Bagaimana jadinya jika pernikahan yang telah dibina selama 10 tahun tak menghadirkan buah hati? Bagi sebagian orang itu sangat hampa. Tapi Bagi sebagian orang itu bukan masalah.
Seperti yang dialami pasangan suami istri, Agam dan Nisha. Mereka berdua seorang Dokter. Nisha terpaksa kehilangan rahimnya akibat kecelakaan 5 Tahun silam. Sampai sekarang Agam menerima itu. Cinta Agam pada Nisha tetaplah utuh. Namun Nisha malah mengambil keputusan, untuk mencari wanita yang mau melahirkan anak mereka lewat proses bayi tabung.
Bertemulah ia dengan Yasmine, seorang gadis muda berusia 25 tahun. Ia bersedia dengan tawaran Nisha. Namun saat harus mengandung anaknya Agam, ia malah memiliki perasaan pada adik kandung Agam yang mengalami redartasi mental,Lukka.
Mampukah Agam menepati janji setianya? Dan apakah Yasmine bisa menjaga perasaan Nisha?
Yuk, baca kisah mereka. Jangan lupa dukungan, kritik dan sarannya ya..😘😘❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wulan_zai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 : Aroma Terapi
"Aku melakukan ini demi kamu juga, Mas. Aku yang tidak bisa memberikan anak, aku selalu dibayangi tatapan indahmu, kala menatap anak-anak kecil. Aku memang gila, karena sudah membuat sandiwara ini. Tapi aku ingin pernikahan kita lengkap, dengan adanya cinta dan buah hati."
"Dengan menyampingkan perasaanmu?" seloroh Agam memotong ucapan Nisha.
Nisha hening sesaat, hanya desiran angin malam yang terdengar menyapa dua insan itu.
"Aku hanya ingin mewujudkan keinginanmu yang terpendam, dan memperindah pernikahan kita, Mas..." lirih Nisha, wajahnya pasrah. Entah harus bagaimana ia meyakinkan Agam kali ini.
"Terserah mu saja. Lagi pula semua sudah terjadi." ketus Agam terdengar marah. Ia kembali menyeruput gelas Wine nya, tak menghiraukan kedua mata sang istri yang sedikit berkaca.
Agam hanya tak ingin Nisha menyakiti perasaannya sendiri. Ia tau Nisha menutupi itu semua. Bagaimana bisa seseorang tetap tersenyum, disaat ada wanita lain yang tengah mengandung benih suaminya? Senyum dan ketenangan yang ditampakkan Nisha hanyalah kedok, untuk membayar rasa bersalahnya. Karena ia tak bisa memberikan keturunan. Dan Agam tau betul itu.
...~~...
"Lukka..? Kau sudah siap?" Tanya Yasmine, menyembulkan kepala diambang pintu kamar Lukka.
Kemarin Lukka tidak jadi sekolah, karena keributan yang terjadi antara Agam dan Nisha.
"Sudah, kak..." sahut Lukka sambil menghela nafas. Jujur saja ia sangat gugup dan takut, apabila anak-anak brengshake itu berulah lagi padanya.
"Yuk, kakak antar." ucap Yasmine. Ia tau perasaan Lukka yang masih bimbang untuk kembali kesekolah.
Lukka pun menurut, lebih baik bila ada yang mengawasinya untuk sementara waktu ini. Mengetahui Yasmine tidak benar-benar buta membuat dirinya akan merasa semakin aman.
.
.
Di perjalanan menuju sekolah, Lukka dan Yasmine melewati jajaran toko dengan pohon rimbun berbaris di tepian jalan. Angin sejuk mengiringi, menambah semangat para orang yang tengah beraktivitas.
"Lukka dengar kakak hamil, memangnya tidak apa-apa jalan kaki begini?" ujarnya terlihat was-was dengan kondisi Yasmine.
Yasmine tersenyum lembut kearah anak besar itu. "Tidak apa-apa, Dokter bilang kondisi fisik kakak kuat dan sehat." Yasmine mengangkat kedua tangannya bak popaye si pelaut.
"Tapi.., benarkah kakak bisa melihat? Kakak sungguh tidak buta?" Anak itu menatap lebar ke arah dua bola mata Yasmine.
"hmm..." Yasmine mengangguk kecil.
"Memangnya kenapa kakak kemarin berpura-pura? Apa semua orang dewasa biasa melakukan kebohongan seperti itu?" Lukka terlihat sayu, mengingat ia selalu ditipu dan dipermainkan teman-temannya, membuat rasa percaya terhadap orang terdekat menipis.
Yasmine terdiam bingung. Benaknya mencari jawaban yang pas agar bisa dicerna oleh pikiran Lukka.
"Lukka...!" Panggil beberapa orang anak SMA, menuju kearah mereka.
Yasmine segera bersiap pasang badan untuk melindungi Lukka, namun yang terjadi malah sebaliknya. Lukka malah berdiri didepan Yasmine untuk melindungi ibu hamil itu.
Walau takut, Lukka memaksa menatap mereka dengan raut wajah tegas. Ia tak mau Yasmine kenapa-kenapa.
"Apa..!" tantang Lukka sambil berkacak pinggang.
