NovelToon NovelToon
Suamiku Sakit Mental

Suamiku Sakit Mental

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Angst
Popularitas:772.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rani

Jesika terpaksa menggantikan adik angkatnya untuk menikah dengan pria kaya, tapi mentalnya sakit. Namun, keterpaksaan itu membawa Jesi tahu akan seberapa tersiksanya kehidupan Jonathan dengan gangguan mental yang dia alami.

Mampukah Jesi menyembuhkan sakit mental sang suami? Lalu, bagaimana jika setelah sakit mental itu sembuh? Akankah Jona punya perasaan pada Jesi yang sudah menyembuhkannya? Atau, malah sebaliknya? Melupakan Jesi dan memilih menjauh. Temukan jawabannya di sini! Di Suamiku Sakit Mental.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Episode 27

Lagi, Jesi terus berusaha membangun hatinya agar tetap kuat. Dia ingin menolong Jona dengan tenang di rumah ini. Dengan begitu, Jona yang malang karena kesepian pasti bisa dia tolong dengan mudah. Meskipun dia harus mengorbankan hatinya sendiri untuk melakukan hal itu.

Akhirnya, usaha Jesi membangun hati berhasil juga. Setelah dia rasa dirinya cukup kuat untuk kembali terlihat seperti sebelumnya, dia pun baru beranjak meninggalkan pintu kamar mama Jona.

Tanpa Jesi sadari, ada sepasang telinga dan sepasang mata yang sudah mendengar dan melihat semua yang Jesi lakukan sejak pertama keluar dari kamar tersebut. Sepasang telinga dan sepasang mata itu pemiliknya adalah pelayan pribadi mama Jona.

Dia yang benci Jesi, tiba-tiba merasa kasihan akan apa yang dia lihat dan dengar dari Jesi yang dia benci. Tapi sayangnya, dia tidak punya hak apapun untuk ikut campur. Yang bisa dia lakukan hanyalah melihat, juga mendengar tanpa tahu harus berbuat apa selain diam.

Sore itu, kabar Jona yang keluar dari kamar sampai ke telinga papa Jona. Pria paruh baya itu tentu saja sangat bahagia dengan perubahan besar yang anaknya perlihatkan.

Setelah pulang dari kantor, dia langsung mendatangi kamar Jona. Tentunya, Jesika juga ada di dalam kamar tersebut buat menemani Jona saat sore menjelang.

"Jesi! Jona! Apa benar apa yang papa dengar? Jona, kamu sudah mau keluar dari kamar, Nak?"

Papa Jona langsung berucap setelah dia membuka pintu kamar tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Matanya pun terlihat kembali tak percaya saat dia menemukan anaknya yang sedang membaca buku sambil duduk di atas ranjang.

"Papa."

Jona yang membaca, langsung mengalihkan perhatiannya dari buku yang dia baca. Panggilan barusan juga langsung membuat sang papa menatap semakin tak percaya sekaligus sangat bahagia dengan perubahan dari anaknya yang selama ini dikabarkan sakit mental.

"Jona. Kamu benar-benar .... "

Pria itu sama sekali tidak bisa melanjutkan ucapannya. Karena terlalu bahagia, dia langsung mendekat dan memeluk putra satu-satunya itu dengan cepat.

"Papa." Jona berucap lagi. Sementara Jesi hanya diam sambil melihat dengan tatapan haru dan sangat bahagia.

"Papa tahu kamu pasti mampu merubah diri. Pilihan mama ternyata tidak salah. Jesika adaah yang terbaik," ucap papa Jona sambil terus memeluk putranya.

"Ini bukan karena aku, Pa. Ini memang keinginan Jona untuk keluar dari masalahnya sendiri. Jadi .... "

"Tanpa dorongan dari kamu, papa tidak yakin kalau Jona bersedia merubah dirinya sendiri, Jes."

"Apa yang papa katakan benar, Jesi. Aku memang berubah karena dorongan dari kamu. Kamu memang embun terbaik untuk aku," ucap Jona pula membenarkan apa yang papanya ucap.

Selanjutnya, tanpa kata, papa Jona meminta Jesi untuk mendekat. Jesi yang awalnya bingung, tapi mau tidak mau melakukan apa yang papa Jona katakan. Lalu, papa Jona langsung menarik Jesi untuk ikut berpelukan.

Jesi awalnya sangat kaget dengan hal tersebut. Namun, pada akhirnya, dia menikmati pelukan itu. Pelukan yang penuh dengan kehangatan. Pelukan yang sudah lama tidak pernah dia rasakan setelah papa angkatnya pergi untuk selama-lamanya.

