Bintang, harus pasrah saat dipaksa menggantikan adiknya, yaitu Azkia. Untuk menikah dengan seorang pria yang mempunyai kepribadian langka.
"Kenapa kamu mengorbankan Kakak? Dia kan di Jodohkannya dengan kamu, bukan aku."
"Aku tidak sudi, menikah dengan Pria yang Alergi pada wanita. Gimana mau bahagia," jawab Azkia dengan ketus.
Emillio Ferdinand, pria yang mempunyai kepribadian langka, harus menerima jika dia di jodohkan orang tuanya dengan Azkia. Dan apakah reaksi Emil, saat mengetahui jika pengantinnya di ganti?
Apakah rumah tangga Bintang dan Emil, akan bertahan? Dengan keadaan Emil yang Alergi jika di sentuh wanita. Atau, mampukah Bintang menyembuhkan penyakit Emil?
Simak yuk kisahnya hanya di Novel ini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisyah az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Miss Kunti
Happy reading....
''Haduh, Bintang Sayang, kok di Mall seperti ini ada Miss kun-kun ya?'' ucap Mama Ria sambil menatap sinis kearah dua wanita yang ada di hadapan nya.
Bintang merasa heran dengan ucapan sang Mama, tapi kemudian dia pun paham dengan apa yang diucapkan Mama mertuanya itu. ''Iya Mah, kok mendadak jadi panas gini ya? Jangan-jangan, Miss kun-kun berkeliaran mau shopping lagi?'' sindir Bintang pada dua wanita yang ada di hadapannya.
''Tante, Bintang. Kalian lupa ya? Miss kun-kun zaman now itu 'kan kece kece? Sukanya shopping dan ngabisin uang. Aalagi, Miss kun-kun zaman now itu sukanya dengan mengambil hak orang?'' timpal Tiwi sambil terkekeh kecil, namun kekehan Tiwu terkesan meledek dan menyindir.
Mama Ria dan juga Bintang pun tertawa mendengar ucapan Tiwi, sedangkan dua orang wanita yang ada di hadapan mereka merasa gerah mendengar ucapan ketiga wanita itu. Lalu, salah satu wanita itu pun menggebrak meja, hingga membuat tawa ketiganya berhenti.
''Jaga ya, ucapan kalian! Enak saja main ngatain orang Miss kunti? Kalau kalian punya mulut itu dijaga, jangan main asal ceplos aja!'' bentak seorang wanita yang ada di hadapan Mama Ria.
Melihat wanita itu marah dan membentak dirinya, Mama Ria tentu saja tidak terima. Kemudian dia balik menggebrak meja, hingga membuat semua mata tertuju ke arah mereka, lalu menunjuk wajah wanita itu.
''Jangan berani kamu membentak saya, ya! Seharusnya kamu itu tahu diri, kamu hidup dengan harta siapa? Sudah numpang, ngabisin harta orang, dan parahnya kamu mengusir dia yang mempunyai hak besar atas harta kedua orang tuanya? Kalian itu manusia berhati iblis, dan juga tidak punya muka!'' geram Mama Ria dengan tatapan yang tajam mengarah ke Tante Emma.
Ya, wanita yang ada di hadapan Bintang, Tiwi dan juga Mama Ria saat ini adalah Tante Emma dan juga Azkia. Mereka kebetulan sedang shopping di mall, tapi saat mereka akan makan siang, mereka tidak sengaja melihat kemeja di mana Mama Ria sedang makan siang bersama Bintang dan Tiwi. Kemudian dua wanita itu pun melangkah mendekati mereka, sehingga terjadilah perdebatan.
''Jangan sok suci Jeung, jangan berbangga diri. Putra anda saja, disentuh oleh wanita suka bengek? Punya anak seperti itu aja kok bangga?'' ucap sarkas Tante Emma, menghina kekurangan Emil.
Mendengar Tante Emma menghina Emil, Mama Ria benar-benar tidak terima. Kemudian dia menampar wajah wanita yang ada di hadapannya itu. Lalu dia mengambil satu minuman di hadapannya dan menumpahkan nya wajah Tante Emma, hingga membuat wanita itu menjerit.
PLAK
BYUUR
''Jangan pernah, kamu menghina anak saya ya! Kamu pikir, kamu punya anak sempurna? Lihat saja anakmu itu? Mmpunyai pribadi yang jelek, etitude yang jelek, wajah saja masih cantikan Bintang. Apa yang bisa dibanggakan dari anakmu, hah! Tidak ada. Modal cantik itu tidak cukup, jika mempunyai etitude yang jelek! Kalian itu tidak tahu diri. Sudah mengambil hak orang, tapi kalian berasa sombong? Kalian lupa, sedang berhadapan dengan siapa? Berani kamu menghina keluarga saya, maka saya tidak akan pernah kasih ampun kepada kamu! Saya akan membuat keluarga kamu hancur, sampai berkeping-keping, ingat itu!'' ancam Mama Ria sambil menunjuk wajah Tante Emma dengan sorot mata yang begitu tajam.