Diluar dugaan, anak-anak SMA itu berlutut dihadapan Lukka secara serempak. Mereka bahkan menguncupkan telapak tangan, "maafkan kami Lukka, kami berjanji tidak akan mengganggumu lagi. Tolong maafkan kami."
Raut wajah emosi, berubah jadi tanda tanya. Lukka dan Yasmine saling menatap dengan alis berkerut.
"Maafkan kami, Lukka, kak.." Mereka juga memohon kepada Yasmine.
Gadis berbadan dua itu pun keluar dari balik punggung Lukka. "Perlakuan kalian tidak pantas dimaafkan begitu saja...!"
"Oke, Lukka maafkan." potong Lukka, membuat Yasmine mencelos heran.
"Tapi kita tidak berteman lagi..!" Lukka menarik tangan Yasmine dari sana, melanjutkan langkah mereka. "Ayo, kak."
"Bukannya wanita itu buta?" bisik salah satu anak, kepada si ketua geng.
"ssst..! biarlah, bukan urusanku dia buta atau tidak. Aku sudah tidak mau berurusan dengan Lukka. Kakaknya ternyata seorang psikopat." jawab si ketua geng bergidik merinding. Dua hari ia menerima perawatan, akibat biji masa depannya hampir tak bisa berfungsi.
.
.
Jam 11:30....
Lukka dan anak-anak lainnya keluar kelas. Jam pelajaran berakhir lebih cepat karena ada rapat para guru.
Di sebuah kursi taman, Yasmine setia menunggu Lukka sembari memakan rujak buah, yang ia beli dari kantin sekolah.
"mm... rujak disini segar sekali, banyak pula porsinya.." Gadis berbadan dua itu menggeleng nikmat, kala sensasi pedas asam dan manis menari dilidahnya.
"Sedang apa kau disini?" tanya seseorang bernada ketus, dan suara yang dalam. Siapa lagi kalau bukan Agam.
Yasmine cepat mengelap mulutnya, menelan kunyahan buah dengan paksa demi bisa menjawab Agam. "Menunggu Lukka..." jawabnya canggung.
"Dari pagi..?" tanya Agam lagi, dan Yasmine memberikan anggukan sebagai jawaban. Wajahnya merah berkeringat karena makan rujak pedas itu.
"Kak Agam...!" seru Lukka dari ujung koridor. Ia senang melihat kakaknya disana. Anak itu berlari menghampiri kakaknya dengan tawa lebar.
"Lukka, kenapa tidak bilang pada bik Rani kalau takut ke sekolah?" Agam menatap bulat wajah sang adik. Ia berpikir Lukka lah yang meminta Yasmine menunggunya disana.
"Aku sendiri yang menawarkan diri, Pak.." celah Yasmine, tak ingin menimbulkan kesalahpahaman.
"Benar, kakak yang menawarkan. Lukka juga senang karena punya teman saat istirahat." timpal Lukka dengan dua mata berbinar.
"Tapi melelahkan, tidak baik untukmu." ketus Agam kepada Yasmine. Bagaimana pun nuraninya tersentuh, saat membayangkan anaknya tengah tumbuh di dalam rahim wanita itu.
"Aku... bosan juga dirumah." Yasmine tersenyum hambar. Berusaha menghangatkan suasana ternyata tak semudah yang dikira.
"Terserah kau saja..!" Agam membuang tatapan jengahnya.
"Lukka, ayo pulang." ucapnya kepada sang adik. Ia sengaja meluangkan waktu istirahat untuk menjemput Lukka. Sambil mengawasi, apakah anak-anak nakal itu masih merisak adiknya.
Saat Agam berbalik badan, Yasmine menghirup dalam aroma harum semerbak yang menyegarkan. Aroma sedap itu muncul dari keringat Agam, yang kegerahan akibat cuaca panas ini.
"Segar sekali..." lirihnya memejamkan mata, bak sedang menghirup aroma terapi.
"Kau tidak pulang?" celetuk Agam berbalik badan. Membuat Yasmine langsung mengubah ekspresi wajahnya.
"Kakak jangan kasar sama kak Yasmine dong. Kak Yasmine kan baik, lagipula dia sedang hamil. Nanti kalau suaminya marah gimana?" bisik Lukka tak terima.
"Biar saja." jawab Agam bernada masa bodo.
...~~~...
Di ruangannya, Nisha tengah menangis sesenggukan. Tiba-tiba saja pikirannya berlari jauh, setelah mendengar ucapan sang mama mertua pagi tadi.
"Mama akan membujuk Agam untuk menikahi Yasmine. Kalau kamu tidak setuju, kamu cerai saja dari Agam."
Sejauh itu Nisha terhempas dimata mertuanya. Hanya karena ketidaksempurnaan yang ia miliki. Tidak berarti orang bisa menganggapnya benda mati, yang bisa di tendang jauh kapan saja.
Ia tak mau berbagi cinta dengan wanita lain. Namun ia sadar, keputusannya untuk menjadikan Yasmine wanita pengganti berpeluang besar menyingkirkan dirinya sendiri.
...************...
cerai aja
no teras po hlman blkang smbil dlok sawah maak... mo pilih yg mna... hyuu... kumpulin sklian reiders yg lain biar rame... 😁😁😁
biar emak semngat... 💃💃💃😘😘😘