Jesi yang rapuh, kini langsung menitikkan air mata karena ingat dengan papanya. Pelukan itu sungguh menghangatkan, sekaligus menciptakan kerinduan yang mendalam pada orang yang telah sangat berjasa dalam hidup Jesika sejak kecil hingga saat ini. Sayangnya, orang itu tidak akan pernah bisa dia temui lagi di manapun di dunia ini. Karena telah pergi untuk selama-lamanya.

Tanpa sadar, Jesi terisak karena kerinduan itu. Hal tersebut tentu langsung membuat papa Jona dan Jona kaget. Mereka langsung melepaskan pelukan dengan cepat.

"Jesi." Jona memanggil dengan wajah cemas.

"Ada apa, Nak? Apa yang terjadi? Kenapa kamu malah menangis, Jesi?" Papa Jona berucap sambil menyentuh bahu Jesi dengan lembut. Kekhawatiran tergambar dengan jelas di wajah pria paruh baya itu tentunya.

"Maaf. Maafkan aku ... pa, Jona. Aku ... ya Tuhan. Aku hanya sedang rindu papaku saja," ucap Jesi berusaha untuk tersenyum meski itu rasa sulit. Dia juga berusaha menghapus air mata dengan cepat.

"Ya Tuhan ... kamu rindu papamu, Nak?"

"Iy-- iya, Pa. Aku rindu papaku. Pelukan barusan, terasa hangat seperti aku berada di pelukan papa beberapa tahun yang lalu. Sa-- sayangnya ... aku tidak bisa merasakan pelukan itu lagi sekarang."

"Jesi .... " Jona yang seperti memahami apa yang Jesi katakan, hanya bisa memanggil nama Jesi dengan lembut.

Sementara itu, papa Jona yang paham akan apa yang Jesi rasakan, langsung menarik tubuh Jesi untuk dia peluk. "Kamu, kan sekarang punya papa, Nak. Kamu bisa anggap papa ini sebagai papamu. Meskipun tidak akan sama dengan papamu yang telah tiada. Tapi papa akan berusaha membuat kamu tidak merasa sendirian sekarang."

Jesi menutup mata rapat-rapat. Menarik napas dalam-dalam untuk meredakan kesedihan karena kerinduan yang dia rasakan. Hingga akhirnya, dia berhasil menguasai dirinya kembali.

"Terima kasih, Pa. Terima kasih sudah mau menganggap aku anak papa. Terima kasih untuk semuanya," ucap Jesi lirih.

"Tidak perlu berterima kasih, Jesika. Sudah sewajarnya papa melakukan hal itu, karena kamu adalah menantu papa, kan?"

1
Tiwi
ok
Fi Fin
mama jona sakit menta jg rupanyal
Fi Fin
Jaka 😂😂
Rini Haryati
bagus
Bara Athallah
bagus papa jona. aq jg benci dg mamah jona
Syarifah Syarifah
Luar biasa
Rani: makasih banyak
total 1 replies
Kintan Ibrahim
iya saya pon sama ingatkan cewek rupanya cowok 😅😅
budak jambi
oi sadar sean km tu hanya ank angkt tdk ada hak nya atur ortu jesi buat jesi bahagia.walau nikh sm org sakit mental skalipun dr pd km dan marisa yg waras tp tdk punya hati sm skali
budak jambi
dasar wanita gila t mm jona dan mila.semoga mm jona menyesal sdh jaht pd jesika
Sandi Sanjaya
jadi penasaran
Sandi Sanjaya
Mereka pasti menyesal
Sandi Sanjaya
semoga berhasil si jaka
Sandi Sanjaya
Bagus
Jue
Kalau orang Islam menikah dengan orang yang tidak cukup akal itu tidak sah , Nikah tanpa wali juga tidak sah , Orang yang kesihatan mental nya sihat sewaktu menjabat tangan wali mahupun imam maka pernikahan itu baru dikira sah .
Rani: iyah. makanya terkadang aku kalo bikin karya itu jarang mencantumkan agama mereka. soalnya, sulit untuk di jelaskan terkadang. biar pake imajinasi pembaca masing2 aja
total 1 replies
A&R
👍
Ryan Jacob
semangat Thor
Rani: makasih banyak🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Anggun Ramadhani
hahaha
Aily Iad
Luar biasa
Rani: makasih banyak😘😘😘
total 1 replies
Aily Iad
Lumayan
Rani: thank
total 1 replies
Aily Iad
Halah, kunu mamae yo garek ongkong ongkong sikil tok ae kok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!