Bintang mengusap bahu Mama Ria, mencoba menenangkan mertuanya itu. ''Sudah Mah, biarkan saja mereka menggonggong. Karena karma Allah itu ada. Kita tinggal tunggu saja, 1bagaimana Allah akan memainkan kartunya. Mereka sekarang masih bisa tersenyum, tapi mungkin sebentar lagi mereka akan menangis? Jadi, tidak usah membuang waktu dan juga tenaga untuk kedua kunti yang ada di hadapan kita ini, Mah.'' sindir Bintang dengan tatapan dan juga senyuman yang sinis ke arah dua orang wanita yang ada di hadapannya itu.
Azkia yang tidak terima disebut kunti pun, mengangkat tangannya dan hendak menampar wajah Bintang. Namun, seketika tangan Azkia ditahan oleh seseorang, dan saat wanita itu menoleh ternyata yang menahan tangannya adalah Tiwi.
''Heh, indomie keriting. Lagi-lagi kamu nggak ada kapok nya ya? Sebaiknya kamu pergi dari sini, sebelum nih kuah bakso, mendarat di kepala kamu!'' ancam Tiwi sambil mengangkat bakso yang ada di hadapannya dan menyodorkan nya ke wajah Azkia.
Azkia pun mengajak Mamanya untuk pergi dari sana. Dia tidak mau dipermalukan dengan kuah bakso yang mendarat di kepalanya, karena Azkia tahu, Tiwi sangat berani dan dia tidak pernah main main dengan ucapannya. Apalagi dia melihat, kuah bakso itu begitu panas, dengan kuah yang merah. Sudah dipastikan bakso itu sangat pedas.
''Pergilah! Jangan balik-balik lagi. Kalau balik lagi kujadika kalian pentol ayam!'' teriak Tiwi dengan nada sedikit tinggi.
Mama Ria tersenyum melihat keberanian Tiwi, kemudian mereka bertiga pun duduk kembali. ''Makasih ya Sayang, kamu benar-benar berani. Tante benar-benar geram sekali bertemu dengan kedua kunti itu ? Lagipula, kenapa mereka harus berkeliaran di siang bolong? Harusnya mereka itu cari mangsa di malam hari, bergentayangan ke sana ke sini.'' geram Mama Ria sambil mengerucutkan wajahnya.
Bintang dan juga Tiwi terkekeh melihat Mama Ria merajuk, mereka tidak menyangka jika wajah Mama Ria begitu imut saat wanita itu menekuk wajahnya, tetapi mereka tidak sadar, jika ada dua pasang mata yang sedang menatap mereka dari balik sudut restoran.
Saat mereka tengah tertawa, tiba-tiba Emil dan Leon pun datang dan langsung duduk di hadapan mereka. Leon duduk di samping Tiwi, sedangkan Emil duduk di samping Bintang.
''Kenapa kamu tidak siram saja, kuah bakso itu kepada wanita tadi? Biar wanita sundel bolong tadi itu tahu, jika dia sedang berhadapan dengan kembarannya cewek rantang,'' ujar Emil sambil meminum minuman Bintang.
''Heh, es batang kocok. Itu minuman ku? Main minum-minum aja! Sini balikin!'' ketus Bintang sambil menarik minumannya, namun Emil tidak membiarkan itu, dan dia menghabiskan setengah minuman Bintang, hingga membuat wanita itu merajuk.
''Cewek rantang? Siapa yang kamu maksud? Terus, tadi apa? Es batang kocok? Kalian ini kenapa? Ya ampun, suami istri terkoplak dan terkocak yang pernah Gue kenal?'' kekeh Tiwi sambil mengaduk minumannya.
''Aduh Tiwi, Tiwi ... lo nggak tahu ya? Dia ini es batang kocok, es milo. Banyak julukan dia, apalagi dia ini Pria permen setengah yui?'' ujar Bintang sambil terkekeh.
Emil yang mendengar itu tentu saja tidak terima, dia menatap tajam kearah Bintang. ''Heh, cewek rantang. Jangan main asal aja ya ganti nama orang?'' kesal Emil.
Mama Ria dan Leon, hanya tersenyum melihat pasangan suami istri itu berdebat.
''Sudah sudah, sebaiknya kita makan. Aku lama-lama lapar lihat kalian berantem. Yang satunya Rria rasa es kocok batang dan yupi, yang satunya istri rasa bon cabe. Cocok sekali kalian ini?'' timpal tiwi sambil menghela nafasnya dengan kasar, tapi aslinya dia sedang menahan tawa karena melihat kekocakan rumah tangga Bintang.
Sedangkan Leon, dari tadi hanya diam saja. Dia memperhatikan bagaimana interaksi Tiwi, Bintang dan juga Emil. Sejujurnya Leon cukup kagum melihat keberanian Tiwi yang membela Bintang. Apalagi tadi Tiwi sampai mengangkat kuah bakso dan mengancam Azkia.
'Wanita yang berani,' batin Leon sambil menatap kearah Tiwi.
Bersambung.......
aku ajah lihat baju gitu ingin tak bakal menggelikan 😅😅
apa enak nya sihh ikut mertua aku sajahhh jadi bintang ogahhh sumpekkk 😂😂😂😂🤣🤣🤣,,
sulit gerak nafas tinggal seperempat 😀
jarang ada wanita menerima apalagi tanpa cinta
biasanya wanita akan lebih egois apalagi tanpa cinta
bener gak Thor 🤭
pernah kehilangan seorang ayah diwaktu masih SMK tapi tetap sakit meskipun hanya 1 tahun sekali
kurang kasih sayang seorang ayah tau² pergi merasa gak percaya gitu 🤧