My Possessive Boss Is My Husband

Keesokan harinya, Ghiea berusaha menerima keberadaan Xavier di apartement nya. Setidak nya hanya itu yg bisa dia lakukan agar emosi nya tidak terus memuncak, karena jika seperti itu terus, bisa bisa dia darah tinggi dan cepat mati, fikir nya.

Ghiea mulai berusaha bersikap dewasa pada Xavier dan tidak mengedepankan emosi nya, siapa tahu nanti Xavier luluh dan mau meninggalkan Ghiea.

"Apa yg sedang kau lakukan?" tanya Ghiea saat ia melihat Xavier yg sedang melakukan sesuatu di laptop nya. Ghiea mengintip ke layar laptop Xavier dan ia menganga saat melihat layar laptop itu menampilkan apartement nya sendiri.

"Hey..." pekik Ghiea.

"Aku hanya ingin memastikan kamu tidak akan membawa pria lagi kesini..." ujar Xavier dengan tenang nya yg membuat Ghiea menganga lebar.

"Kamu..." geram Ghiea kembali merasakan gejolak emosi yg memuncak, namun ia segera menarik nafas dalam dalam dan menghembuskan nya secara perlahan. Ghiea melakukan hal itu beberapa kali sampai ia merasakan emosi nya sedikit mereda.

Xavier yg melihat itu justru terkekeh.

Ia meletakkan laptop nya, berdiri dan kemudian mengancak rambut Ghiea dengan gemas.

"Ayo bersiap, kita ke kantor sekarang" ucap Xavier dan ia hendak masuk ke kamar namun langkah nya tertentu saat Ghiea berkata...

"Aku mau mengundurkan diri dari kantor mu, Pak Xavier..."

Xavier menoleh, menatap Ghiea dengan tatapan dingin nya. Membawa Ghiea merinding karena seperti nya Xavier sedang marah, Xavier melangkah mendekat sementara tatapan nya masih terkunci pada kedua mata bulat Ghiea. Ghiea fikir Xavier akan marah atau mengancam nya lagi, namun yg terjadi justru sebaliknya.

"Baiklah, tidak apa apa jika kau tak ingin bekerja" ucap Xavier kemudian bahkan bibir seksi nya itu tersenyum tulus, atau hanya perasaan Ghiea saja?

"Kamu tidak perlu bekerja, Sweetheart. Aku hanya ingin kamu ke kantor dan menemani ku..."

"Tap...."

"Tidak ada tapi tapi atau aku akan mendepak kedua gadis cabul itu berikut pria itu culun itu..."

"Tidak tidak...." Ghiea menyela dengan cepat, ia tahu dengan pasti Xavier yg gila ini takkan segan bertindak gila.

"So, Sweethearts. Shall we go?" tanya Xavier kemudian sembari mengedipkan sebelah mata nya.

.........

Sesampainya di kantor, Ghiea terpaksa harus kembali bekerja karena tak mungkin ia benar benar hanya menemani Xavier bekerja. Ghiea bahkan tak bisa membayangkan ia akan terus menempel pada pria yg berstatus sebagai suami orang itu, bagi nya itu sangat menjijikan.

Melissa dan Diana menyambut Ghiea dengan senang hati dan ketiga nya kembali membicarakan kegilaan Xavier yg melaporkan Diana dan Melissa ke polisi hanya karena mereka menggelitik Ghiea.

"Aku rasa aku butuh psikiater sebelum aku benar benar gila" Ghiea berkata frustasi.

"Bagi ku itu malah so sweet" sambung Diana yg membuat Melissa dan Ghiea bergidik ngeri.

"Dan lebih gila nya lagi, dia memasang cctv di apartement ku" bisik Ghiea pada kedua sahabat nya yg membuat mereka melongo "Kata nya untuk memastikan aku tidak akan membawa pria ke sana" lanjut Ghiea dengan lemas.

"Benar benar possesif ya..." ucap Diana.

"Mengerikan sih tapi menyentuh juga" sambung Melissa "Itu arti nya dia benar benar mencintai mu, Ghe"

"Ish, kutukan terburuk di cintai suami orang" seru Ghiea.

"Kau sadar dia suami orang, b1tch?" Ghiea dan kedua sahabat nya langsung menoleh mendengar suara yg menusuk telinga mereka itu.

Clara berkacak pinggang dan menatap penuh amarah pada Ghiea, sorot mata nya menyiratkan kebencian yg teramat pada wanita yg ia anggap selingkuhan suami nya itu.

"Jaga bicara mu!" desis Ghiea yg tak terima dengan julukan yg di ucapkan oleh Clara.

