Alensky seorang pria dingin tidak sengaja di selamatkan oleh Anastasia seorang wanita malam. Diam-diam Alensky menyukai Anastasia meskipun ia sudah memiliki kekasih, Alula. Selain itu, keluarga Alensky tidak mungkin akan menerima Anastasia karena status wanita malamnya.
Kedua orang tua Alensky juga telah menjodohkan Alensky dengan Cindy yang merupakan putri sahabatnya.
Siapakah yang akan di pilih oleh Alensky dari ketiga wanita itu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 27
Sky mengusap wajahnya kasar setelah masuk kedalam kamarnya. Bayangan Ana seperti tidak pernah lenyap dari pikirannya. Setiap kali melihat dan berdekatan dengan Ana, Sky selalu tidak bisa untuk mengontrol dirinya. Karena itulah dia menyuruh wanita itu untuk masuk kedalam kamar dan mengunci pintunya. Agar dia tidak bisa masuk kedalam kamar Ana dan menyerangnya.
*
Hari-hari yang di lalui Sky sangat berat ketika harus tinggal di rumah orang tuanya karena harus setiap hari bertemu dengan Ana. Sudah berapa kali Sky mengatakan jika dia ingin tinggal sendiri di rumah pribadi miliknya, namun dengan tegas Helena melarang. Helena ingin mengajak Sky berkumpul dan tinggal bersama sebelum putranya itu menikah kelak.
Sky pun lebih memilih menghabiskan sebagian besar waktunya dengan berada di rumah sakit untuk menghindari bertemu dengan adik angkatnya.
Hari ini Sky merasa sangat lelah, sehingga dia memutuskan untuk pulang awal agar bisa beristirahat lebih cepat. Pukul delapan malam Sky sudah tiba di rumah. Saat Sky masuk ke ruang tamu terdengar suara ramai. Sepertinya sedang ada tamu yang berkunjung ke rumahnya malam ini.
"Nah, ini Al sudah pulang." kata Helena yang membuat semua orang yang ada di sana menoleh ke arah Sky.
"Hay, Al." seorang pria yang sedang duduk di sofa menyapa Sky lebih dulu. Pria itu tersenyum melihat Sky. Mereka sudah hampir empat tahun tidak pernah bertemu. Sejak Sky memutuskan untuk pulang ke tanah air ke-dua orang tuanya.
Sementara Sky terkejut melihat pria yang menyapanya. "Kapan kau datang ? mengapa tidak mengabari ku ?" Sky berjalan menuju pria itu dan memeluk sahabatnya sejak kecil yang bernama Dion.
Sky dan Dion berteman sejak mereka sekolah dasar ketika tinggal di luar negeri dulu. Latar belakang keluarga Dion yang berasal dari Indonesia, yaitu nenek Dion membuat kedua orang tua mereka berteman.
"Aku baru tiba sore tadi dan hampir tersesat jika saja Om Marcell tidak menjemput ku." cerita Dion yang benar adanya. Ini kali pertama dia datang ke tanah air almarhum neneknya.
Sky berdecak mendengar perkataan Dion yang bisa tersesat di zaman yang serba canggih ini.
"Kau seperti anak kecil saja." Sky meledek kebodohan temannya itu.
"Aku tidak pernah datang ke sini. Tentu saja aku tidak tahu. Bukankah itu wajar jika aku tersesat." Dion membela diri.
"Dion akan menginap di rumah kita selama tinggal di sini." Marcelino menyela pembicaraan Sky dan Dion.
"Jika kau tidak sibuk, bawalah Dion jalan-jalan melihat kota ini bersama dengan Ana." lanjut Marcelino lagi.
Mendengar papanya menyebut nama Ana, Sky pun menoleh ke arah Ana yang sejak tadi hanya diam. Padahal tadi Ana dan Dion sedang asik saling bercerita sebelum Sky pulang.
Sky yang awalnya ingin beristirahat malam ini tidak jadi karena ia akan pergi mengajak Dion dan di sinilah mereka sekarang. Di sebuah club yang terkenal di kota ini bersama Melvin.
"Hai, Dion. Welcome to my country." sapa Melvin menyambut hangat kedatangan temannya.
Melvin juga berteman baik dengan Dion. Mereka juga kuliah di universitas yang sama. Dia bahkan sering mengajak Dion untuk datang ke sini, tapi Dion yang selalu sibuk dengan pekerjaannya mengurus bisnis keluarga. Sehingga Dion belum punya kesempatan untuk berkunjung.
Ketiga pria itu bercerita tentang kegiatan masing-masing karena mereka sudah lama tidak berkumpul bersama seperti sekarang. Hari sudah melewati tengah malam baru mereka pulang. Sky memutuskan untuk membawa Dion ke apartemen Melvin. Karena pria itu sedikit mabuk.
Pukul sembilan pagi, Dion baru tersadar. Melvin sudah pergi ke kantor sejak pagi seperti biasa. Hanya tinggal Sky yang sedang menonton TV sambil menunggu temannya itu bangun.
"Kau tidak pergi bekerja ?" tanya Dion yang melihat Sky sedang bersantai.
"Seharusnya begitu. Tapi aku tidak mungkin meninggalkan mu di sini sendiri. Bisa-bisa kau tersesat lagi." jawab Sky dengan nada mengejek.