Lion yang terus melirik ke arah Mayra yang berada di samping Edrick.
Edrick langsung menarik pinggang Mayra supaya lebih dekat dengannya, "Lu gak perlu tahu tipsnya yang terpenting gua bisa mendapatkannya, gak seperti lu yang selalu tidak memakai cara untuk memuaskan wanita."
"Ya! Ya! Emang lu paling banyak disukai wanita di luar sana, sedangkan gua tidak sehebat yang lu katakan barusan." jawab Lion dengan malas, ia juga sesekali melirik Mayra, tepatnya melihat tubuh Mayra.
Akhirnya lion mendapat izin dari pemilik rumah untuk tinggal di sini, sebelum ia mendapatkan tempat tinggal ia memutuskan untuk tinggal bersama dengan Edrick. Dan bisa mendapatkan Mayra dengan mudah, tanpa sepengetahuan kakak sepupunya.
Jam dua malam Lion memutuskan untuk turun ke bawah, ia pergi menuju dapur untuk mengambil minuman di dalam kulkas. Sedangkan Mayra yang merasa tenggorokannya haus segera bangkit, ia melihat Edrick masih pulas dengan mimpi indahnya.
Entahlah sudah hampir berada di dalam kamar ini pertama kalinya dia keluar, sedangkan Edrick selalu memintanya untuk menuruti keinginannya. Mau gimana lagi Mayra harus mengikuti kemauan Edrick, walau sebenarnya ia sudah bosan melakukan itu.
"Aku baru tahu ternyata ada wanita seksi datang ke dapur." ujar Lion yang melihat Mayra berada di dapur, Mayra dengan malas tidak merespon ucapan yang diberikan Lion.
"Kamu tidak takut kalau aku akan memakan mu?" tanya pria itu saat Mayra sudah selesai minum.
"Kenapa aku harus takut denganmu, kau ini manusia bukan hantu yang selalu menakuti orang lain bukan. Jadi, aku tidak peduli dengan omong kosong mu itu." balas Mayra dengan enteng tanpa memiliki beban sedikitpun.
Lion tersenyum sambil matanya terus tertuju pada tubuh Mayra, penampilan Mayra malam ini sangatlah seksi sampai dirinya tidak bisa menjauhkan kedua matanya saat melihat lekuk tubuh Mayra. Dia sudah menebak kalau kakak sepupunya selalu rajin meminta itu, lihatlah bekas bercinta mereka yang masih terlihat jelas di leher jenjangnya.
"Sudah berapa kali kalian melakukan itu?" tanya Lion yang tiba-tiba saja menanyakan hal yang tidak masuk akal kepadanya.
Mayra menatap pria itu dengan tajam, "Maksudmu apa bertanya seperti itu."
"Aku tidak bermaksud apa-apa, tapi aku sarankan sebelum turun ke bawah lihatlah dulu penampilan kamu. Apakah sudah rapih atau belum, jangan langsung turun tanpa melihat bekas yang menempel saat kalian selesai bercinta." tutur Lion yang segera pergi meninggalkan Mayra.
Mayra meletakan jari tangannya ke bagian leher, ia sempat melihat ke arah kaca yang berada di dapur. Dan benar saja kalau ia melihat banyak jejak yang ditinggalkan Edrick di lehernya, ini adalah pertama kalinya Edrick bermain meninggalkan bekas seperti ini.
Biasanya pria itu tidak pernah seperti ini, apa mungkin Edrick sengaja melakukan ini supaya orang rumah tahu kalau dirinya sedang melakukan itu.