"Wanita yg menggoda suami orang, apa lagi nama nya kalau bukan j4lang?" geram Clara dengan lantang yg membuat semua orang memperhatikan Ghiea dan seketika...

Plaaaakkkk

Kepala Clara terhempas ke samping saat Tamparan dari tangan Ghiea mendarat sempurna di pipi kiri nya, Clara melotot dengan mata yg memerah. Tangan Ghiea terbilang mungil namun Tamparan nya cukup membuat pipi Clara terasa panas perih, bahkan di pipi putih dan mulus Clara kini meninggalkan bekas jari Ghiea. Tak ada yg menyangka Ghiea akan berani menampar Clara, kedua sahabat nya bahkan juga tercengang dan melongo.

"Jaga bicara mu karena kamu jauh lebih j4lang..." seru Ghiea dengan gejolak amarah yg benar benar memuncak dan ia bahkan lupa dengan siapa dia bicara dan dimana, Ghiea tak perduli dengan orang orang yang memperhatikan nya. Nafas Ghiea memburu dengan sorot mata yg berkilat akan amarah.

"Apa kamu fikir aku tidak tahu apa yg sudah kamu di lakukan di toilet bersa...."

"Ghiea..." ucapan Ghiea terpotong saat tiba tiba Xavier memanggil nya dan berjalan dengan langkah lebar ke arah nya.

Clara yg melihat kedatangan Xavier langsung memasang wajah memelas nya dan ia menghampiri Xavier.

"Dia menampar ku, Sayang. Lihat ini..." Clara merengek manja pada Xavier dan ia bergelanyut manja di lengan Xavier sembari menunjukan pipi kiri nya yg masih meninggalkan bekas tamparan Ghiea.

Ghiea yg melihat itu bergidik jijik, entah kenapa sekarang ia merasa benar benar jijik pada Clara yg merengek manja meskipun pada suami nya sendiri. Ghiea juga menatap tajam Xavier dan ia tidak takut jika Xavier marah pada nya.

Namun Xavier justru melepaskan tangan Clara dari lengan nya dan ia mendekati Ghiea, tatapan nya bertemu dengan tatapan Ghiea yg memerah.

"Ada apa?" tanya Xavier lembut pada Ghiea, karena Xavier melihat Ghiea sangat marah saat itu ini.

"Ini semua salah mu, aku membenci mu..." desis Ghiea kemudian ia berlari menjauh dari sana.

Ghiea merasa sangat marah sekarang karena Clara mengucapkan hal yg tak pantas pada nya.

Saat Ghiea berlari, Xavier langsung mengejar nya namun Ghiea sudah masuk ke dalam lift.

Setelah keluar dari lift, Ghiea berapapasan dengan Max.

"Ghiea, ada apa?" tanya Max dengan suara lembut nya, namun Ghiea tak menjawab dan melewati Max begitu saja.

Tak lama kemudian, Xavier juga datang berlari dan melewati Max. Membuat Max bingung dengan apa yg sebenarnya terjadi.

Ia pun ikut berlari mengejar kedua orang itu.

Xavier berhasil menghentikan Ghiea saat Ghiea hendak memasuki sebuah taksi.

"Ghiea, Sweetheart. Ada apa, Sayang?" Xavier bertanya dengan frustasi.

"Jangan memanggil ku dengan panggilan menjijikan itu, Tuan Alexavier Anson" seru Ghiea dengan lantang "Lupakah anda, jika anda sudah memiliki istri yg cantik dan seksi? Kenapa masih harus menganggu ku?" teriak nya penuh amarah.

Max memperhatikan mereka dari kejauhan, ada perasaan menyakitkan saat melihat Ghiea yg seperti nya sedang tersakiti oleh Xavier. Namun Max tidak bisa apa apa karena itu bukan urusan nya.

"Apa Clara menyakiti mu?" tanya Xavier lagi namun Ghiea enggan menjawab dan ia hanya memalingkan wajah nya.

"Sweetheart, aku..." Ghiea mengangkat tangan nya membuat Xavier langsung bungkam.

"Please... Aku bukan wanita j4lang, dan aku tidak tertarik dengan suami orang" ujar Ghiea kemudian ia masuk kedalam taksi yg menunggu nya.

Xavier yg mendengar apa yg di katakan Ghiea langsung tercengang namun kemudian ia menggeram marah saat mengerti apa maksud Ghiea. Xavier tidak menghentikan Ghiea yg pergi, ia tahu wanita nya itu butuh waktu dan ini memang salah Xavier.

Salah Xavier yg tak jujur pada Ghiea, salah Xavier yg membuat Ghiea benar benar seperti seorang selingkuhan.